Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Teguh Santoso; Zainal Fikri; Yudha Anggit Jiwantoro
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 1 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i1.223

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dengan meningkatkan mutu pelayanan. Mutu pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu rumah sakit, dimana terdapat pelayanan laboratorium yang tidak dapat terpisahkan dengan rumah sakit. Pelayanan yang diberikan laboratorium sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Cara pengukuran tingkat kepuasan pasien menggunakan lima dimensi mutu pelayanan seperti, bukti fisik (tangible), kehandalan (reliabilty), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Mengetahui  mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien di laboratorium RSUD Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien laboratorium RSUD Kota Mataram, sampel penelitian sebanyak 98 orang. Tekknik pengambilan sampel purposive sampling dengan kriteria sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang pengaruh mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien. Analisis data dengan uji chi square. Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan lima dimensi mutu pelayanan, didapatkan hasil variabel mutu pelayanan: tangible baik (67,4%), tidak baik (32,6%), reliability baik (83,7%), tidak baik (16,3%), responsiveness baik (94,0%), tidak baik (6,0%), assurance baik (51,1%), tidak baik (48,9%), dan empathy baik (97,0%), tidak baik (3,0%). Variabel kepuasan pasien responden yang mengatakan puas sebesar (74,5%). Hasil penelitian menunjukkan p value (0.000). Ada pengaruh mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien di laboratorium RSUD Kota Mataram.
Uji Potensi Air Rebusan Cacing Tanah Jenis Perionyx Excavates Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi Secara Invitro Ika Maulida Oktavi; Zainal Fikri; Rohmi Rohmi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 1 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.224 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i1.103

Abstract

Pengobatan penyakit menggunakan bahan alami sudah banyak dilakukan di masyarakat, contohnya pengobatan menggunakan cacing tanah.Cacing tanah telah dipercaya oleh masyarakat dalam mengobati penyakit, salah satunya adalah penyakit demam tifoid.Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana potensi cacing tanah jenis Perionyx excavatus dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Metode yang digunakan adalah metode difusi agar dengan cara sumuran menggunakan pelarut aquadest steril pada media MHA. Cacing tanah yang telah direbus kemudian air rebusannya dibuat beberapa konsentrasiair rebusan cacing tanah.Jumlah perlakuan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 unit perlakuan termasuk kontrol. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, tidak terdapat hambatan terhadap  pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.Sehingga pengolahan cacing tanah jenis Perionyx excavatus dengan caradirebus selama 15 menit dengan suhu 72ºC, tidak bagus dalam proses pemisahan antibakteri pada cacing tanah. Dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan oleh masyarakat dalam memilih cara pengolahan cacing tanah untuk dijadikan sebagai obat.
Gambaran Tingkat Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Pengrajin Gerabah Di Desa Banyumulek Lombok Barat Fahril Rizal Saputra; Ida Bagus Rai; Zainal Fikri
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 2 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.302 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i2.143

Abstract

Infeksi cacing adalah sebagai infestasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongannematoda usus. Diantara nematoda usus ada sejumlah spesies yang penularannya melalui tanah atau biasa disebut dengan cacing jenis STH yaitu Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Trichuris trichuira dan Ancylostoma duodenale. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat infeksi cacing soil transmitted helminth (STH) pada pengrajin gerabah di Desa Banyumulek Lombok Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode observational analitik dengan pendekatan cross-sectional, teknik pengambilan sampel dengan cara teknik Non random Purposive Sampling,dan Analisis hasil penelitian dilakukan secara deskriptif. Jumlah Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. Dari 30 sampel yang diperiksa di dapatkan 1 diantaranya positif terinfeksi kecacingan nematoda usus dengan ditemukannya telur cacing jenis Hookworm dengan persentase 3,33% sedangkan pada sampel lainya tidak ditemukan adanya nematoda usus atau negatif dengan persentase 96,66%. Dengan tingkat infeksi termasuk infeksi ringan. Jadi kesimpulannya adalah Telur cacing golongan STH yang didapatkan pada feses pengrajin gerabah adalah Hookworm dengan tingkat infeksi kecacingan termasuk dalam kategori infeksi ringan.
Pengaruh Lama Penundaan Pengecatan Setelah Fiksasi Apusan Darah Tepi Terhadap Morfologi Eritrosit Nurul Warsita; Zainal Fikri; Pancawati ariami
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 2 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.641 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i2.145

