Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

STUDI KARAKTERISTIK PENGELASAN SMAW PADA BAJA KARBON RENDAH ST 42 DENGAN ELEKTRODA E 7018 Ferry Budhi Susetyo; Ja'far Amirudin; Very Yudianto
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.246 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.1.4

Abstract

Kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh tegangan busur, besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan polaritas listrik. Penentuan besarnya arus dalam penyambungan logam menggunakan las busur mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Untuk itu akan dilakukan penelitian las SMAW sambungan T dengan variasi arus 90 A, 100 A, 110A, 120 A dan 130A. Pengambilan arus 90 A dimaksudkan sebagai batas arus terendah dan 130 A sebagai batas arus tertinggi. Adapun tujuan berapakah arus yang paling efektif dan pengaruh variasi arus terhadap daerah struktur mikro serta cacat pengelasan. Spesimen yang digunakan adalah pelat baja konstruksi ( ST 42) dengan ukuran 100 x 80 x 10. Jenis kampuh atau sambung las yang digunakan adalah kampuh T posisi pengelasan 2F (Fillet). Setiap variasi arus menggunakan 5 sampel. Pengujian spesimen dengan menggunakan uji mikro, uji struktur, uji bending dan penetran hasil lasan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Penggunaan arus 130 A menghasilkan penebusan yang relatif baik jika dibandingkan dengan arus yang lebih kecil dari 130 A. Arus minimum yaitu 90 A nyala busur api agak terhambat sehingga pada saat pengelasan dilakukan peleburan antara elektroda dan benda kerja tidak terjadi dengan maksimal.
PENGARUH BENTUK KAMPUH TERHADAP KARAKTERISTIK BAJA KARBON RENDAH HASIL PENGELASAN SMAW Ferry Budhi Susetyo; Agus Dudung; Supria Wiganda; Ahdian Haris; Wahyu Nugroho
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 2 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.248 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.2.2.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk kampuh terhadap cacat dan kekuatan tarik material baja karbon rendah hasil pengelasan SMAW dengan elektroda AWS E. 7018. Jenis kampuh las yang digunakan adalah kampuh V dan X, penyiapan bahan dengan menggunakan mesin scrap. Variasi arus yang digunakan adalah 140, 150, 160 dan 170 A dengan polaritas DC +. Proses pengelasan dilakukan di laboratorium las Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta, kemudian proses pengujian radiografi di PT. Gamma Hepsi dan proses pengujian tarik dilakukan di B2TKS Puspitek. Dari kedua hasil pengujian tersebut dilakukan analisa supaya didapatkan kesimpulan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah: Hasil pengelasan SMAW dengan arus 140 A, 150 A, 160 A dan 170 A yang menggunakan kampuh X mendapatkan nilai tegangan tarik rata- rata yang lebih rendah terhadap spesimen yang menggunakan kampuh V dengan selisih tegangan tarik rata- rata sebesar 35,14 N/mm2. Hal ini terjadi karena pengelasan dengan kampuh X mengalami proses pengelasan di dua sisi pada waktu yang berbeda. Hal ini menyebabkan pada spesimen kampuh X memiliki tegangan tarik terendah karena adanya tegangan sisa yang besar.
NDT EXAMINATION HASIL PENGELASAN SMAW DENGAN VARIASI MEREK ELEKTRODA E6013 Syaripuddin; Ferry Budhi Susetyo; Tias Hamzah
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.142 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik unsur fluks dari ketiga elektroda dengan uji komposisi, mengetahui karakteristik unsur kawat inti beberapa ketiga elektroda dengan uji komposisi, mengetahui cacat las yang terjadi dari hasil pengelasan menggunakan ketiga elektroda dengan pengujian penetrant. Penelitian ini menggunakan beberapa pengujian yaitu dengan uji komposisi untuk mengetahui karakteristik unsur, kawat inti dan fluks beberapa elektroda, uji penetrant untuk mengetahui ada tidaknya cacat las yang terjadi. Karakteristik unsur fluks berbeda dari ketiga elektroda, karakteristik unsur kawat inti berbeda dari ketiga elektroda, cacat las yang terjadi berdasarkan hasil uji visual dari hasil pengelasan menggunakan elektroda A adalah undercutting dan fault of electrode change, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda B adalah undercutting, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda C tidak terlihat adanya cacat las. cacat las yang terjadi berdasarkan hasil uji penetrant dari hasil pengelasan menggunakan elektroda A adalah undercutting dan fault of electrode change, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda B adalah undercutting, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda C adalah weld spatter.
EFEK VARIASI KECEPATAN WIRE FEEDER GMAW TERHADAP TENSILE STRENGTH ASTM A36 Ferry Budhi Susetyo
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.046 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.4.1.3

