Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JPK (Jurnal Pendidikan Khusus)

Manajemen Pembinaan Vokasional Bagi Tunagrahita di Sekolah Khusus Tunagrahita Mumpuniarti Mumpuniarti
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 2, No 2 (2006): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v2i2.979

Abstract

Vokasional bagi penyandang tunagrahita merupakan kemampuan untuk bekal kemandirian di masyarakat. Kemampuan itu perlu dipersiapkan sejak mereka menempuh pendidikan di sekolah. Persiapan sejak awal diharapkan dapat membentuk kemampuan vokational tingkat mahir dan terampil, serta dapat digunakan untuk mencari penghidupan atau mata pencaharian bagi mereka.Kemampuan vokasional bagi penyandang tunagrahita ke tingkat mahir dan terampil memiliki berbagai kendala. Kendala tersebut terkait dengan jenis pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan tunagrahita, tetapi disetujui oleh orang tuanya dan memiliki pasaran kerja. Untuk itu, diperlukan suatu pengelolaan atau manajemen dalam pembinaannya, agar supaya usaha itu tepat guna dan tepat sasaran. Bentuk manajemen itu perlu diusahakan oleh sekolah khusus tunagrahita dengan cara kerja sama orang tua, lembaga masyarakat penyedia layanan kerja, dan tenaga profesi lainnya saat perencanaan jenis vokational yang akan dibina; sumber daya yang dapat digunakan, penahapan di dalam pembinaanya; pasaran kerja yang akan dituju dengan jenis vokasional tersebut; pola pelaksanaan di dalam pembinaan; serta evaluasi kebersihaan.
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU Rafika Rahmawati; Mumpuniarti Mumpuniarti; Nur Azizah; Sukinah Sukinah
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.241 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v12i2.16530

Abstract

Tujuan pendampingan membantu guru sekolah khusus di wilayah Sleman Barat peningkatan keterampilan mengoperasionalkan kebijakan dari ketentuan dalam kurikulum 2013; membantu peningkatan keterampilan dalam penjabaran Rancangan Program Pembelajaran(RPP) yang sesuai kondisi peserta didik dengan pendekatan saintafik; serta mendorong kinerja guru SLB di wilayah Sleman Barat dengan indikator mereka telah mewujudkan RPP sebagai wujud kinerja profesional dalam merencanakan pembelajaran. Metode pendampingan dengan orientasi rancangan pembelajaran dengan paradigma kurikulum 2013dan berorientasi sesuai kondisi peserta didik berkebutuhan khusus, penugasan untuk menyusun, serta presentasi hasil tugas dan pemberian umpan balik. Hasil dari pendampingan bahwa sebagian dari peserta sudah mampu mengikuti dan melakukan menyusun RPP yang sesuai dengan paradigma kurikulum 2013, namun ada sebagian yang belum sesuai dengan paradigma kurikulum 2013.Kendala bagi yang belum sesuai adalah pada menghubungkan tema dengan indicator dan kegiatan belajar peserta didik.
Perspektif Humanis Religius dalam Pendidikan Inklusif Mumpuniarti Mumpuniarti
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 7, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v7i2.776

Abstract

Pendidikan inklusi merupakan integrasi penuh dalam berbagai keanekaragaman potensi maupun sifat yang diakomodir pada operasional pendidikan di sekolah. Integrasi itu berlaku juga bagi penyandang cacat dan juga berbagai kondisi anak yang multikultural berada dalam suatu komunitas sekolah untuk belajar bersama-sama. Integrasi penuh dalam keanekaragaman adalah wujud pengakuan dari suatu pandangan yang mengakui akan keberadaan manusia yang bervariasi sebagai makhluk Ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Pandangan tersebut adalah humanis-religius yang dalam implementasinya di sekolah sebagai dasar guru untuk memperlakukan siswa secara inklusif.
Kesiapan guru sekolah reguler untuk implentasi pendidikan inklusif Mumpuniarti Mumpuniarti; Prima Harsi Kantun Lestari
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.017 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v14i2.25167

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan memotret kesiapan guru sekolah regular melaksanakan pendidikan inklusi. Metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan kepada responden guru setelah mengikuti pelatihan tentang implementasi inklusi. Responden guru terdiri dari guru tingkatan satuan taman kanak-kanak/TK; satuan Sekolah Dasar/SD; dan satuan Sekolah Menengah Pertama/SMP. Analisis data menggunakan kategorial jawaban dari responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan inklusi ternyata di satuan sekolah taman kanak-kanak/TK lebih siap, karena terdukung kompetensi pedagogi. Bagi guru sekolah regular yang belum siap untuk implementasi pendidikan inklusi berharap adanya guru pendidikan khusus dan sarana akomodasi yang lengkap untuk implementasi pendidikan inklusi.Kata kunci: kesiapan guru regular, pendidikan inklusiAbstract: This study aims to portrait the readiness of regular school teachers to carry out inclusive education. Research method by using questionnaires to teacher respondents after participating in training on implementation of inclusion. Teacher respondents consist of teachers in kindergarten/kindergarten level; elementary school / elementary school unit; and junior high school /junior high school units. Data analysis uses categorical answers from respondents. The results showed that inclusive education turned out to be better prepared in kindergartens/kindergarten schools, because pedagogy’s competence was supported. For regular school teachers who are not ready to implement inclusive education expect special education teachers and complete accommodation facilities for the implementation of inclusive education.Keywords: regular teacher readiness, inclusive education
PERAN ORANG TUA BAGI PERKEMBANGAN KOMUNIKASI CEREBRAL PALSY DENGAN SISTEM KOMUNIKASI TAMBAHAN DAN ALTERNATIF (Augmentatif and Alternatif Communication/AAC) Mumpuniarti Mumpuniarti
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.358 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v13i1.27498

