Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Comparison between the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit and Xpert MTB/RIF for Mycobacterium Tuberculosis Detection in Indonesian Clinical Isolates Ayunda Imaniar; Ucy Nadjmiyah; Munawaroh Fitriah; Soedarsono Soedarsono; Aryati Aryati
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.15006

Abstract

The PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit, which targets the IS6110 and mtp40 genes for Mycobacteriumtuberculosis (MTB) detection, is a novel tool that substitutes gel electrophoresis for universal lateral flowassays. The sensitivity and specificity of this method were compared with those of established methodologiesusing Indonesian clinical isolates. In this study, 317 sputum specimens isolated from tuberculosis (TB)suspects were examined to evaluate the performance of the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit comparedto that of smear microscopy and the Xpert MTB/RIF assay. Out of 317 cases, the rate of TB-positivesamples evaluated by different methods was 33.4% (106/317; 95% CI 28.2-38.6) for smear microscopy,37.9% (120/317; 95% CI 32.5-43.2) for the Xpert MTB/RIF, and 40.7% (129/317; 95% CI 35.3-46.1) forthe PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit. Compared to the Xpert MTB/RIF as a standard reference, thePaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit was found to possess a 92.5% sensitivity (111/120; 95% CI 87.8-97.2), a 90.8% specificity (179/197; 95% CI 86.8-94.8), 86.0% PPV (111/129; 95% CI 80.0-92.0), anda NPV 95.2% (179/188; 95% CI 92.2-98.3). The PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit could be a usefulmolecular diagnostic tool to identify MTB in clinical samples in resource-limited countries, as this procedureis more cost-effective and sensitive than the Xpert MTB/RIF, and more convenient than conventional PCRgel electrophoresis approaches.
Unsur Estetika Islam pada Seni Hias Istana Raja Bugis Pangeran Paita Yunus; Soedarsono Soedarsono; SP Gustami
Al-Ulum Vol. 12 No. 1 (2012): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.358 KB)

Abstract

Continuity in the development of art, especially Hindu art Indonesia reached a new tradition at the time of the power of the king who converted to Islam, in which the development of Islamic art in Indonesia based on the palace of the king. In this cultural arts center arts fostered and developed based on a long artistic tradition with new values ​​that Islam breath. Symbolic and aesthetic elements in the building of Islam in Indonesia, is a reflection of culture in a region of breath. Big or small the role of local culture, weighing whether or not the work of pre-Islamic art, that's what color the Islamic art forms including architecture realization. The concept of Islam, i.e. every creature possessed of art values ​​have to be connected with a wealth of beauty and greatness of Allah Swt. Thus, in Islamic art has a legal status (syar'i) are governed by certain religious teachings of Islam, both contained in the Qur'an, Hadith, and the opinions of the ulama.
PENGARUH AMBLESAN TANAH (LAND SUBSIDENCE) TERHADAP PERUBAHAN LUAS GENANGAN AIR PADA DATARAN ALLUVIAL KOTA SEMARANG (STUDI KASUS : KECAMATAN SEMARANG BARAT) Muhammad Bustomi Shila Huddin; Pratikso Pratikso; Soedarsono Soedarsono
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.265 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi besar dan lamanya  amblesan karena konsolidasi juga perubahan luas genangan yang terjadi di kecamatan Semarang Barat, prediksi tersebut mencapai T90. Untuk penelitian amblesan tanah dan perubahan  luasan genangan yang terjadi di kecamatan Semarang Barat digunakan analisis laboratorium berdasarkan sampel dan data primer. Metode perhitungan pertama adalah menggunakan Rumus TERZAGHI untuk menghitung model fisik dengan pendekatan 1D. Yang kedua yaitu dengan metode perhitungan dengan menggunakan bantuan software PLAXIS untuk analisis besar dan lama penurunan lahan alluvial dan progam GIS(Geographic Information System) untuk menghitung perubahan luas genangan yang terjadi. Dengan perhitungan menggunakan pendekatan 1D Terzaghi dengan T90 didapat prediksi amblesan yang paling terkecil terdapat didaerah Madukoro 56,06 cm, sedangkan untuk Bandar Udara Ahmad 58,66 cm. Untuk perhitungan menggunakan program Plaxis 8.2 didapat prediksi amblesan di daerah madukoro mencapai 57,5 cm dan untuk daerah Bandar Udara Ahmad Yani amblesan mencapai 59,40 cm. Waktu Amblesan yang paling lama pada daerah Bandar Udara Ahmad Yani 23,64 tahun dan waktu amblesan tercepat terjadi pada daerah Madukoro dengan waktu amblesan 18,9811 tahun. Kata kunci: Alluvial, Amblesan, Genangan, PLAXIS , GIS  
KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Ari Ayu Kusumaningtyas; Pratikso Pratikso; Soedarsono Soedarsono
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.744 KB)

