Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BONGSANG DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN EKONOMI (Studi Kasus Komunikasi Personal Selling Pengrajin Bongsang Tahu Di Desa Cijeruk Sumedang Untuk Mempertahankan Konsumen Di Masa Pandemi Covid-19) Epa Nopiani; Yanuar Ilham
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v6i1.2863

Abstract

Pandemi Covid-19 mempengaruhi segala aspek kehidupan, salah satunya aspek ekonomi, yaitu sisi produksi maupun permintaan. Dampaknya terjadi karena keterbatasan sumber daya, upaya social distancing, dan akibat terganggunya fungsi dari sektor distribusi. Dimana ini juga dialami oleh pengrajin Bongsang Tahu Desa Cijeruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran personal selling pengrajin Bongsang Desa Cijeruk untuk mempertahankan konsumen dalam menghadapi perubahan ekonomi selama pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi, teknik analisa data menggunakan tri angulasi data. Hasil dari penelitian ini yaitu, 1) komunikasi personal selling berperan penting dalam proses komunikasi pemasaran bongsang tahu bagi pengrajin di Desa Cijeruk. 2) kegiatan personal selling dilakukan pengrajin bongsang tahu karena dianggap mudah, praktis, murah dan terhindar dari penipuan. 3) Pengrajin Bongsang mempertahankan konsumen di masa Pandemi Covid-19 dengan menjaga kualitas bongsang, dan menstabilkan waktu produksi. 4) Kelebihan komunikasi personal selling yaitu proses komunikasi pemasaran berjalan lancar tanpa hambatan, biaya yang dikeluarkan murah, tidak akan terjadi penipuan karena dapat memahami karakter konsumen. Sedangkan kekurangannya yaitu minimnya proses promosi dalam proses komunikasi pemasaran yang dilakukan pengrajin bongsang tahu di Desa Cijeruk.
Strategi Low Cost Digital Marketing Di Masa Pandemi Bersama UMKM Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Faisal Reza; Yanuar Ilham; Nisa Lathifah; hn Hanafi; Divan Fadhila
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2a (2021): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v4i2a.4259

Abstract

Tujuan dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melaksanakan “Pelatihan Strategi Low Cost Digital Marketing di Masa Pandemi Bersama UMKM di Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung” agar menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman bagi para peserta dalam dunia bisnis secara online. Target khusus kami yaitu kepada para peserta pelatihan diharapkan dapat memiliki pengetahuan serta keterampilan bisnis pemasaran dengan mengolaborasikan teknologi secara digital atau online sebagai Langkah untuk menjalankan pemasaran selama masa Pandemi Covid-19 yang menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, yang memudahkan para UMKM untuk merambah pemasaran di bidang digital. Kehadiran berbagai macam marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak dan lain sebagainya, menjadi angin segar untuk para pelaku usaha saat ini. Tidak hanya itu perkembangan media social saat ini yang tidak lagi hanya sebagai platform untuk berjejaring atau mencari teman saja, kini media sosial pun sudah menjadi platform pemasaran yang banyak diminati tidak hanya bagi para pelaku usaha tetapi juga para pengguna media social itu sendiri/konsumen. Contohnya, saat ini platform media social Instagram memiliki fitur khusus untuk para akun bisnis untuk membuat “toko online” dalam bentuk katalog bisnis. Dengan melihat fenomena tersebut dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam menunjang pemasaran melalui digital. Salah satunya adalah keterampilan dalam memilih media digital yang tepat untuk membidik segmentasi, keterampilan dalam membuat suatu naskah iklan yang baik, serta keterampilan dalam membuat suatu konten pemasaran yang baik dalam platform digital. Kegiatan pelatihan ini akan berlangsung selama 1 hari. Luaran dari kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang strategi pemasaran dengan menggunakan media digital bagi peserta dan artikel ilmiah pada jurnal pengabdian kepada masyarakat.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN JASA FOTOGRAFI Yanuar Ilham; Nugraha Sugiarta; Oky Mauludya Sudradjat

