Zulfah .
Unknown Affiliation

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search
Journal : ENGINEERING

Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang ., Zulfah; Luthfianto, Saufik; Nurwildani, M. Fajar
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.56 KB)

Abstract

Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap 40 responden pada kain tenun pemalang ditemukan bahwa 75% mengeluhkan warna kain tenun yang cepat pudar atau luntur, bahan yang tidak kuat atau cepat rusak. Salah satu sentra industri kain tenun yang digunakan dalam penelitian ini adalah sentra industri kain tenun yang berada di Desa Wanarejan Kabupaten Pemalang. Berdasarkan studi awal dan dari penelitian pembanding diatas muncul suatu ide untuk mengimplementasikan dalam suatu produk kain tenun berdasarkan eksperimen penentuan variabel terhadap kualitas kain tenun. Eksperimen desain tersebut akan diaplikasikan untuk mengetahui kualitas kain tenun Pemalang melalui metode taguchi. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental murni yang mengidentifikasi karakteristik kualitas dengan metode taguchi, terdiri 4 faktor terkendali masing-masing memiliki 3 level, Jumlah level dan faktor yang ada dapat ditentukan jumlah baris untuk matriks orthogonal array yaitu 27 sehingga orthogonal array yang sesuai adalah L27(313). Hasil awal dari 70% penelitian yang dilakukan adalah untuk setting level optimal dihasilkan pewarnaan dengan naftol 1, naftol 2 dan naftol 3, penjemuran dengan waktu 5 jam, 6 jam dan 7 jam, pencelupan dengan waktu 30 menit, 40 menit dan 50 menit, pencucian dengan waktu 0,5 jam, 0,75 jam dan 1 jam dan dari analisis of variance mean dan SNR memberikan hasil yang sama yaitu F hitung lebih besar dari F tabel ini berarti bahwa semua faktor signifikan terhadap Berat Kain per M (gr). Kata kunci: kualitas, eksperimen taguchi
PROTOTYPE PERANCANGAN PEMINDAH DAYA PADA TURBIN PELTON Bawich, Kikit; ., Zulfah; Wibowo, Hadi
ENGINEERING Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.369 KB)

Abstract

Turbin air pelton adalah salah satu turbin yang dapat memanfaatkan sumber mata air yang besar dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi. Hasil dari analisa data dan pembahasan pada penelitian ini menyatakan setelah dilakukan perhitungan-perhitungan dengan menggunakan  persamaan-persamaan yang telah ditetapkan, maka data hasil perencanaan puli dapat disimpulkan tipe penampang sabuk-V yang digunakan adalah tipe A No. 51, panjang sabuk yang digunakan 1295 mm denganjumlah sabuk 1 (satu) buah, jarak sumbu poros yang sesuai adalah 314,27 mm, diameter puli 65mm dan 351 mm. Variasi kemiringan sudut nossel yang digunakan dalam perancangan turbin air ini didapat hasil dari kemiringan sudut nossel 1800 dan 900, putaran yang dihasilkan = 555 rpm, dan daya yang dihasilkan sebesar 192 watt, pada kemiringan sudutnossel 1000 dan 1900, putaran yang dihasilkan n = 526 rpm, dan daya yang dihasilkan sebesar 178 watt, dan pada kemiringan sudut nossel 1100 dan 2000, putaran yang dihasilkan n = 479 rpm, dan daya yang dihasilkan sebesar 155 watt. Jadi putaran dan daya yang dihasilkan turbin air terbesar terletak pada variasi sudut nossel dengan kemiringan sudut nossel 180 0 dan 90 0, yakni putaran yang dihasilkan = 555 rpm, dan daya yang dihasilkan sebesar 192 watt. Kata Kunci:Turbin Pelton, Puli, Nossel, Sabuk V
PROTOTYPE PERANCANGAN PEMINDAH DAYA PADA TURBIN PELTON Bawich, Kikit; ., Zulfah; Wibowo, Hadi
ENGINEERING Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.369 KB)