Abstract

Sediaan apus darah bertujuan untuk menilai morfologi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Dalam pengecatan Giemsa sebelumnya sediaan apus darah difiksasi menggunakan methanol absolute. Tujuan untuk Mengetahui adanya pengaruh lama penundaan pengecatan setelah fiksasi apusan darah tepi terhadap morfologi eritrosit. Penelitian Quasi Experimental dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Non Random Purposive Simple. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan analisis uji Chi- square. Hasil: Pengamatan mikroskopis terhadap warna dan ukuran eritrosit dengan lama penundaan pengecatan selama 1, 2, 3, 4 dan 5 hari memiliki morfologi kriteria yang baik. Perubahan bentuk krenasi pada eritrosit terjadi mulai penundaan hari ke 2 (20%) dengan kriteria sedang, hari ke 3 (60%) dengan kriteria sedang, hari ke 4 (60%) dengan kriteria sedang, hari ke 5 (40%) dengan kriteria sedang dan (40%) dengan kriteria buruk. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p sebesar 0,048 (<0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lama penundaan pengecatan setelah fiksasi apusan darah tepi terhadap morfologi krenasi eritrosit. Kesimpulan: Pengaruh lama penundaan pengecatan setelah fiksasi berupa perubahan morfologi eritrosit yang membentuk krenasi terjadi sejak hari kedua penundaan.
Pengaruh Kadar Glukosa Urine Metode Benedict, Fehling Dan Stick Setelah Ditambahkan Vitamin C Dosis Tinggi/ 1000 Mg Febrian Sulfia; Zainal Fikri; Iswari Fauzi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 2 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.442 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i2.118

Abstract

Glukosa urine adalah pemeriksaan urine rutin, pemeriksaan dasar yang dapat dipakai untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Secara rutin pemeriksaan glukosa urine ditekankan terhadap kemungkinan adanya glukosa dalam urine atau glukosuria. Glukosa dalam urine dapat deteksi dengan cara yang berbeda-beda. Pada pemeriksaan glukosa urine sebaiknya penderita jangan makan zat reduktor vitamin C. karena zat tersebut dapat memberikan hasil positif palsu dengan cara reduksi. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa urine metode benedict, fehling, dan stick pada urine setelah ditambahkan vitamin C. Metode Penelitian ini  bersifat Observasional Deskriptif. Penelitian ini berlangsung menggunakan Non Random Purposive Sampling. Sampel urine setelah ditambahkan vitamin C dosis tinggi/ 1000 mg kemudian di periksa menggunakan metode benedict, fehling dan stick. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini positif  kadar glukosa pada urine setelah ditambahkan vitamin C dosis tinggi/ 1000 mg dan setiap metodenya terjadi perbedaan positifitas. Kesimpulan pada penelitian ini adalah urine yang ditambahkan vitamin C dosis tinggi/ 1000 mg berpengaruh secara signifkan terhadap perbedaan kadar glukosa urine  pada metode benedict, fehling dan stick.
Formulasi Sediaan Spray Ekstrak Etanol 96% Buah Terung Ungu Panjang (Solanum Melongena L.) Dan Bunga Kenanga (Cananga Adorata)Terhadap Kematian Nyamuk Aedes Sp zainal fikri; Fitria Ernawati; Yunan Jiwintarum
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 7, No 1 (2020): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.565 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v7i1.177

