Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Feed Forage and Nutrition Value at Altitudes during the Dry Season in the West Java Rochana, Ana; Indriani, Nyimas Popi; Ayuningsih, Budi; Hernaman, Iman; Dhalika, Tidi; Rahmat, Dedi; Suryanah, Sari
ANIMAL PRODUCTION Vol 18, No 2 (2016): May
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.856 KB) | DOI: 10.20884/1.anprod.2016.18.2.531

Abstract

Field grass was a source of ruminant forage, especially for rural farmers in  the West Java in different altitude. The aim of this study was to determine the potential of grass during  the dry season which included the botanical composition analysis and chemical analysis of nutritional value. The study was conducted from September to November 2015. The method used was a survey method, sampling was multistage sampling. The parameters measured in the study included a botanical composition of the forage, biomass production of feed materials on fresh and dry matter, dry material content, an inorganic material included ash, calcium and phosphorus, protein, crude fiber, extract materials without nitrogen, and crude fat. The results showed that the areas in  the West Java were drought in September and October, thus resulting in very limited supply of forage and the productivity of the forages was very low. A botanical composition in the highland area was more complete included grass, legumes and weeds than lowland areas and medium altitude. Forage production in highland areas was higher than in lowland areas and medium altitude. Feed plants in the lowlands had a greater fiber content which was forming energy for plants, and lower crude protein when compared to highland
PENGGUNAAN KALIANDRA (Calliandra calothyrsus), Indigofera sp. DAN CAMPURANNYA DALAM RANSUM SEBAGAI PENGGANTI KONSENTRAT TERHADAP PRODUKTIVITAS DOMBA GARUT JANTAN Nurjannah, Syifa; Ayuningsih, Budi; Hernaman, Iman; Susilawati, Iin
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.215 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v7i3.p293-298

Abstract

This research aimed to determine the productivity of livestock. Feed availability in the dry season is one of the causes low productivity of livestock. Calliandra calothyrsus (C. calothyrsus) and Indigofera sp. are leguminosae plant that resistant to drought and could produce high productivity. Both can be used as a sustainable animal feed and reduce production costs. The animal used was weaned male sheep. The method used was Completely Randomized Design (CRD), with six treatments (P0 : 70% Grass + 30% Concentrate, P1 : 70% P. Grass + 15% Concentrate + 15% C. calothyrsus, P2 : 70% Grass + 15% Concentrate + 15% Indigofera sp., P3 : 70% Grass + 30% C. calothyrsus, P4 : 70% Grass + 30% Indigofera sp., P5 : 70% Grass + 15% C. calothyrsus + 15% Indigofera sp.) and four replication. The observed variables were dry matter consumption, average daily gain (ADG), and feed conversion. The results showed that the used of 15% C. calothyrsus and 15% Indigofera sp. was more efficient. The highest value of dry matter consumption (P<0,05) and average daily gain (P>0,05) obtained P5 treatment, respectively 508,80 g/day and 45,36 g/day, while the lowest value of feed conversion (P>0,05) obtained P0 (11,69) which was not significantly different with P5 (11,75). Keywords: Calliandra calothyrsus, Indigofera sp., weaned male sheep, the productivity of livestock
KAJIAN IN VITRO RANSUM SAPI POTONG YANG MENGANDUNG BUNGKIL TENGKAWANG TERHADAP FERMENTABILITAS DAN KECERNAAN Muslimah, Aulia Putri; Istiwati, Ririn; Budiman, Atun; Ayuningsih, Budi; Hernaman, Iman
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.571 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v8i1.p21-26

Abstract

Bungkil Tengkawang merupakan limbah pengolahan biji Tengkawang menjadi minyak yang memiliki potensi sebagai pakan ruminansia. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan bungkil Tengkawang dalam ransum sapi potong secara in vitro. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Ransum terdiri atas 5 perlakuan penggunaan bungkil Tengkawang dalam ransum sapi potong, yaitu 0% (R1), 9,75% (R2), 19,64% (R3), 30,09% (R4), dan 40,08% (R5). Masing masing perlakuan diulang empat kali. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan bungkil Tengkawang dalam ransum meningkatkan konsentrasi asam lemak terbang, N-NH3, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik (P<0,05). Konsentrasi dan kecernaan tertinggi diperoleh pada perlakuan R5 dengan nilai asam lemak terbang, N-NH3, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik berturut-turut 135,57 mM, 6,16 mM, 65,30%, dan 71,15%. Kesimpulan penggunaan bungkil Tengkawang dalam ransum sapi potong tidak mengganggu fermentabilitas dan kecernaan secara in vitro. Penggunaannya sampai 40,08% menghasilkan fermentabilitas dan kecernaan tertinggi.  Kata kunci: Bungkil Tengkawang, Fermentabilitas, In vitro, Kecernaan, Sapi potong
Kecernaan Ransum Yang Mengandung Kulit Singkong (Manihot utilisama Pohl) Kering Pada Domba Ghea Kemala; Ratna Utami Dewi; Iman Hernaman; Ana Rochana Tarmidi; Budi Ayuningsih
Jurnal Ilmu Ternak Vol 19, No 2 (2019): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.347 KB) | DOI: 10.24198/jit.v19i2.25846