Abstract

Turbin air pelton adalah salah satu turbin yang dapat memanfaatkan sumber mata air yang besar dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi. Hasil dari analisa data dan pembahasan pada penelitian ini menyatakan setelah dilakukan perhitungan-perhitungan dengan menggunakan  persamaan-persamaan yang telah ditetapkan, maka data hasil perencanaan puli dapat disimpulkan tipe penampang sabuk-V yang digunakan adalah tipe A No. 51, panjang sabuk yang digunakan 1295 mm denganjumlah sabuk 1 (satu) buah, jarak sumbu poros yang sesuai adalah 314,27 mm, diameter puli 65mm dan 351 mm. Variasi kemiringan sudut nossel yang digunakan dalam perancangan turbin air ini didapat hasil dari kemiringan sudut nossel 1800 dan 900, putaran yang dihasilkan = 555 rpm, dan daya yang dihasilkan sebesar 192 watt, pada kemiringan sudutnossel 1000 dan 1900, putaran yang dihasilkan n = 526 rpm, dan daya yang dihasilkan sebesar 178 watt, dan pada kemiringan sudut nossel 1100 dan 2000, putaran yang dihasilkan n = 479 rpm, dan daya yang dihasilkan sebesar 155 watt. Jadi putaran dan daya yang dihasilkan turbin air terbesar terletak pada variasi sudut nossel dengan kemiringan sudut nossel 180 0 dan 90 0, yakni putaran yang dihasilkan = 555 rpm, dan daya yang dihasilkan sebesar 192 watt. Kata Kunci:Turbin Pelton, Puli, Nossel, Sabuk V
ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN CATALYTIC CONVERTER PADA MESIN MOTOR EMPAT LANGKAH TERHADAP PENURUNAN EMISI GAS BUANG ., Zulfah; Wibowo, Agus; Hartoni, Untung
ENGINEERING Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.467 KB)

Abstract

Using the motorcycle which is more, it is influenced the pollution from the exhaust pipe in  the air. The contains of Carbonmonocsida (CO), Oksida Nitrogen (NOx), Hydrocarbon (HC) and the other things which are accumulated and will be influenced the human?s healthy and finally it is caused die.The collecting data is taken directly by researcher from the laboratory and also from the source from the person in  which  is called an interview and it had been documented in well, the documentation is connecting wich the gas and pollution. The development of Catalytic Converter had been reducing the pollution, but it is not maximize. Adding the plat of cooper in Catalytic Converter will be an alternative to reduce the pollution on it. From the research the writer get the data before using the Catalytic Converter the four stroke exhaust pipe produced 2,238 %  CO volume, HC 222,8 ppm volume. The second research on the standard exhaust pipe produced 1,66 % CO and HC 131 ppm volume. The research which is given the cooper Catalytic Converter produced only 1,66 % CO and HC 71,4 ppm volume. From the data the writer  can conclude that cooper Catalytic Converter able to reduce the pollution from the motorcycle.Keywords: Pollution, Catalytic Converter, Cooper.
ANALISA PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR ANTARA PENGAPIAN STANDAR DENGAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 7K Fadoli, Akhmad Ali; ., Mustaqim; ., Zulfah
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.63 KB)