Abstract

Setiap proyek keteknikan (engineering project) harus mampu diwujudkan (realizable) secara teknis juga harus layak (feasible) secara ekonomis. Penelitian ini akan membahas kelayakan ekonomi teknik Pembangunan Bendungan Jragung, Kabupaten Demak, untuk mengetahui apakah layak atau tidak ditinjau dari sisi ekonomi dengan memperhitungkan nilai manfaat dan biaya dari proyek tersebut. Metode yang digunakan yaitu metode NPV, IRR, BCR dan analisa sensitivitas terhadap berbagai kemungkinan perubahan. Biaya (Cost) Pembangunan Bendungan Jragung sebesar Rp.1.093.052.715.000,00. Manfaat (Benefit) yang diperoleh dari penyediaan air baku sebesar Rp.39.190.033.575,00/tahun, PLTMH sebesar Rp.16.840.328.220,00/tahun, perikanan sebesar Rp.81.575.640.000,00/tahun, pertanian sebesar Rp.3.959.591.000,00 /tahun. Pada kondisi normal menghasilkan nilai BCR = 1,34, B-C = Rp.284.232.393.574,00 dan IRR = 18%. Analisa sensitivitas dihitung pada kondisi keuntungan turun 10%, kondisi O&P naik 10%, kondisi waktu pelaksanaan mundur 1 tahun, kondisi biaya konstruksi naik 10%. Sehingga dapat disimpulkan Bendungan Jragung Kabupaten Demak layak secara ekonomi untuk dibangun.Kata kunci : Bendungan Jragung, Kelayakan Ekonomi Teknik.
PENGARUH AMBLESAN TANAH (LAND SUBSIDENCE) TERHADAP PERUBAHAN LUAS GENANGAN AIR PADA DATARAN ALLUVIAL KOTA SEMARANG BAGIAN TIMUR (STUDI KASUS : KECAMATAN GENUK DAN KECAMATAN PEDURUNGAN) Rahmad Fuji; Pratikso Pratikso; Soedarsono Soedarsono
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.465 KB)

Abstract

Amblesan tanah di sebagian Kota Semarang menjadi masalah yang serius. Akibat amblesan tanah, kawasan permukiman menjadi lebih rendah. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan memprediksi besar dan lama amblesan tanah pada dataran aluvial akibat beban dan sifat mekanis tanah serta mengkaji dan memprediksi perubahan luas genangan pada dataran aluvial akibat amblesan tanah. Perhitungan dilakukan dengan dua cara, cara pertama menghitung model fisik dengan pendekatan 1D Terzaghi, sedangkan cara kedua memprediksi amblesan menggunakan program GEO – STUDIO hasilnya berupa prediksi besar dan lama amblesan. Sedangkan untuk menghitung luas genangan menggunakan program GIS (Geographic Information System). Hasil dari penelitian ini yang menggunakan pendekatan 1D Terzaghi, amblesan terkecil 61,2 cm dalam waktu 23,998 tahun, dan amblesan terbesar 87,6 cm dalam waktu 23,645 tahun. Sedangkan melalui program GEOSTUDIO amblesan terkecil, 85,6 cm dalam waktu 23,998 dan amblesan terbesar 102,4 cm dalam waktu 23,645 tahun. Pada tahun 2017 luas genangan mencapai 830,95 Ha sedangkan pada tahun 2040 luas genangan mencapai 1851,58 Ha. Hal ini membuktikan terjadi perubahan luas genangan sebesar 1020,61 Ha. Sampai dengan tahun 2040, dan prediksi perubahan luas genangan tiap tahun sebesar 23,902 Ha. Kata kunci : Aluvial, Amblesan, Genangan, GEO – STUDIO, GIS. 
ANALISIS PENYEBAB KERUSAKAN JALAN DESA DI KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK Winy Nurika Yuwantari; Soedarsono Soedarsono; Antonius Antonius
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.727 KB)