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dan pengaruh formulasi kombinasi sediaan spray ekstrak etanol 96%  buah terung ungu panjang (Solanum melongena L.)100% dan minyak bunga kenanga (Cananga adorata) 100% terhadap kematian nyamuk Aedes sp” terhadap kematian nyamuk Aedes sp” berdasarkan variasi waktu kontak. Jenis penelitian ini eksperimental dengan desain penelitian Post Test Only Control Group Design). Perlakuan menggunakan 3 formulasi kombinasi sediaan spray ekstrak etanol buah terung ungu (Solanum melongena L.) konsentrasi 100% dan minyak bunga kenanga (Cananga adorata) 100% dengan perbandingan 1:2, 1 : 1 dan 2. Data yang dikumpulkan berupa persentase kematian nyamuk, LC 50 dan LC 90 dari nyamuk Aedes pada variasi waktu kontak (1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam, 7 jam, 8 jam, 9 jam, 10 jam, 11 jam, 12 jam, 24 jam dan 72 jam).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi kombinasi sediaan spray ekstrak etanol buah terung ungu (Solanum melongena L.) 100% dan minyak bunga kenanga (Cananga adorata)100% dari berdasarkan waktu kontak menunjukkan nilai signifiknsi (p) sebesar 0,0000 < α 0,05. Selisih nilai rerata kematian larva pada masing – masing konsentrasi mengalami peningkatan dengan konsentrasi paling efektif berada pada  perbandingan 2 :1. Formulasi F1 Letal Concentration 50% (LC50)  dan Letal Concentration 90% (LC90) terdapat pada interval waktu kontak 5 jam dengan 6 jam, dimana pada waktu kontak 5 jam terdapat 32% kematian nyamuk dan waktu kontak 6 jam terdapat 92% kematian nyamuk. Formulasi F2 Letal Concentration 50% (LC50)  dan Letal Concentration 90% (LC90) juga terdapat pada interval waktu kontak 5 jam dengan 6 jam, dimana pada waktu kontak 5 jam terdapat 32% kematian nyamuk dan waktu kontak 6 jam terdapat 96% kematian nyamuk. Formulasi F3 Letal Concentration 50% (LC50)  terdapat pada interval waktu kontak 4 jam dengan 5 jam, dimana pada waktu kontak 4 jam terdapat 33% kematian nyamuk dan waktu kontak 5 jam terdapat 84% kematian nyamuk.  Letal Concentration 90% (LC90) terdapat pada interval waktu kontak 5 jam dengan 6 jam, dimana pada waktu kontak 5 jam terdapat 84% kematian nyamuk dan waktu kontak 6 jam terdapat 97% kematian nyamuk. Formulasi kombinasi sediaan spray ekstrak etanol buah terung ungu (Solanum melongena L.) konsentrasi 100% dan minyak bunga kenanga (Cananga adorata)100% dari hasil destilasi/penyulingan sangat efektif dalam mematikan nyamuk Aedes Sp dengan konsentrasi paling efektif adalah formulasi 3. LC50  dan LC90 untuk F1 dan F2 terdapat pada interval waktu kontak 5 jam dengan 6 jam, sedangkan formulasi F3 LC50 terdapat pada interval waktu kontak 4 jam dengan 5 jam, dan LC90 terdapat pada interval waktu kontak 5 jam dengan 6 jam. Formulasi kombinasi sediaan spray ekstrak etanol buah terung ungu (Solanum melongena L.) konsentrasi 100% dan minyak bunga kenanga (Cananga adorata)100% sangat efektif dalam mematikan nyamuk Aedes Sp.
Penentuan Derajat Ovalositosis Berdasarkan Pemeriksaan Mikroskopis Dan Konfirmasi Dna I Gusti Ayu Nyoman Danuyanti; Zainal Fikri; Rita Sopiatun
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 2, No 1 (2015): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.294 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v2i1.30