Abstract

Pada pengelasan GMAW kecepatan pengelasan, tegangan, kecepatan wire feeder, arus, laju aliran gas pelindung (shielding gas), dan polaritas merupakan beberapa faktor yang berpengaruh dalam hasil pengelasan. Dalam teori buku disebutkan filler metal AWS ER 70S-6 hanya dapat digunakan untuk polaritas DC+. Sehingga peneliti tertarik untuk membandingkan hasil pengelasan material ASTM A 36 dengan polaritas DC+ dan DC- dari segi tensile strenght dengan beberapa variasi kecepatan wire feeder. Pelat ASTM A36 dengan tebal 8 mm yang dibentuk kampuh V tunggal dengan menggunakan mesin milling. Pelat ASTM A36 dilas dengan proses GMAW (polaritas DC- dan DC+). Parameter kecepatan pengelasan diatur 350 mm/menit sedangkan kecepatan wire feeder divariasikan 7, 8, dan 9 m/menit. Filler metal menggunakan jenis AWS ER70S-6 diameter 1 mm. Hasil pengelasan DC+ mendapatkan hasil tensile strenght maksimal di kecepatan wire feeder 9 m/menit. Hasil pengelasan DC- mendapatkan hasil tensile strenght maksimal di kecepatan wire feeder 7 m/menit. Berdasarkan hasil pengujian tarik pada dua polaritas dapat terlihat bahwa pengelasan dengan polaritas terbalik (DC+) menunjukkan hasil yang lebih tinggi kekuatan tariknya jika dibandingkan dengan plaritas terbalik (DC-). Namun hasil kekuatan tarik polaritas terbalik diatas rata-rata dari base metal (A36) yang telah ditetapkan oleh ASTM. Sehingga hasil kekuatan tarik dari polaritas lurus (DC-) yang masih masuk dalam batasan (range) standar ASTM A36.
PENGARUH PWHT TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA HASIL PROSES MMAW DENGAN AWS A.51 E 7018/6013 Ferry Budhi Susetyo; Ahmad Kholil; Duti Marsulan; Fachru Z. N. I.
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 5 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.386 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.5.2.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PWHT terhadap sifat mekanik baja karbon rendah yang menyangkut kekuatan tarik, serta nilai kekerasan. Prosedur penelitian ini di awali dengan mengelas spesimen dengan MMAW. Spesimen di buat dua variasi yaitu yang pertama dengan elektroda E 7018, kemudian spesimen kedua dengan E 6013. Kemudian dilakukan perlakuan panas PWHT 450°C dan ditahan selama 70 menit, serta didinginkan di udara. Sifat mekanik dapat diketahui setelah dilakukan pengujian tarik dan kekerasan. PWHT pada suhu 450 oC dengan waktu penahanan 70 menit dapat mengurangi kekuatan tarik serta kekerasan pada dua jenis elektroda. Penurunan kekerasan dan kekuatan tarik turun secara linear (E 7018 Non PWHT, E 7018 PWHT, E 6013 Non PWHT, sd E 6013 PWHT.
Pengaruh Suhu Pengeringan Elektroda E 7018 Terhadap Hasil Pengelasan Material A36 Candra Wahyu Setyawan; Syaripuddin; Ahmad Lubi; Ferry Budhi Susetyo
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v4i1.3510

