Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perspektif Agama Islam Dan Kesehatan Tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi (Akjp) Implant Di BPM Keluarga Sehat Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh Tahun 2019 Karmila .; Fatma Sylvana Dewi Harahap; Rapida Saragih
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.1086

Abstract

ABSTRAK Menurut WHO (World Health Organization)  penggunaan kontrasepsi telah meningkat di banyak bagian Dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan terendah di Afrika. Secara global, penggunaan kontrasepsi modern telah meningkat dari 54% pada tahun 1990 menjadi 63,4% pada tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persfektip Agama Islam dan Kesehatan Tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi Jangka Panjang Implant di BPM Keluarga Sehat Kabupaten Aceh Tenggara. Jenis penelitian ini menggunakan Mix Methods.Populasi dalam penelitian ini berjumlah wus yang berkunjung ke Klinik dan sampel sebanyak 42 responden, sedangkan untuk informan kualitatif 2 wanita usia subur yang tidak memakai alat kontrasepsi implant, 2 suami, 1 bidan dan 1 kepala Desa dan 1 Ustad Kampung. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh pada variabel umur p = 0,648 pendidikan p = 0,012, pengetahuan p = 0,000, Jarak pelayanan kesehatan p = 1,000, paritas p = 0,571, dukungan suami p = 0,005, sikap = 0,012, dengan faktor yang paling berpengaruh adalah jarak tempat kesehatan dan dukungan suami. Secara kualitatif berdasarkan wawancara mendalam terhadap informan didapatkan  bahwa yang menyebabkan wanita usia subur tidak ingin memakai alat KB implant adalah kurangnya dukungan yang diberikan oleh suami, pengetauan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh umur, pendidikan, pengetahuan, sikap dan dukungan suami dengan persfektip Agama Islam dan kesehatan tentang penggunaan alat kontrasepsi implant di BPM Keluarga sehat Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2019. Kata Kunci : Persfektip Islam, Kesehatan, Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant.
PENGARUH PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 5 PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2020 Rahmi Wahida Siregar; Fatma Sylvana Dewi Harahap; Aida Fitria; Achmad Rifai; Yuniati .
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1670

Abstract

ABSTRAK Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Perilaku seksual berisiko pada remaja dapat meningkatkan risiko kesehatan reproduksinya. Hal ini terutama karena dapat meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan, pernikahan dini, penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan aborsi. Menurut data United Nation Population Fund dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional bahwa kasus aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta pertahun dan 10-30% diantaranya dilakukan oleh remaja. Artinya diperkirakan ada 230.000-575.000 remaja melakukan aborsi setiap tahunnya.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh peer group terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja awal. Jenis penelitian ini adalah metode kualitatif. Analisis kualitatif dianalisis secara reduksi, tampilan data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh peer group terhadap perilaku seksual berisko.Kesimpulan penelitian bahwa perilaku seksual berisiko yang di jalani oleh remaja adalah perilaku seksual berisiko berat seperti ciuman basah (cipokan), petting, berhubungan badan dan perilaku seksual berisiko ringan seperti pengangan tangan dan berpelukan. Peer group pramuka lebih berisiko berat daripada peer group tari.Diharapkan meningkatkan peran keluarga dalam tumbuh kembang remaja sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh remaja tetap dalam pengawasan orang tua, perlunya kerjasama antara orang tua, guru dan pihak sekolah untuk mengawasi pergaulan remaja, pembenahan moral dan menciptakan tatanan kehidupan bermasyarakat yang religious, Pentingnya pemberantasan produsen majalah porno yang beredar dimasyarakat khususnya dikalangan remaja.  Kata Kunci   : Peer Group, Perilaku Seksual Berisiko, Remaja
Faktor yang Berhubungan dengan Persalinan Sectio Caesarea Periode 1 Januari – Desember 2019 di RSU Bandung Medan Wiliyana Dila; Thomson P Nadapda; Jitasari Tarigan Sibero; Fatma Sylvana Dewi Harahap; Ivansri Marsaulina
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.1988

