Razia Begum Suroyo
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS KOMPETENSI LULUSAN DIPLOMA III KEBIDANAN UNIVERSITAS ALMUSLIM TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDER DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2020 Herrywati Tambunan; Razia Begum Suroyo; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1750

Abstract

ABSTRAKProgram Studi D III Kebidanan merupakan suatu unit pelaksana teknis di bidang kesehatan yang mencetak lulusan tenaga bidan, bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang berkualitas yaitu tenaga bidan yang kompeten, profesional yang mampu menerapkan dan melaksanakan tugas dan wewenangnya di masyarakat, ini merupakan profil atau output sebuah institusi pendidikan Diploma III Kebidanan. Salah satu pencapaian profil tersebut melalui kepuasan stakeholder dan dapat dijadikan tolok ukur untuk menentukan mutu institusi pendidikan.  Tujuan penelitian untuk menganalisis kompetensi lulusan bidan Diploma III Kebidanan Almuslim terhadap kepuasan stakeholder di Kabupaten  Bireuen.Jenis penelitian ini menggunakan mixed methods yaitu memadukan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif, pupulasi berjumlah 31 orang stakeholder dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan koesioner dan juga wawancara langsung. Penelitian kuantitatif dianalisa menggunakan analisa bivariat dengan uji person chi-square dan multivariat menggunakan analisis regresi logistik berganda. Hasil penelitian kuantitatif analisis bivariat menunjukan ada hubungan pengetahuan dengan nilai p-value 0,041, keterampilan dengan nilai p-value 0,014 sikap  dengan nilai p-value 0,003 dengan kepuasan stakeholder, dan untuk analisa multivariat yang paling berpengaruh dengan kepuasan stakeholder adalah sikap dengan nilai p-value 0,025. Hasil penelitian kualitatif lulusan bidan D III Kebidanan Almuslim sudah baik, namun ada sebahagian yang kurang disiplin, kurang rasa percaya diri dan alumni perlu pengembangan diri.Kesimpulan bahwa yang paling berpengaruh adala sikap, disarankan agar stakeholder melakukan penilaian berkelanjutan untuk mengevaluasi lulusan supaya menjadi masukan bagi institusi sehingga lebih meningkatkan kualiatas pembelajaran guna pencapain profil lulusan. Kata Kunci: kompetensi, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepuasan stakeholder
FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DESA BINJAI KOTA MEDAN TAHUN 2020 Dinda Mutiara; Razia Begum Suroyo; Rina Hanum
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1598

Abstract

ABSTRAKDi tingkat United Nations Childrens Fund (UNICEF) tahun 2017, Prevalensi stunting bayi berusia di bawah lima tahun (balita) Indonesia pada tahun 2015 sebesar 36,4%. Artinya lebih dari sepertiga atau sekitar 8,8 juta balita mengalami masalah gizi di mana tinggi badannya di bawah standar sesuai usianya. %. Pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) tahun 2030 adalah mengakhiri segala bentuk malnutrisi termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan anak pendek (stunting) dan anak kurus (wasting) pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia. penelitian analitik observasional dengan desain case control. Populasi  penelitian adalah seluruh Balita yang tinggal menetap di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai berjumlah 4001 balita, pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah 28 balita, terdiri dari 14 balita kasus dan 14 balita kontrol dan tinggal menetap di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh pada pengetahuan gizi ibu selama hamil p = 0,023, riwayat pola makan 0-6 bulan  p = 0,020, riwayat pola makan 7-12 bulan  p = 0,008, riwayat pola makan 1-3 Tahun  p = 0,033, Berat badan lahir p = 0,703, riwayat penyakit infeksi p = 0,056, jarak kelahiran  p = 0,252, tinggi badan orang tua p = 0,122, dan pendapatan p = 0,008. ada hubungan pengetahuan gizi ibu selama hamil, riwayat pola makan 0-6 bulan, riwayat pola makan 7-12 bulan, riwayat pola makan 1-3 tahun dan pendapatan terhadap kejadian stunting dan tidak ada hubungan berat badan lahir, riwayat penyakit infeksi, jarak kelahiran, tinggi badan orang tua terhadap kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2020.Kata Kunci          : Faktor risiko, Stunting, Balita
PERSPEKTIF AGAMA (ISLAM) DAN KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS SIMPANG KANAN KECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2020 Eva Nurseptiana; Razia Begum Suroyo; Fatma Sylvana Dewi Harahap
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1478

