Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peningkatan Peran Petugas Kesehatan Dalam Penemuan Kasus Tuberkulosis (Tb) Bta Positif Melalui Edukasi Dengan Pendekatan Theory Of Planned Behaviour (Tpb) NI PUTU SUMARTINI
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 2, No 2 (2015): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.032 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v2i2.43

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Tuberkulosis (TB) BTA positif yang tidak terdeteksi menyebabkan pasien tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan.  Deteksi penyakit TB BTA positif yang rendah merupakan salah satu masalah kesehatan termasuk di Kota Mataram dengan tingkat penemuan kasus (Case Detection Rate/CDR) sebesar 43,65% pada tahun 2011. Dengan demikian peran petugas kesehatan dalam deteksi kasus TB perlu ditingkatkan melalui edukasi dengan pendekatan Theory of planned behaviour (TPB). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh edukasi dengan pendekatan TPB terhadap peran petugas kesehatan dalam penemuan kasus TB BTA Positif. Metode: rancangan penelitian menggunakan quasi-experimental dengan pretest-posttest group design. Besar sampel sebanyak 16 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test, Mann-Whitney Test and chi-square with dengan tingkat kepercayaan 5 % (α = 0,05). Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan TB/DOTS yang diperoleh oleh petugas kesehatan memiliki hubungan dengan peran petugas kesehatan dalam penemuan kasus TB dengan nilai p 0,093; edukasi dengan menggunakan pendekatan TPB berpengaruh terhadap peran petugas kesehatan dalam penemuan kasus TB dengan nilai p=0,012. Kesimpulan: edukasi dengan pendekatan TPB terbukti memiliki pengaruh terhadap peran petugas kesehatan dalam penemuan kasus TB
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK DALAM MENCEGAH DIARE Meri Syakila; Ni Putu Sumartini; Eka Rudi Purwana; Lina Sundayani
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v3i2.119

Abstract

World Health Organization (WHO) menyatakan, penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair.  Sampai saat ini diare masih menjadi masalah masyarakat dan merupakan salah satu penyakit menular berbasis lingkungan yang sampai saat ini menjadi masalah kesehatan yang penting jika dilihat dari angka kesakitan dan kematian di Indonesia. Berdasarkan hasil suvei, tingginya angka kematian anak balita rata-rata disebabkan sejumlah penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),  panas tinggi hingga diare (Kemenkes RI, 2019). Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimental. Desain penelitian pra eksperimental dengan bentuk rancangan one group pre-post test design. Sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling dan didapatkan 25 orang, cara pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum dilakukan tindakan pendidikan kesehatan dengan media video sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 76% dan setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan dengan media video hampir sebagian memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 44%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan p-value=0,001 < ɑ= 0,05 artinya terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video terhadap pengetahuan anak dalam mencegah diare di SDN 1 Batu Kumbung. Disarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam meningkatkan pengetahuan anak untuk mencegah diare yaitu melalui media video. AbstractThe World Health Organization (WHO) states, diarrheal disease is a disease characterized by changes in the shape and consistency of loose stools until they melt. Until now, diarrhea is still a public problem and is one of the environmental-based infectious diseases which is currently an important health problem when viewed from the morbidity and mortality rates in Indonesia. Based on the results of the survey, the high mortality rate for children under five on average is caused by a number of diseases, such as acute respiratory infections (ARI), high fever and diarrhea (Kemenkes RI, 2019). The design of this study used a pre-experimental research design. Pre-experimental research design in the form of one group pre-post test design. In this design, a group before being treated was given a pre-test, then after the treatment, measurements were taken again to find out the consequences of the treatment. (Nursalam, 2016). The sampling of this research used purposive sampling and got 25 samples, the way of collecting data was using a questionnaire. Wilcoxon test data analysis. The results showed that before treatment most of the responden (76 %) have less knowledge  and after the treatment  almost half of respondent have sufficient knowledge with p-value = 0.001 < = ɑ 0.05, it means that there is an effect of health education with video media on children's knowledge in preventing diarrhea at SDN 1 Batu Kumbung. It is recommended that the results of this study can be used as a reference for managing health education with video media on children's knowledge in preventing diarrhea.
TERAPI MUSIK KLASIK MEMILIKI PENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA MATARAM Ni Putu Sumartini
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 5, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v5i2.1183