Abstract

The better welding results are always a scientific challenge in welding engineering. This is to ensure the connection functions properly according to its designation. The main purpose of this study was to determine the effect of electrode drying temperature on the mechanical properties of ASTM A36 steel weld joint. This research was conducted at the Condet Welding Training Center and PT. Gamma Hepsi Condet. The tests carried out were visual tests, radiographs, and tensile tests. The results showed that the drying of the electrode E 7018 without an oven had a lot of welding defects on the inside in the form of porosity about 2 mm. The results showed that the highest tensile strength of 50.01 kgf/mm² was found in specimens using an electrode drying temperature of 230ºC.
RANCANG BANGUN PERANGKAT PENDUKUNG UNTUK PROSES PEMOTONGAN DENGAN PLASMA CUTTING Ferry Budhi Susetyo; Ilhamullah; Calfin Aldo Maidi Frima; Anggi Kusuma; Ahmad Lubi
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JKEM.7.2.5

Abstract

Material cutting can use a tool commonly called plasma cutting. In general, the plasma cutting used today is still using your own hands or manually, and is not equipped with driving support equipment. This results in the performance of plasma cutting when cutting is not maximized because the movement is relatively not constant. For this reason, it will be designed, manufactured, and tested for cutting support equipment with a rectifier rail system for plasma cutting. In the process of making this supporting equipment, it also uses a threaded rod so that it can move forward and backward by using an electric motor. The design of supporting equipment for the cutting process begins with the creation of a plasma cutting design. Then design the mechanical and electrical components. Then calculate the plasma cutting torque moving forward and backward. Then proceed with the process of making the device and finally testing it. The trial step begins with turning on the compressor, and plasma inverter and preparing steel measuring 4, 6, and 10 mm. Once ready, then proceed with the process of cutting the material and cleaning the material. The results of the cut were then observed visually. The results obtained, that this plasma cutting support equipment can operate properly. The plasma cutting support equipment can cut steel plates with a thickness of 4, 6, and 10 mm very well.
Pengaruh Campuran Thinner Terhadap Daya Rekat dan Ketebalan Lapisan Hasil dari Alat Custom Refill Cat Semprot Ahmad Lubi; Yunita Sari; Rani Anggarainy; Ardi Candra Fatkhurrohman; Mohammad Rizqi Dwi Febrianto; Reynaldi Ramadhan; Ferry Budhi Susetyo
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa Dan Inovasi Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v5i1.4226

Abstract

A custom spray coating refill equipment has been designed and fabrication. For this reason, it is necessary to trial the equipment that has been made. This study aims to determine the performance of custom spray coating refill equipment. For a comparison parameter, coating and thinner mixture variations were conducted to determine the adhesion and thickness of the coating layer formed. The coating used in this experiment was Nitrocellulose (NC) and Polyurethane (PU) thinner. The ratio of coating and thinner mixture used are 1:1.5, 1:2, and 1:2.5. After mixing, the mixture was put into the sprayer using custom spray paint refill equipment. The mixture of coating and thinner was sprayed onto the SPCC steel plate. To measure, the adhesion and thickness of the coating layers, a cross-cut tool (according to ASTM-D3359) and a thickness gauge (according to the ASTM-AMT15) were carried out respectively. It seems the spray paint refill equipment was functioning properly. This is due to the quality of the coating layers having good adhesion, shown by all specimens getting 5B classification (0% not peeled off). Moreover, an increase in the thinner composition is lead to a decrease in the coating thickness.
Pengaruh Tebal Deposit Lasan Terhadap Properti Lapisan Menggunakan Elektroda HV 450 Syaripuddin Syaripuddin; Sopiyan Sopiyan; Alpi Cahyadi; Sigit Dwi Yudanto; Muhammad Yunan Hasbi; Ferry Budhi Susetyo
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa Dan Inovasi Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v5i2.4956

Abstract

This study investigates the effect of the increased welding layers welded by the SMAW process on distorsion, thickness, microstructure, hardness, and corrosion. The method used in this research is experimental. Low-carbon steel with a size of 150x10x10 mm was welded by the SMAW technique using an HV 450 electrode. Variations in the welding layers are single, double, and triple. The three variations of the samples were observed with a digital camera and an optical microscope. Moreover, samples were tested with a hardness tester. Corrosion testing was also carried out to determine the corrosion rate of the layers formed. The results showed that the number of SMAW welding layers affected the thickness, phase, hardness, and corrosion rate. The hardness of one layer is less than that of thicker specimens, while the corrosion rate of three layers is lower than that of less-thick samples.