Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Model-Model Evaluasi Pendidikan dan Model Sepuluh Langkah dalam Penilaian Devi, Meila Yufriana; Hidayanthi, Rahma; Fitria, Yanti
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1934

Abstract

Dalam penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari pola atau model evaluasi pendidikan guna untuk melakukan evaluasi yaang seesuai deengan aaturan yaang telaah ditetaapkan daalam suaatu modeel peendidikan.. Peenelitian ini beertujuan uuntuk mengekprolasi serta meenganalisis teentang peentingnya kompetensi guuru dalam melakukan evaluasi berdasarkan model-model pendidikan yang ada, dengan model-model evaluasi nantinya guruu akaan leebih mudaah untuuk menyesuaikan model evauasi deengan karakteristik pesertaa didiik agar evaluasi yang dilakukan menjadi lebih baik. Meetode peenelitian ini meenggunakan jeenis peenelitian studii keepustakaan (libraary reseaarch) deengan peendekatan peenelitian deeskriptif kuaalitatif. Haasil Penelitiaan ini adalah terdapat empat moodel-moodel evaaluasi Peendidikan yaitu (1) Goaal Orienteed Evaluaation, (2) Goaal Freee Eevaluation, (3) Foormatif Suumatif Evaaluation, (4) Countenaance Evaluaation. Terdaapat moodel sepuluh langkah dalam penilaian pendidikan yang tertuang dalam buku Tenbrink. Sebagai program instruktif memerlukan penilaian untuk memeriksa apakah tujuan yang diatur program dapat diketahui. Beberapa hal yang harus diketahui tentang siswa seperti guru harus melakukan evaluasi setelah selesai melakukan pembelajaran agar nantinya guru bisa mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah guru lakukan.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di Sekolah Dasar Hidayanthi, Rahma
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4117

Abstract

Penelitiaan ini bertujuan untuk menganalisis, mendeskribsikan dan membahas tentang perkembangan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui penggunan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dalam pembelajaran di SD. Metode penelitian yang digunakan berupa kajian literatur. Penelitian menggunakan analisis lembar artikel sebagai instrumen penelitian. Langkah yang pertama dilakukan adalah mengumpulkan artikel dari internet, melakukan pengelompokan data atau reduksi data, melakukan analisis artikel, merangkum pembahasan dan terakhir membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini ialah kemampuan pemecahan masalah siswa sekolah dasar mendapatkan dampak positif dari penggunaan pendekatan RME dalam kegiatan belajar. Pendekatan RME membuat siswa menjadi aktif belajar, siswa bebas mengeksplorasi pengetahuan mereka dan menumbuhkan keberanian untuk mencoba hal baru. Penggunaan pendekaatan RME memberikan kompetensi khusus bagi siswa yaitu menemukan dan memahami konsep materi belajar lebih mendalam, tidak terlepas dari kemampuan dasar yaitu pemecahan masalah.
Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Perkembangan Intelektual Matematika Siswa Sekolah Dasar Hidayanthi, Rahma; Martinopa, Lindri; Desyandri, Desyandri; Irdamurni, Irdamurni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4118

Abstract

Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh yang diberikan atas penggunaan model DiscoveryLearning kepada perkembangan intelektual matematika siswa kelas IV di SD Negeri 07 Kampung Jawa 2 Kota Pariaman. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen. Dalam penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini, yaitu Pretest dan Posttest. Dimana Pre-test digunakan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan terhadap dua kelas, sementara post-test digunakan setelah dilakukan perlakuan. Penyusunan tes berdasarkan kriteria C1-C6. Sampel Penelitian adalah kelas IVA danIVB. Perhitungan Uji t diperoleh thitung= 0,651 dan ttabel= 2,000 dan ini berarti thitung > ttabel, dengan demikian ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model discovery learning kepada perkembangan intelektual matematika siswa pada materi bangun ruang kelas IV SD Negeri 07 Kampung Jawa 2 Kota Pariaman.
PENGARUH FILM ANIMASI NUSSA DAN RARA TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS III SD NEGERI 101504 BASILAM BARU Wulandari, Nia; Nurbaiti, Nurbaiti; Ilahi, Afdhal; Safitri, Reviva; Dongoran, Rahmad Afandi; Hidayanthi, Rahma
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar (JIPDAS) Vol 4 No 2 (2024): Vol. 4 No. 2 Edisi Mei 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/jipdas.v4i2.1851