Abstract

Anak dengan keterbelakangan mental memiliki fungsi intelektual umum yang secara signifikan berada di bawah rata-rata dan kondisi tersebut memiliki pengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Salah satu terapi yang digunakan untuk meningkatkan kognitif anak terbelakang mental adalah dengan terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap perkembangan kognitif anak retardasi mental. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri Pembina Mataram. Menggunakan preexperimental one group pretest and posttest design dengan jumlah sampel 36 orang dengan teknik purposive sampling. Terapi musik klasik diberikan dua kali selama 30 menit. Pengumpulan data perkembangan kognitif dengan kuesioner pengukuran perkembangan kognitif sederhana, dianalisis menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak sebelum intervensi yaitu kategori kurang 61,11%, kategori cukup 25,00%, dan kategori baik 13,89%. Kemudian setelah intervensi menjadi kategori baik 52,78%, kategori cukup 30,55%, dan kategori kurang 16,67%. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p=0,000. Maka, ada pengaruh terapi musik klasik terhadap perkembangan kognitif anak retardasi mental di SLB Negeri Pembina Mataram. Saran agar terapi musik klasik ini dapat diterapkan sebagai bagian dari terapi pada anak dengan retardasi mental.Child with mental retardation has general intellectual function that is below average significantly and that condition has an effects on the child's cognitive development. One of the therapy used to raises cognitive development of children with mental retardation is music therapy. This research aims to know the effect of classical music therapy on the cognitive development of children with mental retardation. This research has been held in SLB Negeri Pembina Mataram. The design used was quasy experiment with preexperimental one group pre test and post test design. The sample size were 36 samples who selected by purposive sampling technique. Classical music therapy was given twice with the duration of 30 minutes for each session. Data about cognitive development was collected by simple cognitive questionnaire and analyzed with Wilcoxon Match Pairs Test. The average of cognitive development before intervention was 61,11% in the less category, 25,00% in enough category and 13,89% in good category.  And then after intervention in good category is 52,78%, enough category is 30,55% and less category is 16,67%. Statistical test results obtained p value 0,000. Thus, there was an effect of classical music therapy on cognitive development of children with mental retardation. Suggestions that this classical music therapy can applied as part of therapy in children with mental retardation.
Pengetahuan Pasien Yang Menggunakan Terapi Komplementer Obat Tradisional Tentang Perawatan Hipertensi Di Puskesmas Pejeruk Tahun 2019 Ni Putu Sumartini; Dewi Purnamawati; Ni Ketut Sumiati
Bima Nursing Journal Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.069 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v1i2.516

Abstract

Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah melebihi nilai normal. Data yang diperoleh dari National Center of Health Statistics (NCHC, 2017), prevalensi hipertensi pada penduduk umur ≥18 tahun di Amerika Serikat pada tahun 2015-2016 sebesar 29,0%, dengan penyebab yang tidak diketahui sekitar 90-95% kasus. Suranti (2017) memperkirakan kenaikan kasus hipertensi sekitar 80% terutama terjadi di negara berkembang dan pada tahun 2025 menjadi 1,15 milyar jika dibandingkan 639 juta kasus di tahun 2000 (Ardiansyah, 2012). Salah satu upaya yang sudah dilakukan pemerintah yaitu melalui edukasi yang lebih intensif tentang pentingnya perawatan hipertensi dengan pengobatan tradisional melalui program, “Jamu Expo”. Pada kegiatan pelayanan jamu, peserta program terapi komplementer ini dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu disertai dengan konsultasi kesehatan, pemberian pendidikan kesehatan (penkes) dan cara menerapkan terapi komplementer obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk  mengkaji pengetahuan pasien yang menggunakan terapi komplementer obat tradisional tentang perawatan hipertensi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian merupakan pasien hipertensi yang menjalani terapi komplementer obat tradisional sejumlah 33 responden di Puskesmas Pejeruk. Sampling dengan tehnik non probability sampling yaitu total sampling. Pengambilan data pengetahuan responden tentang perawatan hipertensi menggunakan lembar kuesioner dengan wawancara langsung. Penelitian ini menghasilkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebesar 57,6%; responden yang memiliki pengetahuan cukup 36,4% dan responden yang memiliki pengetahuan kurang 6,1 %. Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan sebagian responden yaitu pasien hipertensi yang menggunakan terapi komplementer obat tradisional, tentang perawatan hipertensi termasuk dalam kategori baik. Saran bagi puskesmas Pejeruk untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan pendidikan kepada masyarakat tentang perawatan hipertensi dan pencegahan penyakit sedini mungkin, melalui penyuluhan pada posyandu, internet dan media leafet, booklet dan flyer.
Model of Anticipation Guidance Through Family Centered Care (FCC) to Increase Family Competence in Newborn Baby Ade Wulandari; Ni Putu Sumartini; H Ahmad
Jurnal Kesehatan Prima Vol 14, No 1 (2020): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.414 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v14i1.252

