Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Mengidentifikasi Faktor Gizi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kota Depok Tahun 2019 Isti Istianah; Septiani Septiani; Gusti Kumala Dewi
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 10 No 2 (2020): Maret
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.169 KB) | DOI: 10.33657/jurkessia.v10i2.255

Abstract

Diabetes mellitus is the second-largest degenerative disease in Indonesia which is influenced by several factors such as obesity, low physical activity, and poor diet. This study aims to identify nutritional factors in 77 types 2 diabetes mellitus patients in Depok by using a cross-sectional descriptive research design. This study uses a purposive sampling technique with Inclusion and Exclusion Criteria, analyzed using univariate analysis. The results were mostly female respondents 84.4%, aged 51-60 years 76.7%, nutritional status of obesity 44.2%, high school education level 40.3%, respondents not working 68.8%, income level Rp 1,000,000, - up to Rp 2,000,000 per month 39%, and respondents who consumed 87% of the drug, when the blood sugar level (GDS) was 71.4%, breakfast frequency was 72.7%, strength of muscle mass was weak 51.9%. Moderate physical activity 59.7%, moderate GI consumption 64.9%, moderate category BG consumption 48.1% and central obesity 75.3%. This research concludes that low nutritional factors can increase the risk of type II DM in Cimanggis Health Center, Depok City in 2019.
PENGARUH TERAPI PSIKORELIGI TERHADAP PENURUNAN PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN SKIZOFERNIADI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAHPROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 Sari Narulita; Mella Yuria; Isti Istianah
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.959 KB) | DOI: 10.33024/minh.v1i2.1130

Abstract

Background: The period of pregnancy and postpartum is the period when hormonal imbalance and adjustment become a mother (social factor) that makes a woman transition both physically and psychologically. Physically, the phases of pregnancy and postpartum greatly contribute to the increasing rate of obesity in women.Purpose: This study aims to analyze the relationship between body mass index and postpartum women's anxiety level in Sukabumi City in 2014.Methods: This research type is survey research using Cross Sectional method. The target population of the study was women who underwent labor in Sukabumi city of West Java with a sample of 97 people using random sampling technique.Results: From the analysis of the relationship between body mass index and postpartum anxiety level there was a significant relationship. From the results of analysis of body mass index relationship with mild anxiety level and moderate-severe anxiety there is no significant relationship.Discussion: The need to provide counseling about preparing before pregnancy or before birth in women. So that women are ready physically and mentally in pregnancy and labor so that it can reduce the number of anxiety disorders in postpartum women.
HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI, VITAMIN C, DAN KEBIASAAN SARAPAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR DI SMA TAMAN MADYA 5 Isti Istianah
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 4 No 2 (2020): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.366 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2020.4.2.2769

Abstract

Konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran. Kekurangan asupan zat besi merupakan salah satu penyebab anemia yang akan berdampak mrnurunnya konsentrasi belajar, vitamin c juga berperan untuk membantu proses penyerapan zat besi. Sarapan pagi juga merupakan hal yang penting untuk meningkatkan konsentrasi karena merupakan pasokan energi untuk otak yang paling baik untuk berkonsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara asupan zat besi, vitamin c dan kebiasaan sarapan terhadap konsentrasi belajar di SMA Taman Madya 5. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel berjumlah 36 siswi kelas 10 dan 11 yang diambil dengan teknik purposive sampling pada bulan Februari 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tes konsentrasi menggunakan picture completion, melakukan survei konsumsi asupan zat besi dan vitamin c dengan metode SFFQ dan wawancara kebiasaan sarapan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan asupan zat besi terhadap konsentrasi belajar dengan nilai p-value 0,370, tidak ada hubungan asupan vitamin c terhadap konsentrasi belajar dengan nilai p-value 1,000 dan Ada hubungan kebiasaan sarapan terhadap konsentrasi belajar dengan nilai p-value 0,003.
The Relationship between Macro Nutrition And Physical Activities With Nutrition Status in Employee Offices of the Directorate Poltekkes Kemenkes Jakarta II Novita Dewi; Isti Istianah
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 9 No 2 (2018): SANITAS Volume 9 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2018.16