Abstract

Pada motor bensin, tenaga yang dihasilkan merupakan hasil dari proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Proses tersebut terjadi karena adanya percikan bunga api busi dari suatu rangkaian listrik yang biasa disebut sistempengapian. Pada awalnya sistem pengapian bermula dari konvensional danberkembang menjadi elektronik. Pada sistem pengapian konvensional cara kerjanya masih secara mekanik, sehingga masih banyak kekurangannya.Seiring dengan kemajuan teknologi maka semakin banyak pula komponen yang diproduksi yang ditujukan untuk memperbaiki atau meningkatkan performa mesin kendaraan bermotor. Salah satunya adalah komponen untuk memperbaiki sistem pengapian yaitu  boosterpengapian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan daya dankonsumsi bahan bakar antara pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan  boosterpada mesin Toyota seri 7K dengan variasi putaran mesin 1000,1400, 1800, 2200, 2600, 3000, 3400, 3800, 4200, dan 4600 rpm.Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode Observasi dan Eksperimen yaitu dengan cara pengamatan langsung serta mencatat hasil pada obyek yang diamati, pada metode eksperimen pengujian yang pertama dilakukan yaitu menggunakan sistem pengapian standar kemudian dilanjutkan dan dibandingkan dengan pengapian yang menggunakan  booster, Sedangkan analisis data hasil penelitian dengan analisis deskriptif yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan daya dan konsumsi bahan bakar mesin Toyota Kijang seri 7K pada beberapa variasi putaran mesin.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan positif pada daya mesin dan konsumsi bahan bakar Spesifik (sfc) antara pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan  booster. Daya mesin maksimal yang dihasilkan pada sistem pengapian yang menggunakan  booster  sebesar 27,85 kW pada 2200 rpm atau naik 4,77% dari daya mesin maksimal sistem pengapian standar (26,58 kW). Prosentase kenaikan reratanya sebesar 5,7%. Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) minimum sebesar 0,143 kg/kW-h pada 1800 rpm atau turun 2,45% dari pengapian standar (0,147 kg/kW-h). Prosentase penurunan reratanya sebesar 6,91%. Sehingga pemakain booster baik digunakan untuk memperbaiki system pengapian karena dapat meningkatkan daya dan menghemat pemakaian bahan bakar. Kata Kunci :   Booster, Daya, sfc
ANALISA PEMAKAIAN VACUUM TUBE PADA INTAKE MANIFAOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKR DAN EMISI GAS BUANG Munazar, Ade Heru; ., Zulfah; Farid, A.
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1160.517 KB)

Abstract

Semakin hari  semakin banyak jumlah kendaraan bermotor yang secara tidak langsung konsumsi bahan bakar minyak yang di gunakan. Hal tersebut juga menimbulkan pengaruh negatif diantaranya pengaruh pada faktor ekonomi berupa bahan bakar minyak yang jumlahnya semakin lama  semakin menipis  serta  faktor lingkungan hidup yaitu polusi udara yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar minyak  yang berupa gas berbahaya seperti CO?, HC,dan CO,  Untuk itu dilakukan penelitian dengan memberikan perlakuan berupa variasi pemakaian vacuum tube. Vacuum Tube  adalah suatu system yang berbentuk tabung yang diletakan pada  intake manifold diantara karburator dan sililder, yang berfungsi sebagai penampung campuran bahan bakar dan udara sisa hasil pembakaran yang terjebak di saluran  intake manifold  saat katup masuk tertutup, sehingga dapat dialirkan kembali menuju silinder.Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh pemakaian  vacuum tube  terhadap konsumsi bahan bakar dan kandungan CO, HC, CO?  dan O?  dalam emisi gas buang yang dihasilkan pada sepeda motor. Dalam hal ini menggunakan variasi selang berdiameter 4mm, 5mm dan 6mm dalam putaran mesin 3000 , 3500 , 4000 ,4500 dan 5000 RPM.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsumsi bahan bakar saat menggunakan  vacuum tube  lebih irit, dan variasi penggunaan  vacuum tube  dengan selang 4mm yang paling irit, pada 5000 RPM menunjukan konsumsi bahan bakar dengan selang 4mm adalah 14,434 cc/menit lebih rendah dari keadaan standar yaitu 20,999 cc/menit juga pada selang 5mm dan 6mm yang konsumsi bahan bakarnya 17,568 cc/menit dan 19,952 cc/menit dan juga indikator penggunaan vacuum tube lebih baik adalah mempunyai kandungan emisi gas buang lebih rendah khususnya gas CO, CO?  dan HC dibandingkan dengan pada keadaan standar. Kata kunci : Vacuum Tube, Konsumsi Bahan bakar , Emisi gas buang
PENGARUH PEMANASAN ELEKTRODA LAS PADA SUHU 80-120ºC TERHADAP SIFAT MEKANIK ., Zulfah; Wibowo, Agus; Aji, Cusanto Aji
ENGINEERING Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.46 KB)