Abstract

Anticipation guidance based on Family-Centered Care (FCC) is a mentoring model for sharing information about baby care in order to prepare pregnant women and families to have competence in caring for babies. This study aims to determine the effect of FCC-based anticipatory guidance on family practices in baby care. This study designed as a quasi-experimental study using a control group conducted in the City of Bima from June to November 2018. The sample size studied was determined by the accidental sampling method with a sample size of 25 respondents for each group. The chi-square test has analyzed data. Research shows that there is no significant difference between FCC-based anticipation guidance and Early Breastfeeding Initiation (p = 0.358), umbilical cord care (p = 0.703) and breastfeeding (p = 0.375), however, the frequency of respondents receiving FCC-based anticipation guidance carries out IMD practices and breastfeeding alone up to the age of two months are greater than anticipatory guidance groups that are not FCC based. The family-centered anticipation guidance model through home visits needs to be applied to bring the distance closed between the community and health workers.
Using The Booklets "Raka" (Rawat Kaki) In Preventing Diabetic Neuropati In Mataram City Aan Dwi Sentana; Ni Putu Sumartini; Akhmad Fatoni
Jurnal Kesehatan Prima Vol 14, No 2 (2020): AUGUST
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v14i2.539

Abstract

One complication of Diabetes Mellitus (DM) is diabetic neuropathy and requires ongoing treatment with a Strategy to reduce the risk of complications. Efforts to prevent one of them by doing regular diabetic foot care. Foot care is considered easy and can be done by the patient independently, but has not been fully carried out by the patient. The purpose of this research is to determine the use of a book in the prevention of diabetic neuropathy in the city of Mataram. This research used a quasi-experiment with a pre-test design post-test group design with a control group. The group was divided into two treatment groups of 30 respondents and the control of 30 respondents was divided by drawing and used purposive sampling. Data collected were foot care behavior using the NAFF questionnaire, foot sensation using monofilament, and foot circulation using an ankle-brachial index. Statistical analysis uses paired T-Test, Independent T-Test, Wilcoxon Sign Rank Test, and Mann Whitney Test. The results obtained have a significant effect on the use of Booklet Raka in preventing diabetic neuropathy in the treatment group by carrying out treatment behavior with p = 0,000 while the control group p = 0.091. Significant increase in circulation only in the treatment group with a value of p = 000 the control group p = 0.863. Foot sensation increased significantly only in the treatment group with a value of p= 0.001 the control group p = 0.445. it can be concluded that the use of Booklet Raka is influential and effective in preventing diabetic neuropathy by carrying out foot care behavior, foot circulation, and sensation in diabetics.
PELATIHAN TRIASE LAPANGAN UNTUK MASYARAKAT AWAM Lale Wisnu Andrayani; Mardiatun Mardiatun; Ni Putu Sumartini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 4, No 1 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v4i1.990

Abstract

Adanya daerah dengan lereng yang curam dan perbukitan di Desa Karang Bayan menyebabkan desa ini berpotensi mengalami bencana berupa tanah longsor. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam di Desa Karang Bayan terkait triase lapangan sebagai bagian dari kesiapsiagaan terhadap bencana. Kegiatan ini dilakukan di Desa Karang Bayan Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat dengan peserta berjumlah 15 orang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dimulai dari tahap persiapan, sosialisasi dan pelaksanaan dengan metode pemberdayaan dan partisipasi masyarakat melalui ceramah, tanya jawab dengan bantuan power point, demonstrasi dan praktik langsung, simulasi bencana dan evaluasi serta refleksi. Penilaian kegiatan dilakukan dengan melakukan analisis hasil kuesioner dan nilai tes dari jawaban peserta yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan untuk aspek pengetahuan, sedangkan untuk aspek keterampilan dengan melakukan observasi pelaksanaan triase lapangan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan total skor pre test pemahaman peserta mengenai Triage START sebelum dilakukan pelatihan tanggap bencana adalah 313 dan rata-rata 21, sedangkan setelah diberikan pelatihan terjadi peningkatan skor post test pemahaman masyarakat menjadi 1040 dan rata-rata 69, sehingga bisa diketahui adanya peningkatan skor pemahaman peserta latih sejumlah 69 atau skor rata-rata sejumlah 48. Hasil evaluasi keterampilan triase menunjukkan bahwa dari 15 korban 13 orang (87%) telah di triase dengan benar, sedangkan 2 orang korban (13 %) terjadi kesalahan triase. Kegiatan pengabmas ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam di Desa Karang Bayan Kabupaten Lombok Barat tentang triase lapangan. 
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT WARM WATER ZAK (WWZ) TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENOREA Melina Handayani; Imtihanatun Najahah; Yunita Marliana; Ni Putu Sumartini
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v4i2.145