Abstract

ABSTRAKProgram imunisasi merupakan program preventif dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan dijadikan sebagai prioritas Di tingkat Association South East Asean Nation (ASEAN) tahun 2012, Indonesia angka kematian bayinya 34/1.000 kelahiran hidup yaitu hampir 5 kali lipat dibandingkan dengan angka kematian bayi di Malaysia 6/1.000 kelahiran hidup, 2 kali dibandingkan dengan Thailand 11/ 1.000 kelahiran hidup, dan 1,3 kali dibandingkan dengan Philipina sekitar 8/1.000 kelahiran hidup, Brunei Darusalam 6/ 1.000 kelahiran hidup, Singapure 2/1.000 kelahiran hidupTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Perspektif Agama Islam dan Kesehatan Tentang Penggunaan Imunisasi Campak Puskesmas Simpang Kanan Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil. Jenis penelitian ini menggunakan Mix Methods dengan menggunakan Strategi Explanatory Sekuensial. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 57 orang, sedangkan untuk informan kualitatif 2 ibu yang memiliki anak usia 9-18 bulan, 2 suami, 2 bidan, 1 penanggung jawab imunisasi 2 kepala Desa dan 1 Ustad Kampung.  Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh pada Pengetahuan p = 0,000 KIPI p = 0,006, Jarak Pelayanan Kesehatan p = 1,000, Dukungan Suami p = 0,079, sikap = 0,006. Secara kualitatif berdasarkan wawancara mendalam terhadap informan didapatkan  bahwa yang menyebabkan ibu tidak ingin membawa anaknya imunisasi adalah kurangnya dukungan yang diberikan oleh suami dan efek yang ditimbulkan oleh imunisasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh Pengetahuan, KIPI,  dan Sikap dengan Penggunaan Imunisasi Campak di Puskesmas Simpang kanan Kecamatan Simpang kanan Kabupaten Aceh singkil. Saran diharapkan Kerjasama dimulai Dinas Kesehatn Aceh Singkil yang memberikan sosialisasi kepada tenaga kesehatan, tokoh agama (ustadz), tokoh masyarakat, suami dan ibu tentang diperbolehkannya penggunaan imunisasi Campak oleh Majelis ulama indonesia sehingga meningkatkan minat masyarakat dalam penggunaan imunisasi campak. Kata Kunci        : Islam, Kesehatan, Imunisasi Campak.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS PIJORKOLING KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN TENGGARA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2020 Seri Hafni; Razia Begum Suroyo; Jitasari Tarigan Sibero; Zuraidah Nasution; Mayang Wulan
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1664

Abstract

ABSTRAKHipertensi didefenisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang terjadi pada seorang klien pada tiga kejadian terpisah. Angka kasus hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan pada tahun 2019 berjumlah 134 kasus dengan usia 60-80 tahun. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Pijorkoling Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan.Penelitian ini menggunakan metode mixed methode dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian ini adalah lansia yang berumur 60-80 tahun sebanyak 134 orang, dengan rumus Slovin diambil sampel sebanyak 57 orang. Analisis data menggunakan uji Chi Square (bivariat), dan uji binary regression logistic (multivariat). Analisis kualitatif di analisa secara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara faktor konsumsi makanan asin dengan kejadian hipertensi p=0,001, faktor kebiasaan olahraga  dengan kejadian hipertensi p= 0,031, dan faktor pola tidur dengan kejadian hipertensi p=0,001. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor konsumsi makanan asin ≥ 1kali/hari mempunyai pengaruh yang lebih besar (paling dominan) terhadap kejadian hipertensi p=0,015dengan nilai Exp(B) = 11,204.Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa adanya pengaruh faktor konsumsi makanan asin, kebiasaan olahraga dan pola tidur terhadap kejadian hipertensi. Disarankan kepada UPTD Puskesmas Pijorkoling untuk terus melaksanakan program prolanis, program posbindu, serta terus memberikan promosi kesehatan seperti diit pada penderita hipertensi untuk mencegah dan mengendalikan penyakit hipertensi. Kata Kunci        : Faktor-faktor, Kejadian hipertensi, Lansia
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU TUNGGU HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK DI RSUD Dr RM ‘DJOELHAM KOTA BINJAITAHUN 2020 Romi Yuansyah; Juliandi Harahap; Razia Begum Suroyo
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1799

