Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

POTENSI KONSERVASI ENERGI RUMAH T1NGGAL 01 PERMUKIMAN PERKOTAAN BERBASIS BUOAYA MASYARAKAT SUNOA Studi kasus: Rumah Tinggal di Pulau Geulis, Bogor (Energy Conservation Potencies of Houses in Urban Settlement based on Sundanese Social Culture, Case Study: Nurwidyaningrum, Dyah
Tesa Arsitektur Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Geulis adalah tempat bermukim yang sangat padat, dihuni lebih dari 2500 jiwa dengan luas hanya1,57 hektar. Kehidupan penduduk yang padat perlu didukung dengan konservasi energi supaya kehidupan di pulau ini lebih sehat dan terpenuhi. Konservasi energi adalah usaha untuk menghasilkan sistem energi yang murah dan bermanfaat untuk kehidupan manusia. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji aktifias-aktifnas yang terjadi di pemukiman dan ruang komunal yang mempunyai potensi untuk konservasi energi. Metode yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan pengamatan lang sung di lapangah, studi tipologi unit rumah tinggal dan ruang komunal, melakukan wawancara langsung dan studi literatur tentang falsafah hidup masyarakat Sunda di Pulau Geulis. Penelitian awal ini menitikberatkan disain jaringan potensi energi unit rumah tinggal yang terintegrasi dengan potensi energi ruang komunal di Pulau Geulis. Hasil penelitian adalah usulan disain jaringan energi unit rumah tinggal dan energi komunal dengan menerapkan instalasi biogas sebagai alat utama untuk penyelesaian masalah. Konsep keberlanjutan energi didukung oleh potensi budaya sosial masyarakat pulau Geulis yang menunjukkan kemampuan untuk hidup dan bergotong royong. Kata Kunci: potensienergi, budaya sosial masyarakat, keberlanjutan
PENCAHAYAAN KOMBINASI PADA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Alfiana, Muhamad Ega; Alfares, Muhammad Aji; Nurwidyaningrum, Dyah; Wulandari, Linda Sari
Construction and Material Journal Vol 2, No 3 (2020): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 2 NO. 3 NOVEMBER 2020
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTLighting in the Electrical Engineering Laboratory of the Jakarta State Polytechnic (PNJ) is one-factor supporting student practice activities from 07.30 - 16.00 WIB. The observation indicated that the PNJ Electrical Engineering laboratory's lighting undistributed evenly, even though more comprehensive lighting is needed to run well. The purpose of this study is to analyze the suitability of lighting in the Electrical Engineering laboratory with the minimum standard of SNI 03-6575-2001 concerning Procedures for Designing Artificial Lighting Systems in Buildings. The method used in this research is to compare the measurement results against the SNI 03-6575-2001 standard. Researchers took measurements in the Safety and Electrical Machinery laboratory room, Analog laboratory 1 and Digital laboratory 2, Department of Electrical Engineering, State Polytechnic of Jakarta. Analysis of the percentage suitability of combination light in the Safety and Electrical Machinery laboratory in general, namely 70.67%. Based on the measurement results, the suitability of lighting in the Department of Electrical Engineering laboratory, State Polytechnic of Jakarta, is already following SNI's minimum lighting level.Keywords: Electrical engineering laboratory; Artificial lighting; Lighting in the laboratoryABSTRAKPencahayaan di laboratorium Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) adalah salah satu faktor penunjang kegiatan praktik mahasiswa dari pukul 07.30 – 16.00 WIB. Dari hasil observasi diketahui pencahayaan di laboratorium Teknik Elektro PNJ kurang merata, padahal dibutuhkan pencahayaan yang lebih menyeluruh agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesesuaian pencahayaan di laboratorium Teknik Elektro dengan standar minimum SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil pengukuran terhadap standar SNI 03-6575-2001. Peneliti melakukan pengukuran pada ruangan laboratorium Pengaman dan Mesin Listrik; laboratorium Analog 1 dan laboratorium Digital 2 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta. Analisis persentase kesesuaian cahaya kombinasi pada laboratorium Pengaman dan Mesin Listrik secara umum, yaitu 70,67%. Berdasarkan hasil pengukuran, kesesuaian pencahayaan di laboratorium Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta sudah sesuai dengan tingkat pencahayaan minimum yang direkomendasikan SNI.Kata Kunci : Laboratorium teknik elektro; Pencahayaan buatan; Pencahayaan di laboratorium
KUALITAS DAN KENYAMANAN UDARA PADA GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT RENDAH DENGAN STUDI KASUS GEDUNG PERKANTORAN PT. X DI JAKARTA Ratnasari, Putri Nur; Nurwidyaningrum, Dyah
Construction and Material Journal Vol 2, No 2 (2020): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 2 NO. 2 JULI 2020
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractGreen Building Council Indonesia (GBCI) publishes an assessment device called Greenship to be used as a benchmark in planning to maintain green buildings. PT. Medtek one of the low-rise office buildings in Jakarta that is an area with moderate air pollution level based on air Pollution Standard Index (ISPU) which has no effect on human or animal health but influential on sensitive plants and aesthetic values. This research aimed to know the criteria points obtained by PT. Medtek,  influence of air quality, and building conditions in the user of the building.  Measurements of indoor air health, comfort and questionnaire data collection is done indoors when user’s activity in an office building is underway. The method used is a comparison method by comparing the results of field measurements with Greenship Rating Tools Existing Building version 1.1. The criteria achieved by PT. Medtek are a non-smoking campaign, outside air introduction, cigarette smoke control, and visual comfort. Criterion points earned 12 out of 18 scoring points are reviewed or meet 66.67% of the total assessment aspect of quality and comfort of indoor air.Keywords: Green Building; Greenship; Air Pollution; Air Quality; Low-Rise OfficeAbstrakGreen Building Council Indonesia (GBCI) menerbitkan sebuah perangkat penilaian yang disebut Greenship untuk dijadikan sebuah tolak ukur dalam perencanaan hingga pemeliharaan untuk bangunan hijau. PT. X salah satu gedung perkantoran bertingkat rendah di Jakarta dengan karateristik memiliki jumlah lantai 1 sampai dengan 3 dengan tinggi kurang dari 10 m yang berada pada daerah dengan tingkat polusi udara sedang berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang kualitas udaranya tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan namun berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui poin kriteria yang diperoleh PT. X, pengaruh kualitas udara, dan kondisi gedung pada pengguna gedung.  Pengukuran Kualitas dan Kenyamanan Udara dalam Ruang dan pengumpulan data kuesioner dilakukan di dalam ruangan saat aktivitas pengguna di gedung perkantoran sedang berlangsung. Metode yang digunakan ialah metode komparasi yang membandingkan hasil pengukuran lapangan dengan Greenship Rating Tools Existing Building versi 1.1. Kriteria yang dicapai oleh PT. X ialah kampanye dilarang merokok, introduksi udara luar, pengendalian asap rokok, dan kenyamanan visual. Poin kriteria yang diperoleh 12 dari 18 poin penilaian yang ditinjau atau memenuhi 66,67% dari total penilaian aspek kualitas dan kenyamanan udara dalam ruang.  Kata kunci: Green Building; Greenship; Polusi Udara; Kualitas Udara; Low-Rise Office
Investigation of Air Circulation For Indoor Air Quality Of Middle-Class Apartment in Jakarta, Indonesia Nurwidyaningrum, Dyah; Ulum, Miftahul; Syamsumarno, Billy Septanto
Applied Research on Civil Engineering and Environment (ARCEE) Vol 1, No 02 (2020): Urban Building and Infrastructure
Publisher : POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/arcee.v1i02.2679

