Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PROBLEMATIKA DAN COPING STRES MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN AR-RANIRY DALAM MENYUSUN SKRIPSI Ismiati Ismiati
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 21, No 2 (2015): Jurnal Al Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v21i32.420

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui berbagai problematika dan coping stres yang dilakukan mahasiswa dalam menyusun skripsi. Kancah penelitian ini adalah mahasiswa fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. Informan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 25 orang mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kwalitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan FGD (focus group discussion). Hasil penelitian menunjukkan problematika yang dihadapi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi adalah antara bahagia dengan stres. Di satu sisi mereka merasa bahagia karena sudah mencapai puncak akhir dari aktivitas untuk memperoleh gelar sarjana, akan selesai kulliah, wisuda dan dapat mencari pekerjaan setelah sarjana. Di sisi yang lain merasa stres, seperti merasa terbebani, bingung, khawatir, takut, tidak percaya diri, kecemasan, merasa tidak berdaya dan tidak berpotensi atau pesimis, adanya perasaan bersalah, terasa khawatir, gugup, perasaaan sangat menegangkan, panik, gelisah, merasa tidak karuan, timbul perasaan takut dan resah, tertekan, malu dan terkadang sedih, terasa penat, capek, galau, jenuh, bosan dan merasa pikiran jadi buntu. Perasaan-perasaan tersebut disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Untuk menyikapi hal tersebut mahasiswa berharap agar dosen pembimbing lebih serius dalam membimbing dan diperlukan tupoksi yang jelas antara pembimbing pertama dengan kedua. Kebanyakan mahasiswa masih menggunakan coping strategi yang terfokus pada emosi dalam menekan situasi stres, meskipun ada mahasiswa yang sudah menggunakan coping yang terfokus pada masalah. Oleh karena itu diperlukan berbagai pelatihan dan keterampilan bagi mahasiswa untuk dapat menyelesaikan skripsinya tanpa menjadikan skripsi sebagai momok yang sangat menakutkan.
STRATEGI BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN (BNNK) ACEH SELATAN DALAM PENANGGULANGAN NARKOBA Ismiati Ismiati
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 24, No 2 (2018): Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v24i2.3806

Abstract

Narkoba merupakan isu global yang semakin meresahkan semua pihak, karena  berdampak pada psikososial yang menjadi ancaman serius bagi keselamatan manusia. Oleh karena itu memerlukan strategi pencegahan dan penanganan yang tepat agar tidak kalah cepat dengan pengedar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tugas dan fungsi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Aceh Selatan. Mendeskripsikan upaya-upaya dan strategi yang telah dilakukan dan implikasinya serta kendala yang dihadapi dalam pencegahan dan penanggulangan narkoba. Selain itu untuk mengetahui prosedur penetapan rehabilitasi bagi pecandu dan syarat-syarat rehabilitasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang jadi informan adalah kepala bidang pencegahan, penyuluh bidang pencegahan dan kepala bidang rehabilitasi pada Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Aceh Selatan, serta masyarakat setempat yang pernah terlibat dalam program yang dilaksanakan BNNK Aceh Selatan. Hasil penelitian menunjukkan faktor penyebab penyalahgunaan  narkoba umumnya  karena coba-coba dan pengaruh teman. Shabu-shabu umumnya digunakan oleh orang yang sudah bekerja usia remaja dan dewasa. Anak-anak banyak yang menghirup lem cap kambing. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah dan menangani yaitu mensosialisikan bahaya narkoba kepada masyarakat, siswa, dan perkantoran, melakukan razia, dan menyediakan klinik rawat jalan dan inap. Strategi yang digunakan mengadakan perlombaan di sekolah-sekolah ketika sosialisasi, membentuk satgas anti narkoba dan membentuk relawan di masyarakat dengan  pelatihan, membagikan poster, banner yang berisikan pesan-pesan untuk menjauhi narkoba di setiap sekolah, puskesmas, kantor, dan rumah sakit. Melakukan tes urin, pemberantasan di jalan dan hotel. Implikasi dari upaya tersebut adalah partisipasi mayarakat meningkat untuk  menjadi relawan anti narkoba, menurunnya angka rawat jalan dan inap. Prosedur penetapan rehabilitasi bagi pecandu adalah keluarga datang sendiri ke klinik BNNK, pihak rehabilitasi melakukan assesement awal yang dilakukan oleh Tim Assesment Terpadu (TAT)  gabungan yang terdiri dari  tim hukum dan tim medis untuk mengetahui tingkat kecanduan dan hasilnya sebagai dasar untuk menetapkan status  pengguna  dan mendapatkan rawat inap atau rawat jalan dan sebagai dasar status hukum pengedar dan korban. Korban yang harus rawat inap, dirujuk ke rehabilitasi yang mempunyai kerja sama dengan BNNK. Korban rawat jalan, dilakukan konseling 8-12 kali, tergantung hasil assesment awal. Jika korban cukup dengan intervensi, maka hanya dilakukan intervensi singkat. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melapor dan merehabilitasi, masih adanya keterlibatan oknum penegak hukum, kurangnya SDM dikarenakan yang mengikuti pelatihan khusus masih terbatas, meningkatnya ladang ganja di beberapa daerah dan masih ada dari masyarakat yang takut untuk melapor pemilik ladang ganja, serta terbatasnya dana untuk upaya  pencegahan.
HUBUNGAN STATUS KESEHATAN, USIA DAN STATUS EKONOMI DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS JEULINGKE KECAMATAN SYIAH KUALA BANDA ACEH Ismiati Ismiati; Eka Novia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 4, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v4i2.1000