Abstract

ABSTRAKManfaat hasil pemeriksaan laboratorium bagi para klinisi untuk membantu menegakkan bahkan dapat memastikan diagnosa pasien sehingga dengan ini dapat meminimalkan pengobatan/terapi yang tidak diperlukan. Menurut Menkes 2008 waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratoriun minimal kurang dari 140 menit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium klinik di RSUD Dr RM Djoelham Kota Binjai.Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif (mixed method). Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas laboratorium klinik diRSUD Dr RM Djoelham Kota Binjai tahun 2020 dengan jumlah 32 orang yang seluruhnya dijadikan sampel dalam penelitian. Sampel kualitatif dilakukan dengan 3 orang informan.Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam.Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel fasilitas dan peralatan, transportasi spesimen, dan stabilitas listrik dengan nilai p<sig-α 0,05, sedangkan kualifikasi petugas, permasalahan pre-analitik, analitik dan pasca-analitik dengan nilai p>sig-α 0,05. Hasil analisis univariat diketahui bahwa fasilitas dan peralatan serta stabilitas listrik merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh fasilitas dan peralatan, transportasi spesimen dan stabilitas listrik dengan waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratirum, sedangkan kualifikasi petugas, permasalahan pre-analitik, analitik dan pasca-analitik tidak memiliki pengaruh yang bermakna.Diharapkan kepada pihak manajemen RSUD. Dr. R.M. Djoelham agar meningkatkankan pelatihan kepada tenaga analis laboratorium secara rutin agar memiliki kinerja yang lebih baik, menata ulang sarana dan prasana ruang laboratorium seperti memiliki laboratorium satelit yang letaknya tidak jauh dari IGD rumah sakit, mengevaluasi kelayakan fasilitas dan peralatan yang digunakan di laboratorium.Kata Kunci    : Waktu Tunggu, Pemeriksaan Laboratorium 
Faktor yang Memengaruhi Suami Siaga Pada Masa Kehamilan di Poskesdes Keude Aceh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Murniati Murniati; Mappeaty Nyorong; Razia Begum Suroyo
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2378

Abstract

Suami merupakan salah satu orang terdekat yang dapat membantu mempersiapkan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan kehamilan istri. Tidak semua suami paham dengan peranannya sebagai calon ayah, bahkan beberapa suami kebingungan menjadi suami siaga baik saat hamil maupun menjelang persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang memengaruhi Suami Siaga pada Masa Kehamilan di Poskesdes Keude Aceh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Metode: Penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian berdasarkan uji chi square menunjukkan bahwa sarana prasarana (p (sig) = 0,000 dan OR 34,000), informasi dari petugas kesehatan (p (sig) = 0,015 dan OR 5,200), dukungan keluarga (p (sig) = 0,003 dan OR 6,545) berpengaruh secara signifikan terhadap suami siaga. Sedangkan pekerjaan (p (sig) = 0,610) menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan suami siaga. Berdasarkan uji regresi logistik diketahui bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan suami siaga adalah sarana prasarana dengan nilai odds rasio 0,029 (95% CI: 0,003-0,245). Kesimpulan diperoleh dalam mendukung suami siaga, Poskesdes Keude Aceh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe dapat meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan dan kualitas pelayanan Antenatal Care sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan pendampingan suami kepada istrinya pada masa kehamilan.Kata Kunci : Faktor yang memengaruhi Suami Siaga, KehamilanThe husband is one of the closest people who can help prepare everything related to the wife's pregnancy. Not all husbands understand their role as prospective fathers, even some husbands are confused about being alert husbands both during pregnancy and before delivery. The purpose of this study was to analyze the factors that influence Husbands Alert during Pregnancy at Poskesdes Keude Aceh, Banda Sakti District, Lhokseumawe City. Methods: Quantitative analytic research using a cross sectional approach. The statistical test used is the chi square test and logistic regression. The results of the study based on the chi square test showed that infrastructure (p (sig) = 0.000 and OR 34,000), information from health workers (p (sig) = 0.015 and OR 5,200), family support (p (sig) = 0.003 and OR 6.545 ) had a significant effect on husbands on standby. Meanwhile, occupation (p (sig) = 0.610) showed that there was no significant relationship with the standby husband. Based on the logistic regression test, it was found that the most dominant factor related to the standby husband was infrastructure with an odds ratio of 0.029 (95% CI: 0.003-0.245). The conclusion was obtained in supporting standby husbands, Poskesdes Keude Aceh, Banda Sakti District, Lhokseumawe City can improve health facilities and infrastructure and the quality of Antenatal Care services so as to increase the participation and assistance of husbands to their wives during pregnancy.Keywords : Factors Affecting Alert Husband, Pregnancy
Analisis Faktor yang Memengaruhi Ibu Bekerja Tidak Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Batu 10 Kecamatan Tanjungpinang Timur Tahun 2021 Evawaty Evawaty; Razia Begum Suroyo; Ramadhani Syafitri Nasution
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2391