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.7 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v4i2.431

Abstract

This research is titled Marketing Communication Strategy Photography services (case study of Personal Selling communication Model in maintaining the Wedding photography product line in Pixto Creative Studio in Bandung). This research explains the personal selling communication strategy and the competing strategy of photography services at Pixto Creative as part of the Integrated marketing communication mix and the service marketing mix that will be used as a reference for Pixto Creative to enhance communication tools to promote potential customers. The purpose of this research is to know the steps of personal selling communication, to know the advantages and disadvantages of personal selling communication, to know the steps to develop a competitive strategy of services, to know the marketing mix of services, and to know the main factors in maintaining the wedding photography product line of Pixto Creative. The research uses qualitative research methods with a case study approach, paradigm Research is constructivism where the personal selling communication done by Pixto Creative is the result of construction built by Pixto Creative so consumers will naturally receive such communications as part of reality. The data collection techniques in this study are documentation, interviews, and observations. The results of this research are the personal selling Pixto Creative steps include finding potential customers (prospecting) and qualifying, Pre-approach, presentations and demonstrations,
Balutan Budaya Jawa Pada Komunikasi Politik Ken Arok Dalam Novel Sejarah Arok Dedes Karya Pramoedya Ananta Toer Sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Orde Baru Nugraha Sugiarta; Yanuar Ilham; Anggita Lestari

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.309 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v5i1.481

Abstract

Penelitian ini mengindikasikan terdapat tiga fase utama yang mewarnai perjalanan Arok di dalam upayanya untuk merebut tampuk kekuasaan. Fase yang pertama cenderung menggunakan kekerasan fisik untuk mencapai tujuannya, sedangkan kedua fase lainnya lebih menonjolkan kekuatan diplomasi sebagai alat pencapai tujuan. Pemarapan fase-fase tersebut oleh Pram tidak lain adalah untuk memberikan gambaran tentang sosok ideal pemimpin yang diterjemahkannya ke dalam sosok Arok. Selain itu, melalui jaring-jaring sejarah yang dimunculkan kembali dalam bentuk fiksi, Pram memperlihatkan bentuk protesnya terhadap rezim Orde Baru, sebuah rezim yang menurutnya sungguh keropos dan hanya memasang bom waktu di dalam tubuhnya sendiri dalam rangka kepentingannya untuk melanggengkan kekuasaan.
Framing Pemberitaan Mengenai Pernikahan Beda Agama Disahkan Pengadilan Negeri Surabaya Hanafi Hanafi; Rizky Aldiansyah; Faisal Reza; Yanuar Ilham
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 2 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i2.4805

Abstract

The interfaith marriage passed by the Surabaya District Court is an event that needs to be reviewed by government agencies, because it is an opening tap for people to perform marriages in terms of legal loopholes that apply for applying for interfaith marriages. In this case, the Surabaya District Court has contradicted the first precept, namely the Almighty Godhead and Law Number 1 of 1974 concerning Marriage. The MUI has confirmed that interfaith marriage cannot be carried out in the State of Indonesia and the MUI fatwa declares it haram related to interfaith marriages passed by the Surabaya District Court. This study used robert N. Entman's framing model analysis to determine the framing carried out by the two media, namely Detik.com and Republika.co.id in reporting on interfaith marriages passed by the Surabaya District Court. The purpose of this study is to find out how to Detik.com and Republika.co.id in describing the four elements of Robert N. Entman's analysis, namely define problems( definition of problems), diagnose causes (causes of problems), make moral judgement (make moral decisions), and treatment recommendations (problem solving) in the news of interfaith marriage was ratified by the Surabaya District Court edition 20 – 28 July 2022. This research uses framing theory. This research method refers to the paradigm of constructivism. The design of this study used a framing analysis study. In this study, the data collection technique carried out by the author used triangulation of data sources as a technique to check the validity of the data. Based on the results of the study, it can be concluded that Detik.com and Republika.co.id have different views in forming a news construction. This can be seen from the four elements of Robert N. Entman's framing analysis in the news of interfaith marriages passed by the Surabaya District Court..
Pembingkaian Pemberitaan Mengenai Omnibus Law (Ruu Cipta Kerja) Studi Framing Robert N. Entman Media Online detik.Com dan Tirto.Id Hanafi Hanafi; Nugraha Sugiarta; Faisal Reza; Yanuar Ilham; Anggita Lestari
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 2 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i2.5038

