Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFISIENSI TEKNIS PADI SAWAH VARIETAS LOKAL SIAM MAYANG PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI KABUPATEN BARITO KUALA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Azis, Yusuf; Shafriani, Karimal Arum; Hartoni, Hartoni
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 5 No. 1 (2024): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v5i1.22000

Abstract

Wilayah kabupaten di Kalimantan Selatan yang memiliki kontribusi luasan panen padi paling banyak ialah Kabupaten Barito Kuala. Pada tahun 2023 luas panen padi di Kabupaten Barito Kuala sebesar 68.700 ha dengan produksi 240.519 ton. Lahan sawah yang ada di Kabupaten Barito Kuala merupakan lahan rawa pasang surut. Salah satu varietas padi sawah yang paling banyak diusahakan ialah varietas lokal dengan nama Siam Mayang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi teknis padi sawah varietas lokal Siam Mayang dengan menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Barito Kuala dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 50 responden dengan menggunakan metode proportioned random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model VRS yang mengasumsikan bahwa tidak semua petani beroperasi secara optimal menunjukkan sebesar 24 persen petani telah beroperasi secara efisien. Petani yang menjadi peer adalah petani ke 1, 3, 5, 10, 12, 20, 28, 34, 38, 43, 46 dan 48. Petani yang memiliki frekuensi tertinggi menjadi peer terhadap petani yang lain adalah petani 5 dengan frekuensi sebanyak 25 kali, begitu juga petani 1 dengan frekuensi sebanyak 20 kali dan petani 34 dengan frekuensi sebanyak 18 kali. Input slack pada petani yang tidak efisien memilik nilai bervariasi dan tersebar pada seluruh variabel input, seperti nilai input slack rata-rata luas lahan sebesar 0,005 ha, jumlah benih 0,425 gram, pupuk organik padat sebesar 2,755 kg, pupuk anorganik padat sebesar 3,241 kg, kapur pertanian sebesar 2,845 kg, pupuk cair sebesar 0,011 liter, herbisida sebesar 0,035 liter, insektisida sebesar 0,007 liter, rodentisida sebesar 0,004 liter, tenaga kerja dalam keluarga sebesar 0,378 HOK serta tenaga kerja luar keluarga rata-rata input slacknya sebesar 0,243 HOK. Tingkat efisiensi teknis usahatani padi sawah varietas lokal Siam Mayang di lahan pasang surut Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala sebesar 0,911.
PERAN SEKTOR PERTANIAN PADA PEREKONOMIAN KALIMANTAN SELATAN: ANALISIS INPUT-OUTPUT The Role of The Agricultural Sector in The Economy of South Kalimantan:Input-Output Analysis Nisa, Ana Fauziyatun; Ridho, Abdil Fadhil; Shafriani, Karimal Arum
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 7, No 1 (2024): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v7i1.3838

Abstract

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam lingkup regional, khususnya di Kalimantan Selatan, sektor pertanian berkontribusi pada PDRB Tahun 2023 sebesar 11,37 persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sektor pertanian dalam perekonomian di Kalimantan Selatan. Data yang digunakan adalah Tabel Input-Output Kalimantan Selatan 2016, kemudian diolah dengan analisis Input-Output. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa sektor pertanian berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor lainnya pada perekonomian Kalimantan Selatan, terutama sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan semusim dan tahunan karena memiliki nilai indeks forward linkage yang tinggi. Selain itu, sektor pertanian juga berperan dalam peningkatan output, pendapatan, dan kesempatan kerja pada perekonomian Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kebijakan dari pemerintah Kalimantan Selatan untuk memprioritaskan sektor pertanian dalam proses pembangunan ekonominya.
ANALISIS PERILAKU ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN PADA ERA DIGITALISASI DI KOTA BANJARBARU Pahlevi, Muhammad Fariz Akbar; Firmansyah, Hairi; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i2.13030