Abstract

This Research purpose to know :  (1) Nature of mechanic to influence of warm-up of electrode las (2) Require to do of further research by adding the further variation that is examination Penetran and Radiografi (3) Menetahui hardness of result pengelasan after electrode in heating with selected heat.Pursuant to hypothesis test that writer only using the steel type to in ujikan that is type become militant ST 41 by using electrode las type RD 260 with diameter of 4,0 x 350 mm. Examination result show the existence of the influence signifikan [among/between] electrodes which have through warm-up process and the electrode tampa through warm-up, specially for interesting examination, impack or beat, and examination of hardness where in each;every examination of writer do 3 spesiment in each;every his examination.Way obtain;get the data by using temperature grader [at] industrial kitchen [of] electrics ( Heater Elektroda Las) that is to know the hardness storey;level found on electrode membrane las specially type RD 260 with electrode diameter of 4,0-350mm.Influence of warm-up of electrode las [at] temperature of 80-120°C to nature of mechanic done [by] during 15-30 minute in kitchen induce the electrics [so that/ to be] obtaining the maximal result. used machine for interesting examination  is machine test the type Shimadzu UH 1000 kNI, for examination beat [is] to the type test : Hang Ta, HT-8941, is while examination of hardness of writer use the machine test the type : A ffri 206 RT.Keywords: Nature of mechanic to of warm up of elektroda
ANALISA SISTEM PEMBANGKIT THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN PARAREL PADA PEMANFAATAN PANAS BUANG MESIN TOYOTA COROLLA EFI Wibowo, Agus; ., Zulfah; Anggianto, Prawiro
ENGINEERING Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.74 KB)

Abstract

In the coming year is estimated to be growing energy needs increased by about 40% ofcurrent needs,  as  we know  from  100% fuel  used by  only  about 30% that  is used  to  drive thecar. part of the energy wasted in the form of the radiator and the gas is wasted purpose ofThis  analysis  is  to determine  how to  utilize  waste  heat  energy  in  toyota  corolla  engineefficiently  into  energy  useful  to the  system  and  to determine the  effect  thermolektrik  parallel circuit  thermoelektrik  components  generated  strong  currents  and  voltages  generatedelectricity in accordance with the type of materials used.In  writing  this essay  the author  collected  data  -  data  with  methods of  literature, interviews and observation.There results can be conclude (1) for exhausted heat energy in Corrola EFI Toyota engines are asw follows. Arranging thermoelektrik with parallel circuit which is mounted on the exhaust side, turn the machine with 1000 rpm engine speed, gradually up to 300 0 rpm. Start measuring the temperature of top and bottom of these thermoelektrik, and also a strong measure of current, voltage to be produced thermoelektrik. There we received the results from the engine exhaust heat is on with a series of parallel thermoelektrik. (2) there researchon the  influence of  these  parallel  series  of  studies  thermoelektrik  components  that  wereassembled  in  parallel  to  produce  strong  currents  and tension  resulting  from the  wasteexhaust  heat  is wasted.  at  1000  rpm  to produce  strong  currents  of  0.5  degrees  Celsiusampere  and  voltage  of  0.9  volt  temperature  -  average  above  45  degrees  Celsius,  the temperature  -  average  95  degrees  Celsius  below  1500  rpm  to produce  strong  currents  of  0.9ampere and voltage of 1 volt and temperature - average 59 degrees Celsius.temperature  -  average  below  111  degrees  Celsius.  2000  rpm  producing  a strong  current  of  1ampere  and  voltage  of  1.2  volts  and  temperatures  average  61  degrees  Celsius,  the temperature  -  average  below  119  degrees  Celsius,  2500  rpm  producing  a strong  current  of1.5  amperes  and the  voltage  at  1,  5  volts  and  temperature  -  average  56  degrees  Celsius,  the temperature ? average below 123 degree Celsius. 3000 rpm to produce strong currents of 1.5amperes  and the  voltage  of  2  volts  and  temperature  -  average  61  degrees  Celsius,  the temperature  -  average  below  127  degrees  Celsius.  if  understood  parallel  pengaruhrangkaianis still very small to generate strong currents and voltages. the stronger the currents used, the greater the stronger the smaller the current and voltage and vice versa.Key words : ampere, temperature, voltase, thermoelektrik
Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang ., Zulfah; Luthfianto, Saufik; Nurwildani, M. Fajar
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.56 KB)