Abstract

Sectio Caesarea adalah cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina.Hasil data dariWorld Health Organization (WHO) standart rata- rata angka oprasi Sectio caesarea di sebuah negara adalah 10-15% saja, tetapi secara keseluruhan persalinan secara Sectio caesarea dilaporkan terjadi 25-50%, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (usia, paritas, riwayat persalinan, Partus Tak Maju, Ketuban Pecah Dini) yang berhubungan dengan persalinan Sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Bandung Medan Periode 1 Januari – Desember 2019. Penelitian ini menggunakan metode Mix Methods. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami sectio caesarea sebanyak 550 kasus dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini 231 kasus, dilakukan dengan menggunakan analisa data yaitu analisa univariat,analisa bivariat dan multivariat. Dari hasil penelitian ini, dengan uji statistic pearson chi-square pada usia dengan sectio saecarea diperoleh nilai sig p=0,000<0,05. Paritas dengan sectio caesarea diperoleh hasil p=0,002=<0,05. riwayat persalinan dengan sectio saecarea diperoleh hasil p=0,000=<0,005, Partus Tak Maju diperoleh hasil p=0,007=<0,005, Ketuban Pecah Dini diperoleh hasil p=0,001=<0,005 Maka diperoleh ada hubungan usia, paritas, riwayat persalinan, partus tak maju, berat bayi lahir dengan sectio saecarea di RSU Bandung Medan dan faktor paling dominan dengan tingkat sectio caesarea adalah variabel riwayat persalinan dengan nilai signifikan 0,000 (p value < 0,05. Dari hasil kualitatif di dapatkan indikasi Ketuban Pecah Dini 1 orang, usia dan paritas yang beresiko 1 orang, usia dan Partus Tak Maju 1 orang,  Riwayat SC 1 orang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hubungan faktor usia, paritas, riwayat persalinan, Partus Tak Maju, Ketuban Pecah Dini dengan sectio saecarea di RSU Bandung Medan Periode 1 Januari – Deesember 2019. Diharapkan pada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan pelayanan konseling kehamilan terutama kepada ibu yang sedang hamil untuk menurunkan angka persalinan sectio caesarea.Kata Kunci: Usia, Paritas, Riwayat Persalinan, Partus Tak Maju, Ketuban Pecah DiniSectio Caesarea is a method of giving birth to a fetus by making an incision in the uterine wall through the front wall of the abdomen or vagina. The results of data from the World Health Organization (WHO) indicate that the average rate of Sectio Caesarea in a country is 10-15%, but overall deliveries are generally Sectio caesarea is reported to occur in 25-50%. The purpose of this study was to determine (age, parity, history of labor, Inadvertent Parturition, Premature rupture of membranes) associated with delivery of Sectio caesarea at Bandung General Hospital Medan Period 1 January – December 2019. This study uses the Mix Methods method. The population in this study were all maternity mothers who underwent sectio caesarea as many as 550 cases and the sample used in this study was 231 cases, carried out using data analysis, namely univariate analysis, bivariate and multivariate analysis. From the results of this study, with the Pearson chi-square statistical test on age with sectio caesarea, the value of sig p = 0.000 <0.05 was obtained. Parity with sectio caesarea obtained p=0.002=<0.05. history of labor with caesarean section obtained p = 0.000 = <0.005, Incomplete Parturition obtained p = 0.007 = <0.005, Premature rupture of membranes obtained p = 0.001 = <0.005 So there is a relationship between age, parity, history of labor, incomplete parturition advanced, the weight of the baby was born by sectio caesarea at RSU Bandung Medan and the most dominant factor with the rate of sectio caesarea was the birth history variable with a significant value of 0.000 (p value <0.05. From the qualitative results, it was obtained indications of premature rupture of membranes 1 person, age and parity at risk of 1 person, age and 1 person Inadvertent Parturition, History of SC 1 person. The conclusion of this study is the relationship between age, parity, history of childbirth, incomplete labor, premature rupture of membranes with sectio caesarea at RSU Bandung Medan Period 1 January - December 2019. It is hoped that health workers can improve pregnancy counseling services, especially to mothers who are pregnant. pregnant to reduce the rate of caesarean section delivery.Keywords: Age, Parity, History of Childbirth, Inadvertent Parturition, Premature Rupture of Membranes
Analisis Perilaku Yang Memengaruhi Pemeriksaan ANC Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh Tahun 2019 Khairuni Hikmah; Fatma Sylvana Dewi Harahap; Rapida Saragih
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.972