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi perbaikan karakter siswa kelas III SD Negeri 101504 Basilam Baru. Karakter siswa kelas III SD Negeri 101504 Basilam baru cukup memprihatinkan, karena masih banyak siswa yang kurang sopan terhadap guru dan sering berkelahi didalam sekolah. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menyarankan salah satu cara yaitu dengan menerapkan film animasi Nussa dan Rara episode baik itu mudah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis pendekatan pre- experimental design dengan desain penelitian one group pretest dan posttest dengan sampel 33 siswa serta menggunakan teknik pengambilan non probability sampling dengan jenis sampling total. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata angket sebelum penerapan film animasi Nussa dan Rara sebesar 74,96% dan setelah penerapan film animasi Nussa dan Rara hasil perhitungan rata-rata angket sebesar 84,33% maka terdapat perubahan karakter siswa sebesar 9,36%. Hal ini juga diperkuat oleh hasil olah data SPSS 22 yang memperoleh nilai signifikan sebesar 0,000˂0,005 yang berarti film animasi Nussa dan Rara episode baik itu mudah memang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap karakter siswa kelas III SD Negeri 101504 Basilam Baru.
SOSIALISASI PENCEGAHAN SEDENTARY LIFESTYLE KEPADA NAPOSO NAULI BULUNG DI DESA SIMARLOTING PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA Siregar, Nurul Husna; Hidayanthi, Rahma; Siregar, Dedes Asriani; Siregar, Hotmaida Lestari; Faizal, Jefri; Anggraini, Nia Devi; Nurzanna , Nurzanna
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): Vol. 3 No. 2 Edisi Agustus 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v3i2.2121

Abstract

Sedentary lifestyle merupakan aktivitas yang menetap lama di satu tempat, biasanya berupa menonton televisi, bermain game hingga berjam-jam, bermain laptop, menonton video game atau media elektronik lain yang lazim terjadi pada masa yang sudah canggih sekarang. Metode Pelaksanaan dalam pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan kegiatan dan Evaluasi. Pada tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan sosialisasi yang berisi pencegahan Sedentary Lifestyle kepada naposo nauli bulung desa simarloting sekitar 34 orang dan diikuri oleh perangkat desa dan masyarakat. Sosialisasi pencegahan Sedentary Lifestyle Kepada Naposo Nauli Bulung di Desa Simarloting Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara memberikan dampak positif pada peserta sosialisasi. Berdasarkan hasil angket, diperoleh data bahwa sejumlah 6 orang naposo nauli bulung (17%) tidak mengikuti atau menerapkan sedentary lifestyle dan 23 orang naposo nauli bulung (83%) mengikuti sedentary lifestyle. Terdapat 6 orang naposo nauli bulung yang sama sekali tidak mengikuti pola sedentary lifestyle. Terdapat 4 orang naposo nauli bulung berada pada level rendah sedentary lifestyle dengan durasi kurang dari 2 jam. Terdapat 19 orang naposo nauli bulung mengikuti pola sedentary lifestyle pada level menengah dalam durasi 2- 5 jam. Terdapat 5 orang naposo nauli bulung mengikuti pola sedentary lifestyle pada level tinggi dengan durasi lebih dari 5 jam.
Model-Model Evaluasi Pendidikan dan Model Sepuluh Langkah dalam Penilaian Devi, Meila Yufriana; Hidayanthi, Rahma; Fitria, Yanti
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1934

Abstract

Dalam penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari pola atau model evaluasi pendidikan guna untuk melakukan evaluasi yaang seesuai deengan aaturan yaang telaah ditetaapkan daalam suaatu modeel peendidikan.. Peenelitian ini beertujuan uuntuk mengekprolasi serta meenganalisis teentang peentingnya kompetensi guuru dalam melakukan evaluasi berdasarkan model-model pendidikan yang ada, dengan model-model evaluasi nantinya guruu akaan leebih mudaah untuuk menyesuaikan model evauasi deengan karakteristik pesertaa didiik agar evaluasi yang dilakukan menjadi lebih baik. Meetode peenelitian ini meenggunakan jeenis peenelitian studii keepustakaan (libraary reseaarch) deengan peendekatan peenelitian deeskriptif kuaalitatif. Haasil Penelitiaan ini adalah terdapat empat moodel-moodel evaaluasi Peendidikan yaitu (1) Goaal Orienteed Evaluaation, (2) Goaal Freee Eevaluation, (3) Foormatif Suumatif Evaaluation, (4) Countenaance Evaluaation. Terdaapat moodel sepuluh langkah dalam penilaian pendidikan yang tertuang dalam buku Tenbrink. Sebagai program instruktif memerlukan penilaian untuk memeriksa apakah tujuan yang diatur program dapat diketahui. Beberapa hal yang harus diketahui tentang siswa seperti guru harus melakukan evaluasi setelah selesai melakukan pembelajaran agar nantinya guru bisa mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah guru lakukan.
PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) Hidayanthi, Rahma; Andini, Selfi; Fitri, Hasanatul; Gistituasti, Nurhizrah; Rusdinal, Rusdinal
Cerdas Proklamator Vol 10 No 2 (2022): JURNAL CERDAS PROKLAMATOR
Publisher : Study program PGSD FKIP Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37301/cerdas.v10i2.128

Abstract

School-Based Management (SBM) is the authority given to schools to manage or regulate everything that is needed for autonomy (independently) including school policies. This authority is exercised by the principal as the head of the school. However, current school principals still need to improve managerial competence so that they understand their role in schools. The purpose of this study was to find out how the principal in implementing SBM. This study uses qualitative research because the research carried out aims to describe aspects that are the context in research related to the role of school principals in the implementation of SBM. Effective principal leadership in SBM can be seen based on the criteria, namely (1) Being able to empower the competencies possessed by teachers. (2) Able to complete tasks on time. (3) Able to communicate and involve the community for the interests and goals of schools and education. (4) Able to carry out the principles of leadership well. (5) able to implement together with the management team (6) Able to make schools productive in improving students' abilities.