Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan

POTENSI EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMMUNOSTIMULANT UNTUK MENINGKATKAN SISTEM KEKEBALAN NON SPESIFIK PADA IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) ., Arei; Hasan, Hastiadi; ., Sunarto
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.858 KB) | DOI: 10.29406/rya.v1i1.223

Abstract

Saat ini, ikan patin (Pangasius hypophthalmus), merupakan komoditas hasil perikanan air tawar yang mulai diminati oleh masyarakat terlebih di kalangan masyarakat pembudidaya ikan. Tingginya padat tebar dan pakan yang digunakan menjadi pendorong bagi timbulnya penyakit akibat menurunnya kualitas air karena timbulnya bahan organik dari sisa pakan maupun eksresi ikan. Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya Ethiopia, tanaman ini termasuk kedalam golongan Liliaceae. Jeli lidah buaya mengandung zat antibakteri dan antijamur menstimulasi firbroblast, yakni sl-sel kulit yang berfungsi menyembuh luka. Tujuan penelitianiniadalahingin mengetahui apakah lidah buaya dapat meningkatkan respon kekebalan non spesifik pada ikan patin. Menentukan kadar ekstrak lidah buaya yang optimal dalam menghambat infeksi bakteri Aeromonas hidrophyla, sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan non spesifik pada ikan patin. Sedangkan manfaat dari penelitian ini yaitu dapat dijadikan sebagai sumber informasi ilmiah bagi para pembudidaya ikan dan masyarakat umumnya, bahwa lidah buaya dapat mencegah penyakitPerlakuan D dengan konsentrasi mahkota dewa dosis 30 gm/ml menunjukkan hasil yang paling efektif menghambat bakteri dengan zona hambat tepanjang 11 mm. Kadar haemaglobin tertinggi pada darah ikan yaitu pada perlakuan D (30 gm/ml) yaitu 9,56 Hb/100 ml. Pengamatan kadar hematokrit tertinggi pada darah ikan yaitu pada perlakuan D (30 gm/ml) yaitu 43,67%. Hasil pengamatan gambaran sel darah merah jumlah tertinggi yang didapat selama pengamatan yaitu pada perlakuan D ( 30 gm/ml) dengan jumlah sel 4,01 x 106 sel/mm3. Pengamatan jumlah sel darah putih pada ikan patin jumlah tertinggi yang diperoleh pada perlakuan D (30 gm/ml) yaitu 36,08 x 103 sel/mm3. Sedangkan tingkat kelangsungan hidup tertinggi selama penelitian yaitu pada perlakuan D yaitu 10,28%. Kemudian kualitas air selama pemeliharaan pada akuanrium cendrung stabil.Kata Kunci : Anti bakteri, Lidah Buaya, Ikan patin
STUDI HEMATOLOGI IKAN NILA MERAH DI SENTRA PRODUKSI BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR SUNGAI KAPUAS KOTA PONTIANAK ., Nofembrianti; ., Sunarto; ., Rachimi
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.858 KB) | DOI: 10.29406/rya.v1i1.225

Abstract

Kondisi kesehatan ikan nila sulit ditentukan secara visual, karena ikan nila seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda yang mengindikasi ikan tersebut terserang penyakit sehingga diperlukannya metode lain (hematologi) untuk mengetahui kondisi kesehatan ikan nila, selain pengamatan morfologi dan gejala klinis yang tampak dari luar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi hematologi ikan nila merah ditingkat pembudidaya ikan melalui parameter hematologis serta untuk mengetahui jenis parasit yang terdapat pada ikan nila merah yang dipelihara di Sentra Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar Sungai Kapuas Kota Pontianak. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak pada tanggal 4 – 10 Desember 2012 selama ±7 hari. Pengumpulan sampel darah ikan nila merah sebagai obyek penelitian dilakukan langsung di Sentra Produksi Ikan Air Tawar Sungai Kapuas Kota Pontianak yang diambil dari pembudidaya ikan pada 5 lokasi penelitian. Masing-masing ikan diambil darahnya melalui vena caudalis untuk diperiksa meliputi kadar hemoglobin (Hb), nilai hematokrit, jumlah sel darah merah (eritrosit) dan jumlah sel darah putih (leukosit). Hasil pemeriksaan darah ikan menunjukkan bahwa kadar Hb 3,72±0,88 – 5,48±0,58 g/dl, nilai hematokrit 21,18±7,59%–32,70±6,90%, jumlah eritrosit berkisar antara 10,68±1,73–13,95±2,21 x 106sel/mm3, jumlah leukosit 355.625–958.125 sel/mm3.Kata kunci: Hematologi, Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus), Sungai Kapuas, Pontianak
ANALISIS KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PULAU PELAPIS KECAMATAN PULAU MAYA KARIMATA KABUPATEN KAYONG UTARA. ., Sartika; Hasan, Hastiadi; ., Sunarto
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.858 KB) | DOI: 10.29406/rya.v1i1.226

Abstract

Penelitian tentang Kualitas perairan diwilayah Pulau Pelapis secara keseluruhan memiliki kriteria yang baik, Lokasi penelitian dengan luas 3.363,8 merupakan lokasi yang layak untuk dilakukan budidaya rumput laut dengan klasifikasi kelayakan tingkat kelayakan tinggi seluas 2.161,2 Ha, tingkat kelayakan sedang 1.202,6 Ha. Kegiatan budidaya rumput di wilayah Kepulauan Pelapis dapat dilakukan sepanjang tahun, namun harus memperhatikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi alam seperti cuaca, musim kemarau, dan musim penghujan. Kata Kunci: Budidaya Rumput Laut, Analisis Kesesuaian Lokasi