Abstract

ABSTRAK World Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa kewajiban kunjungan ANC selama kehamilan normal adalah empat kali kunjungan selama kehamilan dengan standar dan waktu yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku yang memengaruhi pemeriksaan ANC pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Jenis penelitian ini menggunakan Mix Methods dengan strategi metode Eksplanatoris Sekuensial. Populasi berjumlah 411 orang dan sampel sebanyak 80 responden, sedangkan informan kualitatif 2 ibu hamil, 2 suami, 1 bidan dan 1 kepala puskesmas. Analisis data kuantitatif dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis data kualitatif meliputi reduction, display dan conclusiondrawing/verification.    Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh pada variabel umur p = 0,036, pendidikan p = 0,000, pekerjaan p = 0,292, pengetahuan p = 0,011, paritas p = 0,891, jarak tempat kesehatan p = 0,005, dukungan suami p = 0,005. Secara kualitatif penyebab ibu hamil tidak lengkap memeriksakan ANC adalah kurangnya dukungan yang diberikan oleh suami, jarak tempat pelayanan kesehatan yang jauh serta adanya pengalaman kehamilan sebelumnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh umur, pendidikan, pengetahuan, jarak tempat kesehatan, dukungan suami terhadap pemeriksaan ANC dan tidak ada pengaruh pekerjaan dan paritas terhadap pemeriksaan ANC di wilayah kerja Puskesmas Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2019. Disarankan bagi suami agar memberikan dukungan terhadap ibu hamil dengan cara mengantar, mengingatkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya sampai dengan lengkap serta menanyakan hasil dari pemeriksaan kehamilannya. Kata Kunci : Perilaku, Jarak Tempat Kesehatan, Dukungan Suami, Kehamilan, Pemeriksaan ANC
PERSPEKTIF AGAMA (ISLAM) DAN KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS SIMPANG KANAN KECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2020 Eva Nurseptiana; Razia Begum Suroyo; Fatma Sylvana Dewi Harahap
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1478

