I Nyoman Sudarmada
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 93 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PELATIHAN SEPAKBOLA MINI OUTDOOR DAN DI PANTAI TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NEGARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Putu Ngurah Aditya Cahya Artha; ., I Ketut Sudiana, S.Pd. M Kes; ., I Nyoman Sudarmada, S.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.2657

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan sepakbola mini outdoor dan di pantai terhadap kapasitas vital paru pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Negara tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen sesungguhnya dengan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah “the modified randomized pretes-posttest control group design”. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Negara tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 45 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian kapasitas vital paru adalah spirometer. Data dianalisis dengan uji anava satu jalur taraf signifikansi (α) = 0,05 dengan bantuan komputer program SPSS 16,0. Hasil analisis data menggunakan uji anava satu jalur pada variabel kapasitas vital paru diperoleh nilai signifikansi Fhitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) sebesar 0,000, sehingga hipotesis terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan sepakbola mini outdoor dan di pantai terhadap kapasitas vital paru, diterima. Berdasarkan hasil uji LSD, maka pelatihan sepakbola mini di pantai mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan sepakbola mini outdoor terhadap peningkatan kapasitas vital paru dengan mean difference sebesar 126,66667. Dari hasil analisis data dan pembahasan adalah; (1) pelatihan sepakbola mini outdoor berpengaruh terhadap kapasitas vital paru. (2) pelatihan sepakbola mini di pantai berpengaruh terhadap peningkatan kapasitas vital paru. (3) terdapat perbedaan pengaruh antara sepakbola mini outdoor dan di pantai terhadap kapasitas vital paru, dimana pelatihan sepakbola mini dipantai memiliki pengaruh lebih baik daripada pelatihan sepakbola mini outdoor terhadap kapasitas vital paru.Kata Kunci : pelatihan, permainan sepakbola mini outdoor, di pantai, kapasitas vital paru. This study aims to determine the effect of outdoor mini soccer training and on the beach of the vital capacity of the lung in eighth grade male students of SMP Negeri 2 Negara. This type of research is the real experiment (True experimental) with the design used in this study is "The Modified randomized pretest-posttest control group design". The sample in this study was the eighth grade male students of SMP Negeri 2 Negara, amounting to 45 students. The instrument in this study is spyrometry, which is used to measure the lungs vital capacity. Data were analyzed by ANOVA test one lane significance level ( α ) = 0.05 with the help of the computer program SPSS 16.0. The results of the analysis of the data using ANOVA one lane test in lung vital capacity variable obtained significance value of “F” is smaller than the value of α ( Sig < 0.05 ) of 0.000, so the hypothesis there is a difference between the effect of a outdoor mini soccer training and on the beach of the lung vital capacity, accepted. Based on the results of LSD test, the training mini soccer on the beach have a better effect than the outdoor mini soccer training to the increase in lung vital capacity with a mean difference of 126.66667. From the results of this study concluded that training outdoor mini soccer and on the beach affect the increase in lung vital capacity of the eighth grade male students of SMP Negeri 2 Negara.keyword : training, outdoor mini soccer game, mini soccer game on the beach, lung vital capacity.
PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA N 1 SELAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ., I Putu Adi Susanta; ., I Ketut Sudiana, S.Pd. M Kes; ., I Nyoman Sudarmada, S.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.4262

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan incrimental vertical hop terhadap kelincahan dan kekuatan otot tungkai. Jenis penelitian adalah eksperimen sungguhan dengan rancangan the modified randomized pre-test post-test control group design. Sampel penelitian sebanyak 38 orang ditentukan dengan teknik proportional random sampling. Kelincahan diukur dengan menggunakan tes dogging run dan kekuatan otot tungkai dengan tes leg dynamometer, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji-t independent dengan bantuan program komputer SPSS 16.0.Rekapitulasi data pada pelatihan incrimental vertical hop untuk kelincahan terjadi peningkatan sebesar 0,22. Berdasarkan hasil uji-t independent untuk variabel kelincahan, antara gain score kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai thitung = 13,177 dengan nilai signifikansi = 0,000 pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan pelatihan incrimental vertical hop untuk kekuatan otot tungkai terjadi peningkatan sebesar 5,18. Berdasarkan hasil uji-t independent untuk variabel kekuatan otot tungkai, antara gain score kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai thitung = 7,883 dengan nilai signifikansi = 0,000 pada taraf signifikansi 0,05. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelatihan incrimental vertical hop berpengaruh terhadap kelincahan dan kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas X SMA N 1 Selat tahun pelajaran 2014/2015.Kata Kunci : incrimental vertical hop, kelincahan, dan kekuatan otot tungkai. The purpose of this study was to determine the effect of incrimental vertical hops training for agility and leg muscle strength . This type of research is a real experiment with the design of the modified randomized pre-test post-test control group design . 38 samples are determined by proportional random sampling technique . Agility was measured using the test dogging run and leg muscle strength measured with leg dynamometer test , then the data were analyzed using independent t-test with the computer program SPSS 16.0. Data description show on incrimental vertical hop training for agility an increase of 0.22 . Based on the results of independent t-test for agility , gain scores between the treatment group and the control group obtained the value t = 13.177 with a significance value = 0.000 at a significance level of 0.05 . While incrimental vertical hops training to an increase in leg muscle strength of 5.18 . Based on the results of independent t-test for the leg muscle strength , gain scores between the treatment group and the control group obtained the value of t = 7.883 with a significance value = 0.000 at a significance level of 0.05 . From the results of the data analysis and discussion, it can be concluded that the incrimental vertical hop training effect on agility and leg muscle strength in male student of class X SMA N 1 Selat academic year 2014/2015 .keyword : incrimental vertical hops, agility, and leg muscle strength.
PENGARUH PELATIHAN SHOOTING TIGA DAN SHOOTING LIMA TERHADAP KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN FUTSAL ., Singgih Pamuji; ., Dr. I Ketut Iwan Swadesi, S.Pd., M.Or.; ., I Nyoman Sudarmada, S.Or., M.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v5i2.19382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengengetahui: (1) Apakah pelatihan shooting tiga berpengaruh terhadap ketepatan shooting dalam permainan futsal pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal MAN 1 Karangasem , (2) Apakah pelatihan shooting lima berpengaruh terhadap ketepatan shooting dalam permainan futsal pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal MAN 1 Karangasem , (3) Apakah ada perbedaan pengaruh antara pelatihan shooting tiga dan shooting lima terhadap ketepatan shooting dalam permainan futsal pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal MAN 1 Karangasem. Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan desain “The Non Randomized Control Group Pretest Posttest Design”. Subjek penelitian adalah siswa peserta ekstrakurikuler futsal MAN 1 Karangasem, berusia 15-17 tahun yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes ketepatan shooting dalam permaianan Futsal dari Nurhasan (2001) dengan validitas sebesar 0,839 dan reliabilitas sebesar 0,639. Analisis data menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan mencari data yang lebih berpengaruh menggunakan uji LSD dengan taraf signifikansi kurang dari 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pelatihan shooting tiga dan shooting lima terhadap ketepatan shooting dalam permainan futsal siswa ekstrakurikuler futsal MAN 1 Karangasem, dengan nilai signifikansi 0,006. Dimana pelatihan shooting lima lebih berpengaruh terhadap peningkatan ketepatan shooting menggunakan punggung kaki dilihat dari mean difference uji LSD yaitu sebesar 1,20000*.Kata Kunci : latihan shooting tiga, latihan shooting lima, ketepatan shooting The study was aimed at finding out: (1) Does the three shooting exercises method affect the accuracy of shooting in futsal games on futsal extracurricular students at MAN 1 Karangasem, (2) Does the five shooting exercises method affect the accuracy of shooting in futsal games on futsal extracurricular students at MAN 1 Karangasem, (3) Is there any difference effect between the method of three shooting exercises and five shooting against the accuracy of shooting in futsal games on futsal extracurricular students at MAN 1 Karangasem. This study used quasi-experimental with "The Non Randomized Control Group Pretest Posttest Design". The population of the study was 30 students aged 15-17 years who participated in futsal extracurricular at MAN 1 Karangasem. The instruments used was the accuracy test of shooting in futsal game from Nurhasan (2001) with validity of 0.839 and reliability of 0.639. The data was anlyzed by using One Way Anova and continued to find out the more influential data by using LSD test with a significance level of less than 5%. The results showed that there is difference between the three shooting practice method and five shooting against the accuracy of shooting in futsal games on futsal extracurricular students at MAN 1 Karangasem, with a significance value of 0.006. Five shooting training is more influential on increasing Shooting Accuracy using the back of the foot seen from the mean difference of the LSD test which is equal to 1,20000 *.keyword : three shooting exercises, five shooting exercises, accurate shooting
PENGARUH PELATIHAN MELOMPATI GELANG TERHADAP PEINGKATAN KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMP AYODHYA PURA SELAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Luh Eka Eliani; ., dr. Ni Luh Kadek Alit Arsani, S.Ked.; ., I Nyoman Sudarmada, S.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.2652

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan melompati gelang terhadap kekuatan dan daya ledak otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian the randomized pre-test post-test control group design. Subyek penelitian ini adalah siswa putra peserta ekstrakurikuler atletik SMP Ayodhya Pura Selat sebanyak 30 orang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Kekuatan diukur dengan tes leg dynamometer sedangkan daya ledak otot tungkai diukur dengan tes vertical jump, selanjutnya data dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi 0,05 dengan bantuan program SPSS 16,0. Berdasarkan data penelitian, dengan menggunakan uji-t independent untuk data kekuatan otot tungkai diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,011. Sedangkan untuk data kekuatan otot tungkai diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,038. Dengan demikian hipotesis penelitian pelatihan melompati gelang berpengaruh terhadap kekuatan dan daya ledak otot tungkai dapat diterimaKata Kunci : pelatihan melompati gelang, kekuatan, daya ledak otot tungkai This study was aimed at investigating the influence of jump bracelet training on power and strength of leg muscles son student of extracurricular athletic SMP Ayodhya Pura Selat academic year 2013/2014. The study based on an experimental design using a randomized pre-test post-test control group design. Subject were 30 people and power were measured by vertical jump test and strength were measured by leg dynamometer. Data were analyzed by independent t-test at significance level 0,05 using SPSS 16,0. Based on the analysis of data , using independent t-test , independent t-test results for leg muscle explosive power of 2,743 , and independent t-test results for leg muscle strength at 2,172. The result using independent t-test for power of leg muscles showeded significance value count was smaller than a (sig < 0,05) value of 0,011., And than for strength showeded significance value count was smaller than a (sig < 0,05) value of 0,038. The result hipotesis jump bracelet training affects on power and strength of leg mucles accepted. From the results of this study concluded that jump bracelet training effect on improvement bracelet explosive power and leg muscle strength in son student of extracurricular athletics Ayodhya Pura Selat academic year 2013/2014. keyword : jump bracelet training, explosive power, leg muscle strength
PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI ., I Made Yama Ardika; ., Prof. Dr. I Nyoman Kanca, MS; ., I Nyoman Sudarmada, S.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v3i1.5478

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh circuit training terhadap kelincahan dan daya ledak otot tungkai. Sampel penelitian berjumlah 40 orang dari populasi 79 orang yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelincahan di ukur dengan menggunakan tes lari illinois agility dan daya ledak otot tungkai dengan tes vertical jump. Data dari kelincahan dan daya ledak otot tungkai didapatkan sebelum dan sesudah pelatihan, selanjutnya data dianalisis dengan bantuan program SPSS 16.0. Deskripsi data menunjukan terjadi peningkatan terhadap kelincahan dan daya ledak otot tungkai. Pada kelincahan kelompok perlakuan terjdai peningkatan sebesar 0,91 (pretest=19.92 dan postes=19.01) dan kelompok kontrol sebesar 0,49 (pretest=19.73 dan postes=19.27). sedangkan pada daya ledak otot tungkai terjadi peningkatan pada kelompok perlakuan sebesar 8,20 (pretest=54.55 dan postes=62.75) dan kelompok kontrol sebesar 3,75 (pretest=55.45 dan postes=59.20). Berdasarkan hasil uji t-independent variabel kelincahan diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,000 dan variabel daya ledak otot tungkai diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,00. Dengan demikian hipotesis penelitian “circuit training berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai” diterima. Dari hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa: (1). Circuit training berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kelincahan pada siswa putra kelas X SMA Laborturium Undiksha. (2). Circuit training berpengaruh signifikan terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada siswa putra kelas X SMA Laborturium Undiksha. Bagi guru olahraga, pelatih, Pembina serta atlet dapat menggunakan circuit training sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kelincahan dan daya ledak otot tungkai.Kata Kunci : circuit training, kelincahan, daya ledak This study aimed to investigated the effect on cicrcuit training agility and leg muscle power. The research sample 40 people taken from 79 population were randomly devide into two group: circuit training group and control group. Agility measured using illinois agility and leg muscle power measured using vertical jump test. Agility and leg muscle power datas were collected before and after of training and then data were analyzed with SPSS 16.0. The data description showed improvement on agility and leg muscle power component. Experimental group had increase by 0.91 (pretes is 19.92 and posttest is 19.01) on agility component, and control group had increase by 0.46 (pretes is 19.73 and posttest is 19.27) on agility component. Meanwhile for leg muscle power, the experimental group had increase by 8.20 (pretest is 54.55 and posttest is 62.75) and control group had increase by 3.75 (pretest is 55.45 and posttest is 59.20) on leg muscle power. Based on t-test result found their are effect of circuit training on afility and leg muscle power. The significant of t test: agility component sig=0.000 (Sig
perkembangan motorik usia dini i nyoman, sudarmada
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 1, No 1 (2013): sport injuries
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v1i1.224

Abstract

ABSTRAK I NYOMAN SUDARMADA, Perkembangan Kemampuan Loncat Tegak pada Anak Usia 6-12 Tahun Ditinjau Ketinggian Wilayah Tempat Tinggal di Bali.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) perkembangan kemampuan loncat tegak pada anak usia 6-12 yang tinggal di dataran tinggi dan dataran rendah di Bali, 2) perbedaan kemampuan loncat tegak anak usia 6-12 tahun yang tinggal di dataran tinggi dan dataran rendah di Bali. Penelitian ini merupakan penelitian perkembangan dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi yang digunakan untuk dataran tinggi adalah kecamatan Kintamani dan untuk dataran rendah adalah kecamatan Kubu. Jumlah sampel untuk daerah dataran tinggi 507 orang (267 laki-laki dan 240 perempuan) untuk dataran rendah jumlah sampel 572 orang (285 laki-laki dan 287 perempuan). Data kemampuan loncat tegak diukur dengan tes kemampuan loncat tegak. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t pada taraf signifikansi α = 0.05. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) terdapat perkembangan kemampuan loncat tegak pada anak usia 6-12 tahun yang tinggal di dataran tinggi dan tinggal di dataran rendah. Anak yang tinggal di dataran tinggi meningkat 12.4 cm sedangkan anak di dataran rendah meningkat 11.4 cm; 2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan loncat tegak anak usia 6-12 tahun yang tinggal di dataran tinggi dan tinggal di dataran rendah.     Kata-kata kunci : Kemampuan Loncat Tegak, Ketinggian Wilayah Tempat Tinggal.