Abstract

The most significant energy used in middle-class apartments is the air circulation unit. The use of energy from the air circulation system is related to the comfort of the user in the housing unit, so it adjusts to the applicable standard. The objection of this study is to investigate the optimization of the air circulation system in middle-class apartments in an urban area. The method is a comparative study of the government standard. The stages of the research did site observation, take air quality measurement, and interview with the questionnaire. Indoor air quality data collected are temperature, relative humidity, CO, and CO2. The data measurement compared to SNI 03-6572-2001 on Procedures for Designing Air Conditioning and Ventilation Systems in Buildings, Indonesian National Standardization.  The questionnaire was to find out the comfort of residents on indoor air quality (IAQ). This study reveals that almost all air quality aspects are consistent to standard, except the temperature. The results of this study that meet the criteria related to air circulation are air movement 40%, relative humidity 65.5%, air movement 40%, CO 78%, and CO2 95%. The result of the questionnaires states that 72.4% of residents feel comfortable with the air quality in the dwelling unit. The size of the room and the adequacy of ventilation in the place influences the value of the air circulation system besides air movement.
PEMBANGUNAN SANITASI TEMPAT MCK KOMUNAL DI DESA URUG, BOGOR, JAWA BARAT Nurwidyaningrum, Dyah; Pradiptiya, Andika; Rinawati, Rinawati
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): Mitra Akademia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v1i1.1979