Abstract

ABSTRAKProgram imunisasi merupakan program preventif dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan dijadikan sebagai prioritas Di tingkat Association South East Asean Nation (ASEAN) tahun 2012, Indonesia angka kematian bayinya 34/1.000 kelahiran hidup yaitu hampir 5 kali lipat dibandingkan dengan angka kematian bayi di Malaysia 6/1.000 kelahiran hidup, 2 kali dibandingkan dengan Thailand 11/ 1.000 kelahiran hidup, dan 1,3 kali dibandingkan dengan Philipina sekitar 8/1.000 kelahiran hidup, Brunei Darusalam 6/ 1.000 kelahiran hidup, Singapure 2/1.000 kelahiran hidupTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Perspektif Agama Islam dan Kesehatan Tentang Penggunaan Imunisasi Campak Puskesmas Simpang Kanan Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil. Jenis penelitian ini menggunakan Mix Methods dengan menggunakan Strategi Explanatory Sekuensial. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 57 orang, sedangkan untuk informan kualitatif 2 ibu yang memiliki anak usia 9-18 bulan, 2 suami, 2 bidan, 1 penanggung jawab imunisasi 2 kepala Desa dan 1 Ustad Kampung.  Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh pada Pengetahuan p = 0,000 KIPI p = 0,006, Jarak Pelayanan Kesehatan p = 1,000, Dukungan Suami p = 0,079, sikap = 0,006. Secara kualitatif berdasarkan wawancara mendalam terhadap informan didapatkan  bahwa yang menyebabkan ibu tidak ingin membawa anaknya imunisasi adalah kurangnya dukungan yang diberikan oleh suami dan efek yang ditimbulkan oleh imunisasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh Pengetahuan, KIPI,  dan Sikap dengan Penggunaan Imunisasi Campak di Puskesmas Simpang kanan Kecamatan Simpang kanan Kabupaten Aceh singkil. Saran diharapkan Kerjasama dimulai Dinas Kesehatn Aceh Singkil yang memberikan sosialisasi kepada tenaga kesehatan, tokoh agama (ustadz), tokoh masyarakat, suami dan ibu tentang diperbolehkannya penggunaan imunisasi Campak oleh Majelis ulama indonesia sehingga meningkatkan minat masyarakat dalam penggunaan imunisasi campak. Kata Kunci        : Islam, Kesehatan, Imunisasi Campak.
Analisis Pengaruh Konsumsi Buah Bit Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III Liananiar; Fatma Sylvana Dewi Harahap; Elvi Era Liesmayani
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 9 No 1 (2020): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.777 KB) | DOI: 10.36763/healthcare.v9i1.49

Abstract

Beetroot is able to stimulate, build, cleanse, and be able to strengthen the circulatory system and red blood cells so that it can carry body substances and can prevent the lack of red blood cells in the body. Hemoglobin is part of the blood that contains iron-rich protein. The third trimester of pregnancy is the last 3 months period of pregnancy which starts on the 28th week until the 40th week. The results of a survey conducted on 50 pregnant women obtained results that examined hemoglobin, 30 of 50 pregnant women obtained Hb results of ≥11 gr / dL. The purpose of this study was to analyze the effect of factors affecting Hb levels in third trimester pregnant women in the UPTD of Jeumpa District Health Center Bireuen District in 2019. The design used in this study is True Experimental Design with the Pretest-Posttest Desaign Control Group approach. The population in this study were 50 third trimester pregnant women with a sample of 24 people, 12 respondents for the experimental group and 12 respondents for the control group. Based on the analysis of paired t-test test in the experimental group showed that the value of p value is 0.002, this means p <0.05, then there is a significant difference in hemoglobin levels between the hemoglobin level pre-test and hemoglobin level post-test by consuming beetroot. For health workers to provide information on hemoglobin levels before and after giving beetroot to pregnant women so that it can be used as a basis for decision making in an effort to increase Hb levels and prevent the occurrence of anemia, a reference to making a product of beetroot extracts.
Pengaruh Strategi Case Manager dalam Mengelola Kasus Pasien Rawat Inap di RSUD Tarutung Tahun 2019 Martha Uli Julietta; Thomson P Nadapdap; Fatma Sylvana Dewi Harahap
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2331

