Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PELAKSANAAN PENDIDIKAN LIFE SKILLS DALAM PROGRAM WIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALEMBANG Verra Wulandari; Dewi Koryati; Fitriyanti Fitriyanti
Jurnal Profit Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi Vol 3, No 2 (2016): PROFIT
Publisher : Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v3i2.5569

Abstract

Abstract:The research titled the implementation of life skills education in entrepreneurship program class XI SMA Nergeri 5 Palembang. This research is descriptive research is research that reveals facts on the ground by observing observation, conducting interviews and documentation. The research variables are life skills education in the form of extracurricular activities student entrepreneurs. The research subjects a class student of  XI SMA Negeri 5 Palembang and the entire team of experts are on the debriefing of 6 branches entrepreneurs. Observation data used to determine the implementation of life skills education in entrepreneurship program and documentation used for school files. This study has show that the implemntation of life skills education in entrepreneurship program in SMA Negeri 5 Palembang say well look a lot of students who enthusiastidally participated in debriefing entrepreneurs, students can develop the potential in students.Abstrak: Penelitian ini berjudul Pelaksanaan Pendidikan Life Skills dalam Program Wirausaha Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang mengungkapkan fakta lapangan dengan melakukan pengamatan observasi, melakukan wawancara serta dokumentasi. Variabel penelitian ini adalah pendidikan life skills dalam kegiatan wirausaha siswa berupa ekstrakurikuler. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 5 Palembang dan seluruh tim ahli yang memberikan pembekalan dari 6 cabang wirausaha. Data observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan life skills dalam program wirausaha, wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembekalan oleh tim ahli mengenai pendidikan life skills dalam program wirausaha dan dokumentasi digunakan untuk arsip sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan life skills dalam program wirausaha di SMA Negeri 5 Palembang dikatakan baik terlihat dari banyak siswa yang antusias mengikuti pembekalan wirausaha, siswa dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam diri siswa.
Hidrolisis Daun Sawit Menjadi Glukosa Dengan Menggunakan Katalis H3PO4-H2SO4 Fitriyanti Fitriyanti; Komalasari Komalasari; Sri Rezeki Muria
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 6 (2019): Edisi 2 Juli s/d Desember 2019
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Glucose is a simple monosaccharide containing an aldehyde group and six carbon atoms. Glucose is an intermediate product in biological and chemical conversion. Glucose can made from hydrolysis of biomass such as oil palm leaves. Previously, oil palm leaves are only used as fertilizer and animal feed. Biomass with the main component cellulose is very resistant to hydrolysis by water, therefor a catalyst in the form of acidic or alcalyc is needed. The purpose of this study was intended to examine the use of oil palm leaves as a raw material in the manufacture of glucose. There are two stages in this research, pretreatment and hydrolysis. The pretreatment using acid solvents with low concentrations of 0,5% H2SO4 with the cooking process at 80°C for 1 hour reaction time. The results showed that the acid pretreatment process using 0,5% H2SO4 solvent was able to increase cellulose 2%, hemicellulose 1%, and lignin reduction by 1%. The hydrolysis process is carried out in two stages, first stage is immersion of oil palm leaves with an H3PO4-H2SO4 catalyst ratio of 70:30 for 16 hours at room temperature. Then the second step is adding distilled water and cooked at a temperature variation of 100°C, 120°C and takes 2 hours, 3 hours and 4 hours. The highest glucose yield obtained from the hydrolysis process at 100°C for 4 hours at 26,8376% and the lowest glucose yield obtained from the hydrolysis process at 120°C for 4 hours at 18,1812%Keywords : Glucose, hydrolysis, oil palm leaves
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 80 BUMBUNG Fitriyanti Fitriyanti; Zuhri D Zuhri D; Japet Ginting
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 1, No 2 (2014): Wisuda Oktober Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study is motivated by the results of the study of mathematics students classified as very low, from 28 students only 13 students who achieved more than or equal to 70 in KKM or only 46.4%. This study aims to improve the learning outcomes of students with mathematics learning TPS model in the fourth grade at SDN 80 Bumbung. The type of the research is Classroom Action Research, which conducted in two cycles with using the observation sheet of teachers and students activities and daily tests, which analyzed by descriptive qualitative, while the daily tests will be analyzed with analysis of mastery learning math, and a frequency distribution analysis. The results of this research showed an increase in students' mathematics learning outcomes from above KKM on the basic score there were 13 students (46.4%), the first daily test increased to 19 students (67.9%), and the daily tests II increased again to 23 students (82.1%). It conclude that the application of the teaching TPS model in fourth grade SDN 80 Bumbung can improve the process of learning and improve the students' mathematics learning outcomes. Key words : Models of Learning Think Pair Square (TPS), the learning process, learning math results.
KARAKTERISTIK PROTEIN IKAN SEPAT RAWA (Trichopodus thricopterus) ASAL KALIMANTAN SELATAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIDIABETES Karunita Ika Astuti; Fitriyanti Fitriyanti
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2020): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.801 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v5i1.392