Abstract

The research entitled “News framing about the omnibus law (work copyright) study of framing Robert N. Entman in online media detik.com and tirto.id edition 6-10 October 2020” aims to find out how framing is done by detik.com and tirto. .id in reporting the Work Creation Bill or Omnibus Law. This research uses a qualitative method with a constructionist paradigm and uses the framing analysis approach of the Robert N. Entman model which consists of defining the problem, determining the cause of the problem (diagnosis cause), making moral decisions (make moral judgment), and recommending problem solving (treatment recommendation) on the news regarding the Omnibus Law (RUU Cipta Kerja) edition 6-10 October 2020. This research is focused on the subject matter, the author provides a limitation or research focus as well as research questions that will be the author's reference in conducting this research. The focus of this research is framing detik.com and tirto.id news regarding the ratification of the omnibus law edition 6-10 October 2020 based on the framing model of Robert N. Entman
Makna Penggalangan Dana Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Pada Penggemar BTS (ARMY) di Twitter Melalui Akun @BTS_AHC_IDN Isti Halimah Rosanti; Yanuar Ilham; Kurniawan Kurniawan; Hanafi Hanafi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 9 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7969382

Abstract

The phenomenon of fundraising among fans is currently a new activity carried out by fan groups. Through the Twitter account @BTS_AHC_IDN, ARMY Indonesia raised funds for the Kanjuruhan tragedy, they became one of the initiators of fundraising which was quite busy in discussion. Because the acquisition of funds is quite large in a short time. This study aims to explain the meaning of fundraising for fans. This research method uses a qualitative phenomenological approach, with the aim of gathering information from informants. The informants for this study were three fans who participated in fundraising and one non-fan who also participated in fundraising. Data collection techniques are in-depth interviews, non-participant observation, and literature study. The results of this study indicate that the three informants had previously participated in fundraising. The because of motive is that fans participate because they are inspired by the idol, because of empathy and also because the distribution is transparent. The in order to motive for fans to participate is because they want to continue to imitate their idols, help the community and victims recover soon. For fans, fundraising is interpreted as a form of empathy and humanity, and also a proof that being a fan can also take positive action..
Intrapersonal communication about the meaning of early marriage in Bandung City Yanuar Ilham; Irmawati Surahman; Faisal Reza; Nugraha Sugiarta; Anggita Lestari
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 11, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkk.v11i1.43186

Abstract

Background: Early marriage is a prevalent practice in Cigondewah Rahayu Village, Bandung City. From a psychological and social perspective, early marriage can lead to emotional immaturity and underdeveloped cognitive abilities among young brides. The persistence of traditional customs surrounding early marriage in the area serves as a compelling motivation for researchers to investigate this phenomenon. Purpose: This study aims to explore the community’s interpretation of early marriage from the perspective of intrapersonal communication. Additionally, it seeks to understand the experiences of individuals who have participated in early marriages in Cigondewah Rahayu Village, Bandung City. Methods: This research employs a qualitative approach, drawing on Alfred Schutz’s phenomenological studies and the theory of Symbolic interactionism. Informants were selected using a purposive sampling technique. Data analysis involved techniques such as data reduction, presentation, and verification. Results: The findings indicate that, within the context of intrapersonal communication, early marriage is commonly perceived as a normal practice within the local community, deeply rooted in historical traditions. Participants view early marriage as a ritual that holds religious significance. Moreover, they believe that it facilitates the development of a mature mindset, fostering independence and generating positive impacts in various aspects of their lives, particularly within their social interactions. Implications: Based on the study’s findings, it is important to raise public awareness regarding the potential risks associated with early marriage. Given the unstable mental condition of young individuals, engaging in early marriage can give rise to challenges within the household, as their psychological development is not yet fully equipped to handle the responsibilities and complexities of married life.
Literasi Digital Pemahaman Orang Tua Terhadap Perkembangan Dunia Digital Untuk Anak Yanuar Ilham; Faisal Reza; Wika Gamaska
Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif Vol 2 No 01 (2022): Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif
Publisher : LPPM Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/bhaktikaryadaninovatif.v2i01.475

