Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

UPAYA MEMPERTAHANKAN KESEGARAN BEBERAPA JENIS BUNGA POTONG DENGAN PEMBERIAN BAHAN PENGAWET Ari Handriatni
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 27, No 1 (2014): Pena September 2014
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v27i1.120

Abstract

Cut  flowers  have  a  special  attraction,  can  be  used  as  a  vase  of  flowers  /  bouquets  for  all  occasions celebration, decorate the office, a banking, restaurant, hotel, and religious events. The  presence of cut flowers in the room in addition to beautify the room also makes the room  feel  more alive.  Have the characteristics  of  fresh  flowers  quickly  wilt,  turn  yellow  and  fall  off  and  rot.  Series  of  cut  flowers arranged so harmonious and beautiful make the atmosphere become more comfortable. The purpose of this study was to determine the type of long-lasting cut flowers and keep them fresh and to know the proper preservative, so that long-lasting cut flowers and keep them fresh. This study used a completely randomized  design,  arranged  in  a  factorial  with  2  factors:  the  first  factor  is  the  type  of  cut  flower treatment consists of 3 levels, J1: gladiolus  flower, J2: tuberose flowers, J3: chrysanthemum  flower. The second factor is kind of preservative consisting of 4 levels, P0: without preservatives. P1: bayclin preservatives, P2: sugar + vinegar preservatives, P3: lemon preservatives. The results showed that the cut  flower  chrysanthemum  is  the  most  durable  of  cut  flowers;  cut  flowers  compared  gladiolus  and tuberose. Bayclin preservatives are the most durable preservatives preservatives than sugar + vinegar and lemon preservatives Keywords: Kind of cut flowers, kind of preservative 
PEMODELAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS WEB PADA TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN KRPL (KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI) DI KOTA PEKALONGAN Ari Handriatni
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 33, No 2 (2019): PENA SEPTEMBER 2019
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v33i2.901

Abstract

The Sustainable Food Home Area Model  is a breakthrough alternative to agricultural development to realize food diversification or diversification consisting of tuber crops, vegetables, fruits, toga, livestock and fisheries. Support and fulfillment of household food in diverse, nutritious and safe food consumption patterns, so that the model is expected to provide decent welfare, play a real role in economic growth and equity, support regional and especially rural development through a local resource approach. Empowering communities to build sustainable food home areas in their homes and neighborhoods will greatly help a family provide family food through the use of agricultural innovation technology. Successful implementation of the sustainable food home area is realized in one Neighborhood Association, Community Unit, Village or Village that has applied the principle of sustainable food houses by adding intensification of utilization of living fences, village roads and public facilities, green open land, as well as developing processing, marketing the results and meeting the needs of production facilities Web-based. Modeling is better known as web-based agribusiness. The yields in the form of vegetables, tubers, fruit and toga are not only consumed for household needs, marketing to meet the needs of cafes, restaurants and hotels, to meet the needs of production facilities using the web. fellow KRPL group members in the city of Pekalongan have used WhatsApp Group and facebook
PEMODELAN SISTEM HIDROPONIK APUNG, SEBAGAI UPAYA BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DAUN, DI WILAYAH PESISIR TERDAMPAK ROB DAN SALIN Ari Handriatni
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 35, No 1 (2021): PENA MARET 2021
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v35i1.1349