Abstract

Berkembangnya akses internet dan konektivitas di Banjarbaru, BPP telah memanfaatkan teknologi digital untuk menyediakan informasi terbaru kepada petani dan pemangku kepentingan sektor pertanian. Namun, dalam pelaksanaannya masih belum diketahui apakah para anggota kelompok wanita tani mampu menyerap dan menerapkan materi penyuluhan pertanian melalui media digital tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anggota KWT dalam kegiatan penyuluhan pertanian pada era digitalisasi. Metode penarikan contoh dalam penelitian ini dilakukan secara two-stage random sampling, dengan tahap pertama yaitu menggunakan metode purposive sampling dan untuk tahap kedua menggunakan metode proportionate stratified random. Metode pengumpulan ata menggunakan kuesioner. Teknik analisis untuk tujuan pertama adalah analisis desktriptif kuantitatif dan tujuan kedua adalah analisis SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan perilaku para anggota KWT berupa unsur sikap memiliki tingkat “Tinggi”(71,64%), sedangkan untuk pengetahuan dan keterampilan memiliki tingkat “Cukup Tinggi” dengan masing-masing(65,12%) dan (57,32%), serta untuk faktor yang mempengaruhi perilaku anggota KWT dalam kegiatan penyuluhan pertanian padaera digitalisasi menunjukkan bahwa: (1) Faktor internal berpengaruh positif sebesar 0,430 dan signifikan (H1 diterima) terhadap perilaku anggota KWT dalam kegiatan penyuluhan pertanian pada era digitalisasi di Kota Banjarbaru, (2) Faktor eksternal berpengaruh positif sebesar 0,455 dan signifikan (H1diterima) terhadap perilaku anggota KWT dalam kegiatan penyuluhan pertanian pada era digitalisasi di Kota Banjarbaru.
STRUKTUR BIAYA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN PADA USAHA KELAPA SAWIT PETANI SWADAYA DI KECAMATAN BATU ENGAU KABUPATEN PASER Purnamasari, Nurul Azizzah Maulidina; Hamdani, Hamdani; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12258

Abstract

Kelapa sawit dengan kualitas baik dapat memproduksi hingga mencapai usia tanaman 25 tahun. Dukungan untuk hal ini terletak pada praktik perawatan, termasuk pemilihan benih unggul yang bersertifikat dan faktor-faktor lain seperti penggunaan pupuk dan obat-obatan. Dalam melakukan usaha terdapat sejumlah biaya yang harus dibayarkan seperti biaya penanaman awal, perawatan awal. Hal ini membutuhkan biaya yang cukup besar karena kelapa sawit memiliki usia produktif kurang lebih 3-4 tahun setelah tanam. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis jenis biaya, besarnya biaya serta struktur biaya dari usaha kelapa sawit petani swadaya, khususnya biaya pada saat tanaman belum menghasilkan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan observasi yang dilakukan kepada petani kelapa sawit swadaya dengan jumlah 58 responden di Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser. Hasil penelitian menunjukkan jenis biaya dan besar biaya yang dikeluarkan tanaman belum menghasilkan pada tahun 2023 adalah berupa biaya investasi yang mencakup lahan Rp17.120.124/Ha, pembelian bibit Rp4.471.830Ha, peralatan Rp5.548.867/Ha, tenaga kerja pembukaan lahan, pengolahan lahan dan penanaman Rp13.160.000/Haserta biaya pupuk awal Rp1.375.000/Ha. Kemudian, untuk biaya operasional mencakup biaya peralatan tambahan Rp3.459.808/Ha, biaya pembelian pupuk Rp9.612.793/Ha, biaya obat-obatan Rp1.947.588/Ha dan biaya tenaga kerja Rp9.119.492/Ha. Persentase perbandingan struktur biaya berdasarkan biaya investasi, biaya yang paling besar ialah pembelian lahan 41.08% dan yang terkecil ialah pupuk awal 3.30%, sedangkan biaya operasional terbesar berada pada pembelian pupuk 39.82% dan yang terkecil adalah obat-obatan 8.07%. Struktur biaya berdasarkan keseluruhan komponen bia-ya pada TBM untuk persentase biaya yang paling besar adalah lahan yakni 26% sedangkan untuk biaya terkecil adalah pupuk awal yakni 2%.
ANALISIS USAHA RUMAHTANGGA PENGOLAHAN KERUPUK AMPLANG DI KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN (STUDI KASUS PENGOLAHAN AMPLANG SEMUT) Setiawan, Errik; Yanti, Nuri Dewi; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10315

Abstract

Kerupuk Amplang Semut Bakaraut merupakan salah satu usaha pengolahan kerupuk amplang yang cukup lama dan terus berkembang dan berproduksi sampai saat ini. Usaha tersebut terdapat di Desa Manurung. Dalam hal ini, seringkali produsen kerupuk amplang tidak memperhatikan bagaimana manajemen usaha yang baik agar dapat terus berkembang dan memperbanyak keuntungan industri kerupuk amplang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan usaha industri rumah tangga amplang serta kelayakan usaha pada industri rumah tangga pengolahan amplang Semut Bakaraut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Industri rumah tangga pengolahan kerupuk amplang semut bakaraut mengeluarkan biaya total sebesar Rp 469.116.465/tahun dan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 548.280.000/tahun sehinggam endapatkan keuntungan sebesar Rp 79.163.535/tahun. Industri rumah tangga pengolahan kerupuk amplang Semut Bakaraut mengalami keuntungan dengan tingkat rasio kelayakan usaha dengan nilai R/C >1 yaitu sebesar 1,17 yang artinya industri rumahtangga tersebut dapat dikatakan layak dan diusahakan.
ANALISIS USAHATANI PEMBIBITAN KELAPA SAWIT (STUDI KASUS PADA CV HERVI TRANSSEED DI DESA PADANG PANJANG KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR) Ramadhani, Widya Wulan; Ikhsan, Sadik; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10320

