Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)

UJI KUALITAS FISIK KEBERADAAN JAMUR DAN PH SILASE RANSUM KOMPLIT BERBASIS AMPAS TEBU (Bagasse), INDIGOFERA DAN MOLASES DENGAN KOMPOSISI YANG BERBEDA Elviriadi, Elviriadi; Rodiallah, Muhamad; Nauli, Sarah; Jati, Putri Zulia; Effendi, Anwar
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 7, No 2 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v7i2.12419

Abstract

Pemanfaatan limbah ampas tebu sebagai bahan pakan alternatif yang merupakan salah satu upaya dalam mengatasi masalah lingkungan dan penyediaan pakan yang terbatas dimusim kemarau dan tidak bersaing dengan manusia dalam bentuk silase ransum komplit berbasis ampas tebu, indigofera dan molases dengan komposisi yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas fisik (keberadaan jamur dan pH) silase ransum komplit berbasis ampas tebu, indigofera dan molases dengan komposisi yang berbeda. Pembuatan silase dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial, 3 faktor level ampas tebu + indigofera, 2 faktor level molases, masing-masing unit perlakuan di ulang 3 kali. Faktor A adalah level ampas tebu + indigofera yaitu A1 = 100% ampas tebu + 0% indigofera; A2 = 75% ampas tebu + 25% indigofera; A3 = 50% ampas tebu + 50% indigofera dan Faktor B adalah level molases yaitu B0 = 5% molases dan B1 = 10% molases. Peubah yang diukur adalah keberadaan jamur, dan pH. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan analisis ragam, apabila antar perlakuan berpengaruh nyata maka dilakukan uji Duncan taraf 1% dan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan A dan perlakuan B (P<0,01) terhadap warna, dan tekstur, namun tidak berinteraksi terhadap keberadaan jamur, dan pH. Faktor A berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pH. Faktor B berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap keberadaan jamur. Dapat disimpulkan komposisi 25% indigofera + 5% molases memberikan hasil terbaik untuk warna dan tekstur silase.
Pengaruh Nutrisi Bahan Kering dan Serat Kasar Silase Ransum Komplit Berbasis Limbah Ampas Tebu (Bagasse), Indigofera dan Molases Jati, Putri Zulia; Setiawan, Bagus Dimas
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v8i1.15576

Abstract

The potential of bagasse has not been utilized optimally due to its low nutritional content, so it is necessary to add feed ingredients such as indigofera which has high nutrition and molasses which is needed for further processing by means of anaerobic fermentation or silage. This research aims to determine the nutritional quality of complete ration silage based on bagasse, indigofera and molasses with different compositions. This research used a completely randomized factorial design consisting of 2 factors, each treatment unit was repeated 3 times. Factor A is the level of bagasse + indigofera, namely A1 = 100% bagasse + 0% indigofera; A2 = 50% bagasse + 50% indigofera; A3 = 75% bagasse + 25% indigofera and factor B is the molasses level, namely B0 = 5% molasses and B1 = 10% molasses. The variables measured are dry matter and crude fiber. The data obtained were analyzed based on analysis of variance carried out with the Duncan test at 5% and 1% levels. The results of this study showed that there was an interaction between factor A and factor B (P<0.01) on the dry matter and crude fiber content. Factor A had a very significant effect (P<0.01) on the dry matter and crude fiber content. Factor B had a very significant effect (P<0.01) on dry matter but did not affect crude fiber. It was concluded that treatment A2, namely the composition of 50% bagasse + 50% indigofera and treatment B0, namely 5% molasses, could increase the dry matter content and reduce the crude fiber content in complete ration silage based on bagasse.
PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK URIN KAMBING DAN PUPUK KOMPOS LIMBAH PETERNAKAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT SETARIA Novita, Maulina; Hidayat, Rahmat; Jati, Putri Zulia; Mahlil, Yusuf; Zaki, M
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 2 (2024): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v8i2.18025

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk kandang sapi dan pupuk organik cair urin sapi terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, panjang daun, serta produksi berat segar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan dan lima ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan dimana tiap unit percobaan terdiri dari 10 lobang tanam. Kombinasi perlakuan meliputi K0 : Tanpa Pemberian POC Urin Kambing, K1 : Pemberian POC Urin Kambing Pengenceran 1:10, K2 : Pemberian POC Urin Kambing Pengenceran 2:10, S0 : Tanpa Pemberian Pupuk Kompos Sapi, S1 : 150 gram Pupuk Kandang Sapi per lubang tanam dan S2 : 300 gram Pupuk Kandang Sapi per lubang tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberikan pupuk kompos sebanyak 300 gram per lubang tanam dapat meningkatkan pertambahan tingi tanaman dan panjang daun rumput setaria serta kombinasi pemberian POC urin kambing dan pupuk kompos sapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap produksi berat kering rumput setaria.
PRODUKTIVITAS TANAMAN LEGUMINOSA POHON Indigofera zollingeriana PADA LAHAN KERING DITINJAU MELALUI TINGGI BATANG, JUMLAH RANTING DAN JUMLAH DAUN Putra, Teguh Dwi; Jati, Putri Zulia; Novita, Maulina; Zaki, Muhammad; Mahlil, Yusuf
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 2 (2024): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v8i2.18045

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah tangkai dan jumlah daun Tanaman Leguminosa Pohon Indigofera zollingeriana. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAL) dengan perlakuan Rancangan Acak Lengkap dengan frekuensi perlakuan P0 : Disiram setiap hari 1 Kali, P1 : Disiram Seminggu 1 Kali, P2 : Disiram Seminggu 2 Kali, P3 : Disiram Seminggu 3 Kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi perlakuan penyiraman berpengaruh terhadap Produktivitas Indigofera zollingeriana tertinggi yaitu pada umur pemotongan 13 minggu dengan menghasilkan rasio tinggi batang, jumlah ranti g dan jumlah daun yang tertinggi pada perlakuan P3 yaitu frekuensi penyiraman P3 : Disiram Seminggu 3 kali dengan rata-rata tinggi batang : 119,5 cm, jumlah ranting: 8,50 cm dan jumlah daun : 45 helai.
Pengaruh Kualitas Nutrisi Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao) melalui Fermentasi dengan Jamur Pelapuk Putih (Pleurotus ostreatus) jati, putri zulia
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v8i1.15570

Abstract

This research was conducted to determine the substrate composition, inoculum dose and fermentation time that are suitable for the growth of Pleurotus ostreatus on a substrate mixed with cocoa pod skin (KBK) with tofu dregs, soy milk dregs and bran on crude fiber content and crude fiber digestibility. This research used an experimental method with a 3x3x3 Factorial Completely Randomized Design (CRD) with 2 replications. Factor A is a substrate composition with a ratio of 80% cocoa pod skin and 20% each for tofu dregs, soy milk dregs and bran. Factor B is the inoculum dose, namely 6%, 8% and 10%, and factor C is the fermentation time, namely 7, 9 and 11 days. The results of the analysis showed that there was an interaction between substrate composition and fermentation time with Pleurotus ostreatus which had a significantly different effect (P<0.05) on crude fiber content and crude fiber digestibility. The conclusion of this study was that the selected treatment was in the A1B3C2 treatment (80% cocoa pod skin and 20% tofu dregs at a dose of 10% with a fermentation time of 9 days) reducing crude fiber by 48.14% and crude fiber digestibility by 57.86%. .