Abstract

Kematian bayi yang bersifat infeksi dapat dicegah dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama. Meskipun jumlah ibu yang telah menyadari pentingnya memberikan ASI kepada bayinya makin meningkat, tetapi masih tidak berhasil ibu menyusui sampai 6 bulan. Data Profil Kesehatan Indonesia  menunjukkan bahwa persentasi pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan hanya sebesar 61,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang memengaruhi ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Batu 10 Kec. Tanjung Pinang Timur. Jenis penelitian ini menggunakan mix methods. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 80 orang. Sampel kuantitatif sebanyak 80 orang dan kualitatif sebanyak 5 orang. Metode pengumpulan data melalui wawancara kepada responden menggunakan kusioner dan wawancara secara mendalam kepada informan. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh pada variabel umur nilai p =0,117, pendidikan p = 0,009, pengetahuan p=0,001, sikap p=0,003, dukungan suami p=0,000 dan pojok ASI p=0.003 dengan faktor yang  paling berpengaruh adalah dukungan suami nilai p= 0.000 exp (B) 345.494. Hasil wawancara menunjukkan ASI ekslusif hanya diberikan kepada anak saat menangis saja. Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh antara pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan suami dan pojok ASI dengan ibu bekerja tidak memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Batu 10 dan variabel yang paling dominan berpengaruh adalah dukungan suami. Kepada tenaga kesehatan untuk dapat melakukan upaya pendekatan kepada ibu agar memberikan ASI Eksklusif.  Kata Kunci : Umur, Pendidkan, Pengetahuan, Sikap, Dukungan  Suami, Pojok ASI, ASI EksklusifInfant mortality that is infectious can be prevented by exclusive breastfeeding for the first 6 months. Although the number of mothers who have realized the importance of giving breast milk to their babies is increasing, they are still unable to breastfeed until 6 months. Indonesian Health Profile data shows that the percentage of exclusive breastfeeding for infants 0-6 months is only 61.5%. The purpose of this study was to analyze the factors that influence working mothers not to give exclusive breastfeeding in the working area of Batu 10 Health Center, Kec. East Tanjung Pinang. This type of research uses mixed methods. The population in this study were 80 people. Quantitative samples were 80 people and qualitative samples were 5 people. Methods of collecting data through interviews with respondents using questionnaires and in-depth interviews with informants. The data analysis used was univariate, bivariate and multivariate analysis. Based on the results of the chi-square test obtained on the age variable p value = 0.117, education p = 0.009, knowledge p = 0.001, attitude p = 0.003, husband's support p = 0.000 and breastfeeding corner p = 0.003 with the most influential factor is husband's support value p= 0.000 exp (B) 345,494. The results of the interview show that exclusive breastfeeding is only given to children when they cry. The conclusion of the study is that there is an influence between education, knowledge, attitude, husband's support and breastfeeding corner with working mothers not giving exclusive breastfeeding in the Batu 10 Health Center Work Area and the most dominant variable influencing is husband's support. To health workers to be able to make efforts to approach mothers to give exclusive breastfeeding.Keywords : Age, Education, Knowledge, Attitude, Husband's Support, Breastfeeding Corner, Exclusive Breastfeeding
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Temperatur Terhadap Tubuh Bayi Sesudah 2 Jam Post Partum di Rumah Sakit Columbia Asia Medan Tahun 2021 Novita Sari; Razia Begum Suroyo; Fatma Sylvana Dewi Harahap; Asriwati Asriwati; Ramadhani Syafitri Nasution
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2827

