Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Maternal risk factors in stunting of children aged 24-59 months Keke Susilowati Sholehah; Endang Sutedja; Hadyana Sukandar
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 11, No 4: December 2022
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v11i4.20869

Abstract

Stunting is a height that is not appropriate with the age, it is characterized by delayed growth of the child who results in failure to reach normal height. The high prevalence of stunting in the world, 14-17% of child mortality is caused by stunting. Pandeglang Regency, Indonesia is an area with the highest prevalence of stunting in Banten Province and the prevalence is 39.5%. The purpose of this study was to analyze the maternal risk factors that the most influence prevalence of stunting in children with aged 24-59 months in Pandeglang Regency, Banten Province, Indonesia. This research is an analytic observational study with a case control study design and using 200 respondents. The case group were mothers who had stunted children and the control group were mothers who had children with normal stature. Data obtained from filling out the mother's questionnaire include maternal and child health books. The results of multivariable analysis with multiple logistic regression found that close birth spacing ORadj (95% CI): 9.61 (1.16-79.56), nutritional status of pregnant women (KEK) ORadj: 4.37 (1.79-10.64), short mother's height was ORadj L: 2.38 (1.21-4.67) and preterm gestational age was ORadj: 1.98 (1.06-3.72) and Fe minimum consumption ORadj: 1.75 (0.94-3.26). Birth spacing are the most influential maternal risk factors for the prevalence of stunting in children aged 24-59 months. Long-term contraceptive methods such as IUDs and implants need to be held to increase long-term family planning acceptors so they can be more optimal in spacing pregnancies at least two years.
Knowledge of Midwives on IUD Counseling Ferina Ferina; Benny Hasan Purwara; Elsa Pudji Setiawati; Hadi Susiarno; Muniroh Abdurrahman; Hadyana Sukandar
SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : AIPKIND (Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.795 KB) | DOI: 10.36749/seajom.v5i1.44

Abstract

The evaluation of IUD contraceptive services is still lack of quality until now. Many IUD acceptors choose to stop use contraception because they don't accept side effects such as bleeding, and fear of interfering with sexual intercourse. Adequate information from professional health personnel, in the form of counseling, is a very important step in helping women choose the best contraceptive method and according to their needs. The purpose of this study was to determine the relationship between education level and work period of midwives to the knowledge of midwives about IUD counseling. The research method uses a quantitative approach with a crossectional design. The number of respondents was 124 midwives Public Health Center in Bandung. The sampling technique uses consecutive sampling. Measurement of IUD counseling knowledge using a questionnaire that has been tested for validity and reliability using the Rasch Model with alpha chron-bach 0.87 (Good). Data were analyzed using SPSS 20 chi-square. The results of the study found that almost all of the 96% of respondents were lack of knowledge about counseling IUDs. The chi-square analysis results did not have a significant relationship between the level of education and knowledge of IUD counseling p = 0.548 (> 0.05). There is no significant relationship between the period of work with knowledge of IUD counseling p = 0.081 (> 0.05). Communication and counseling have been included in the Midwifery Diploma III education curriculum, but the level of education does not have a significant relationship to the knowledge of midwives about IUD counseling. This shows that the learning process in educational institutions has not been able to produce midwives who have knowledge of IUD counseling as expected.
Pengaruh Penerapan Sistem Mentor Terhadap Pencapaian Keterampilan Klinik Asuhan Persalinan Mahasiswa Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon Nur hasanah; Endang Sutedja; Farid Husin; Dany Hilmanto; Firman Fuad Wirakusumah; Herman Susanto; Hadyana Sukandar; Tita Husnitawati Madjid8
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 4 (2015): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.034 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i4.3

