Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

KETIKA SEKSUALITAS MENJADI IDEOLOGI: SASTRA INDONESIA SEKSUALITAS DAN SEKSUALITAS SASTRA INDONESIA Ali Mustofa,
Lentera, Jurnal Studi Perempuan Vol 2, No 1 (2006)
Publisher : Lentera, Jurnal Studi Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL TADARUS CINTA BUYA PUJANGGA DAN IMPLIKASINYA Yesi Wariesta; Siti Samhati; Ali Mustofa
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.87 KB)

Abstract

The problem in this research is how the values of education character in Tadarus Cinta Buya Pujangga novel by Akmal Nasery Basral and the implication toward literature study in senior high school. The aims of this research are to describe the values of education character in Tadarus Cinta Buya Pujangga novel by Akmal Nasery Basral and the implication toward literature study in senior high school. The result of this research is about the values of education character in Tadarus Cinta Buya Pujangga novel by Akmal Nasery Basral. The values of education character result can be used as the student material study in literature study in senior high school. The implication of research result toward literature study in senior high school can be about the study scenario design that analyzes values of education character in Tadarus Cinta Buya Pujangga novel by Akmal Nasery Basral.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Hasil penelitian ini berupa nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral. Hasil penelitian nilai-nilai pendidikan karakter tersebut, dapat dijadikan sebagai bahan ajar siswa dalam pembelajaran sastra di SMA. Implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran sastra di SMA dapat berupa rancangan skenario pembelajaran menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral.Kata kunci: implikasi, nilai-nilai pendidikan karakter, novel.
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDARLAMPUNG Devi Novitasari; Mulyanto Widodo; Ali Mustofa
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 4, No 1 Jan (2016)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.756 KB)

Abstract

This research was aimed at descriting the planning, implementation and evaluation in the learning process of writing short story in SMP Negeri 2 Bandar Lampung. This metnod of the research was qualitative descriptive. The result showed that in the implementation, there were two activities; teacher activity and students activity. There were three steps in teacher activities; introduction, main activity and closing. In main activity the students are able to (1) observe, (2) ask, (3) try (4) understand (5) and communicate. Teacher evaluated the student based on students attitude by observing the student directly, student knowledge by giving the written test and students skill by practicing to write a short story.Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pada kegiatan pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 2 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pada perencanaan pembelajaran, guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan komponen-komponen RPP pada Kurikulum 2013. Pada pelaksanaan pembelajaran terdapat dua aktivitas yaitu, aktivitas guru dan aktivitas siswa. aktivitas yang dilakukan guru meliputi tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan ini terjadi aktivitas siswa yang meliputi (1) aktivitas mengamati, (2) aktivitas menanya, (3) aktivitas mencoba, (4) aktivitas menalar, (5) aktivitas mengomunikasikan. Penilaian yang dilakukan oleh guru mencakup penilaian kompetensi sikap dengan teknik observasi langsung, penilaian kompetensi pengetahuan dengan teknik tes tertulis berupa soal uraian, dan penilaian kompetensi keterampilan dengan teknik tes praktik berupa membuat karangan teks cerita pendek.Kata kunci: menulis, sastra dan pembelajaran.
KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI SURAT DARI IBU KE DALAM KARANGAN NARATIF Haris Nur Prasetyo; Kahfie Nazaruddin; Ali Mustofa
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.101 KB)

Abstract

The purpose of this study is to describe the ability to paraphrase a poem into a narrative essay in class X SMA Negeri 1 Talangpadang academic year 2014/2015. Based on the analysis, the value of (a) the suitability aspect of the theme is quite with an average score of 69.02; (b) aspects of the essay title selection is quite with an average score of 62.84; (c) the principal aspects of the unity between the sentence and the sentence is quite explanatory in the essay with an average score of 67.95; and (d) aspects of the elements of a narrative essay is quite builder with an average score of 64.56.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan memparafrasakan puisi ke dalam sebuah karangan naratif pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai (a) aspek kesesuaian tema tergolong cukup dengan skor rata-rata 69,02; (b) aspek pemilihan judul karangan tergolong cukup dengan skor rata-rata 62,84; (c) aspek kesatuan antara kalimat pokok dan kalimat penjelas dalam karangan tergolong cukup dengan skor rata-rata 67,95; dan (d) aspek unsur-unsur pembangun karangan naratif tergolong cukup dengan skor rata-rata 64,56.Kata kunci: naratif, parafrasa, puisi.
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 METRO Yuspa Fitri Meza; Ali Mustofa; Karomani Karomani
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 4, No 1 Jan (2016)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.687 KB)