Abstract

/KgBB berbeda signifikan dengan kontrol negatif dan tidak berbeda signifikan dengan kelompok glibenklamid yang memiliki persentase penurunan kadar gula sebesar 37,91%. Kata kunci: Antidiabetes, Tepung ikan Sepat Rawa, Kalimantan. ABSTRACT Diabetes treatment using fish is still not much developed. High protein potential in fish as antidiabetic where amino acids such as lysine arginine, leucine, isoleucine and several other amino acids can increase insulin action by increasing energy in the cell metabolism cycle. The purpose of this study is to develop the Kalimantan Sepat Swamp fish as an alternative therapy in patients with diabetes mellitus. Testing the characteristics of protein samples is carried out qualitatively in the form of biuret, ninhydrin, milon, fohl, xantoprotein, and sakhaguchi and testing the antidiabetic potential using test animals in the form of mice and measured levels of mice blood sugar using a glucometer. The treatment group was divided into 5 groups: positive control using Glibenclamide at a dose of 0.5 mg / kgBB, negative control NaCMC, fish meal 100 mg / KgBB; 200 mg / kg, and 300 mg / kg. The results of protein characteristics test showed positive swamp fish meal contained alpha amino acids, tyrosine, amino acids containing sulfur, cyclic, and arginine. In testing the antidiabetic potential of swamp fish meal the results showed that a dose of 300 mg / KgBB was the dose that had the best antidiabetic activity with a percentage decrease of 21.84%, followed by a dose of 200 mg / KgBB of 21.11% and a dose of 100mg / KgBB 6.33%. Antidiabetic activity of swampy fish meal 300 mg / KgBB differ significant with negative control and did not differ significantly from the glibenclamide group which had a decreased percentage of sugar by 37.91%.
PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SDN 3 CANDIMULYO TAHUN 2018/2019 Fitriyanti Fitriyanti
Indonesian Journal of Education and Learning Vol 3, No 1 (2019): Indonesian Journal of Education and Learning
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/ijel.v3i1.1742

Abstract

Kegiatan pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013 mengharapkan guru bisa mengimplementasikan pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk dapat menemukan sendiri masalah yang ada dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik diharap selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Kegiatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara maksimal untuk dapat melibatkan peserta didik dalam mencari dan menyelidiki sesuatu secara kritis dan logis sehingga mereka dapat menemukan dan merumuskan sendiri temuannya atau dapat menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Pada pembelajaran di SDN 3 Candimulyo tema benda-benda di sekitar kita sub tema benda tunggal dan campuran peserta didik diharapkan memiliki ketrampilan untuk melaporkan hasil pengamatan sifat campuran dan komponen dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Pendekatan inkuiri terbimbing merupakan salah satu pendekatan yang sangat cocok digunakan untuk peserta didik yang kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri lainnya. Dengan pendekatan ini peserta didik belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga peserta didik dapat memahami konsep-konsep pelajaran. Pada pendekatan ini peserta didik akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan melalui diskusi kelompok. Kata Kunci           : Ketrampilan, inkuiri terbimbing, kehidupan sehari-hari
PERBEDAAN SIKAP DAN TINDAKAN SISWI SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DENGAN MEDIA BOOKLET TENTANG KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 1 RAJA BASA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2012 Fitriyanti Fitriyanti; Samino Samino
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 2 (2013): Volume 2 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i2.363