Abstract

ABSTRAKKehamilan menyebabkan meningkatnya kebutuhan energi dan zat gizi lainnya untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Berbagai resiko dapat terjadi jika ibu kurang gizi, diantaranya perdarahan, abortus, bayi lahir mati, bayi lahir dengan berat rendah, kelainan congenital dan retardasi mental. Status gizi ibu hamil dapat dipengaruhi suhu lingkungan, status ekonomi dan social, budaya, usia, pendidikan, status kesehatan dan pengetahuan.. Untuk mengetahui hubungan status kesehatan, usia dan status ekonomi dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Jeulingke tahun 2018. Bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi  adalah ibu hamil, sampel  49  orang. Pengumpulan  data dilakukan dengan  mengisi chek list  dan menyebarkan  kuesioner.  Kemudian  di  uji  statistik  menggunakan  Chi-square  memakai program SPSS, Ho ditolak jika p value > 0,05 dan Ha diterima jika p value < 0,05. Dari 29  responden dengan status kesehatan sehat mayoritas memiliki status  gizi  kehamilan  yang  normal  yaitu  sebanyak  93,1%  (p  value  =  0,000),  dari  22 responden yang berusia ideal mayoritas memiliki status gizi kehamilan yang normal yaitu sebanyak 81,8% (p value = 0,030), dan dari 23 responden yang berstatus ekonomi kelas bawah mayoritas memiliki status gizi kehamilan yang tidak normal yaitu sebanyak 56,5% (p value = 0,021). Ada hubungan status kesehatan, usia dan status ekonomi dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Jeulingke tahun 2014. Diharapkan bagi institusi pendidikan agar hasil penelitian ini berguna sebagai sumber bacaan dan bagi masyarakat agar terus meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya gizi masa kehamilan. Kata Kunci       : Gizi ibu hamil, status kesehatan, usia, status ekonomi
HUBUNGAN ANTARA USIA PENYAPIHAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BALITA DI TK. BUNGOENG SEULEUPOEK KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH ismiati ismiati; Cici Puspita Sari
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v2i2.1005