Abstract

This research aimed to describe the learning of writing reviews text for 8th grade students at state junior high school 4Metro. Method that used in this study was qualitativedescriptive. The result of this study showed that the teachers have done three stages of learning, in cluding planning, implementation, and learning assessment. The lesson plan which was contained in RPP used by teachers by following the RPP formatin 2013 curriculum. In the implementation of learning it was found that some of teachers activities have fullfilled the learning concept of 2013 curriculum, by doing apperception activities, core activities, and closing activities. In the learning assessment of writing reviews text, it seems that the teachers only assess the attitudes and knowledge aspects. On the assessment of knowledge teachers assesed students work writing reviews text.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis teks ulasan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Metro tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deksriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah melakukan tiga tahapan dalam pembelajaran, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Perencanaan pembelajaran tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh guru bidang studi bahasa Indonesia dengan mengikuti format RPP kurikulum 2013. Pada pelaksanaan pembelajaran ditemukan bahwa beberapa memenuhi konsep pembelajaran kurikulum 2013, yakni telah dilakukan kegiatan apersepsi, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada penilaian pembelajaran menulis teks ulasan terlihat guru hanya menilai aspek sikap dan pengetahuan. Pada penilaian pengetahuan guru menilai hasil kerja siswa menulis teks ulasan.Kata kunci: menulis, pembelajaran, ulasan.
KONFLIK DALAM NOVEL REVOLUSI DARI SECANGKIR KOPI KARYA DIDIK FOTUNADI DAN KELAYAKANNYA Sulaiman Sulaiman; Kahfie Nazaruddin; Ali Mustofa
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.332 KB)

Abstract

This study aimed to describe the conflict as a plot element in the novel and determine the feasibility of conflict in the novel of Revolusi dari Secangkir Kopi as an alternative teaching materials in senior high school and determine the learning design in senior high school literature. This research used qualitative descriptive method. Based on the results of the data analysis it showed that (1) human conflict with theirself, (2) the conflict of man with man, and (3) human conflict with society. Novel Revolusi dari Secangkir Kopi was used as an alternative teaching materials in senior high school students in terms of (1) language aspects, (2) psychological aspects, and (3) aspects of the background culture.Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan konflik sebagai elemen alur dalam novel dan menentukan kelayakan konflik dalam alur novel Revolusi dari Secangkir Kopi sebagai alternatif bahan ajar di SMA serta menentukan rancangan pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan (1) konflik manusia dengan dirinya sendiri, (2) konflik manusia dengan manusia, dan (3) konflik manusia dengan masyarakat. Novel Revolusi dari Secangkir Kopi layak dijadikan sebagai alternatif bahan ajar siswa di SMA ditinjau dari (1) aspek kebahasaan, (2) aspek psikologis, dan (3) aspek latar belakang kebudayaan.Kata kunci: bahan ajar, konflik, novel.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL BERTEMAN DENGAN KEMATIAN DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Andreas Zulfikar; Kahfie Nazaruddin; Ali Mustofa
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.193 KB)

Abstract

The present research problem was the values of character education in the novel BertemanDenganKematian: CatatanGadis Lupusby SintaRidwanand its learning in high schools. The method used in this research was descriptive qualitative method. The results show a total of 109 data on the values contained in the novel characters: 11 data on Religious, 11 data on Honest, 4 data on Tolerance, 4 data on Discipline, 7 data on Work Hard, 10 data on Creative, 8 data on Self, 2 data on Democratic, 15 data on Curious, 1 data on the spirit of the National, 2 data on Love Homeland, 2 data on Rewarding Achievement, 6 data on Friendly, 2 data on Love Peace, 2 data on Joy of Reading, 15 data on Social Care, and 5 data on Responsible. Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Berteman Dengan Kematian: Catatan Gadis Lupus karya Sinta Ridwan dan pembelajarannya di SMA. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifkualitatif. Hasil penelitian menunjukkan total ada 109 data mengenai nilai-nilai karakter yang terdapat dalam novel, meliputi Religius 11 data, Jujur 11 data, Toleransi 4 data, Disiplin 4 data, Kerja Keras 7 data, Kreatif 10 data, Mandiri 8 data, Demokratis 2 data, Rasa Ingin Tahu 15 data, Semangat Kebangsaan 1 data, Cinta Tanah Air 2 data, Menghargai Prestasi 2 data, Bersahabat 6 data, Cinta Damai 2 data, Gemar Membaca 4 data, Peduli Sosial 15 data, dan Bertanggung Jawab 5 data. Kata kunci:karakter, nilai-nilai, pendidikan.
POLA SINTAKSIS PADA POSTER DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP Leny Gustina Yunregiarsih; Wini Tarmini; Ali Mustofa
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.546 KB)