Abstract

Penyakit keputihan masih menjadi masalah bagi wanita, dimana penyakit inimenyerang sekitar 50 % populasi perempuan dan mengenai hampir pada semua umur.Hasil pra survey yang peneliti lakukan pada bulan maret 2012 di SMA Negeri 1 Raja Basaterhadap 18 orang siswi ternyata seluruh siswi pernah mengalami tanda dan gejalakeputihan, 7 siswi bersikap negatif dan 11 siswi bersikap positif terhadap keputihan, dan12 siswi mempunyai tindakan yang buruk dan 6 siswi mempunyai tindakan yang baikterhadap penceegahan keputihan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perbedaansikap dan tindakan siswi sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode booklettentang keputihan di SMA Negeri 1 Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitianpra eksperimen dengan jumlah populasi 64 responden, dan jumlah sampel 64responden. Pengumpulan data dilakukan dengan penyeberan kuisioner dan melakukanpenyuluhan. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Mc Nemar.Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan sikapresponden terbanyak adalah negatif 52.2%, tindakan responden terbanyak adalah positif52.2 %, setelah dilakukan penyuluhan sikap responden terbanyak adalah positif 81.2%,dan tindakan responden terbanyak adalah positif 89.9%. Hasil analisa bivariatmenunjukkan bahwa ada perbedaan sikap responden sebelum dan sesudah dilakukanpenyuluhan (p-value 0.000 < 0.05), dan terdapat perbedaan tindakan respondensebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan (p-value 0.000 < 0.05). Disarankanpenyuluhan atau promosi kesehatan tentang keputihan dan kehesatan reproduksidilakukan setiap 3 bulan sekali di sekolah-sekolah agar masyarakat mudah memahamitentang kesehetan reproduksi atau penyluhan dengan menggunakan media eletronikmaupun media cetak.Kata Kunci : Sikap, Tindakan, Booklet, Keputihan
Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dalam Prediksi Curah Hujan Bulanan di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan Fitriyanti Fitriyanti
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Vol 11 No 1 (2023): Maret
Publisher : Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpf.v11i1.33142

Abstract

Prediction method is an estimate of what will happen based on data patterns obtained from an event that has passed. One method that can be used to predict is an artificial neural network (ANN). This study aims to determine the results of monthly rainfall by looking at the results of the validation value of the Backpropagation Neural Network method. Data processing using octave software. The results obtained in the form of graph patterns of predictions and actual data. Validation based on Root Square Mean Error (RMSE) using the Backpropagation method for the Sakkoli, Paria/Majennang and Anabanua rain posts has a value of 0.150., 0.107 and 0.024
PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR ALAMI EKSTRAK LIMBAH KULIT JAGUNG TERHADAP LAJU KOROSI MATERIAL BAJA ST 37 DALAM MEDIUM NaCl 3% Rahmaniah Rahmaniah; Sefrilita Risqi Adikaning Rani; Kurniati Abidin; Fitriyanti Fitriyanti; Ratih Ratih
Teknosains Vol 17 No 1 (2023): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v17i1.35191