Abstract

Ovalositosis adalah penyakit herediter asimtomatik yang diturunkan menurut pola autosomal dominan, ditandai dengan lebih dari 20% eritrosit berbentuk oval di dalam tubuh penderita. Keadaan asimtomatik ini terjadi karena mekanisme kompensasi dari tingginya retikulosit pada sebagian besar penderita ovalositosis. Bentuk klinis terdapat pada penderita heterozigot, sedangkan pada homozigot jarang ditemukan dan sifatnya letal. Ovalosit sangat kaku (rigid) dibandingkan eritrosit normal dan tidak fleksibel saat melewati kapiler yang lebih kecil dari diameter eritrosit sehingga mudah ruptur. Ovalosit juga resisten terhadap parasit malaria, sehingga frekuensi penderita ovalositosis lebih tinggi di daerah endemis malaria karena survival penderita tersebut untuk tinggal di daerah endemis malaria lebih tinggi daripada orang dengan bentuk eritrosit normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan derajat ovalositosis berdasarkan hasil pemeriksaan secara mikroskopis dan konfirmasi DNA sebagai standar atau acuan dalam menyimpulkan individu terindindikasi ovalositosis. Sampel diambil dari penduduk yang tinggal di desa Sekotong Barat khususnya penduduk yang tinggal di dusun Kelep, Dasan Baru dan Batu Putih Kecamatan Sekotong, Lombok Barat yang sudah dilakukan pada bulan November 2009 sampai dengan Pebruari 2010. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yang untuk pengambilan sampel darah kapiler sebagai hapusan darah, kemudian setelah hapusan darah dievaluasi dilakukan pengambilan sampel darah vena secara purposive sampling bagi individu yang terevaluasi positif ovalositosis diatas 10% baik laki-laki maupun perempuan serta bersedia sebagai subjek penelitian untuk dilakukan tes konfirmasi DNA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan kriteria ovalosit < 50% tidak menunjukan adanya mutasi gena protein band 3 sebagai indikator kelainan sel darah dalam hal ini ovalosit sehingga dapat disimpulkan individu tersebut negatif ovalositosis, sedangkan untuk individu dengan kriteria ovalosit ≥ 50% menunjukkan hasil positif pada tes konfirmasi DNA.
Jenis dan Jumlah Sedimen Urine Organik dan Anorganik pada Penderita Demam Typhoid Sebelum dan setelah Pemberian Antibiotik Maruni Wiwin Diarti; Zainal Fikri; Ni Kadek Sintia Dewi; Yunan Jiwintarum
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 1 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i1.222

Abstract

Salmonella typhi merupakan kuman pathogen penyebab demam typhoid yaitu suatu penyakit infeksi sistemik dengan gejala demam, gangguan saluran cerna, dan mual muntah. Demam dengan suhu yang tinggi, akan terjadi komplikasi seperti perubahan pada urin yang menjadi lebih gelap karena pecahnya sejumlah sel darah merah, dan gagal ginjal. Diagnosis tersebut perlu membutuhkan pemeriksaan, seperti pemeriksaan sedimen urine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jenis dan jumlah sedimen urine pada penderita demam typhoid sebelum dan setelahpemberianAntibiotik. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasien yang positif demam typhoid di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat dan sampel sebanyak 23 orang. Analisis data menggunakan deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan jumlah sedimen urine sebelum pemberian Antibiotik adalah leukosit dan eritrosit abnormal (13,0%), epitel abnormal (47,8%), Kristal klasium abnormal (4,3%). Jumlah sedimen urine setelah pemberian Antibiotik adalah leukosit normal (100%), tidak ditemukan leukosit abnormal, eritrosit normal (56,5%) dan tidak ditemukannya eritrosit abnormal, sel epitel normal (60,8%), dan tidak ditemukannya sel epitel abnormal.
PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DASAN CERMEN DALAM PEMANFAATAN “TERUNA” FILTRAT BUAH TERUNGU UNGU DAN BUNGA KENANGGA UNTUK PENGENDALIAN LARVA Aedes sp Zainal Fikri; Yunan Jiwintarum
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 2 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i2.898