Abstract

Komunikasi sebagai bentuk penyampaian pesan saling timbal balik di antara komunitas manusia. Penyampaian pesan melalui saluran kode atau symbol, pada umumnya dengan symbol bunyi yang disebut verbal atau bahasa. Keterbatasan Cerebral Palsy menggunakan kode dengan verbal berakibat terhambat komunikasi. Komunikasi dengan Alternatif dan Tambahan(Alternative and Augmentatif Communication(AAC) sebagai solusi mengatasi hambatan komunikasi. AAC menggunakan kode komunikasi dengan bentuk kode lainnya, selain kode verbal dengan bicara. Kode agar fungsional penggunaannnya perlu dilatihkan oleh orang tua dalam penggunaan sehari-hari.
PEMBERDAYAAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DI DESA BALINGASAL DALAM IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Ernisa Purwandari; Atien Nur Chamidah; Mumpuniarti Mumpuniarti
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.515 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v13i2.19133

Abstract

Inklusi merupakan perubahan praktis yang memberikan peluang bagi anak denganberbagai latar belakang dan kemampuan yang berbeda untuk bisa berhasil dalam belajar.Perubahan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi anak yang sering tersisih sepertianak berkebutuhan khusus tetapi juga bagi semua anak dan orangtuanya, guru dan administratorsekolah, serta setiap anggota masyarakat. Dampak dapat dirasakan semua pihak karena melaluiinklusi guru bertanggung jawab untuk mengupayakan bantuan dalam menjaring dan memberikanlayanan pendidikan pada semua anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalahmemberdayakan orang tua dan masyarakat untuk mengidentiikasi anak berkebutuhan khususyang belum bersekolah di lingkungannya. Identifikasi ini penting karena anak berkebutuhankhusus memerlukan layanan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masingmasingsecara individual. Balingasal, Padureso merupakan daerah pegunungan yang aksesmasuknya cukup sulit, sehingga mobilitas kegiatan guru dan siswa sering mengalami gangguan.Di samping itu wilayah Padureso merupakan wilayah yang jauh dari ibukota kabupaten dan kotakotalainnya, dan belum ada SLB yang dapat memfasilitasi anak berkebutuhan khusus dalammelakukan pendidikannya, sehingga rata-rata orangtua memasukkan anaknya yang berkebutuhankhusus di SD regular. Diasumsikan di daerah ini masih banyak anak berkebutuhan khusus yangbelum teridentifikasi sehingga perlu adanya upaya untuk mengembangkan sumberdaya setempatagar dapat mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus. Pemberdayaan masyarakat dan orang tuadalam identifikasi dilakukan dengan membekali masyarakat dan orang tua tentang anakberkebutuhan khusus melalui ceramah dan pendampingan. Materi yang perlu disampaikan yaitupengertian dan karakteristik anak berkebutuhan khusus, identifikasi sederhana anakberkebutuhan khusus,dan layanan bagi anak berkebutuhan khusus. Selain penyampaian materi,perlu adanya pendampingan selama identifikasi. Diasumsikan dengan adanya pemberdayaanmasyarakat dan orang tua untuk identifikasi anak berkebutuhan khusus, layanan untuk anakberkebutuhan khusus di desa Balingasal menjadi lebih optimal.
Pendekatan Scientific dalam Implementasi Kurikulum 2013 bagi Peserta Didik dengan Hambatan Intelektual Wening Prabawati; Mumpuniarti Mumpuniarti
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 16, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.604 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v16i1.30345

Abstract

Artikel ini membahas tentang penggunaan pendekatan scientific dalam pelaksanaan kurikulum 2013 bagi anak dengan hambatan intelektual. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah dua sekolah luar biasa di Kota Yogyakarta. Teknik pengumpula data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen berisi pertanyaan dan pernyataan yang digunakan untuk mengetahui penggunaan pendekatan scientfic dalam kegiatan pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran bagi anak dengan hambatan intelektual terdiri dari aktivitas menanya, mengamati, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah pendidik perlu mencoba banyak pendekatan dalam pembelajaran bagi anak dengan hambatan intelektual agar mereka dapat lebih memahami materi yang mereka pelajari.