Abstract

Korosi merupakan reaksi antara logam dengan lingkungan di sekitarnya yang mengakibatkan mutu dari logam mengalami penurunan. Salah satu cara untuk menghambat terjadinya korosi pada logam adalah dengan cara membuat permukaan logam tersebut terlindungi oleh suatu inhibitor sehingga tidak terjadi kontak langsung antara logam dengan media korosif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi, efisiensi inhibitor ekstrak limbah kulit jagung pada baja ST 37 dan untuk mengetahui karakteristik morfologi dan unsur penyusun baja ST 37 tanpa dan dengan inhibitor dengan menggunakan SEM-EDx. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kehilangan massa (Mass Loss). Medium korosif yang digunakan adalah NaCl 3%, dengan suhu medium sebesar 40̊C, waktu ekspos spesimen dilakukan selama 240 jam dengan dengan empat variasi konsentrasi inhibitor yaitu 0 ppm, 400 ppm, 500 ppm dan 600 ppm. Hasil penelitian menunjukkan laju korosi terbesar pada konsentrasi 0 ppm (tanpa inhibitor) yaitu sebesar 88,08 mpy, sementara laju korosi terendah yaitu pada konsentrasi 600 ppm yaitu sebesar 0 mpy. Efisiensi inhibitor korosi yang paling besar terjadi pada konsentrasi 600 ppm sebesar 100%. Karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM) memperlihatkan agglomeration (gumpulan) tidak merata dengan ukuran kecil, lubang (hole) dan retakan (crack) juga lebih sedikit pada spesimen dengan inhibitor 500 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa spesimen telah mengalami korosi dengan jenis retak tegang. Hasil Uji EDX menunjukkan adanya kandungan unsur oksigen yang cukup tinggi dan unsur Fe yang paling rendah pada specimen (a) sebesar 31,03% dan 46,48%, hal ini menunjukan bahwa Fe banyak yang teroksidasi oleh unsur O, sehingga memiliki laju korosi paling tinggi.
Peningkatan Pengetahuan dan Pengunaan Gigi Tiruan Sebagai Solusi Hidup Sehat Berkualitas Bagi JELITA & LOLITA di Posyandu Lansia Matahari Kelurahan Gunung Sri Wiwik Wiyanti; Mujiwati Mujiwati; Fitriyanti Fitriyanti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 3 Nomor 2 Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v3i2.165

Abstract

Kehilangan gigi yang dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan migrasi patologis gigi geligi yang tersisa, penurunan tulang alveolar pada daerah edentulous, penurunan fungsi pengunyahan hingga gangguan berbicara dan juga dapat berpengaruh terhadap sendi temporomandibular. Jumlah penduduk lansia setiap tahunnya makin meningkat dan tentunya diiringi dengan masalah kesehatan pencernaan yang berawal dari masih banyaknya penduduk lansia yang tidak menggunakan gigi tiruan. Masyarakat yang  mengalami kehilangan gigi tiruan pada lansia kategori khususnya pada kategori jelita (jelang lima puluh tahun) dan lolita (lolos lima puluh tahun). Salah satu penyakit pencernaan timbul akibat dari dampak tidak menggunakan gigi tiruan pada lansia. Rendahnya tingkat pengetahuan tentang gigi tiruan sangat berpengaruh terhadap pemakaian gigi tiruan pada lansia. Idealnya pemakaian gigi tiruan harus langsung dilakukan ketika gigi permanen hilang, namun kenyataannya banyak lansia yang belum melakukan hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan kader dan masyarakat tentang peranan gigi tiruan untuk kesehatan gigi dan mulut, meningkatnya jumlah pengguna gigi tiruan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, serta meningkatnya keterampilan dasar kader dan masyarakat dalam memelihara gigi tiruan. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pencetakan rahang dan penyuluhan. Hasil adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan sebelum penyuluhan pengetahuan dan sesudah penyuluhan pengetahuan pentingnya kesehatan gigi dan gigi tiruan, meningkatnya pengguna gigi tiruan dan pemeliharaan dasar gigi tiruan. Kegiatan Pengabdian masyarakat dengan peserta 40 orang yang dilakukan di Posyandu Lansia Matahari Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru telah berjalan dengan lancar, serta antusias dan semangat para peserta dalam kegiatan tersebut. Adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan kader dan masyarakat tentang peranan gigi tiruan untuk kesehatan gigi dan mulut. Adanya minat Lansia untuk membuat gigi tiruan sebagai penganti gigi yang telah dicabut atau tanggal sehingga dapat memperbaiki fungsi pengunyahan dan fungsi estetis.