Abstract

Virus Covid-19 telah masuk ke Indonesia sejak bulan Maret 2020 dan berakibat banyaknya kegiatan masyarakat yang berubah. Kegiatan yang biasa dilakukan secara langsung antar individu sekarang berubah menjadi pertemuan tidak langsung. Salah satu imbas yang cukup terasa juga di dunia penelitian. Proses pengambilan data yang biasa dilakukan secara langsung terjun ke lapangan harus menyesuaikan untuk melakukan pngambilan data secara online. Proses pengambilan data secara online ini tentu memiliki tantangan tersendiri termasuk dalam merumuskan penelitian psikologi. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk dapat memberikan informasi dan berdisuksi terkait dengan melakukan riset dalam bidang psikologi saat masa pandemi. Tentunya walaupun sedang dalam masa pandemi diharapkan bisa tetap produktif dan juga tetap bisa melaksanakan penelitian seoptimal mungkin walaupun dengan berbagai keterbatasan yang ada. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada peserta webinar baik bagi mahasiswa UNIBI maupun mahasiswa di luar UNIBI. Setelah mendapat materi webinar ini, mahasiswa tidak perlu merasa takut untuk melakukan penelitian dan lebih memahami lagi tahapan demi tahapan apa saja yang harus diperhatikan ketika akan melakukan penelitian psikologi. Mahasiswa pun dapat mengerjakan tugas dan juga penelitiannya dengan baik dan tetap produktif saat masa adaptasi kebiasaan baru di saat pandemi.
Sosialisasi Waspada Penyebaran Hoaks di Media Sosial Faisal Reza; Nugraha Sugiarta; Yanuar Ilham; Anggita Lestari
Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bhakti Karya dan Inovatif
Publisher : LPPM Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/bhaktikaryadaninovatif.v3i2.694

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini membahas tentang sosialisasi waspada hoaks dan penanganannya dalam era digital. Fenomena hoaks yang meresahkan dan dampak negatifnya mendorong perlunya pendidikan literasi digital untuk mengatasi penyebaran informasi palsu. Program ini menggabungkan berbagai metode, termasuk workshop literasi digital, seminar, kompetisi literasi digital, dan distribusi materi edukatif, untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengenali serta menghindari hoaks. Hasil dari program ini mencakup peningkatan kesadaran yang signifikan terkait bahaya hoaks, keterampilan verifikasi informasi yang lebih baik, dan partisipasi aktif dalam kompetisi literasi digital. Melalui interaksi dengan para ahli dalam seminar dan diskusi publik, terbentuk kolaborasi dan jaringan yang kuat dalam mengatasi hoaks. Distribusi materi edukatif seperti pamflet, brosur, dan infografis juga mempermudah akses masyarakat terhadap informasi penting. Program ini menghasilkan transformasi positif dalam pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap hoaks. Namun, tantangan dalam mengatasi hoaks tetap berkelanjutan, memerlukan dukungan berkelanjutan dari lembaga pendidikan, media, pemerintah, dan masyarakat. Dengan terus mengembangkan pendekatan yang relevan dengan perkembangan teknologi, masyarakat dapat menghadapi dampak negatif hoaks secara efektif, menciptakan lingkungan yang lebih cerdas, aman, dan beretika dalam menghadapi dunia informasi yang semakin kompleks.