Abstract

Desa Urug memiliki potensi sebagai dentinasi wisata budaya (cultural heritage) dan aktif melakukan kegiatan ritual adat setiap tahun yang mengundang banyak turis mancanegara. Saat ini, kondisi tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK) komunal di Desa Urug belum mencukupi kebutuhan warganya apalagi untuk turis yang berkunjung. Sanitasi tempat MCK  di Desa Urug sangat dibutuhkan karena mulai terjadi degradasi lingkungan di daerah desa yang padat dan sebagian besar warga tidak memiliki MCK pribadi. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk   menghasilkan bangunan MCK dan sanitasi pelengkap yang mendorong cara hidup sehat dan tidak mencemarkan lingkungan di Desa urug dan sekitarnya. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan ini adalah pembangunan perlengkapan sanitasi dan MCK komunal yang terpadu dengan tempat MCK yang sedang dibangun oleh pemerintah Desa Urug. Hasil dari pengabdian ini adalah tempat MCK yang lengkap dengan sistem sanitasi sehingga warga terhindar dari penyakit dan pencemaran lingkungan. MCK ini ditempatkan berada di tepi sungai dengan pelengkap sanitasi di bawahnya, teras MCK menghadap ke arah permukiman warga, dengan demikian warga dapat langsung mengawasi penggunaannya dan membersihkan dengan cepat. Standar MCK yang dilaksanakan berdasarkan standar SNI. Keberadaan MCK dengan sanitasi ini menjadi bagian prasarana kewisataan Desa Urug. Selain itu hasil dari pengabdian ini sebagai model contoh untuk diterapkan pada tempat MCK lain di Desa Urug tersebut.
Perbaikan Ruang Penunjang Kegiatan Mushola Di Kampung Lio, Cipayung, Jawa Barat Nurwidyaningrum, Dyah; Sarito, Sarito; Khairas, Eri Ester
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Mitra Akademia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v2i2.2688

Abstract

Memperbaiki Mushola Al Khoiriyah di Kampung Lio adalah satu kegiatan sehingga keberadaan mushola tersebut lebih layak digunakan sebagai prasarana beribadah umat muslim di lingkungan RT.05/RW.09, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Terutama ketika musholla digunakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan. Pada kegiatan Pengabdian pada Masyarakat kali ini untuk Prodi Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Jakarta memperbaiki ruang penunjang mushola terutama perbaikan tempat wudhu dan toilet. Lingkup pekerjaan pada perbaikan dinding penahan tanah dan lantai tempat wudhu dan toilet. Dengan selesainya pekerjaan perbaikan tersebut, akan tersedia prasarana Mushola yang dapat   meningkatkan ketakwaan serta keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa di lokasi yang dimaksud. Target khusus dari kegiatan ini adalah menyempurnakan fasilitas fisik mushola Al Khoiriyah di Kampung Lio, RT.05/RW.09, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan di atas adalah Tim pengabdian masyarakat Program Studi   Konstruksi Gedung, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta bekerjasama dengan warga secara bergotong royong melakukan perbaikan mushola   tersebut. Kegiatan ini direncanakan selesai dalam waktu 2 bulan.
TENDA DARURAT DAN KIPAS ANGIN BLOWER UNTUK MENUNJANG PENANGGULANGAN COVID-19 DI RSUD KOTA DEPOK JAWA BARAT Nurwidyaningrum, Dyah; Hasan, Muhammad Fathur Rouf; Saputra, Jonathan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.929 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.2851