Abstract

Vegetable plants are plants that are popular with people, apart from tasting good when cooked, they can also be used as fresh vegetables, containing nutritional values, such as vitamins and minerals. This study aims to obtain a modeling system for leaf vegetable cultivation in coastal areas inundated by rob and saline and a formula to suppress extreme climatic conditions. The research method is a qualitative descriptive method, based on data from several research results. From several previous research results, it shows that the cultivation of leaf vegetables in coastal areas inundated by rob and saline can be overcome by modeling a floating hydroponic system, a formula for suppressing extreme climates using a nutrient concentration of 2000 ppm, media of husk or rockwall charcoal, wicks with cloth. flannel, the type of nutrition using AB mix Goodplant and the number of seeds of one seed per hole. Types of leafy vegetables that are suitable are kale and pakcoy. The variables observed included the growth components of leaf vegetable plants which showed very significant differences in the treatment given.
Pemberdayaan Mitra Unit Usaha SEHATI Farm Untuk Mendukung Ketersediaan Pangan di Era Pandemi Covid-19 dengan Sistem Hidroponik di Pekalongan Eka Adi Supriyanto; Ari Handriatni; Arbina Afiatan; Sajuri Sajuri; Ubad Badrudin; Syakiroh Jazilah
JDISTIRA Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : JDISTIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Pekalongan bagian utara memiliki ketinggian 1 mdpl yang mengakibatkan lahan-lahan di daerah tersebut mudah terkena rob air, hal ini mengakibatkan lahan-lahan di daerah pesisir pantai memiliki lahan yang salin dan sulit untuk diupayakan untuk proses budidaya pertanian. Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanamnya. Keuntungan hidroponik adalah: (a). Tidak memerlukan lahan yang luas (b). Mudah dalam perawatan (c). Memiliki nilai jual yang tinggi. Sedangkan kelemahannya adalah: (a). Memerlukan biaya yang mahal (b). Membutuhkan ketrampilan yang khusus. Disisi yang lain, pandemi virus Covid-19 yang telah menjalar keberbagai daerah telah mengakibatkan penurunan berbagai bidang termasuk ekonomi. Virus Covid-19 ini mengakibatkan terbatasnya aktivitas manusia yang sebagian besar harus dilakukan dari rumah, bahkan beberapa orang harus merasakan adanya pemutusan hubungan kerja akibat perusahaan tempatnya bekerja harus tutup. Kemandirian masyarakat dibidang pertanian akan membantu peran pemerintah dalam supply kebutuhan pangan disuatu daerah hingga negara. Tujuan dari pengabdian ini adalah : (1) Memberikan kesadaran kepada masyarakat pentingnya kemandirian ekonomi serta ketersediaan pelengkap pangan di era Pandemi Covid-19, (2) Memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat tentang budidaya tanaman secara hidroponik, (3) Mengetahui potensi pasar dan melakukan kerjasama kemitraan pasca panen. Metode pengabdian yaitu diskusi dan pendampingan lapangan. Bentuk pendampingan yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian Unikal dilakukan secara offline dan online, offline dilakukan secara insidental dan online menggunakan fasilitas media sosial untuk berkomunikasi.
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN KANGKUNG DARAT (Impomea reptansPoir) DENGAIN PEMANGKASAN DAN PEMBERIAN PUPUK DI LAHAN PAN Ari Handriatni; Susilo .
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 1, No 1 (2010): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4963 KB) | DOI: 10.31941/penaakuatika.v1i1.258

Abstract

Kangkung darat (Ipomea reptans Poir) merupakan sayuran yang cukup populer, mengandung vitamin A, B dan vitamin C, protein, fosfor, kalsium, karoten, sitosterol yang berguna bagi kesehatan. (Sinarjono, 2002; Kompas,2007; Bisnis Bali, 2007). Tanaman kangkung diambil bagran vegetatifnya yaitu batang, tunas dan daun mud4 sehingga produksinya sangat ditentukan oleh unsur hara N dan tindakan pemangkasan dapat merangsang pertumbuhan tunas- Penanaman kangkung ini dapat ditanam di lahan marginal yaitu di lahan pantai sekaligus sebagai pemanfaaan atau pemberdayaan wilayah pesisir. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh dosis pupuk N dan jenis pemangkasan yang tepat terhadap pertumbuhan kangkung darat yang ditumbuhkan di lahan pantai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara factorial, dengan tiga kali ulangan. Dosis pupuk N yang dicoba, terdiri atas 4 taraf yaitu 0, 23,46 dan 69 kg N/ha Sedang jenis pemangkasan terdiri atas 3 taraf yaitu pemangkasan pucuk pada ruas I, mas II, dan ruas III. Parameter yang diamati meliputi : panjang tunas, jumlah daun ltananan, luas darm ltanaman jurnlah akar/tarcman, paqiang akar/tanaman, bobot basah brangkasanitanama4 bobot kering brangkasan tanama& bobot basah brangkasan/ petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk Nitrogen berpengaruh terhadap semua parameter yang diamati, kecuali bobot brangkasan kering tanaman. Perarmbuhan dan hasil kangkung darat tertinggi diperoleh pada dosis 69 kg N/ha (Urea 150 kg/ha). Jenis pemangkasan berpengaruh terhadap semua parameter yang diamati. Pertumbuhan dan hasil kangkung darat tertinggi dicapai pada jenis pemangkasan pada ruas II. Terdapat interaksi antara dosis pupuk nitrogen dengan jenis pemangkasan. Kombinasi terbaik dicapai pada dosis pupuk niaogen 69 kg N/ha (Urea 150 kg/ha) dengan jenis pernangkasan pada ruas II, sehingga tanaman darat dapa ditanam di lahan pantai. Kata kunci : kangkung darat, dosis pupuk N, jenis pemangkasan, lahan pantai
PELUANG URBAN FARMING UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH RENTAN BANJIR DI KELURAHAN BANDENGAN KOTA PEKALONGAN Ari Handriatni; Sajuri Sajuri
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat EDISI KHUSUS DIES NATALIS UNIVERSITAS PEKALONGAN KE-40 APRIL 2021
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.005 KB)