Abstract

The problem of this research is how the syntactic patterns at poster in Kabupaten Pringsewu and its implication in learning Indonesia language at Senior Hight School. The aim is to investigate the syntactic patterns at posters of learning Indonesia language at class VII of SMP. This research uses qualitative descriptive method. The data source research is posters in Kabupaten Pringsewu. It is found that there are 13 incomplete sentences, based on the clause sum 2 simple sentence and 4 complex sentence, based on the syntax type best part imperative sentence. Posters in Kabupaten Pringsewu as the materials in SMP.Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pola sintaksis pada poster di Kabupaten Pringsewu dan implikasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pola sintaksis pada poster dan implikasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas VII. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah poster di Kabupaten Pringsewu. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan 13 kalimat taklengkap, berdasarkan jumlak klausa 2 kalimat tunggal dan 4 kalimat majemuk, berdasarkan bentuk sintaksis poster sebagian besar termasuk kalimat perintah. Poster di Kabupaten Pringsewu sebagai materi pembelajaran siswa di SMP.Kata kunci:implikasi pembelajaran, pola sintaksis, poster.
KARAKTERISASI DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE-LIYE DAN KELAYAKANNYA Yesie Lia Dirwanti; Munaris Munaris; Ali Mustofa
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.394 KB)

Abstract

The aim of the research was to describe the characterization in the novel Ayahku (Bukan) Pembohong by Tere-Liye and its properness as lesson material of literature in senior high schools. This research used descriptive qualitative method, by which the data were collected using text analysis technique. The data analysis were done through some stages; they were reduction, data presentation, and verification. The result showed that the characterization novel Ayahku (Bukan) Pembohong by Tere-Liye was more dominant by using analytic technique and it could be used as lesson material of literature in senior high schools by seeing SK and KD and language aspect, psichology, and culture background.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengambilan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik analisis teks. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye lebih dominan menggunakan teknik analitik dan layak dijadikan sebagai bahan ajar sastra di SMA dilihat dari SK dan KD serta aspek bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya.Kata kunci: karakterisasi, teknik analitik, teknik dramatik.
KONOTASI DALAM KUMPULAN CERPEN PEREMPUAN DI RUMAH PANGGUNG SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Arifal Paslah; Kahfie Nazaruddin; Ali Mustofa
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.093 KB)

Abstract

The research problem was the connotation short story of the Perempuan di Rumah Panggung . This study aimed to describe connotations in the short story collection and feasibility as teaching materials in junior high school literature. This study used a qualitative descriptive method. The data sources were taken from short stories. Based on the results of data analysis connotation found are (1) high connotation , (2) friendly connotation , (3) a bad connotation , (4) the inappropriate connotations . The collection of short stories deserve to be as an alternative teaching materials in junior high school students in terms of aspects of character values in the curriculum in 2013 .Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah konotasi dalam cerpen pada kumpulan cerpen Perempuan di Rumah Panggung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konotasi dalam kumpulan cerpen tersebut dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah cerita pendek. Berdasarkan hasil analisis data konotasi yang ditemukan adalah (1) konotasi tinggi, (2) konotasi ramah, (3) konotasi tidak enak, (4) konotasi tidak pantas. Kumpulan cerpen tersebut layak dijadikan sebagai alternatif bahan ajar siswa di SMP ditinjau dari aspek nilai-nilai karakter dalam Kurikulum 2013.Kata kunci: bahan ajar, cerpen , konotasi.