Abstract

Abstrak: Penambahan jumlah pasien Covid-19 semakin meningkat dalam lima bulan terakhir. Situasi ini membuat semua pihak melakukan berbagai upaya, termasuk rumah sakit dan kampus. Di Kota Depok, RSUD Kota Depok telah menjadi rumah sakit rujukan kasus Covid-19 sejak akhir Maret lalu dan kini menerima kembali pasien non-COVID-19. Hal tersebut menjadikan perlunya fasilitas penunjang kesehatan yang dibutuhkan untuk membantu penanganan pencegahan Covid-19. Prodi D4 Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Jakarta melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menyediakan Tenda darurat dan Kipas Angin Blower. Untuk skrining pasien yang diduga Covid-19, digunakan tenda agar tidak bercampur dengan pasien lain. Sementara itu, kipas angin digunakan untuk menambah kenyamanan di dalam tenda. Penerapan teori Passive Cooling membuat ruangan tenda menjadi lebih sehat dan segar. Rumah Sakit ini memang membutuhkan fasilitas tambahan, dan mitra pengguna menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kegiatan pengabdian masyarakat.Abstract:  The addition of Covid-19 patients has been increasingly high in the past five months. This situation has made all parties do various efforts, including hospitals and campuses. In Depok City, Depok City Hospital has been the referral hospital for Covid-19 cases since the end of March and is now accepting non-COVID-19 patients again. It makes the need for health support facilities needed to help handle the prevention of Covid-19. The D4 Jakarta State Polytechnic Building Construction Engineering study program carries out community service activities by providing Emergency Tents and Blower Fans. For screening the patients suspected of having Covid-19, the tent used, so they do not mix with other patients. At the same time, a fan used to add comfort in the tent. Implementation of a Passive cooling theory makes the room of tent becoming healthier and fresh. This hospital did need additional facilities, and the user partners showed a high level of satisfaction with this community service activity
EVALUASI SISTEM PENCAHAYAAN PADA PERPUSTAKAAN NASIONAL Kirana Dewinta Puni; Dyah Nurwidyaningrum; Cintya Triayu Apriliansyah
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.366 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2020.v9i3.005

Abstract

ABSTRAK Kualitas pencahayaan adalahsalah satu faktor penting dalam kegiatan membaca. Gedung Perpustakaan membutuhkan tingkat pencahayaan sebesar 300 lux sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga para pemustaka dapat melakukan kegiatan membaca di Perpustakaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pencahayaan pada sebuah gedung perpustakaan yang menerapkan konsep green building. Metode yang digunakan adalah metode komparasi dengan membandingkan hasil pengukuran dengan SNI. Pengukuran data dilakukan dalam kondisi pencahayaan kombinasi. Standar yang digunakan adalah SNI 03-2396-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung, SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung dan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.38 tahun 2012 tentang Panduan Pengguna Bangunan Gedung Hijau Jakarta. Hasil yang diperoleh adalah kondisi pencahayaan kombinasi pada ruang baca sudah memenuhi SNI dan sudah menerapkan konsep green building pada sistem pencahayaan berdasarkan Panduan Pengguna Bangunan Gedung Hijau Jakarta. Hasil studi menunjukkan bahwa keseluruhan ruang baca memiliki persentase kesesuaian dengan SNI dalam kondisi kombinasi sebesar 80%. Faktor yang berpengaruh pada nilai tersebut adalah jarak bidang kerja dengan bukaan, penggunaan jenis lampu, pemilihan jenisarmaturdan perletakannya.  Kata kunci: Pencahayaan Perpustakaan; Area membaca; Perpustakaan Nasional Indonesia; Green Building; Pencahayaan Kombinasi.  ABSTRACT Lighting quality is one of the important factors in reading activities. The library building requires 300 lux illumination level by Standar Nasional Indonesia (SNI) so that the readers can do well-reading activities in a library. This research was conducted to determine the quality of lighting in a library building that implemented the concept of green building. The method used is a comparison method by comparing the measurement results to the SNI standard. Measurements are done in a combination of lighting conditions. The standards used are SNI 03-2396-2001 on Procedures for Designing Natural Lighting Systems in Buildings, SNI 03-6575-2001 on Procedures for Designing Artificial Lighting System in Buildings and Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 38/2012 about Jakarta Green Building User Guide. The results of this study are a combination of lighting conditions in the reading room already meet the SNI and lighting system has implemented a green building concept based on Jakarta Green Building User Guide. The results showed that the entire reading room had a percentage of conformance with SNI in a combination condition is 80%. The factors that affect the value are the distance of the reading area with the openings, the use of the type of lamp, the selection of types and the layout of the armature.  Keywords: Lighting for Librarie; Reading area; National Library of Indonesia; Green building; Combination lighting.
PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT JALUR TRANSPORTASI DI KELURAHAN PONDOK CINA Monicha Sari Putri Utami; Dyah Nurwidyaningrum
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v13i1.2152