Abstract

Pemerintah Kabupaten Demak memiliki prioritas utama pembangunan pada bidang infrastruktur khususnya jalan desa. Kondisi jalan desa di wilayah Kabupaten Demak hampir seluruhnya telah menggunakan konstruksi perkerasan kaku, namun sebagian besar jalan desa tersebut telah mengalami kerusakan meskipun jalan tersebut berumur kurang dari lima tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh signifikan secara parsial serta serentak terhadap terjadinya kerusakan jalan desa. Lokasi penelitian dilakukan pada seluruh jalan desa di Kecamatan Dempet Kabupaten Demak yang mengalami kerusakan. Variabel yang diteliti meliputi variabel terikat dan variabel bebas yang terdiri dari pemrograman, alam, cuaca, perencanaan, pelaksanaan, pengguna jalan, dan pemeliharaan. Jumlah populasi yang diambil sebanyak 164 orang dengan sampel sebanyak 116 orang yang terdiri dari unsur instansi pemerintah, penyedia jasa, konsultan pengawas, dan masyarakat desa. Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai koefisien variabel terikat dan variabel bebas yang dirumuskan dengan persamaan : Y = 0,949-0,092X1+0,208X2+0,135X3+0,209X4+ 0,057X5+0,392X6+0,125X7. Dari uji pengaruh parsial terdapat satu  nilai signifikan variabel bebas bernilai negatif pada variabel pemrograman sebesar - 3,170. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor alam, cuaca, perencanaan, pelaksanaan, pengguna jalan, dan pemeliharaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kerusakan jalan. Sedangkan untuk variabel pemrograman mempunyai pengaruh negatif namun signifikan terhadap kerusakan jalan.Kata kunci: alam, cuaca, jalan, kerusakan, pemrograman.
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN RANDU GUNTING KABUPATEN BLORA Lalu Ardian Bagus Nugroho; Faiqun Ni’am; Soedarsono Soedarsono
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.901 KB)

Abstract

Bendungan adalah bangunan yang dibangun untuk menampung air yang selanjutnya untuk kebutuhan masyarakat. Kabupaten Blora sering mengalami kekurangan air pada musim kemarau. Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali- Juana. melakukan Proyek Pembangunan Bendungan Randugunting Kabupaten Blora. untuk menanggulangi masalah kekurangan air yang melanda Kabupaten Blora. Pada penelitian ini,menguji kelayakan proyek bendungan Randugunting. Analisa perhitungan dengan metode NPV, IRR, BCR, untuk mendapatkan nilai kelayakan Bendungan Randugunting  Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pembangunan Bendungan Randugunting layak secara ekonomis dimana dalam keadaan normal NPV = Rp 256.601.892.069, B/C = 1,59 dan IRR= 17,70% bila terjadi perubahan biaya konstruksi naik 10% NPV = Rp 211.811.147.589, B/C = 1,44 dan IRR= 17,29%, dan bila terjadi kemunduran pelaksanaan 1 th penyelesaian proyek NPV = Rp 10.580.641.240, B/C = 1,02, dan IRR= 17,64%  dari segi ekonomi layak untuk dilaksanakan.Kata kunci: Bendungan , Analisa Ekonomi, IRR, NPV, BCR
ANALISIS DAMPAK JALAN TOL TERHADAP FAKTOR SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN DI DESA KALIGANGSA KULON KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS AREA PINTU TOL BREBES TIMUR) Dhony Priyo Suseno; Soedarsono Soedarsono; Nina Anindyawati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.577 KB)