Abstract

Bayi Baru Lahir (BBL) harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Salah satu adaptasi BBL normal adalah mengatur suhu tubuh walaupun BBL sangat rentan untuk mengalami hipotermi, yanag menjadi penyebab yang sangat serius terhadap kesakitan dan kematian BBL. Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Temperatur Tubuh Bayi Sesudah 2 jam Post Partum di Rumah Sakit Columbia Asia Medan tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien bayi baru lahir di Rumah Sakit Columbia Asia Medan sebanyak 185 orang pada kurun waktu februari sampai dengan april 2021. Jumlah sampel yang akan di teliti adalah 65 orang. Analisa data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian uji chi square menunjukkan bahwa variabel proses persalinan, suhu ruangan, lampu penghangat, metode skin to skin, mengeringkan bayi dengan seksama, selimut tubuh bayi dan tutup kepala bayi, menunda memandikan bayi 6 jam setelah lahir, bantalan penghangat, apgar score  nilai p-value = 0,000 < α 0,05, artinya ada pengaruh antara proses persalinan , terhadap perubahan temperature tubuh bayi sesudah 2 jam post pastum, dari hasil analisis multivariat didapatkan variabel yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah variabel metode skin to skin. Kesimpulan ada pengaruh antara proses persalinan, suhu ruangan, lampu penghangat, metode skin to skin, mengeringkan bayi dengan seksama, selimut tubuh bayi dan tutup kepala bayi, menunda memandikan bayi 6 jam setelah lahir, bantalan penghangat, apgar score terhadap perubahan temperature tubuh bayi sesudah 2 jam post pastum. sedangkan analisa multivariat menunjukkan hasil bahwa faktor yang paling dominan adalah variabel metode skin to skin terhadap terhadap perubahan temperatur tubuh bayi sesudah 2 jam post pastum. Disarankan kepada pihak rumah sakit agar dapat meningkatkan kompetensi metode skin to skin kepada perawat atau bidan di Rumah Sakit Columbia Asia Medan dengan cara mengadakan pelatihan dan workshop baik internal maupun eksternal, juga Rumah sakit Columbia Asia medan harus mendukung metode skin to skin dari segi kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan metode skin to skin.Kata Kunci : Bayi baru lahir, proses persalinan, metode skin to skinNewborns must adjust from intrauterine life to extrauterine life. One of the adaptations of normal newborns is to regulate body temperature even though they are very susceptible to hypothermia, which is a very serious cause of morbidity and mortality in newborn babies. The purpose of the study was to determine the Factors Affecting Changes in Infant Body Temperature After 2 hours Post Partum at Columbia Asia Hospital Medan in 2021. The research design used in this study was an analytic survey with a cross sectional design. The population in this study were all newborn patients at Columbia Asia Hospital Medan as many as 185 people from February to April 2021. The number of samples to be studied was 65 people. Data analysis was carried out by univariate, bivariate and multivariate analysis. The statistical test used is the chi square test and logistic regression. The results of the chi square test showed that the variables of the labor process, room temperature, heating lamp, skin to skin method, drying the baby thoroughly, baby blanket and baby headgear, delaying bathing the baby 6 hours after birth, heating pads, Apgar score p value -value = 0.000 < 0.05, meaning that there is an influence between the labor process and changes in the baby's body temperature after 2 hours post-pastum, from the results of multivariate analysis, the most influential variable in this study is the skin-to-skin method variable. The conclusion is that there is an influence between the delivery process, room temperature, heating lamp, skin to skin method, drying the baby thoroughly, baby blanket and baby headgear, delaying bathing the baby 6 hours after birth, heating pads, Apgar score on changes in the baby's body temperature after birth. 2 hours post pastum. while the multivariate analysis showed that the most dominant factor was the skin to skin method variable on changes in the baby's body temperature after 2 hours post-paste. It is recommended to the hospital to be able to improve the competence of the skin to skin method for nurses or midwives at Columbia Asia Hospital Medan by conducting training and workshops both internally and externally, also Columbia Asia Medan Hospital must support the skin to skin method in terms of completeness of facilities. and infrastructure that supports the service of the skin to skin method.Keywords : Newborn, delivery process, skin to skin method