Abstract

Kelurahan Pondok Cina berdekatan dengan jalur transportasi sehingga suara mesin kendaraan, klakson, serta gesekan roda kendaraan dapat menimbulkan suara bising yang mengganggu. Berdasarkan hasil observasi awal, kebisingan yang terjadi mengganggu warga sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kebisingan jalur transportasi yaitu jalan Margonda Raya dan jalur kereta api pada kawasan pemukiman di lokasi yang ditinjau yang berada di Kelurahan Pondok Cina. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan metode survei. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan PerMenKes nomor 718 tahun 1987 dan KepMenLH nomor 48 tahun 1996. Sedangkan alat penelitiannya menggunakan SLM, tripod, dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar wilayah yang ditinjau terdampak kebisingan melebihi nilai baku mutu kebisingan, yaitu tergolong pada zona hijau dengan range 55,1 – 60 dBA dan zona kuning dengan range 60,1 – 65 dBA. Hasil kuesioner menunjukkan 53% responden merasa sangat bising, 41% responden sering mengalami gangguan susah tidur, dan 68% responden menginginkan pindah tempat tinggal ke lokasi yang lebih tenang.Kelurahan Pondok Cina berdekatan dengan jalur transportasi sehingga suara mesin kendaraan, klakson, serta gesekan roda kendaraan dapat menimbulkan suara bising yang mengganggu. Berdasarkan hasil observasi awal, kebisingan yang terjadi mengganggu warga sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kebisingan jalur transportasi yaitu jalan Margonda Raya dan jalur kereta api pada kawasan pemukiman di lokasi yang ditinjau yang berada di Kelurahan Pondok Cina. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan metode survei. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan PerMenKes nomor 718 tahun 1987 dan KepMenLH nomor 48 tahun 1996. Sedangkan alat penelitiannya menggunakan SLM, tripod, dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar wilayah yang ditinjau terdampak kebisingan melebihi nilai baku mutu kebisingan, yaitu tergolong pada zona hijau dengan range 55,1 – 60 dBA dan zona kuning dengan range 60,1 – 65 dBA. Hasil kuesioner menunjukkan 53% responden merasa sangat bising, 41% responden sering mengalami gangguan susah tidur, dan 68% responden menginginkan pindah tempat tinggal ke lokasi yang lebih tenang.
Modifikasi Shading Devices Terhadap Penurunan OTTV (Overall Thermal Transfer Value) Pada Apartemen X Indah Amelyana; Dyah Nurwidyaningrum; Tri Wulan Sari
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v13i2.2339

Abstract

Green Building merupakan bangunan hemat energi, sumber daya, dan ramah lingkungan. Besar panas yang masuk ke dalam gedung melalui proses konduksi dan radiasi bergantung pada desain selubung bangunan tersebut, sehingga mempengaruhi kencenderungan ruangan yang panas. Pada gedung bertingkat tinggi, sebagian besar energi digunakan oleh sistem HVAC (Heating Air Ventilation Conditioning). Hal tersebut berakibat, konsumsi beban pendingin udara di dalam bangunan besar dan disinggung dalam perhitungan OTTV. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perhitungan OTTV yang diimplementasikan pada bangunan hemat energi, sebagai tolok ukur manajemen energi dan rancangan bangunan yang responsif terhadap iklim. Berdasarkan SNI 03 – 6389 – 2011, nilai OTTV yang memenuhi standar adalah tidak lebih dari 35W/m2. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai OTTV unit apartemen X sebesar 43,685 W/m2. Nilai tersebut melebihi batas seharusnya, sehingga dilakukan modifikasi menggunakan kaca Panasap Euro Grey dan kaca film Vkool - VIP. Hasil modifikasi didapat nilai OTTV turun menjadi 32,943 W/m2  dan 33,891 W/m2.