Abstract

Bandengan village is one of the northern coastal areas of Pekalongan which has been affected by tidal flooding until now. The tidal flood conditions forced people whose livelihoods were from agriculture to change into casual laborers, traders and so on. There is a need for technological breakthroughs in carrying out agricultural activities that are minimal and unsupportive. The modern term that is currently used to cover several cultivation methods in urban areas is Urban Farming. Urban Farming is a form of urban farming growing food in urban areas on land, usually in backyards or on vacant lots, but sometimes neglected spaces such as road medians, which are not usually dedicated to producing food. Extension activities and mentoring by competent agriculture can be able to change conditions that are less favorable for agricultural cultivation until the community is ready in terms of theory and practice. This service is in the context of the 40th anniversary of Pekalongan University in the context of forming the target village. The methods used in this service are lectures, active participation or discussion and mentoring. The outreach activities in the form of lectures and discussions were attended by the youth of the Bandengan village. An overview of Urban Farming is presented using a projector. The explanation of the Urban Farming concept offered is in accordance with the Bandengan area (verticulture, hydroponics, aquaponics and polybags) and what has been done by Bandengan residents, namely hydroponics and polybags. The implementation of this counseling has an impact on the community's enthusiasm to carry out agricultural activities even though their agricultural land has been submerged by tidal water. Urban farming explains how cultivation on land is limited and affected by tidal flooding but can still produce vegetable and fruit crops that can increase the income of the people of Bandengan village.Keywords : Agriculture, Bandengan, Flood Rob, Urban Farming
Peran Islam Dalam Penyelamatan Lingkungan Ari Handriatni
Millah: Journal of Religious Studies Vol. VI, No. 2, Februari 2007 Ekologi Perspekstif Agama
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.vol6.iss2.art4

Abstract

Islam is a religion which concerns greatly towards the environment. Allah Says in many verses in Alquran that man must preseve the nature and prevent to distinct on earth. Our Prophet Muhammad has instructed to human kind to love animals, keep- clean, and not to cut trees cruelly. The fact presently shows that environment is sufferring from an enormous damage. Islam should stand in the kad to prevent such destruction and show great effort to save. The effective means to persue this objective is by Dakwah. Therefore dakwah which has been done needs to be involved by the issue of environment. Enviromental Dakwah should be passed vigorous through the dakwah channels and medias. The ffectiveness of dakwah will motivate the people to care for the nature.
PENGARUH KONSNETRASI ZPT DAN MACAM MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAHE GAJAH (Zingiber offinale rosc.) Ari Handriatni; Djohan Muarif; Ubad Badrudin
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2514

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pertumbuhan tanaman jahe gajah (Zingiber officinale rosc.) terhadap konsentrasi ZPT dan macam media tanam. Telah dilaksanakan di Desa Pajomblangan, Kec. Kedungwuni, Kab Pekalongan di ketinggian ± 10 mdpl pada bulan September-Desember 2022. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAK) dengan perlakuan konsentrasi ZPT GA3 (0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm), macam media tanam : Tanah : Pasir (1:1), Tanah : Pasir : Pupuk Kandang (1:1:1), Tanah : Pasir : Kompos (1:1:1). Data dianalisis dengan uji F jika beda nyata dilanjutkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ZPT tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam media tanam berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan per rimpang, dan bobot basah tanaman. Berbeda nyata terhadap bobot basah rimpang. Macam media tanam terbaik tanah : pasir : pupuk kandang (1:1:1)
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Macam Varietas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum L) Elis Setiyani; Ari Handriatni; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.3254