PENGARUH PELATIHAN DOWNHILL DAN UPHILL RUNNING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER Jaya, I Ketut Okta Pradipta; Yoda, I Ketut; Sudarmada, I Nyoman
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v4i2.7898

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan downhill running dan uphill running terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian the nonrandomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian sebanyak 39 orang yang dibagi menjadi tiga kelompok dengan teknik ordinal pairing berdasarkan hasil pre-test. Daya tahan kardiovaskuler diukur dengan multistage fitness test (MFT). Berdasarkan hasil analisis menggunakan hasil T-Independent test dan Uji-F One Way Anova terhadap daya tahan kardiovaskuler diperoleh nilai Thitung sebesar 2.822 dengan signifikansi hitung α < 0,05 maka terdapat peningkatan pengaruh dari masing-masing kelompok dan Fhitung sebesar 19.148 dengan nilai signifikansi hitung 0,000 α < 0,05, maka terdapat perbedaan pengaruh dari masing-masing kelompok. Maka dilakukan uji Least Significant Difference untuk mengetahui pelatihan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler, Dapat disimpulkan bahwa pelatihan downhill dan uphill running berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler dimana pelatihan uphill running lebih baik pengaruhnya untuk peningkatan daya tahan kardiovaskuler. Saran yang dapat disampaikan adalah agar penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan ataupun penelitian selanjutnya.Kata Kunci : Pelatihan, Uphill, Downhill, Kardiovaskuler This study was aimed to identify the effect of downhill running and uphill running toward the cardiovascular endurance. The type of the research is quasi experiment. This study was designed in the nonrandomized pretest-posttest control group design. There were 39 samples for this study which were divided into three groups decided by ordinal pairing technique based on the results of pre-test. Cardiovascular endurance measured by Multistage Fitnes Test. Based on result of analysis using T-Independent test and One Way Anova From the result of Tmeasure toward the cardiovascular endurance, there was obtained 2.822 with significance measure α < 0,05. meant that there was increased effect from each group. Fmeasure there was obtained 19.148 with significance measure 0.000 it meant α < 0,05, meant that there was different effect from each group. the researcher conducted Least Significant Different (LSD) test in order to determine which training have better effect toward the improvement of cardiovascular endurance. Could be concluded that downhill and uphill running was affecting improvement of the cardiovascular endurance, in which uphill running have better effect for the improvement of cardiovascular endurance. From this study it is recommended that this study can be used as reference in conducting the next training and study.keyword : training, downhill running,uphill running, cardiovascular endurance
PENGARUH PELATIHAN STAR RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN ., I Kadek Anom Sanjaya; ., Dr. I Ketut Yoda, S.Pd., M.Or.; ., I Nyoman Sudarmada, S.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 4, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v5i1.8831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan star run terhadap peningkatan kecepatan dan kelincahan pada siswa pesetra ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 2 Pupuan tahun 2016. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan “The non-randomized control group pretest posttest design”. Subyek penelitian ini siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 2 Pupuan dengan jumlah 38 orang. Instrumen yang digunakan tes lari cepat (sprint) dengan jarak 50 meter untuk kecepatan dan Illinois agility run untuk kelincahan. Data dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi () 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji-t independent untuk kecepatan diperoleh nilai signifikansi (0,000) dan untuk kelincahan diperoleh nilai signifikansi (0,000) semua data lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa pelatihan star run berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kecepatan dan kelincahan pada siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 2 Pupuan tahun pelajaran 2016/2017. Bagi para pelaku olahraga, disarankan untuk menggunakan pelatihan star run sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kebugaran jsmani khususnya kecepatan dan kelincahan. Kata Kunci : pelatihan, star run, kecepatan, kelincahan This study aims to determine the influence of star training run against the increased speed and agility on the soccer extracurricular pesetra students SMP Negeri 2 Pupuan 2016. The study was a quasi-experimental design with "The non-randomized control group pretest posttest design". The subjects of this study student extracurricular participants soccer SMP Negeri 2 Pupuan by the number 38. The instruments used to run tests quickly (sprint) with a distance of 50 meters for speed and agility run for the Illinois agility. Data were analyzed by independent t-test at the significance level () 0.05 with SPSS 16.0. Based on the analysis of data using independent t-test for speed significance value (0,000) and for agility significance value (0.000) all data is smaller than the value α (Sig