Abstract

Nutritional status was an important element in determining someone health status. Nutrition status was good when nutritional intake balanced with the needs of the Body. Physical activity was a way to regulate the amount of energy entering and leaving in the body. The purpose of this study was to analyze the relationship between the macronutrient intake and physical activity with nutritional status at office staff of Directorate Poltekkes Kemenkes of Jakarta II. This research was conducted in April-May 2018 at the Office of Poltekkes Kemenkes Directorate of Jakarta II. The number of samples which was obtained was 49 people and Cross-sectional research design with a Chi-Square test. The data which was used was primary data. It mean the researcher took the data by conducting direct interview with using questionnaire. Most intake of more protein as many as 27 people (55.1%), fat as many as 35 people (71.4%), and carbohydrates as many as 29 people (59.2%). More nutritional status as many as 32 people (65.3%) and normal nutritional status of 17 people (34.7%). While physical activity mostly has physical activity is as much as 34 people (69.45%). There was a significant relationship between protein intake (p: 0.042), fat intake (p: 0.000), carbohydrate intake (p: 0.000) with nutritional status. There was a relationship between the intakes of macronutrients (protein, fat and carbohydrates) with nutritional status
Analisis Risiko Anemia Pada Ibu Hamil Gusti Kumala Dewi; Isti Istianah; Septiani Septiani
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 4 No. 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 April 2022
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jika.v4i1.223

Abstract

Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan 48,9% kejadian anemia pada ibu hamil meningkat menjadi 11,8%, dari data Riskesdas sebelumnya tahun 2013 yaitu 37,1%. Tujuan penelitian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko anemia pada ibu hamil trimester II dan III di Wilayah Kerja Puskemas Gang Kelor Kota Bogor. Jenis penelitian non eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 100 subjek. Pengumpulan data penelitian melalui proses wawancara food recall 24 jam, dan dianalisis mengunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan asupan protein, zat besi, vitamin C, kebiasaan minum teh, LILA sama-sama memiliki hubungan signifikan dengan p-value=0,000. Variabel lain yang berhubungan adalah kepatuhan konsumsi tablet Fe p-value=0,001. Sedangkan usia pada ibu hamil, paritas, jarak kelahiran, dan ANC tidak berhubungan dengan risiko anemia pada ibu hamil (p-value>0,05). Pengetahuan berhubungan dengan p-value=0,0006, dan variable sikap juga berhubungan dengan risiko anemia pada ibu hamil p-value=0,026. Oleh karena itu sebaiknya selama kehamilan ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan vitamin C sehingga asupan ketiganya terpenuhi. Selain itu selama kehamilan ibu mengkonsumsi tablet Fe, dan melakukan pemeriksaan kehamilan ke Puskesmas atau Posyandu. Puskesmas diharapkan memberikan edukasi kepada ibu hamil, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia.
UJI COBA CAKRAM STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS KELURAHAN SUNTER AGUNG II Icuk Susanto Putro; Meylina Djafar; Isti Istianah
Binawan Student Journal Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.287 KB)

Abstract

Dalam standar antropometri, metode yang digunakan adalah menentukan z-score (WHO, 2010). Perhitungan manual membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang ekstra dan dana yang lebih besar. Untuk mengetahui hasil uji coba Cakram sebagai standar ukur menentukan status gizi balita di Posyandu Wilayah Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok. Desain penelitian quasi eksperimental dengan menggunakan subjek balita. Pada tahap eksperimen peneliti menggunakan metode research and development untuk mengembangkan Cakram (BB/PB) atau (BB/TB) berdasarkan standar antropometri WHO 2005. Populasi berjumlah 520 orang. Sampel sejumlah 155 responden yang dipilih dengan cara metode purposive sampling. Cakram memiliki waktu yang paling cepat dibandingkan dengan Software WHO Anthro dan Tabel Z-Score WHO 2005 dalam menentukan status gizi dengan rata-rata waktu adalah 2:56 menit untuk 10 subyek. Ada perbedaan prevalensi status gizi balita antara menggunakan Cakram dengan Software WHO Anthro (p=0,025); namun tidak ada perbedaan prevalensi status gizi balita antara menggunakan Cakram dengan Tabel Z-Score WHO 2005 (p=1,00). Berdasarkan nilai reliabilitas K=1,00, menunjukkan bahwa Cakram dapat digunakan untuk menentukan gizi kurang, gizi lebih dan gabungan dari gizi kurang dan gizi lebih. Cakram dapat mendeteksi balita gizi lebih; gabungan kurang dan gizi lebih, dan gizi kurang sebesar 100%, jika dibandingkan dengan Tabel Z-Score WHO 2005. Perlu dilakukan pengembangan cakram serupa untuk menentukan status gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U, atau PB/U dan IMT/U
HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI (FE), RIWAYAT MPASI DENGAN STATUS GIZI BB/U PADA BALITA USIA 12-59 BULAN Aida Mudrika Syaugi; Isti Istianah
Binawan Student Journal Vol. 1 No. 3 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.607 KB) | DOI: 10.54771/bsj.v1i3.74

