Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENANAMAN KARAKTER SADAR LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA DI MIM POTRONAYAN 2 BOYOLALI Wahyudi, Tri Nur; Prasetyo, Dedy; Prasetyo, Adnan Dwi; Rinawati, Rinawati; Kusumawati, Indah; Hasana, Ummi Uswatun; Ashari, Femilia Anggun; Aisyah, Dhanis Resty; Anggraini, Rika; Gistiani, Twine Levia
Buletin KKN Pendidikan Vol. 2, No. 1, Juli 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v2i1.10794

Abstract

Kesadaran menjaga lingkungan sekitar merupakan salah satu karakter yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Salah satu usaha yang dapat dilakukan dengan melaksanakan Program Adiwiyata di sekolah. Program Adiwiyata merupakan salah satu program yang mengajarkan siswa untuk peduli dan sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Berdasarkan pemaparan di atas, lebih lanjut tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat berupa implementasi program Adiwiyata di sekolah. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai lingkungan di MIM Potronayan 2. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pendidikan masyarakat yang difokuskan pada warga sekolah terutama para siswa di MIM Potronayan 2. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa implementasi Adiwiyata di MIM Potronayan 2 menunjukkan perubahan yang cukup signifikan. Siswa yang awalnya kurang paham mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekitar menjadi lebih tahu dan menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan sekitar mereka. Hal ini dapat dilihat dari antusias para siswa dalam menjaga tanaman yang telah mereka tanam dan juga kesadaran mereka untuk membuang sampah pada tempatnya. Oleh karena itu, program Adiwiyata merupakan salah satu program yang sangat baik untuk dilaksanakan di sekolah sebagai salah satu usaha penanaman karakter cinta lingkungan sejak dini.
Gastropoda test family of Neritidae as bioindicator to health status of mangrove forest Pulau Tunda Serang Banten, Indonesia Rika Anggraini; Syahrial Syahrial; Ita Karlina; Wandesi Mariati; Dandi Saleky; Yusyam Leni
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 1 (April 2021)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v8i1.3829

Abstract

Uji gastropoda famili Neritidae terhadap habitatnya di ekosistem mangrove dilakukan di dua stasiun pengamatan di Pulau Tunda Serang Banten pada Januari 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis gastropoda famili Neritidae terhadap kesehatan hutan mangrove Pulau Tunda Serang Banten. . Pengumpulan data kondisi gastropoda famili Neritidae dilakukan dengan menggunakan plot berukuran 1 x 1 m dan dipasang pada plot transek vegetasi mangrove berukuran 10 x 10 m, dimana transek garis dan plot vegetasi mangrove ditarik dari titik acuan (tegakan mangrove bagian luar) dan tegak lurus terhadap garis pantai ke daratan.Kemudian keanekaragaman, dominansi, dan keseragaman gastropoda famili Neritidae dan hutan bakau Pulau Tunda Serang Banten dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Weaver. Indeks dominasi Simpson dan indeks keseragaman Shannon-Weaver. Sedangkan hubungan kerapatan gastropoda famili Neritidae dan kerapatan hutan bakau Pulau Tunda Serang Banten dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan gastropoda famili Neritidae lebih tinggi dan lebih banyak ditemukan di mangrove kerapatan tinggi. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang.Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove.Sedangkan hubungan kerapatan gastropoda famili Neritidae dan kerapatan hutan mangrove Pulau Tunda Serang Banten dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan gastropoda famili Neritidae lebih tinggi dan lebih banyak spesies ditemukan pada mangrove kerapatan tinggi. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove. Sedangkan hubungan kerapatan gastropoda famili Neritidae dan kerapatan hutan mangrove Pulau Tunda Serang Banten dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan gastropoda famili Neritidae lebih tinggi dan lebih banyak spesies ditemukan pada mangrove kerapatan tinggi. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove.
IDENTIFIKASI BAKTERI Aeromonas hydrophila DENGAN UJI MIKROBIOLOGI PADA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KECAMATAN BAITUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR Rika Anggraini; Dwinna Aliza; Siska Mellisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.31 KB)

