Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENINGKATAN PENGENALAN SAINS SEDERHANA MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210014), Faradila; Thamrin, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 8 (2013): Agustus 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the research that has been done and through the results obtained after an analysis of data that: 1) Planning to improve the recognition capability of learning simple science demonstration method in children can be categorized as "excellent", while the teachers' planning has been carried out, among others: formulating learning goals, choosing a theme, choose the main ingredient, determine the method of learning, making learning outcomes assessment 2) Implementation of learning to improve the recognition capability through simple science demonstration method in children aged 5-6 years can be categorized as "excellent", while the implementation of which has been do teachers include: conducting pre-learning teacher, the teacher opened the lesson, the teacher core activities of learning, teacher learning close. 3) Increased capacity through the introduction of simple science demonstration method in children aged 5-6 years can be categorized as "developing as expected" with activities including: child demonstrates a form of water in accordance with the container, children demonstrate or perform the way the water flows, the child tells how water flows . Abstrak: Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah anak yang berjumlah 20 anak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dan melalui hasil yang di peroleh setelah diadakan analisis data bahwa:1) Perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pengenalan sains sederhana melalui metode demonstrasi pada anak dapat dikategorikan baik sekali, adapun perencanaan yang telah dilakukan guru antara lain: Merumuskan tujuan pembelajaran, memilih tema, memilih bahan main, menentukan metode pembelajaran, membuat penilaian hasil belajar 2) Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pengenalan sains sederhana melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun dapat dikategorikan baik sekali, adapun pelaksanaan yang telah dilakukan guru antara lain: guru melakukan kegiatan pra pembelajaran, guru membuka pembelajaran, guru melakukan kegiatan inti pembelajaran, guru menutup pembelajaran. 3) Peningkatan kemampuan pengenalan sains sederhana melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun dapat dikategorikan berkembang sesuai harapan dengan kegiatan antara lain: anak mendemonstrasikan bentuk air sesuai dengan wadahnya, anak mendemonstrasikan atau melakukan cara air mengalir, anak menceritakan cara air mengalir. Kata Kunci : Sains Sederhana, Metode Demonstrasi
PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN (F54210070), Agustina; ., Marmawi; ., Purwanti
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Accompanied presents the results of research on improving creativity through the method of administration tasks in children aged 4-5 years . This study in kindergarten State Middle Singkawang involving one teacher and 20 children . A common problem with being in this study is: How can increase creativity through the method of administration tasks in children aged 4-5 years in kindergarten Pembina State Central Singkawang?The method used is the method of action research kelas.Secara detailed specific problems outlined in the form of the following research questions: 1 )How does learning plan to enhance creativity through the method of administration tasks in children aged 4-5 years in kindergarten Pembina State Central Singkawang? 2)How does the implementation of learning methods to enhance creativity through the provision of duty in children aged 4-5 years in kindergarten Pembina State Singkawang ? 3 ) Is the task via the method of administration may increase in children aged 4-5 years in kindergarten Pembina State Central Singkawang?To answer these questions used data on the implementation of learning through methods of enhancing creativity task is already underway . The data collected through interviews , observation and documentation .This study used a qualitative descriptive method. Keywords : Creativity , Method of Providing Duty. Abstrak: Disertai ini menyajikan hasil penelitian tentang meningkatkan kreativitas melalui metode pemberian tugas pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini di TK Negeri Singkawang Tengah dengan melibatkan satu orang guru dan 20 anak. Masalah umum yang menjadi kajian dalam disertai ini adalah: Bagaimanakah meningkatkan kreativitas melalui metode pemberian tugas pada anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina Singkawang Tengah? Metode yang di gunakan yaitu metode penelitian tindakan kelas.Secara rinci masalah khusus ini dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:1)Bagaimanakah perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas melalui metode pemberian tugas pada anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina Singkawang Tengah?2) Bagaimanakah pelaksaan pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas melalui metode pemberian tugas pada anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina Singkawang?3) Apakah melalui metode pemberian tugas dapat meningkatkan pada anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina Singkawang Tengah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakan data tentang pelaksanaan pembelajaran meningkatkan kreativitas melalui metode pemberian tugas yang sudah berlangsung. Data dikumpul melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kata Kunci : Kreativitas, Metode Pemberian Tugas.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210182), Yuliana; Syukri, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 10 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan guru dalam rangka meningkatkan kemampuan anak dalam melakukan praktek shalat melalui metode demonstrsi dengan bantuan media gambar pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Ikhwah Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan bentuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, siklus I sebanyak 3 kali pertemuan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya peningkatan kemampuan praktek shalat anak pada siklus I sebanyak 40% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 80%. Sesuai hasil penelitian dapat diberikan saran sebagai berikut: 1) Guru hendaknya menggunakan metode demonstrasi dengan bantuan media gambar dalam pembelajaran shalat. 2) Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran  khususnya dalam meningkatkan kemampuan praktek shalat. 3) Guru diharapkan dapat mengembangkan semua aspek pembelajaran dan bukan pada aspek tertentu saja. 4) Guru diharapkan dapat terus mengikuti perkembangan tentang dunia PAUD agar dapat meningkatkan serta mengembangkan kegiatan pembelajaran. Kata Kunci : Praktek Shalat, Metode Demonstrasi, Media gambar  Abstract: This study aims to improve teacher learning is done in order to improve children's ability to perform the prayer practice through demonstrsi method with the help of media images on children aged 5-6 years in kindergarten Islam Al-Ikhwah Pontianak.This study used a descriptive method and form of action research conducted by 2 cycles, the first cycle 3 times as much as the second cycle meeting 2 meetings.Each cycle includes planning, implementation, observation, and reflection. The results of this study concluded that an increase in children's ability to practice prayers on the first cycle by 40% while in the second cycle increased to 80%.  As per the results of the study can be given suggestions as follows: 1) The teacher should use the method of demonstration with the help of media images in prayer learning. 2) The teacher must be creative and innovative in managing learning, especially in improving the ability of the practice of prayer. 3) Teachers are expected to develop all aspects of learning and not on a particular aspect. 4) Teachers are expected to keep abreast of developments on the world of early childhood education in order to improve and develop learning activities. Keywords: prayer practice, method demonstration, media images.
PENINGKATAN PENGENALAN BENTUK GEOMETRI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210181), Yuliana; Syukri, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 10 (2013): Oktober 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa sehingga kita tidak tertinggal dari bangsa maju lainnya. Masa usia dini merupakan masa peletak dasar atau pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Untuk itu, agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal, maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Masa awal anak-anak sering disebut sebagai tahap bermain, karena dalam periode ini hampir semua permainan menggunakan mainan. Adapun dalam memperoleh data untuk mengetahui keberhasilan pada indikator diberikan : 1. Anak dikatakan belum berkembang (BB) apabila nilai yang dipe-rolehnya 0%-25%. 2. Anak dikatakan mulai berkembang (MB) apabila nilai yang diperolehnya 25,1%-50%. 3. Anak dikatakan berkembang sesuai harapan (BSH) apabila nilai yang diperolehnya 50,1%-75%. 4. Anak dikatakan berkembang sangat baik (BSB) apabila nilai yang diperolehnya 75,1%-100% Kata Kunci: Bentuk Geometri, Metode, Demonstrasi Abstract : Education aims to improve the intelligence of the nation so that we do not lag behind other developed nations . Early childhood is the foundation stone of the future or the beginning foundation for further growth and development . And so, for the growth and development of children achieved optimally , it is necessary conducive circumstances at the time of stimulation and education efforts that fit the needs of the child . The beginning of children is often referred to as a stage play , because in this period almost all games using toys . As in obtaining the data to determine the success of the indicators is given : 1 . Child is not yet developed ( BB ) if the value of the trea - rolehnya 0 % -25 % . 2 . Said the child begins to develop ( MB ) if the value obtained is 25.1 % -50 % . 3 . Son said to develop according to expectations ( BSH ) if the value obtained is 50.1 % -75 % . 4 . Children's developing very well says ( BSB ) if the value obtained is 75.1 % -100 % Keywords : Shape Geometry , Methods , Demonstrations