Abstract

Terjadinya kekurangan status gizi pada awal kehidupan akan berdampak terhadap kehidupan selanjutnya seperti pertumbuhan terhambat, bblr, daya tahan tubuh rendah dan resiko meninggal dunia. Salah satu faktornya adalah kekurangan zat besi, yang dapat mengganggu pertumbuhan yang menyebabkan anak menjadi gizi kurang dan meningkatkan risiko diare dan infeksi saluran nafas. MPASI dini maupun terlambat akan menyebabkan bayi rentan mengalami penyakit infeksi, alergi, kekurangan gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara asupan zat besi dan riwayat MPASI dengan status gizi BB/U pada balita. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 122 balita dan respondennya adalah ibu yang memiliki balita berusia 12-59 bulan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square p: 0,05). Balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 25 balita (20,5%) dan balita dengan status gizi normal sebanyak 97 (79,5%). Kesimpulan dari data ini adalah adanya hubungan yang bermakna antara riwayat MPASI dengan status gizi BB/U pada balita usia 12-59 bulan di Puskesmas Jatiluhur Bekasi.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BIJI RAMBUTAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN PROKSIMAT PEMBUATAN PANCAKE KLASIK Susi Sulfiani; Isti Istianah
Binawan Student Journal Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.61 KB) | DOI: 10.54771/bsj.v2i2.166

Abstract

Setiap tahun konsumsi masyarakat pada buah rambutan meningkat. Sedangkan biji rambutan belum banyak dimanfaatkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memanfaatkan biji rambutan dari segi kandungan gizi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan tepung biji rambutan sehingga dapat menghasilkan pancake dengan zat gizi serta sifat organoleptik terbaik. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan perlakuan berupa penambahan tepung biji rambutan. Hasil dari uji hedonik terhadap karakteristik sensorial, berupa penilaian kepuasan dan mutu, lalu dianalisis menggunakan statistika one-way ANOVA dan uji post hoc Duncan (kriteria p > 0,05) untuk menentukan formula terpilih. Dari hasil penelitian didapatkan pancake klasik formula F20% (20% tepung biji rambutan). Formula F2 memiliki kadar air 40,88%, abu 1,22%, lemak 15,62%, protein 5,18%, karbohidrat 37,10%. Kandungan energi total 309,70 kcal/100g. Penambahan tepung biji rambutan pada pancake memberikan pengaruh terhadap sifat organoleptik, dan dengan perbedaan antara formula terpilih (F2) dan formula kontrol (F0) pada kandungan gizi (kadar lemak, protein, dan karbohidrat) adalah kurang dari 15%, dan perbedaan kandungan energi adalah kurang dari 2%, oleh karena itu F2 dapat diterima (tidak berbeda nyata dengan nilai signifikan p<0,05).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN CILILITAN JAKARTA TIMUR Anindita Larasati; Isti Istianah
Binawan Student Journal Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/bsj.v3i2.335

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab tingginya angka kematian di Indonesia. Hipertensi adalah faktor utama untuk penyakit kardiovaskuler. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja puskesmas kelurahan Cililitan Jakarta timur. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan rancangan cross sectional. Total responden sebanyak 102 lansia yang didapatkan melalui teknik satisfied random sampling. Data hipertensi diperoleh melalui pengukuran tekanan darah, data karakteristik dan data pengetahuan gizi didapat melalui kuesioner, data pola tidur didapat melalui kuesioner PSQI, data asupan natrium dan kalium didapat melalui recall 2 x 24 jam. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-square dengan p-value (<0,05). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebanyak 55 responden (53,9%) memiliki tekanan darah pre-hipertensi. Berdasarkan uji Chi-square diperoleh nilai p=0,458 pada variabel pengetahuan gizi, p=0,006 pada variabel pola tidur, p=0,588 pada variabel asupan natrium, p=0,191 pada variabel asupan kalium (p=0,191). Penelitian ini menyimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi (p=0,006), asupan natrium (p=0,588), dan asupan kalium (0191), dengan kejadian hipertensi (p=>0,05). Namun ada hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan kejadian hipertensi (p=<0,05).
HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN USIA IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Yuliana Yuliana; Isti Istianah
Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan Vol. 1 No. 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.858 KB)

Abstract

World Health Organization (WHO) tahun 2013 mengatakan 98% dari 5 juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang atau berpenghasilan rendah, dan lebih dari dua per tiga kematian tersebut adalah bayi dengan berat badan lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lingkar lengan atas dan usia ibu hamil terhadap kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional terhadap 85 ibu hamil yang datanya diperoleh dari data sekunder register kohort ibu dengan mengambil data (1) lingkar lengan atas, (2) usia ibu hamil, dan (3) berat lahir bayi. Data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR sebanyak 34,1%, yang memiliki status KEK sebanyak 18,8%, dan usia yang berisiko sebanyak 36,5%. Ada hubungan yang signifikan antara lingkar lengan atas dan usia ibu hamil pada bayi dengan BBLR. Lingkar lengan atas dan usia ibu hamil memiliki hubungan yang signifikan pada bayi dengan BBLR.