PENGARUH METODE LATIHAN WALL PASS DAN PUSH AND RUN TERHADAP AKURASI PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SSB PUTRA MUMBUL USIA 10-13 TAHUN Suantama, Putu Agus Budi; Swadesi, I Ketut Iwan; Sudarmada, I Nyoman
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v5i2.14911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah metode latihan wall pass berpengaruh terhadap akurasi passing dalam permainan sepak bola pada siswa SSB Putra Mumbul usia 10-13 tahun, (2) Apakah metode latihan push and run berpengaruh terhadap akurasi passing dalam permainan sepak bola pada siswa SSB Putra Mumbul usia 10-13 tahun, (3) Apakah terdapat Perbedaan pengaruh antara metode latihan wall pass dan push and run terhadap akurasi passing dalam permainan sepak bola pada siswa SSB Putra Mumbul usia 10-13 tahun. Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dengan desain “The Randomized Control Group Pretest Posttest Design”. Populasi penelitian adalah siswa SSB Putra Mumbul Badung, berusia 10-13 tahun yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes mengoperkan bola rendah dari Subagyo Irianto (1995) dengan validitas sebesar 0,812 dan reliabilitas sebesar 0,879. Analisis data menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan mencari data yang lebih berpengaruh menggunakan uji LSD dengan taraf signifikansi kurang dari 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan wall pass dan push and run terhadap akurasi passing dalam permainan sepak bola SSB Putra Mumbul usia 10-13 tahun, dengan nilai signifikansi 0,002, untuk yang lebih berpengaruh terhadap peningkatan akurasi passing adalah pelatihan push and run dilihat dari mean difference uji LSD yaitu sebesar 0,80000*. Kata Kunci : latihan wall pass, latihan push and run, akurasi passing This study aims to know: (1) Does the method of wall pass exercise affect the accuracy of passing in the football game on students SSB Putra Mumbul age 10-13 years, (2) Is the push and run training method affect the accuracy of passing in the football game in SSB Putra Mumbul students age 10-13 years, (3) Is there any difference in influence between wall pass and push and run training methods on passing accuracy in the football game on students SSB Putra Mumbul age 10-13 years. The type of research is quasi experiment with design "The Randomized Control Group Pretest Posttest Design". The population of this study were SSB Putra Mumbul Badung students, aged 10-13 years, amounting to 30 people. The instrument used is a low ball pass test from Subagyo Irianto (1995) with validity of 0.812 and reliability of 0.879. Data analysis using One Way Anava test was continued to look for more influential data using LSD test with significance level less than 5%. The result of this research shows that there is significant effect difference of wall pass and push and run training method on passing accuracy in the football game on students SSB Putra Mumbul age 10-13 years, with significance value 0,002, for which more influence to the increase of passing accuracy is training push and run seen from the mean difference of LSD test that is equal to 0,80000 *.keyword : wall pass exercises, push and run exercises, passing accuracy
PENGARUH PELATIHAN SIRKUIT DAN KONTINYU INTENSITAS RENDAH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 NUSA PENIDA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Kadek Sutyantara; ., dr. Ni Luh Kadek Alit Arsani, S.Ked.; ., I Nyoman Sudarmada, S.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.2658

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan sirkuit dan kontinyu intensitas rendah terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler. Jenis penelitian ini adalah eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMPN 2 Nusa Penida tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 108 orang dan sampel penelitian berjumlah 27 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Daya tahan kardiovaskuler diukur dengan Multistage Fitness Test (MFT). Hasil analisis data menunjukan adanya perubahan nilai rata-rata pada variabel daya tahan kardiovaskuler. Pada kelompok pelatihan sirkuit terjadi peningkatan sebesar 3,26 ml/kg/min, pada kelompok pelatihan kontinyu intensitas rendah terjadi peningkatan sebesar 5,79ml/kg/min dan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar 0,47ml/kg/min. Hasil uji-t independent terhadap daya tahan kardiovaskuler diperoleh nilai t hitung sebesar 2,282 dan 4,232 dengan Signifikansi 0,037 dan 0,001 yang berarti pelatihan berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler. Hasil uji One Way Anova variabel daya tahan kardiovaskuler antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapat F hitung sebesar 8,347 dengan Signifikansi 0,002 yang berarti ada perbedaan pengaruh antara pelatihan sirkuit dan kontinyu intensitas rendah terhadap daya tahan kardiovaskuler. Berdasarkan hasil uji LSD, maka kelompok pelatihan kontinyu intensitas rendah lebih baik pengaruhnya dibandingkan pelatihan sirkuit terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler sebesar 2,40000. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa; (1) pelatihan sirkuit dan kontinyu intensitas rendah berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler (2) ada perbedaan pengaruh pelatihan sirkuit dan kontinyu intensitas rendah terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler dimana pelatihan kontinyu intensitas rendah lebih baik. Saran yang dapat disampaikan adalah agar penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan ataupun penelitian selanjutnya.Kata Kunci : pelatihan sirkuit, kontinyu intesitas rendah, daya tahan kardiovaskuler This study aimed at finding out the effect of circuit training and continuous low intensity toward the increased of cardiovascular endurance. This research was a kind of experiment research which is designed in the randomized pretest-posttest control group design. The population in this research was male students in eight grade of SMPN 2 Nusa Penida in academic year of 2013/2014 which amounts to 108 students and this research used 27 samples which was determined by simple random sampling technique. Cardiovascular endurance was measured with Multistage Fitness Test (MFT). The results ofdata analysis showed that there was a change in the average value of the variable cardiovascular endurance. In the circuit training group increased by 3.26ml/kg/min, in the continuous low-intensity training group increased by 5.79ml/kg/min and in the control group there was an increase of 0.47ml/kg/min. The results of the independent t-test cardiovascular endurance obtained t value 2.282 and 4.232 with significance 0.037 and 0.001 which meaning ful training effect on improvement of cardiovascular endurance. The results of One Way Anova test of cardiovascular endurance variables between the treatment and control groups obtained F value of 8.347 with asignificance of 0.002, which means there was a difference between the effect of circuit training and continuous low intensity on cardiovascular endurance. Based on the results of LSD test, then the group of low-intensity continuous training was better influence than circuit training to increased cardiovascular endurance by 2.40000. From the results of the data analysis and discussion, it can be concluded that: (1) the circuit training and continuous low intensity effect on the increase in cardiovascular endurance (2) there were differences in the effect of circuit training and continuous low intensity to increased cardiovascular endurance in which continuous low intensity training was better. Suggestion that can be submitted is the result of this study can be used as a reference for the further study or training.keyword : circuit training, continuous low intensity, cardiovascular endurance
Co-Authors ., Anak Agung Gede Bayu Eka p ., I Gede Agus Dana Saputra ., I Gede Beni Sanjaya ., I Gede Eka Dharma Wibawa ., I Kadek Anom Sanjaya ., I Md Septian Marta y ., I Putu Adi Susanta ., I Putu Ari Mahendra ., I Putu Sugiastawan ., I Wayan Andi Suandika ., I Wayan Darmawan ., I Wayan Dibya Darsana Darma ., I Wayan Mahardika ., Kadek Budiantara ., Singgih Pamuji Anak Agung Gede Bayu Eka p . Bayu Suta, I Wayan Ade Cucu Markani Darma, Kadek Aditya dr. Made Budiawan, S.Ked. . I Gede Agunk Teddy Pratama I Gede Agus Dana Saputra . I Gede Beni Sanjaya . I Gede Eka Dharma Wibawa . I Gst Lanang Agung Parwata I Gusti Agung Komang Diafari Djuni Hartawan I Gusti Made Dwipa Darma Putra . I Kadek Anom Sanjaya I Kadek Anom Sanjaya . I Ketut Addy Putra Indrawan I Ketut Iwan Swadesi I Ketut Okta Pradipta Jaya I Ketut Sudiana I Ketut Yoda I Ketut Yoda I Made Satyawan I Made Yama Ardika . I Made Yama Ardika ., I Made Yama Ardika I Md Septian Marta y . I Nyoman Kanca I Nyoman Sastra Dwipa Udiyana . I Putu Adi Susanta . I Putu Ari Mahendra . I Putu Gede Winartha . I Putu Gede Winartha ., I Putu Gede Winartha I Putu Sugiastawan . I Wayan Ade Bayu Suta I Wayan Andi Suandika . I Wayan Darmawan . I Wayan Dibya Darsana Darma . I Wayan Mahardika . I Wayan Muliarta Indrawan, I Ketut Addy Putra Jaya, I Ketut Okta Pradipta Kadek Aditya Darma Kadek Budiantara . Kadek Sutyantara . Kadek Yogi Parta Lesmana Komang Agus Prihanto Arimbawa Luh Eka Eliani . Made Budiawan Miftahul Farid Miftahul Farid, Miftahul Miftahul Maghfiroh Mubarak, Syahrul Muhammad Farhan Nur Wahid Ni Luh Kadek Alit Arsani Ni Luh Sukerti Pratama, I Gede Agunk Teddy Prihanto Arimbawa, Komang Agus Putu Agus Budi Suantama Putu Devi Andryani . Putu Ngurah Aditya Cahya Artha . S.Ked. dr. Made Budiawan . S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sanjaya, I Kadek Anom Singgih Pamuji . Suantama, Putu Agus Budi Sukerti, Ni Luh Syahrul Mubarak Yonathan Priananta