PENINGKATAN PENGENALAN BENTUK GEOMETRI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210181), Yuliana; ., Syukri; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 11 (2013): Nopember 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa sehingga kita tidak tertinggal dari bangsa maju lainnya. Masa usia dini merupakan masa peletak dasar atau pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Untuk itu, agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal, maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Masa awal anak-anak sering disebut sebagai tahap bermain, karena dalam periode ini hampir semua permainan menggunakan mainan. Adapun dalam memperoleh data untuk mengetahui keberhasilan pada indikator diberikan : 1. Anak dikatakan belum berkembang (BB) apabila nilai yang dipe-rolehnya 0%-25%. 2. Anak dikatakan mulai berkembang (MB) apabila nilai yang diperolehnya 25,1%-50%. 3. Anak dikatakan berkembang sesuai harapan (BSH) apabila nilai yang diperolehnya 50,1%-75%. 4. Anak dikatakan berkembang sangat baik (BSB) apabila nilai yang diperolehnya 75,1%-100% Kata Kunci: Bentuk Geometri, Metode, Demonstrasi Abstract : Education aims to improve the intelligence of the nation so that we do not lag behind other developed nations . Early childhood is the foundation stone of the future or the beginning foundation for further growth and development . And so, for the growth and development of children achieved optimally , it is necessary conducive circumstances at the time of stimulation and education efforts that fit the needs of the child . The beginning of children is often referred to as a stage play , because in this period almost all games using toys . As in obtaining the data to determine the success of the indicators is given : 1 . Child is not yet developed ( BB ) if the value of the trea - rolehnya 0 % -25 % . 2 . Said the child begins to develop ( MB ) if the value obtained is 25.1 % -50 % . 3 . Son said to develop according to expectations ( BSH ) if the value obtained is 50.1 % -75 % . 4 . Children's developing very well says ( BSB ) if the value obtained is 75.1 % -100 % Keywords : Shape Geometry , Methods , Demonstrations
PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK MELALUI PERMAINAN JEG-JEGAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210054), Supartinah; ., Fadilah; Miranda, Dian
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 11 (2014): Nopember 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak Melalui Permainan Jeg-jegan Pada Anak Usia 5-6 tahun Di TK Maria Singkawang Barat.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil pengembangan kecerdasan anak setelah melakukan permainan jeg-jegan.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Hasil penelitian ini di peroleh melalui observasi yang dilakukan dengan 2 siklus dimana masing-masing siklus terdapat 3 kali pertemuan. Hasil observasi perencanaan mencapai skor 3,87,observasi pelaksanaan 3,86 dan observasi pengembangan aspek mengasah kepekaan empati mencapai 83,33%, aspek bekerjasama mencapai 91,66% dan aspek memotivasi orang lain mencapai 91,66%.Jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan interpersonal anak berkembang setelah melakukan permainan jeg-jegan. Kata kunci : Pengembangan Kecerdasan,  Permainan Jeg-jegan.   Abstract: This study titled Child Development Interpersonal Intelligence Through Jeg-Jegan Games On Children Aged 5-6 years in kindergarten Maria Singkawang West. The purpose of this study to describe how the planning, implementation and results of the development of children's intelligence after the game jeg-Jegan. The method used is descriptive method. This study uses a Class Action Research (CAR). The results of this study were obtained through observations made with 2 cycles where each cycle there are 3 meetings. Results observation planning to achieve a score of 3.87, 3.86 and observation observation implementation aspects of the development of empathy sharpen the sensitivity reaches 83.33%, reaching 91.66% in cooperation aspects and aspects motivate others reached 91.66%. So it can be concluded that the child develops interpersonal intelligence after the game jeg-Jegan. Keywords: Development of Intelligence, Games Jeg-Jegan.  