Abstract

Sesuai dengan Kepmendiknas nomer 232/U/2000, kurikulum pendidikan diploma kebidanan terdiri  dari 40 % teori dan 60 % praktik, sehingga proporsi praktik lebih banyak. Sistem pembelajaran praktik klinik kebidanan yang selama ini berjalan terbukti belum mampu meningkatkan keterampilan klinik mahasiswa untuk itu diperlukan pengelolaan pembelajaran praktik klinik yang efektif dan efisien. Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara mentoring dengan pengembangan karir, pengembangan keterampilan, serta memberikan nilai tambah pada pelaksanaan rencana ekuitas. Tujuan penelitian ini adalah penerapan sistem mentor pada pendidikan kebidanan dapat meningkatkan keterampilan klinik mahasiswa. Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian quasi experiment dengan post test only control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dengan subjek penelitian mahasiswa Akbid Muhammadiyah Cirebon yang mengikuti PKK I gelombang I, berjumlah 34 orang, pembimbing klinik 11 orang, pembimbing akademik sebanyak 8 orang, sehingga total sampel berjumlah 53 orang. Analisis kesetaraan responden dilakukan dengan uji chi-kuadrat, analisis bivariabel dengan uji Mann Whitney untuk menilai perbedaan penilaian terhadap sistem mentor dan sistem koordinator, uji t untuk menilai perbedaan keterampilan mahasiswa, dan analisis multivariabel dengan regresi logistik untuk menilai pengaruh penerapan sistem mentor terhadap pencapaian keterampilan klinik mahasiswa.Hasil penelitian keterampilan mahasiswa dalam asuhan persalinan dengan nilai rata-rata lebih tinggi pada sistem mentor 77,76 dibandingkan sistem koordinator dengan nilai rata-rata 68,94 (p<0,001). Variabel sistem mentor mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap pencapaian keterampilan klinik dengan nilai RR 28,433. Simpulan hasil penelitian, sistem mentor dinilai lebih baik dalam pencapaian keterampilan klinik mahasiswa. Sistem mentor berpengaruh 28 kali terhadap pencapaian keterampilan klinik mahasiswa.
Pengaruh Penerapan Sistem Mentor Terhadap Pencapaian Keterampilan Klinik Asuhan Persalinan Mahasiswa Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon (Suatu Studi Eksploratif di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon) Nurhasanah Nurhasanah; Endang Sutedja; Farid Husin; Dany Hilmanto; Firman Wirakusumah; Herman Susanto; Hadyana Sukandar; Tita Madjid
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 1, No 1 (2014): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.766 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v1i1.76

Abstract

Sesuai dengan Kepmendiknas nomer 232/U/2000, kurikulum pendidikan diploma kebidanan terdiri  dari 40 % teori dan 60 % praktik, sehingga proporsi praktik lebih banyak. Sistem pembelajaran praktik klinik kebidanan yang selama ini berjalan terbukti belum mampu meningkatkan keterampilan klinik mahasiswa untuk itu diperlukan pengelolaan pembelajaran praktik klinik yang efektif dan efisien. Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara mentoring dengan pengembangan karir, pengembangan keterampilan, serta memberikan nilai tambah pada pelaksanaan rencana ekuitas. Tujuan penelitian ini adalah penerapan sistem mentor pada pendidikan kebidanan dapat meningkatkan keterampilan klinik mahasiswa. Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian quasi experiment dengan post test only control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dengan subjek penelitian mahasiswa Akbid Muhammadiyah Cirebon yang mengikuti PKK I gelombang I, berjumlah 34 orang, pembimbing klinik 11 orang, pembimbing akademik sebanyak 8 orang, sehingga total sampel berjumlah 53 orang. Analisis kesetaraan responden dilakukan dengan uji chi-kuadrat, analisis bivariabel dengan uji Mann Whitney untuk menilai perbedaan penilaian terhadap sistem mentor dan sistem koordinator, uji t untuk menilai perbedaan keterampilan mahasiswa, dan analisis multivariabel dengan regresi logistik untuk menilai pengaruh penerapan sistem mentor terhadap pencapaian keterampilan klinik mahasiswa.Hasil penelitian keterampilan mahasiswa dalam asuhan persalinan dengan nilai rata-rata lebih tinggi pada sistem mentor 77,76 dibandingkan sistem koordinator dengan nilai rata-rata 68,94 (p<0,001). Variabel sistem mentor mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap pencapaian keterampilan klinik dengan nilai RR 28,433. Simpulan hasil penelitian, sistem mentor dinilai lebih baik dalam pencapaian keterampilan klinik mahasiswa. Sistem mentor berpengaruh 28 kali terhadap pencapaian keterampilan klinik mahasiswa.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Puskesmas Santun Lansia Pada Kepuasan Pasien Lanjut Usia Di Puskesmas Santun Lanjut UsiaKabupaten Bogor Jawa Barat Ambariani Ambariani; Gaga Irawan; Farid Husin; Tita Madjid; Hadyana Sukandar
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 1, No 1 (2014): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.943 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v1i1.84