Abstract

The purpose of this study was to identify and evaluate the prevalence of Aeromonas hydrophila bacteria that attack African catfish to in Aceh Besar district with the microbiological test. This study was conducted on March 2016. Samples were collected from the District recorded have African catfish fish in Aceh Besar district, namely the Baitussalam District. Observations conducted in the laboratory of Bacteria Quarantine Fish Quality Control and Safety of Fishery Class 1 Aceh. This study used a descriptive analytic and the conventional method where the sampling was done by a stratified random sampling method. Further, bacteria was isolated, the morphological of bacteria were observeted, pure cultures included Gram staining, catalase test, test oxidase, biochemical tests include tests Triple Sugar Iron Agar (TSIA), test Lysine Iron Agar (LIA), test citrate, test urea, test Oxidation / fermentative (O/F), Methyl Red test Vogue Proskuer (MRVP), carbohydrate fermentation test, test Motility Indol Ornithine (MIO)and the reading of the identification results were conducted.The result showed that three samples of African catfishfrom concrete pond, were positive infected with 100%  prevalance attacked byAeromonas hydrophila. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta menghitung nilai prevalensi bakteri Aeromonas hydrophila yang menyerang ikan lele dumbo yang dibudidayakan di Kabupaten Aceh Besar dengan uji mikrobiologi. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret 2016. Pengambilan sampel dilakukan pada Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Pengamatan bakteri dilakukan di Laboratorium Bakteri Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas 1 Aceh. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dan metode konvensional dimana pengambilan sampel dilakukan dengan metode pengambilan acak terstratifikasi. Selanjutnya dilakukan isolasi bakteri, pengamatan morfologi, kultur murni meliputi uji Gram, uji katalase, uji oksidase, uji biokimia meliputi uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA), uji Lysine Iron Agar (LIA), uji sitrat, uji urea, uji Oksidasi/Fermentatif (O/F), uji Methyl Red Vogue Proskuer (MRVP), uji fermentasi karbohidrat, uji Motility Indol Ornithin (MIO), dan pembacaan hasil identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 sampel ikan lele dumbo dari kolam beton positif terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila dengan prevalensi yang menyerang ikan lele dumbo kolam beton 100%.
Gastropoda test family of Neritidae as bioindicator to health status of mangrove forest Pulau Tunda Serang Banten, Indonesia Rika Anggraini; Syahrial Syahrial; Ita Karlina; Wandesi Mariati; Dandi Saleky; Yusyam Leni
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 1 (April 2021)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v8i1.3829

Abstract

Uji gastropoda famili Neritidae terhadap habitatnya di ekosistem mangrove dilakukan di dua stasiun pengamatan di Pulau Tunda Serang Banten pada Januari 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis gastropoda famili Neritidae terhadap kesehatan hutan mangrove Pulau Tunda Serang Banten. . Pengumpulan data kondisi gastropoda famili Neritidae dilakukan dengan menggunakan plot berukuran 1 x 1 m dan dipasang pada plot transek vegetasi mangrove berukuran 10 x 10 m, dimana transek garis dan plot vegetasi mangrove ditarik dari titik acuan (tegakan mangrove bagian luar) dan tegak lurus terhadap garis pantai ke daratan.Kemudian keanekaragaman, dominansi, dan keseragaman gastropoda famili Neritidae dan hutan bakau Pulau Tunda Serang Banten dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Weaver. Indeks dominasi Simpson dan indeks keseragaman Shannon-Weaver. Sedangkan hubungan kerapatan gastropoda famili Neritidae dan kerapatan hutan bakau Pulau Tunda Serang Banten dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan gastropoda famili Neritidae lebih tinggi dan lebih banyak ditemukan di mangrove kerapatan tinggi. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang.Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove.Sedangkan hubungan kerapatan gastropoda famili Neritidae dan kerapatan hutan mangrove Pulau Tunda Serang Banten dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan gastropoda famili Neritidae lebih tinggi dan lebih banyak spesies ditemukan pada mangrove kerapatan tinggi. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove. Sedangkan hubungan kerapatan gastropoda famili Neritidae dan kerapatan hutan mangrove Pulau Tunda Serang Banten dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan gastropoda famili Neritidae lebih tinggi dan lebih banyak spesies ditemukan pada mangrove kerapatan tinggi. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove. Kemudian keanekaragaman dan dominasi gastropoda famili Neritidae rendah, sedangkan keseragamannya dalam keadaan seimbang. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi kerapatan hutan mangrove maka kerapatan gastropoda famili Neritidae juga semakin tinggi, sehingga gastropoda famili Neritidae dapat digunakan sebagai bioindikator dalam menentukan kesehatan hutan mangrove.