Abstract

Rumah sakit memerlukan desain atau strategi agar dapat melakukan proses pelayanan yang berkelanjutan. Salah satu model asuhan tersebut adalah case management. Case management merupakan sebuah strategi intervensi yang digunakan oleh penyedia dan sistem layanan kesehatan untuk menyokong klien, mengkordinasikan layanan kesehatan, dan menfasilitasi hasil baik dalam harga maupun kualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis pengaruh strategi case manager dalam mengelola kasus pasien rawat inap di RSUD Tarutung tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed metode yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas (variabel sebab) dan variabel terikat (akibat), yang dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Dimana data kuantitatif diperoleh dengan membuat dan menyebarkan kuisioner pertanyaan. Variabel ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh komunikasi, koordinasi, integrasi, advokasi, negosiasi, dan empowerment seorang case manager dalam mengelola kasus pasien rawat inap di RSUD Tarutung Tahun 2019. Jumlah sampel yang diteliti terdiri dari: case manager di RSUD Tarutung Tahun 2019 sebanyak 3 orang yang terdiri dari 1 orang dokter dan 2 orang perawat dan kepala bidang di RSUD Tarutung Tahun 2019 (data utama), 87 responden data pasien dan pimpinan RSUD Tarutung yaitu 2 orang (data pendukung). Dari hasil penelitian kuantitatif diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh strategi case manager dalam mengelola kasus pasien rawat inap di RSUD Tarutung tahun 2019 adalah strategi komunikasi dan strategi koordinasi case manager berpengaruh secara signifikan dalam mengelola kasus pasien rawat inap di rumah sakit umum daerah Tarutung tahun 2019. Dari hasil penelitian kualitatif dengan dua orang pimpinan yang ada di rumah sakit umum daerah Tarutung tahun 2019 yaitu kepala bidang pelayanan dan kepala bidang keperawatan, diperoleh informasi bahwa Pelaksanaan sebagai case manager di rumah sakit tidak maksimal dikarenakan yang diberangkatkan oleh pimpinan rumah sakit beda orang yang menjadi case manager. Disarankan kepada pihak rumah sakit umum daerah Tarutung untuk mengevaluasi dokter dan perawat yang menjadi case manager untuk dapat meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya terhadap peran sebagai case manager di RSUD Tarutung dengan memberikan pelatihan secara berkesinambungan mengenai tanggung jawab case manager untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit daerah Tarutung.Kata Kunci: Case Manager, Mengelola Kasus Pasien Rawat Inap Hospitals need a design or strategy in order to carry out a continuous service process. One such model of care is case management. Case management is an intervention strategy used by health care providers and systems to support clients, coordinate health services, and facilitate outcomes in both price and quality. The purpose of this study was to determine the analysis of the effect of the case manager strategy in managing inpatient cases at Tarutung Hospital in 2019. The research design used was a mixed method study, namely quantitative and qualitative with a cross sectional approach where the data involved independent variables (causal variables) and dependent variable (effect), which is collected at the same time. Where quantitative data is obtained by creating and distributing question questionnaires. This variable was conducted to determine the effect of communication, coordination, integration, advocacy, negotiation, and empowerment of a case manager in managing inpatient cases at Tarutung Hospital in 2019. The number of samples studied consisted of: case managers at Tarutung Hospital in 2019 as many as 3 people. consisting of 1 doctor and 2 nurses and the head of the field at Tarutung Hospital in 2019 (main data), 87 patient data respondents and the leadership of Tarutung Hospital, namely 2 people (supporting data). From the results of quantitative research, research results show that the effect of the case manager strategy in managing inpatient cases at Tarutung Hospital in 2019 is a communication strategy and case manager coordination strategy that has a significant effect in managing inpatient cases at the Tarutung general hospital in 2019. From the results of qualitative research with two leaders at the Tarutung general hospital in 2019, namely the head of the service sector and the head of the nursing field, information was obtained that the implementation as a case manager in the hospital was not optimal because the hospital leadership was dispatched by different people who became the case manager. the actual case manager at the hospital. It is suggested to the Tarutung general hospital to evaluate doctors and nurses who become case managers to be able to improve their knowledge and skills towards the role of case manager in Tarutung Regional Hospital by providing continuous training on the responsibilities of case managers to improve the quality of services at Tarutung regional hospitals.Keywords: Case Manager, Managing Inpatient Cases
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Temperatur Terhadap Tubuh Bayi Sesudah 2 Jam Post Partum di Rumah Sakit Columbia Asia Medan Tahun 2021 Novita Sari; Razia Begum Suroyo; Fatma Sylvana Dewi Harahap; Asriwati Asriwati; Ramadhani Syafitri Nasution
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2827