Abstract

Kelapa sawit merupakan tanaman yang bernilai ekonomis tinggidikarenakan sebagai salah satu produsen minyak nabati.Permintaan ekspor yang terus meningkat setiap tahun untuk kelapasawit telah menyebabkan peningkatan produksi dan luas arealperkebunan kelapa sawit. Seiring meningkatnya luas pertanamankelapa sawit di Kalimantan Selatan, maka usaha pembibitanmemiliki peluang cukup besar dalam memenuhi permintaan bibitkelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknikbudidaya pembibitan kelapa sawit, besarnya biaya, penerimaan,keuntungan serta Break Even Point (BEP) pada usaha pembibitankelapa sawit CV Hervi Transseed. Penelitian ini dilaksanakan diDesa Padang Panjang dan menggunakan metode studi kasus. Padahasil penelitian teknik budidaya pembibitan kelapa sawit yangdidapatkan adalah tahapan persiapan areal pembibitan, tahapanpembibitan awal (Pre Nursery ) dan tahapan pembibitan utama(Main Nursery). Biaya total yang dikeluarkan CV Hervi Transseedselama tahun 2022 sebesar Rp982.488.352. Total Penerimaan(Total Revenue) yang diperoleh sebesar Rp1.260.000.000.Keuntungan yang dihasilkan CV Hervi Transseed sebesarRp277.511.648. Break Even Point atas dasar unit diperoleh padausaha CV Hervi Transseed adalah 20.457 unit. Break Even Pointdalam satuan rupiah sebesar Rp716.210.494.
ANALISIS FINANSIAL USAHA PRODUK MINUMAN “HOFI” PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) RAKAT SEPAKAT DESA TERATAU KECAMATAN JARO KABUPATEN TABALONG Kemala, Muhammad Dafa Surya; Yulianti, Mira; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12259

Abstract

Di Kabupaten Tabalong, terdapat salah satu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang berhasil meningkatkan kesejahteraan petani adalah KUBE Rakat Sepakat yang mengolah produk inovasi dengan merk dagang “HOFI”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi, penerimaan, keuntungan,kelayakan usaha dan titik impas atau Break Even Point (BEP) dari KUBE Rakat Sepakat. Penelitian dilakukan di Desa Teratau, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong yang dimulai dari bulan April hingga Juni 2023. Periode pengambilan dan perhitungan data dilakukan pada bulan Mei 2023 yaitu selama 1 (satu) bulan produksi. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah biaya total yang dikeluarkan oleh KUBE Rakat Sepakat untuk memproduksi produk “HOFI” pada bulan Mei 2023 sebesar Rp40.826.291 dengan rincian jumlah biaya tetap Rp4.813.291 dan biaya variabel Rp36.013.000. Total penerimaan sebesar Rp80.620.000 dengan keuntungan Rp39.793.709 dan nilai kelayakan usaha 1,97. Berdasarkan perbandingan antara nilai penerimaan setiap produk dengan perhitungan titik impas atau Break Even Point dapat diketahui bahwa semua produk memiliki nilai penerimaan lebih besar dibandingkan nilai BEP sehingga dapat dikatakan bahwa semua produk “HOFI” yang diproduksi oleh KUBE Rakat Sepakat pada bulan Mei 2023 memperoleh keuntungan dan usaha layak untuk dijalankan.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SELEDRI DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG, KOTA BANJARBARU Sari, Dwi Fitri Winda; Rifiana, Rifiana; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i2.13036