Abstract

Pendahuluan : Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% mengalami dismenore primer dan 9,36%  mengalami dismenore sekunder. Terapi non farmakologis dalam menurunkan nyeri dismenorea antara lain kompres hangat, pijatan pada pinggang, olahraga serta nutrisi yang baik. Terapi kompres hangat merupakan salah satu alternative pengobatan yang sangat efektif dalam menurunkan nyeri dismenorea. Pada penelitian ini bentuk kompres hangat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dismenorea adalah dengan Warm Water Zak (WWZ).  Pemberian kompres hangat dengan WWZ  akan membuat otot-otot tubuh rileks, menurunkan nyeri dan mempelancar aliran darah. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi kompres hangat Warm Water Zak (WWZ) terhadap penurunan nyeri dismenorea. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan racangan Nonequivalent Control Group Design. Sampel  penelitian ini sebanyak 30 responden. Tehnik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Instrumen  penelitian ini antara lain SOP, Kuesioner karakteristik responden, Lembar instrumen nyeri dengan Visual Analog Scale (VAS),  daftar tilik, Warm Water Zak, botol air hangat, dan thermometer air. Analisa data menggunakan Uji Mann Withney U Test. .Hasil Penelitian : Rata-rata nilai nyeri dismenorea sebelum kompres hangat WWZ adalah nyeri sedang (4-6) dan setelah kompres hangat WWZ adalah nyeri ringan (1-3). Hasil analisa data dengan Uji Mann Withney U Test  menunjukkan p value 0,421 > 0,05. Kesimpulan : Tidak terdapat  pengaruh pemberian terapi kompres hangat Warm Water Zak (WWZ) terhadap penurunan nyeri dismenorea di Posyandu Remaja Pelowok Barat. THE EFFECT OF APPLYING WARM WATER ZAK (WWZ) COMPRESSTHERAPY ON RECUDING DYSMENORRHEA PAIN  AbstractIntoduction : The prevalence of dysmenorrhea in Indonesia reached 64.25%,with 54.89% experiencing primary dysmenorrhea and 9.36% experiencing secondary dysmenorrhea. Non-Pharmacological therapies to reduce dysmenorrhe pain is warm compress, waist massage, exercise and good nutrition.   Warm compress therapy is one of the most effective alternatives in reducing dysmenorrhea. This research made use of Warm Water Zak (WWZ) compress to treat dysmenorrhea. Warm compress with Warm Water Zak, it will relax the body muscles, reduce pain, and facilitate blood flow. Research objective : To determine the effect of applying Warm Water Zak (WWZ) compress therapy on reducing dysmenorrhea pain..Research methods : This research implemented quasi-experimental with Non-equivalent Control Group Design.  the samples were 30 respondents.  Sampling Technique with Purposive Sampling. The research instruments is SOP, respondent characteristic questionnaire, pain assessment with VAS, checklist, WWZ, Warm Bottle, Water thermometer. Data analysis was performed using the Mann Whitney U Test.. Research results : The average score of dysmenorrhea pain before warm compress with WWZ is moderate pain and after warm compress with WWZ is mild pain. The results of data analysis with Mann Withney U Test  is p value 0,421 > 0,05 Conclusion : There is no effect on applying Warm Water Zak (WWZ) warm compress therapy to reduce dysmenorrhea pain at Pelowok Barat Integrated Health Center.
Education-Based Family Empowerment in Diabetic Foot Ulcer Early Detection Using Ipswich Touch Test of Knowledge and Skills Aan Dwi Sentana; Ni Putu Sumartini; Mardiatun Mardiatun; Agus Supinganto
Jurnal Kesehatan Prima Vol 17, No 1 (2023): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v17i1.1012

Abstract

Identifying patients with diabetes mellitus who experience an impaired sensation that ultimately causes Diabetic Foot Ulcer (DFU) is a necessary action. One of the efforts to prevent diabetic foot is to identify, which can be done by family members of the patient at home, but this has not been done. The aim is to determine the effect of education-based family empowerment in the early detection of Diabetic Foot Ulcers using the Ipswich Touch Test on knowledge and skills at the Mataram City Health Center. The design used a pre-experimental design with a pre-post one-group test. The sample was 45 respondents given family empowerment interventions through coaching in educational programs four times a week for two weeks. The results of family knowledge before being given the intervention were mostly lacking, as many as 36 people (86.7%), while after being given the intervention, all respondents got good knowledge, as many as 45 people (100% and p-value = 0.000 < = 0.005 coaching with p = 0.000 and skills All of the skill families before being given the intervention had poor skills as many as 45 people (100%) and after being given the intervention all respondents got good skills as many as 45 people (100%) p = 0.000 < = 0.005. So it can be concluded that education-based family empowerment in early detection of diabetic foot ulcers using the Ipswich touch test on knowledge and skills.