Abstract

AbstrakPada usia 0-6 bulan ASI masih menjadi andalan karena itu bayi di Indonesia masih bisa tumbuh secara optimal. Penyapihan dini merupakan salah satu pencetus masalah gizi kurang pada bayi, dan penyapihan terlalu lama tanpa diimbangi dengan pemberian makanan yang tepat dapat pula mengakibatkan masalah gizi kurang pada anak. Dari hasil Susenas tahun 2007 menunjukkan bahwa secara nasional terdapat 94,57% yang mendapat ASI. Persentase balita yang pernah mendapat ASI pada tahun 2007 cenderung mengalami penurunan jika di bandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Penurunan persentase pada tahun 2006 relatif rendah yaitu 96,02% menjadi 95,24%.Untuk   mengetahui   hubungan   usia   penyapihan   dan pengetahuan   ibu   tentang   gizi   dengan   status   gizi   pada   anak   balita   di Tk.Bungoeng Seuleupoek Kec. Syiah Kuala Kota Banda Aceh tahun 2016. Penelitian  survey  analitik,  dengan  pendekatan  cross sectional dilakukan pada tanggal 9 s/d 11 Desember tahun 2016 di TK. Bungoeng Seuleupoek Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Populasi penelitian ialah anak berusia 1-5 tahun yang berjumlah 100 orang. Pengambilan sampel melalui total   sampling.   Data   yang   dikumpulkan   adalah   usia   penyapihan   melalui wawancara terpimpin menggunakan kuesioner serta menilai status gizi dengan mengukur  Berat  Badan  menggunakan  indikator  Antropometri  dengan  Indeks BB/U.  Pengolahan  data  dilakukan  dengan  menggunakan  chi  square  dengan tingkat kemaknaan 95% (p<0,05). Menunjukkan  bahwa  anak  balita  yang  memiliki  status  gizi kurang berjumlah sebesar 13,0%. rata-rata usia penyapihannya berada pada kategori  tidak  sesuai  (<2  tahun  atau  >2  tahun)  sebesar  76,0%.  ibu  yang mempunyai pengetahuan kurang  sebesar 27,0%. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia penyapihan dengan status gizi (nilai p= 0,996 yaitu p>0,05),terdapat  hubungan  yang  signifikan  antara  pengetahuan  gizi  dengan status gizi (nilai p=0,001 yaitu p<0,05). Tidak  Ada  hubungan  yang  signifikan  antara  Usia penyapihan dan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dan status gizi . Diharapkan kepada Ibu Kepala TK dan tenaga kesehatan agar dapat meningkatkan upaya penyuluhan pemberian ASI sampai usia 2 tahun dan peningktan pengetahuan mengenai gizi. Kata Kunci : Usia Penyapihan, Pengetahuan, Status Gizi 
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DIDESA TEREUBEH KECAMATAN KOTA JANTHO ACEH BESAR Ismiati Ismiati; Sintia Julia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v3i2.1019

Abstract

AbstrakMasa balita merupakan proses pertumbuhan yang pesat dimana memerlukan perhatian dan kasih sayang dari orang tua dan lingkungannya. Disamping itu balita membutuhkan zat gizi yang seimbang agar status gizinya baik, serta proses pertumbuhan tidak terhambat, karena balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan Status Gizi balita 1-5 tahun di Desa Tereubeh Kecamatan Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang melakukan kunjungan ke posyandu di desa tereubeh Aceh Besar, pada tanggal 12 Agustus 2012. Besar sampel 63 balita. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan Total (Sampling), Analisa data dilakukan dengan cara analisa statistik dengan menggunakan uji dari Chi- Square (x²) pada tingkat kemaknaannya adalah 95% (ρ = 0,05). Status gizi balita menurut TB/U pada kategori normal 36 responden (57,1%), sedangkan yang pendek 9 responden (14,3%). Pengetahuan ibu dalam status gizi balita pada kategori baik 44 responden (69,8%). Sikap ibu dalam status gizi balita pada kategori positif 46 responden (73,0%). Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan adanya status gizi menurut TB/U normal pada balita, kemudian adanya hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi balita menurut TB/U dan adanya hubungan sikap ibu dengan status gizi balita menurut TB/U. Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar lebih sering melakukan penyuluhan tentang status gizi balita kepada ibu–ibu yang berkunjung ke posyandu. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Status gizi balita 1-5 tahun
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ALBINA BANDA ACEH Ismiati Ismiati; Suci Mentari Maulida
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 4, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v4i2.993

Abstract

Di Provinsi Nanggroe Aceh darussalam pada tahun 2008 terdapat balita status gizi baik 10.115 (73,5 %), gizi kurang sebanyak 2.993 (21,7%), gizi buruk sebanyak 467 (3,4 %) dan gizi lebih sebanyak 191 (1,4%). Di Banda Aceh terdapat sebanyak 4.673 balita,terdapat balita status gizi baik 71,8 %, gizi kurang sebanyak 23,8 %, gizi buruk sebanyak 3,6 % dan gizi lebih sebanyak 1 %.Di TK Albina Banda Aceh terdapat balita gizi kurang sebanyak 7 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tumbuh kembang anak meliputi perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa. Metode penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik dengan desain Cross Sectional Study yang di lakukan di TK Albina Banda Aceh dari tanggal 03 Januari – 20 Januari 2108  dengan jumlah sampel 60 orang. Analisis yang di gunakan adalah dengan analisis Univariat dan Bivariat. Uji statistik dengan menggunakan Chi-Square dengan program komputer SPSS versi 11.000 dengan tingkat kemaknaan 95% dan derajat kebebasan. Dari hasil penelitian diperoleh status gizi anak dengan gizi baik 88,33%, dan gizi kurang 11,67% dengan perkembangan kognitif yang baik 85%, sedang 15%, dan perkembangan bahasa yang baik 78,33% dan sedang 21,67%. Kesimpulan didapat ada hubungan antara status gizi dengan tumbuh kembang anak yang meliputi perkembangan kognitif dan bahasa. Kesimpulan dan Saran : Diharapkan kepada instansi tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat atau keluarga tentang pentingnya gizi terhadap tumbuh kembang anak terutama anak usia pra sekolah. Kata Kunci : Status gizi , Tumbuh Kembang Anak
MOTIVASI CALON LEGISLATIF (CALEG) UNTUK MENCALONKAN DIRI PADA PEMILU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Ismiati Ismiati; Siti Hajar Sri Hidayati
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 6, No 1 (2017): TAKAMMUL
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.006 KB) | DOI: 10.22373/takammul.v6i1.2457