Abstract

Pendapatan usahatani merupakan bentuk ukuran kinerja usahatani. Usahatani yang dipilih untuk penelitian ini yaitu usahatani seledri karena satu-satunya yang mengusahakan usahatani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, pendapatan, dan keuntungan usahatani seledri serta mengevaluasi tingkat potensi pertanian di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2023 hingga April2024. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara kepada petani dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Data sekunder diperoleh dari literatur dan lembaga yang terkait. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simpel random sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara acak dari populasi sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau dipilih. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 30 orang dari 108 petani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan biaya, pendapatan, dan keuntungan usahatani seledri dalam satu periode. Untuk rata-rata biaya total sebesar Rp7.703.142. Rata-rata penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp15.120.000. Pendapatan rata-rata yangdiperoleh per usahatani sebesar Rp10.111.358, keuntungan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp7.416.858. Kelayakan usahatani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang dapat dilihat dari RCR. Dengan nilai RCR sebesar 1,96 diatas 1 menunjukkan adanya potensi usahatani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang. Hal inimenunjukkan bahwa usahatani seledri layak untuk dikembangkan
ANALISIS USAHA ROTI DI DESA PASAYANGAN UTARA KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR (STUDI KASUS USAHA ROTI MANIS SHOFI) Azmira, Yafie; Ikhsan, Sadik; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7873

Abstract

Usaha Roti Manis Shofi merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang industri makanan dengan hasil produksi berupa roti sobek yang berada di Martapura dan usaha tersebut dirintis pada tahun 2005. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan usaha dan laporan keuangan laba rugi pada usaha Roti Manis Shofi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan sumber data yaitu data primer dan sekunder. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2022 sampai Oktober 2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini dari bulan Juli 2021 sampai Juni 2022 selama satu tahun produksi. Berdasarkan hasil penelitian biaya total yang dikeluarkan oleh usaha Roti Manis Shofi selama satu tahun dari bulan Juli 2021-Juni 2022 sebesar Rp2.672.511.150 dengan biaya tetap yang sebesar Rp83.582.750 dan biaya variabel sebesar Rp2.588.928.400. Penerimaan yang diperoleh usaha Roti Manis Shofi sebesar Rp3.293.700.000 dan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp621.188.850. Analisis kelayakan usaha Roti Manis Shofi menunjukkan bahwa RCR sebesar 1,23 yang artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp1,00 maka penerimaan sebesar Rp1,23, RCR > 1 berarti usaha ini layak dijalankan. B/C Ratio sebesar 0,23 yang artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp1,00 maka penerimaan sebesar Rp0,23, BCR > 0 berarti usaha ini layak dijalankan. ROI diperoleh sebesar 23%. Berdasarkan hasil analisis tersebut usaha Roti Manis Shofi menguntungkan serta layak dijalankan dan dikembangkan. Laporan laba rugi usaha Roti Manis Shofi selama satu tahun per 01 Juli 2021-31 Juni 2022 memperoleh laba bersih sebesar Rp621.188.850.
Analisis Risiko Produksi Tanaman Cabai Rawit di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Ardiansyah, Ardiansyah; Kurniawan, Ahmad Yousuf; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8265

Abstract

Usahatani cabai rawit memiliki risiko yang tinggi. Petani harus meminimalisir risiko yang terjadi dengan cara melakukan upaya penanganan dalam menghadapi risiko sehingga hasil produksi dalam budidaya cabai rawit dapat lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko yang dihadapi petani pada budidaya tanaman cabai rawit dan menganalisis besarnya risiko pada usaha budidaya tanaman cabai rawit di Kecamatan Liang Anggang. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Metode penarikan contoh menggunakan rancangan sampling jenuh atau sensus, sehingga menggunakan semua populasi sebanyak 45 petani responden. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif yang di bantu skala likert, expected return, variance, standard deviation dan coefficient varriation. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua sumber risiko yaitu sumber risiko eksternal dan internal. Sumber risiko eksternal yaitu : cuaca, hama, penyakit, bencana alam dan musim. Sedangkan sumber risiko internal yaitu : benih dan bibit, pupuk, pestisida, teknis budidaya dan teknologi. Sumber risiko yang sering dialami petani yaitu : cuaca hujan 38,67 %, penyakit antraks 54,67%, hama thrips 56,89%, dan bercak daun 58,67%. Semakin rendah presentasenya maka kemungkinan terjadinya serangan akan semakin tinggi. Nilai expected return yang diperoleh adalah sebesar 11,33. Artinya petani cabai rawit di Kecamatan Liang Anggang mengharapkan rata-rata produktivitas sebanyak 11,33 ton/ha di saat kondisi risiko produksi 6% untuk setiap kondisi dalam proses budidaya yang telah diakomodasi oleh petani. Hasil analisis risiko produksi yang diperoleh nilai coefficient variation sebesar 0,06. Artinya pada setiap satu kilogram cabai rawit yang dihasilkan akan mengalami risiko sebesar 6% pada saat terjadi risiko produksi. Risiko produksi rawan terjadi pada musim hujan karena hama, jamur dan virus mudah berkembang.