Abstract

Kulit singkong merupakan limbah pertanian yang masih memiliki potensi nutrien untuk ruminansia. Penelitian bertujuan untuk mengkaji penggunaan kulit singkong dalam ransum domba dan dampaknya terhadap kecernaan. Dua puluh ekor domba dengan bobot badan 23 ± 1,2 kg dialokasikan secara acak ke dalam 5 macam perlakuan ransum yang mengandung 0, 6, 12, 18, dan 24 %. Data terkumpul dilakukan analysis ragam (ANOVA). Hasil analsis menunjukan bahwa semua perlakuan menghasilkan kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar dan lemak kasar yang sama dengan kisaran nilai berturut-turut 63,31-66,80%, 70,84-74,23%, 59,73-63,13%, dan 25,68-37,42%. Kesimpulan, penggunaan singkong kering dalam ransum domba sebanyak 24% tidak mengganggu kecernaan.
Pengaruh Penundaan Pemberian Ampas Tahu pada Domba yang Diberi Rumput Gajah terhadap Konsumsi dan Kecernaan Iman Hernaman; Atun Budiman; Budi Ayuningsih
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2204

Abstract

AbstrakAmpas tahu adalah hasil ikutan yang mudah didegradasi oleh mikroba rumen. Penelitian betujuan untuk mempelajari pengaruh penundaan pemberian ampas tahu pada domba yang diberi rumput terhadap konsumsi dan kecernaan. Dua puluh ekor domba lokal jantan dengan bobot hidup sebesar 21,7 ± 1,36 dialokasikan ke dalam rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan berupa pola waktu  pemberian ampas tahu terhadap rumput gajah, yaitu 1) 1,5 jam sebelum 2) bersamaan, 3) 1,5 jam sesudah 4) 3 jam sesudah. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh (P>0,05) nyata terhadap konsumsi ransum, kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar dan serat kasar.  Kesimpulan, pemberian ampas tahu dapat dilakukan kapan saja, namun pemberian sebelum rumput gajah akan lebih efisien pada pagi hari, sedangkan pada siang atau sore hari sebaiknya diberikan secara bersamaan.Kata kunci : ampas tahu, rumput  Gajah,  domba, konsumsi dan kecernaan
Nilai Nutrisi Batang Pisang dari Produk Bioproses (Ensilage) Sebagai Ransum Lengkap (Nutrition value of Banana Pseudostem from Bioprecces Produt (ensilage) as A Complete Ration) Tidi Dhalika; Atun Budiman; Budi Ayuningsih; Mansyur -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.399

Abstract

Penelitian bertujuan untuk evaluasi nilai nutrisi batang pisang produk bioproses (ensilage) campuran batang pisang, umbi singkong dan biji jagung sebagai makanan lengkap untuk peningkatan produksi domba. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan yang diuji pada percobaan ini adalah pengaruh campuran batang pisang, umbi singkong dan biji jagung sebagai makanan lengkap terhadap nilai nutrisi produk bioproses, yaitu TA (campuran 70 % batang pisang, 15 % umbi singkong dan 15 % biji jagung), TB (campuran 60 % batang pisang, 20 % umbi singkong dan 20 % biji jagung), TC (campuran 50 % batang pisang, 25 % umbi singkong dan 25 % biji jagung), TD (campuran 40 % batang pisang, 30 % umbi singkong dan 30 % biji jagung), TE (campuran 30 % batang pisang, 35 % umbi singkong dan 35 % biji jagung), tiap perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Peubah yang diamati meliputi nilai pH, kandungan air, bahan kering, abu, protein kasar, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), dan lemak kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioproses (ensilage) campuran batang pisang, umbi singkong dan biji jagung sebagai makanan lengkap tidak menurunkan nilai nutrisi  batang pisang, dan  ada peningkatan kandungan bahan kering yang pada  batang, pisang. Kombinasi campuran yang terbaik untuk batang pisang sebagai ransum lengkap  adalah 30 % batang pisang, 35 % umbi singkong dan 35 % biji jagung. Kata Kunci : Bioproses (ensilage), batang pisang, pakan lengkap
Pengaruh Imbangan Protein dan Energi Terhadap Efisiensi Penggunaan Ransum Domba Garut Jantan Periode Pertumbuhan Ana Rochana; Tidi Dhalika; Budi Ayuningsih; Nyi Mas Popy Indriani; Diding Latipudin; Sugeng Winaryanto; Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 1 (2020): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i1.23611