Abstract

Peningkatan jumlah lansia membawa dampak pada permasalahan kesehatan dan ekonomi.Keadaan ini disebabkan penduduk lansia mengalami kemunduran fisik secara alamiah sehingga tidak mampu mandiri dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Kesehatan yang baik merupakan kunci bagi lansia untuk dapat tetap mandiri dan berperan dalam kehidupan keluarga dan di tengah masyarakat.Program Puskesmas Santun Lansia yang dicanangkan sejak tahun 2003 untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan lansia agar tercapai kualitas hidup lansia yang sehat dan mandiri.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan pada kepuasan pasien lanjut usia di Puskesmas Santun Lanjut Usia Kabupaten Bogor Jawa Barat.Penelitianini menggunakan metode explanatory survey untuk meneliti lebih jauh pengaruh kualitas pelayanan Puskesmas Santun Lansia pada kepuasan pasien lansia. Penelitian dilakukan melalui suatu instrumen survei yang mengandung pertanyaan mengenai kualitas pelayanan, dengan menggunakan pendekatan teori servqual dari Parasuraman. Subjek penelitian berjumlah 100 pasien lansia dari bulan Oktober–Desember 2013. Hasil survei dianalisis dengan Uji Kruskal-Wallis, Mann-Whitney, dan regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwakualitas pelayanan Puskesmas Santun Lansia (dimensi bukti fisik, ketanggapan, dan perhatian) mempunyai pengaruh pada kepuasan pasien lansia (p<0,05). Besar pengaruh bukti fisik 0,42 (17,6%), ketanggapan 0,28 (7,8%), dan perhatian 0,25 (6,3%). Dimensi pelayanan lainnya (kehandalan dan jaminan) tidak terbukti berpengaruh (p>0,05). Variabel sosio-demografik (usia dan pendidikan) berbeda signifikan dengan skor kepuasan pasien lansia (p<0,05).Kualitas pelayanan Puskesmas Santun Lansia dalam dimensi servqual (bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan perhatian) telah dipersepsikan memiliki kenyataan cukup baik, walaupun kualitas pelayanan yang diterima masih belum memenuhi harapan.
KESEHATAN FISIK DAN MENTAL WANITA PASCA TUBEKTOMI (STUDI LAPANGAN DI KOTA SURAKARTA) Sri Kustiyati; Hidayat Widjayanegara; Hadyana Sukandar
Gaster Vol 9 No 2 (2012): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.663 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pemakaian kontrasepsi terkadang menimbulkan beberapa efek samping yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental akseptor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kesehatan fisik dan kesehatan mental antara wanita tubektomi dan tanpa kontrasepsi. Metode: Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan potong lintang terhadap 44 akseptor tubektomi yang telah menjalani tubektomi minimal 12 bulan dan 44 wanita yang tidak memakai alat kontrasepsi tetapi tidak dalam keadaan hamil, dengan rentang umur dan kriteria yang sama. Penelitian dilaksanakan di Surakarta pada bulan Juni-Juli 2011 dengan menggunakan kuesioner Short Form-36 (SF-36). Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Median skor kesehatan fisik wanita tubektomi 1850, tanpa kontrasepsi 2107,50 (ZM-W= 2,078, nilai p= 0,038) dan median skor kesehatan mental wanita tubektomi 817, tanpa kontrasepsi 830 (ZM-W= 1,202, nilai p= 0,229).Kata kunci: Kesehatan fisik, kesehatan mental, tubektomi.