Abstract

Salah satu daerah di Kota Mataram yang memiliki kasus DBD tergolong tinggi serta belum memiliki peta sebaran vektor virus dengue adalah Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya. Untuk memecahkan masalah masyarakat terkait dengan pengendalian kasus DBD, maka pelaksanaan pengabdian masyarakat ini memilih sasaran Karang Taruna dengan pendekatan pada Remaja. Solusi yang ditawarkan sebagai upaya pencegahan penyakit deman berdarah di lokasi Pengabdian Masyarakat dapat dilakukan adalah dengan pendekatan pada remaja melalui Karang Taruna Pendekatan dilakukan dengan memberikan edukasi cara pengendalian populasi nyamuk Aedes aegypti menggunakan  insektisida spray filtrat buah terong ungu panjang dan bunga kenanga. Kegiatan pengabdian masyarakat program kemitraam masyarakat yang dilaksanakan di kelurahan Dasan Cermen kecamatan Sandubaya memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan pada sikap remaja Karang Taruna tentang prilaku hidup bersih sehat terkait kebersihan sanitasi lingkungan untuk pengendalian vector DBD melalui TOT dan Coaching dalam upaya pengendalian larva Aedes sp untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) melalui pemanfaatan spray filtrat buah terong ungu panjang.
PEMBERDAYAAN AKTIVITAS RELAWAN NON MEDIS DESA KARANG BAYAN MELALUI EDUKASI PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL PEKARANGAN SEBAGAI HANDSANITIZER NANO LIQUID SOAP UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19 Yunan Jiwintarum; Rusmini Rusmini; Zainal Fikri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 4, No 1 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v4i1.1065

Abstract

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (disingkat dengan PPKM) adalah kebijakan Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk di Desa Karang bayan. Permasalahan yang terdapat di  Desa Karang Bayan antara lain masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 (Penyebab, penularan, pencegahan, pengendalian), PHBS dan pengembangan tanaman obat keluarga (Toga) pada lahan pekarangan yang dapat digunakan untuk pembuatan Hand Sanitizer desinfektan alami secara mandiri  serta belum optimalnya partisipasi kelompok masyarakat relawan non medis Karang taruna, ibu – ibu PKK dan Kader dalam pencegahan Covid-19.  Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah di Desa karang Bayan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melalui edukasi, pelatihan dan pendampingan tentang Covid-19 (Penyebab, penularan, pencegahan, pengendalian), PHBS dan pengembangan tanaman obat keluarga (Toga) pada lahan pekarangan yang dapat digunakan untuk pembuatan Hand Sanitizer Nano Liquid Soap desinfektan alami secara mandiri untuk pencegahan Penularan Covid 19. Metode yang digunakan dalam penerapan solusi pemasalahan dengan penyuluhan dan pendampingan terhadap kelompok masyarakat relawan non medis Karang taruna, ibu – ibu PKK dan Kader dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga) berbasis kearifan lokal sebagai bahan untuk pembuatan Hand Sanitizer Nano Liquid Soap. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan peningkatan keterampilan dan partisipasi masyarakat dalam Covid-19 (Penyebab, penularan, pencegahan, pengendalian), PHBS dan pengembangan tanaman obat keluarga (Toga) pada lahan pekarangan yang dapat digunakan untuk pembuatan Hand Sanitizer Nano Liquid Soap desinfektan alami secara mandiri. Kesimpulan Desa Karang Bayan menjadi Desa peduli dan siaga Covid-19 dengan menggerakkan kelompok masyarakat relawan non medis menjadi role model  terkait pembuatan Hand Sanitizer Nano Liquid Soap desinfektan alami secara mandiri untuk pencegahan Penularan Covid masa pandemi dan PPKM.