POLA PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA PETANI MELAYU DI DESA PUSAKA KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS (F55008031), Purnasari; Bahari, Yohanes; Zakso, Amrazi
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 6 (2013): Juni 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Child Caring In Malay Farmers Family At Pusaka Village Sub Tebas Sambas district. Work as farmers occupied by the parents are nearly 9 hours in the fields and have 2-6 children within itself. The research aims to analyze and determine the child caring was applied Malay farmers family in the village and its influence on social behavior of youth. Form of this research is qualitative research with phenomenology method. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation, while the means of data collection is the interview guide, observation sheets and documentation. Data analysis in this study is qualitative analysis. The results: There are 2 child caring was applied In Malay Farmers Family At Pusaka Village that is democratic and authoritarian. In democratic family, problem solved with the rebuke, explaining and consequences, thus produced a confident teenager, feel welcome in society, cooperate, friendly, always wanted to know. While the authoritarian family, problem solving colored with scold parents even hitting and never give congratulations and gifts if children perform so as to produce a timid teenager, shy, insecure and easily offended. Keywords: Child Caring, Malay farmers Family, children's education ABSTRAK:Pola pengasuhan anak pada keluarga petani Melayu di Desa Pusaka Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Pekerjaan sebagai petani ditekuni orang tua yang hampir 9 jam di sawah dan memiliki 2-6 anak diasuh sendiri. Penelitian bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui tipe pola asuh yang diterapkan keluarga petani Melayu di desa Pusaka serta pengaruhnya terhadap perilaku sosial remaja. Bentuk penelitian ini penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi sedangkan alat pengumpulan data yaitu panduan wawancara, lembar observasi serta studi dokumentasi. Analisis datanya adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan:Pola pengasuhan yang diterapkan oleh keluarga petani Melayu di desa Pusaka ada 2 yaitu demokratis dan otoriter. Pada keluarga demokratis, masalah diselesaikan dengan menegur, menjelaskan serta konsekuensi sebagai hukuman, sehingga menghasilkan remaja yang percaya diri, merasa diterima di masyarakat, bekerja sama, bersahabat, selalu ingin tahu. Sedangkan pada keluarga yang otoriter, pemecahan masalah diwarnai dengan kebiasaan orang tua marah bahkan memukul dan tidak pernah memberikan ucapan selamat serta hadiah jika anak berprestasi sehingga menghasilkan remaja yang penakut, pemalu, tidak percaya diri dan mudah tersinggung. Kata kunci: Pola Pengasuhan Anak, Keluarga petani Melayu, pendidikan anak
PENINGKATAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210019), Hartini; Thamrin, M.; Miranda, Dian
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is a from of action research with descriptive methods. Subjects were children of 20 children. Based on the research that has been done and through the results obtained after the analysis of the data held that : 1) Planning learning to increase self-sufficiency through method demonstration on children can be categorized as excellent, while the planning has been done teachers include: Formulating learning objectives, choose a theme, choose the main ingredient , determine methods pembelajran, making assessment of learning outcomes. 2) Implementation of learning to increase self-sufficiency through demonstration method in children aged 5-6 years can be categorized as "excellent", while the implementation of the teachers that have been done include: teachers' pre- learning activity, the teacher opened the lesson, the teacher core activities of learning, close teacher learning. 3) Evaluation of learning to increase self-sufficiency through demonstration method in children aged 5-6 years can be categorized as "developing very well" with the increased independence of children aged 5-6 years. Keywords: Autonomy, method demonstration Abstrak: Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah anak yang berjumlah 20 anak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan melalui hasil yang di peroleh setelah diadakan analisis data bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemandirian melalui metode demonstrasi pada anak dapat dikategorikan baik sekali, adapun perencanaan yang telah dilakukan guru antara lain: Merumuskan tujuan pembelajaran, memilih tema, memilih bahan main, menentukan metode pembelajran, membuat penilaian hasil belajar. 2) Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemandirian melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun dapat dikategorikan baik sekali, adapun pelaksanaan yang telah di lakukan guru antara lain: guru melakukan kegiatan pra pembelajaran, guru membuka pelajaran, guru melakukan kegiatan inti pembelajaran, guru menutup pembelajaran. 3) Evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kemandirian melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun dapat dikategorikan berkembang sangat baik dengan adanya peningkatan kemandirian anak usia 5-6 tahun. Kata Kunci : Kemandirian, Metode Demonstrasi