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai efisiensi penggunaan ransum yang mengandung berbagai imbangan protein dan energi (Total Digestible Nutrients) pada domba Garut jantan periode pertumbuhan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak lengkap. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian ransum domba Garut jantan periode pertumbuhan yang mengandung berbagai imbangan protein (12 %, 14 %, dan 16 %) dengan TDN (60 % dan 65 %), setiap perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Peubah yang diukur adalah jumlah konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan ransum. Jumlah konsumsi bahan kering tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 12 % protein dan 60 % TDN, yaitu 973,26 g/ekor/hari, pertambahan bobot badan tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 16 % protein dan 65 % TDN, yaitu 114,28 g/ekor/hari, dan nilai konversi ransum terbaik diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein dan 60 % TDN, yaitu 8,32. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ransum dengan imbangan 12 % – 16  % protein dan 60 – 65 % TDN memberikan pengaruh terhadap efisiensi penggunaan ransum, dan nilai efisiensi penggunaan ransum paling tinggi pada domba Garut jantan periode pertumbuhan diperoleh pada pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein 60 % TDN.   Kata Kunci : protein, energi, domba.
Pengaruh Suplemen Zn-Proteinat, Cu-Proteinat Dan Kompleks Ca-Minyak Ikan dalam Ransum Berbasis Pucuk Tebu Amoniasi Terhadap Performans Domba Jantan Persilangan Priangan X Barbados u U. Tanuwiria; Budi Ayuningsih
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2205

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh suplemen Zn-Proteinat, Cu-Proteinat dan Ca-Minyak dalam ransum berbasis pucuk tebu diamoniasi terhadap pertumbuhan dan efisiensi ransum pada domba jantan persilangan Priangan x Barbados. Percobaan dilakukan terhadap 5 ekor domba jantan yang sedang tumbuh dengan menggunakan rancangan Bujur Sangkar Latin (BSL) 5x5,  lima macam ransum yaitu R1 = campuran 50% pucuk tebu amoniasi + 50% konsentrat, R2 = R1 + 2% Zn-proteinat, R3 = R1 + 2% Cu-proteinat, R4 = R2 + 2% Cu-proteinat, dan R5 = R4 + Ca-minyak ikan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian Zn-proteinat, Cu-proteinat dan komplek  Ca-minyak tidak mempengaruhi konsumsi ransum, dan hanya pemberian Cu-proteinat (R3) yang berpengaruh meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi ransum.Kata Kunci : Zn-proteinat, Cu-proteinat, Ca-minyak ikan,  pertambahan bobot badan, efisiensi ransum
PENGARUH PENGGUNAAN DEDAK FERMENTASI TERHADAP KADAR LIGNIN DAN SELULOSA SILASE RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) Zahra Khairun Nisa; Budi Ayuningsih; Iin Susilawati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i3.30289

Abstract

Silase merupakan pengawetan hijauan secara basah. Dedak fermentasi dapat digunakan sebagai starter untuk mempercepat proses fermentasi pembuatan silase. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dedak fermentasi terhadap kadar lignin dan selulosa pada silase rumput gajah. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Ternak Mekar Jaya dan Laboratorium Nutrisi Ruminansia dan Kimia Makanan pada bulan November 2019 sampai Januari 2020. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 6 ulangan.  Perlakuan terdiri atas P1 (1% dedak fermentasi), P2 (3% dedak fermentasi), dan P3 (5% dedak fermentasi).  Hasil penelitian menunjukan bahwa pengggunaan berbagai dosis dedak fermentasi dalam pembuatan silase rumput gajah mempengaruhi kadar lignin dan kadar selulosa silase.  Penggunaan dosis dedak fermentasi 5% menghasilkan kadar lignin silase rumput gajah paling rendah (3,29%) dengan kadar selulosa terendah (32,91%) sedangkan dosis 1% menghasilkan kadar selulosa paling tinggi (40,42%) dengan kadar lignin tertinggi (4,87%).
PENGARUH PENGGUNAAN DEDAK FERMENTASI TERHADAP KUALITAS FISIK DAN pH SILASE RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) Hansa Aglazziyah; Budi Ayuningsih; Lizah Khairani
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i3.30290

Abstract

Silase merupakan pengawetan hijauan pakan ternak melalui fermentasi anaerob sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama dan memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dedak fermentasi terhadap kualitas fisik dan pH silase rumput gajah cv. Hawaii. Penelitian dilaksanakan pada 3 November 2019 – 15 Januari 2020 di kelompok ternak Mekar Jaya, Dusun Cikangkung RT 01 RW 03, Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran serta Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dari 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan terdiri atas P1 (penggunaan 1% dedak fermentasi), P2  (penggunaan 3% dedak fermentasi), dan P3 (penggunaan 5% dedak fermentasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dedak fermentasi dengan berbagai dosis mempengaruhi warna dan aroma silase, namun tidak mempengaruhi tekstur dan pH silase rumput gajah (Pennisetum purpureum).  Penggunaan dedak fermentasi dosis 5% menghasilkan silase dengan kategori terbaik yaitu mempunyai warna hijau kekuningan dan aroma asam fermentasi.