Abstract

Bayi Baru Lahir (BBL) harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Salah satu adaptasi BBL normal adalah mengatur suhu tubuh walaupun BBL sangat rentan untuk mengalami hipotermi, yanag menjadi penyebab yang sangat serius terhadap kesakitan dan kematian BBL. Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Temperatur Tubuh Bayi Sesudah 2 jam Post Partum di Rumah Sakit Columbia Asia Medan tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien bayi baru lahir di Rumah Sakit Columbia Asia Medan sebanyak 185 orang pada kurun waktu februari sampai dengan april 2021. Jumlah sampel yang akan di teliti adalah 65 orang. Analisa data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian uji chi square menunjukkan bahwa variabel proses persalinan, suhu ruangan, lampu penghangat, metode skin to skin, mengeringkan bayi dengan seksama, selimut tubuh bayi dan tutup kepala bayi, menunda memandikan bayi 6 jam setelah lahir, bantalan penghangat, apgar score  nilai p-value = 0,000 < α 0,05, artinya ada pengaruh antara proses persalinan , terhadap perubahan temperature tubuh bayi sesudah 2 jam post pastum, dari hasil analisis multivariat didapatkan variabel yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah variabel metode skin to skin. Kesimpulan ada pengaruh antara proses persalinan, suhu ruangan, lampu penghangat, metode skin to skin, mengeringkan bayi dengan seksama, selimut tubuh bayi dan tutup kepala bayi, menunda memandikan bayi 6 jam setelah lahir, bantalan penghangat, apgar score terhadap perubahan temperature tubuh bayi sesudah 2 jam post pastum. sedangkan analisa multivariat menunjukkan hasil bahwa faktor yang paling dominan adalah variabel metode skin to skin terhadap terhadap perubahan temperatur tubuh bayi sesudah 2 jam post pastum. Disarankan kepada pihak rumah sakit agar dapat meningkatkan kompetensi metode skin to skin kepada perawat atau bidan di Rumah Sakit Columbia Asia Medan dengan cara mengadakan pelatihan dan workshop baik internal maupun eksternal, juga Rumah sakit Columbia Asia medan harus mendukung metode skin to skin dari segi kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan metode skin to skin.Kata Kunci : Bayi baru lahir, proses persalinan, metode skin to skinNewborns must adjust from intrauterine life to extrauterine life. One of the adaptations of normal newborns is to regulate body temperature even though they are very susceptible to hypothermia, which is a very serious cause of morbidity and mortality in newborn babies. The purpose of the study was to determine the Factors Affecting Changes in Infant Body Temperature After 2 hours Post Partum at Columbia Asia Hospital Medan in 2021. The research design used in this study was an analytic survey with a cross sectional design. The population in this study were all newborn patients at Columbia Asia Hospital Medan as many as 185 people from February to April 2021. The number of samples to be studied was 65 people. Data analysis was carried out by univariate, bivariate and multivariate analysis. The statistical test used is the chi square test and logistic regression. The results of the chi square test showed that the variables of the labor process, room temperature, heating lamp, skin to skin method, drying the baby thoroughly, baby blanket and baby headgear, delaying bathing the baby 6 hours after birth, heating pads, Apgar score p value -value = 0.000 < 0.05, meaning that there is an influence between the labor process and changes in the baby's body temperature after 2 hours post-pastum, from the results of multivariate analysis, the most influential variable in this study is the skin-to-skin method variable. The conclusion is that there is an influence between the delivery process, room temperature, heating lamp, skin to skin method, drying the baby thoroughly, baby blanket and baby headgear, delaying bathing the baby 6 hours after birth, heating pads, Apgar score on changes in the baby's body temperature after birth. 2 hours post pastum. while the multivariate analysis showed that the most dominant factor was the skin to skin method variable on changes in the baby's body temperature after 2 hours post-paste. It is recommended to the hospital to be able to improve the competence of the skin to skin method for nurses or midwives at Columbia Asia Hospital Medan by conducting training and workshops both internally and externally, also Columbia Asia Medan Hospital must support the skin to skin method in terms of completeness of facilities. and infrastructure that supports the service of the skin to skin method.Keywords : Newborn, delivery process, skin to skin method