Abstract

Cabai merah keriting (Capsium annuum L) merupakan tanaman hortikultura (sayuran) yang memiliki ciri khas dengan rasa  pedas. Cabai masih termasuk kedalam suku terong-terongan atau Solanaceae. Penelitian bertujuan mengetahui Dosis dan  Macam varietas, beserta interaksi. Telah dilaksanakan di Dk Sicowet Ds. Pododadi, Kec. Karanganyar, Kab. Pekalongan, yang ketinggian tempat ± 107 mdpl. Percobaan dilaksanakan ± 4 bulan, bulan Maret - Juni 2022. Rancangan percobaan yang digunakan RAK. Faktor pertama dosis pupuk kandang  dengan dosis 0 (D0), 10 ton/ha (D1), 20 Ton/ha (D2), dan 30 ton/ha (D3). Faktor kedua macam varietas, varietas PM 999 F1 (V1), varietas Lado (V2) dan varietas Laris F1 (V3). Hasil penelitian menunjukan perlakuan dosis pupuk kandang berbeda tidak nyata terhadap semua variabel. Dosis pupuk kandang belum mencapai titik optimum. Macam varietas berbeda sangat nyata terhadap variabel saat muncul bunga, jumlah buah pertanaman, berat per buah, panjang buah, diameter buah, bobot buah pertanaman,dan berbeda tidak nyata terhadap variabel tinggi tanaman, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan, dan panjang akar terpanjang. Macam varietas  terbaik didapat varietas Lado F1. Interaksi antara dosis dan macam pupuk kandang berbeda sangat nyata terhadap variabel saat muncul bunga dengan kombinasi terbaik dicapai dosis 20 ton/ha (D2) dengan macam varietas PM 999 F1 (V1).Kata kunci: Cabai Merah, Dosis Pupuk Kandang, Macam Varietas, Pupuk Kandang
PENGABDIAN MASYARAKAT TERKAIT PENERAPAN TEKNOLOGI IRIGASI OTOMATIS DI LAHAN PERTANIAN MARJINAL DESA WONOPRINGGO PEKALONGAN Ari Handriatni; Heri Ariadi; Sajuri Sajuri; Bony Samego; Ibnu Jafar Taufiq; Riris Anggita; Ibnu Tamam; Diana Kartika Septiana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19513

Abstract

Sektor pertanian merupakan mata pencaharian dominan di Desa Wonopringgo, Pekalongan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengetahui dampak implementasi penerapan teknologi irigasi otomatis menggunakan tenaga surya bagi petani di kawasan lahan kritis Desa Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode pendidikan masyarakat dan difusi IPTEKS melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hasil dari kegiatan ini mempresentasikan bahwa pelaksanaan pengabdian menunjukkan bahwa mayoritas (80%) petani merasa puas dan mendapatkan manfaat dari pelaksanaan program ini. Selanjutnya, sebanyak 33% petanin merasa sangat diuntungkan, 60% merasa diuntungkan, dan 7% tidak diuntungkan dari implementasi kegiatan pengabdian ini. Kemudian secara umum, sebesar 93% kegiatan pengembangan alat irigasi otomatis dengan panel tanaga surya ini memberikan dampak sebesar 93% untuk pengembangan kegiatan inovatif dan 7% transfer ilmu pengetahuan bagi petani di Desa Wonopringgo. Kesimpulan dari hasil pengabdian ini adalah dampak implementasi penerapan teknologi irigasi otomatis dinyatakan memberikan dampak besar dan menguntungkan bagi kelompok budidaya Tani Makmur di Desa Wonopringgo. Dampak nyata yang dirasakan oleh petani dari adanya program ini adalah terlaksananya kegiatan yang baru dan kreatif di bidang pertanian yang berorientasi kepada penguatan ilmu pengetahuan dan aplikasi teknologi oleh petani.