Abstract

Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap 40 responden pada kain tenun pemalang ditemukan bahwa 75% mengeluhkan warna kain tenun yang cepat pudar atau luntur, bahan yang tidak kuat atau cepat rusak. Salah satu sentra industri kain tenun yang digunakan dalam penelitian ini adalah sentra industri kain tenun yang berada di Desa Wanarejan Kabupaten Pemalang. Berdasarkan studi awal dan dari penelitian pembanding diatas muncul suatu ide untuk mengimplementasikan dalam suatu produk kain tenun berdasarkan eksperimen penentuan variabel terhadap kualitas kain tenun. Eksperimen desain tersebut akan diaplikasikan untuk mengetahui kualitas kain tenun Pemalang melalui metode taguchi. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental murni yang mengidentifikasi karakteristik kualitas dengan metode taguchi, terdiri 4 faktor terkendali masing-masing memiliki 3 level, Jumlah level dan faktor yang ada dapat ditentukan jumlah baris untuk matriks orthogonal array yaitu 27 sehingga orthogonal array yang sesuai adalah L27(313). Hasil awal dari 70% penelitian yang dilakukan adalah untuk setting level optimal dihasilkan pewarnaan dengan naftol 1, naftol 2 dan naftol 3, penjemuran dengan waktu 5 jam, 6 jam dan 7 jam, pencelupan dengan waktu 30 menit, 40 menit dan 50 menit, pencucian dengan waktu 0,5 jam, 0,75 jam dan 1 jam dan dari analisis of variance mean dan SNR memberikan hasil yang sama yaitu F hitung lebih besar dari F tabel ini berarti bahwa semua faktor signifikan terhadap Berat Kain per M (gr). Kata kunci: kualitas, eksperimen taguchi
VARIASI KONSTANTA BERAT ROLLER SENTRIFUGAL TERHADAP DAYA DAN TORSI MESIN PADA MOTOR GOKART MATIC Saputra, Andi; ., Zulfah; ., Rusnoto
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.886 KB)

Abstract

Indonesia banyak mekanik bengkel yang melakukan modifikasi pada sistem CVT, salah satunya adalah merubah massa dari roller penggerak, akan tetapi belum ada data pasti yang menunjukkan pengaruh perubahan massa roller tersebut terhadap performa dari mesin motor gokart matic itu sendiri. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hasil daya dan torsi pada motor gokart matic dengan variasi konstanta berat roller sentrifugal. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen deskriptif, yaitu pada motor gokart matic dengan konstanta berat roller sentrifugal. Dengan mengetahui variasi berat roller 6, 8, 10, 12, 14 gram dengan bahan uji gokart dan roller sedangkan alat yang digunakan alat ukur dynamometer,kunci sok, kunci leter T, kunci puli. Dalam hal ini pengujian dilakukan sebanyak 3 kali percobaan kemudian diambil max power (daya) dan max torsi pada masing-masing pengujian.Hasil penelitian menunjukan variasi konstanta berat roller sentrifugal berpengaruh terhadap daya mesin pada motor gokart matic.Untuk menghasilkan kecepatan yang tinggi kita membutuhkan tenaga maksimum yang besar.Variasi konstanta berat roller sentrifugal berpengaruh terhadap torsi mesin pada motor gokart matic yang menunjukan berat roller 6 gr bisa menghasilkan torsi 15,2 Nm. Untuk medan yang berat dibutuhkan torsi yang besar karena untuk menaklukkan medan berat dan tidak perlu kecepatan tinggi. Kata kunci : Roller , Sentrifugal , Torsi