Abstract

Gender equality is the most important thing to prevent discrimination in the community. One way to achieve gender equality is by providing access to women to influence political policy, such as participating in politics, becoming legislative candidates. The low percentage of women legislatures, especially in Aceh shows that women are still not actively participating in politics. The cause factor is low motivation. This study aims to see the motivation of legislative candidates in terms of sex. The result of the research shows that there is a difference of motivation between male and female legislative candidates. The motivation of male candidates is more dominated by need for power which is a need to influence and control others. In contrast to female legislative candidates who are more dominated by need for affiliation which is a need to develop and maintain interpersonal relationships with others.
PENGARUH STEREOTYPE GENDER TERHADAP KONSEP DIRI PEREMPUAN Ismiati Ismiati
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 7, No 1 (2018): TAKAMMUL
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.036 KB) | DOI: 10.22373/takammul.v1i2.2460

Abstract

Stereotypes about women's lower self-concept than men not only found in everyday speaking, but is also supported by the results of research and scientific studies. Some stereotypes that have rooted and considered as absolutely truth in the society like women not independent, timid, indecisive, not suitable to be a leader, and irrational. These kinds of stereotypes cause some impacts on women perceptions themselves. Actually this is a form of self-concept that inadvertently learned and eventually internalized in women. In other words, a stereotype has been shackled feelings, thoughts and perspectives of women against themselves which affects the low self-esteem.
Designing Strategies for University Students’ Writing Skill Ismiati Ismiati; Erlin Pebriantika
Journal of Languages and Language Teaching Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jollt.v8i1.2210

Abstract

In the process of teaching and learning English writing skill, some strategies which are considered appropriate for a certain group of learners, may not suitable for other groups as each group has its own problems and needs in writing. Therefore, teaching learning strategies for English writing requires to be continuously developed. This study aims to design strategies based on the students’ writing needs and problems as the development of the previous common implemented strategies in writing course classes at English Study Program of Cordova University, West Sumbawa Regency. The research subjects were students who are active studying English as their major specialization and lecturers who have been teaching English writing course in academic year 2018/2019.The result shows that the previous strategies give little significant impact toward the students’ writing skill progress. For the reasons, new strategies were designed and recommended to be continuously implemented for teaching and learning writing courses and involved in curriculum at English Study Program, Cordova University. Those strategies are (1) Collaborative Writing Strategy. (2) Combining Diary and Guided Writing Strategy. (3) Additional credit hours for writing course classes (4). Graded writing course classes need to be continuously taught by the same lecturer
Pendampingan Santri Dalam Meningkatkan Pembelajaran Al-Qur’an Menggunakan Metode Ummi Di Desa Ciseureuh Ismiati Ismiati; Usep Setiawan
Sivitas : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal SIVITAS | Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Muttaqien Publishing Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STAI DR. KH.EZ. Muttaqien Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52593/svs.03.1.05

Abstract

Residents with children in public schools are dissatisfied with the religious education materials taught in schools, the fact that schools are only responsible for executing the curriculum, and the fact that religious education is only taught for two hours each week. Meanwhile, religious education serves as the foundation for all of their actions and values in the future. And the school that parents entrust with their children's education falls short of expectations. The method employed in this service is Participatory Action Research (PAR), which involves approaching the children and parents of the Ciseureuh Permai housing community as a research source and object. By observing, interviewing, and documenting the current difficulties in a descriptive and systematic manner, as well as related to the learning of the Qur'an. The Ummi method's strengths and weaknesses are unique, making learning a difficulty. However, if there is a strong desire to succeed, the problem becomes a sacrifice in obtaining success. Another barrier to studying the Ummi method is that if there are students who do not enter or do not understand the lesson, the student must conduct drilling or special learning for the teacher so that the pupils truly understand and comprehend the material