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PERTIWI KECAMATAN KENDAWANGAN (F54210012), Ernawati; Endang, Busri; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 11 (2013): Nopember 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the findings that : 1 ) Planning learning in enhancing the development of the ability to speak through conversing methods can be categorized as performing well , because teachers make plans that facilitate the delivery of content. 2 ) Implementation of learning in improving the ability to talk through the method of conversing among others: a) Footing environment b ) Footing before playing, c ) Footing while playing, d ) Footing after play. 3 ) Increasing the ability to talk through method conversing in children aged 5-6 years include: speaking with correct pronunciation and the sound increased to 73% . While the child's ability to understand the spoken word sound increased to 73 % . The ability of crafting a good kid in the story reveals increased to 73 % . The results of this study can be concluded that learning in enhancing the development of the ability to speak through conversing methods can be categorized as performing well, because teachers make the planning , implementation and can increase the child's ability to speak to one cycle of 60 % and the cycle 2 increased to 73%. To carry out the study , especially in improving the speech of children aged 5-6 years with the adoption of a conversation, the teacher should be able to design a useful approach in motivating children to learn in order to speak the child's ability to thrive as it should . Keywords : Speech , Conversation Method Abstrak: Berdasarkan hasil penelitian bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan pengembangan kemampuan berbicara melalui metode bercakap-cakap dapat dikategorikan terlaksana dengan baik, karena guru membuat perencanaan yang memudahkan dalam penyampaian materi. 2) Pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berbicara melalui metode bercakap-cakap antara lain:a) Pijakan lingkungan b) Pijakan sebelum main c) Pijakan saat main d) Pijakan setelah main. 3) Peningkatan kemampuan berbicara melalui metode bercakap-cakap pada anak usia 5-6 tahun antara lain: berbicara dengan lafal dan bunyi yang benar meningkat menjadi 73%. Sedangkan kemampuan anak memahami bunyi kata yang diucapkan meningkat menjadi 73%. Kemampuan anak menyusun kata yang baik dalam mengungkapkan isi cerita meningkat menjadi 73%. Kata Kunci : Kemampuan Berbicara, Metode Bercakap-cakap
PENINGKATAN CINTA KEPADA TUHAN MENURUT IMAN KRISTIANI MELALUI CERITA RELIGI DI TK BRUDER DAHLIA (F54210146), Repini; R., Marmawi; Ali, Muhammad
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 10 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya kendala yang dihadapi guru TK Bruder Dahlia Pontianak Selatan, seperti dalam mengatur anak untuk berdoa, anak kurang fokus, ada yang bermain sendiri, ada pula yang mengganggu teman lain saat berdoa, sehingga anak-anak lain juga menjadi kurang konsentrasi. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah sebanyak 22 anak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan melalui hasil yang diperoleh setelah data dianalisis, dapat disimpulkan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru dapat dikategorikan “Baik”. 2) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dikategorikan “Baik”. 3) Respon anak terhadap pembelajaran pada indikator berdoa sebelum dan sesudah kegiatan dimulai dengan sikap yang baik mencapai peningkatan hingga 95,46 persen, pada indikator berbagi makanan kepada sesama teman dan orang lain mencapai peningkatan hingga 95,46 persen, sedangkan pada indikator memelihara tanaman yang ada di lingkungan Tk mencapai 90,91 persen. Kata kunci: Peningkatan, cinta, cerita religi, gambar.   Abstract: This research is motivated by Bruder Dahlia South Pontianak Kindergarten School’s children less awareness of praying, less focus, some children play by themselves, and some of them disturbs their friends who was praying, it becaused they less concentrate on study. The form of this research is class action research and used descriptive method. The Subjects were 22 children. Based on the analyzed data, the conclusions are: 1) Teacher’s planning learning method is categorized “Good”. 2) Teacher’s implementation of learning is categorized “Good”. 3) Children’s response to learning through prays before and after activities started in good manner increased to 95,46 percent, on indicator share foods to their friends and other peoples increased to 95,46 percent, meanwhile on indicator taking care of plants on the kindergarten’s school garden increased to 91,91 percent. Keywords: Increase, Love, Religion Story, Pictures