Abstract

Berdasarkan studi Ka-Andal pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang terdapat daftar prioritas dampak penting hipotetik yaitu konflik sosial, banjir/genangan, pertumbuhan perekonomian daerah, gangguan pelayanan umum, dan gangguan kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak pengoperasian jalan tol Pejagan - Pemalang Seksi II terhadap  faktor sosial, ekonomi dan lingkungan yang terjadi di desa Kaligangsa Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes serta mengetahui faktor apa yang terpengaruh paling dominan. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus di sekitar area pintu tol Brebes Timur dengan hasil sampling 100 responden dari 135 KK yang berada di jalan Gajah Mada Brebes. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS v.16.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak jalan tol terhadap faktor sosial, ekonomi dan lingkungan masuk dalam kategori sedang. Indikator faktor sosial adalah harga tanah, keamanan dan ketertiban, pendatang baru, hubungan kekerabatan, dan akses warga. Indikator faktor ekonomi adalah matapencaharian, perubahan profesi, kesempatan berusaha, omzet usaha, dan lapangan pekerjaan baru. Indikator faktor lingkungan adalah kualitas udara, kemacetan lalu lintas, kebisingan, volume sampah, dan tata guna lahan. Variabel-variabel yang paling dominan ada pada faktor sosial sebesar 34,454%, kemudian faktor ekonomi sebesar 21,351%, dan faktor lingkungan sebesar 13,913%. Kata kunci : Dampak , faktor, indikator
CHARACTERISTIC OF EXPANSIVE CLAY SOIL (Case research at Bugel Village, Godong Subdistrict, Purwodadi Regency, Central Java Province) Soedarsono Soedarsono; Pratikso Pratikso
International Conference on Coastal and Delta Areas Vol 3 (2017): The 3rd International Conference on Coastal and Delta Areas
Publisher : International Conference on Coastal and Delta Areas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Almost all civil constructions were built on the ground. However, not all soil types can be used for construction due to the load supporting capacity of the soil and the soil deformation that occurs for each different soil type. One type of soil that has many problems on its supporting capacity is expansive clay soil. It is a type of soil that has a mineral content that easily absorbs water in wet conditions and also release water easily in dry conditions so that is soil can swell and shrink in a relatively short time. The purpose of this research is to know expansive soil characteristic in Bugel Village, Godong District, Purwodadi Regency, Central Java Province covering physical and mechanical properties. Based on laboratory tests, the soil in Bugel Village has Waverage = 60.90%. From result of atterberg limit test obtained result LL = 90,75%; PL = 24.138%; SL = 23.759%; And PI = 66.612%. According to Raman with a PI of 66.612% already shows the soil is expansive ground. For Gravity Specific the results is 2,782, indicating the soil contains Montmorillonite minerals that have high passivity properties. The AASTHO classification of soil is incorporated into groups A-7-6 whereas for USCS classification is incorporated into CH zones and for English classification is entered into the zone between CV and CE. Of the three classifications can be drawn the clay soil area has a high plasticity value. For standard compaction test result, the characteristic value for maximum γunsat = 1,389 gr / cm2, γsat maximum = 1.78 gr / cm2, Woptimum = 31,46%, and n = 58,92%. And for soil swelling test can be seen the percentage of swelling is very high that is about 274%. Keywords: Soil Charactreristic, Expansive Clay Soil, Montmorillonite, Bugel Village.
Feasibility Study And Investment Analysis Of Mix Use Sentraland Semarang Soedarsono Soedarsono; Kartono Wibowo; Pramodya Pramodya
International Conference on Coastal and Delta Areas Vol 3 (2017): The 3rd International Conference on Coastal and Delta Areas
Publisher : International Conference on Coastal and Delta Areas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The construction of high-rise buildings is being done in urban areas, especially vertical buildings due to the low availability of land. The longer development of the building leads to more complex functions resulting from the fulfillment of needs for the surrounding community so that the development of the building that can accommodate all the needs of the community is the mix use building. Building with this combined function certainly has a more complex influence both in terms of economic and environmental. Required detailed economic calculations in order to obtain maximum results from the building, especially for investors who have invested for the construction of the building, for that needed a feasibility study and investment analysis. So before the project is carried out can be taken whether the project is feasible to do or not according to the results obtained calculations. The results of this study show that the feasibility study and investment analysis of mix use building that has been done can give a clear picture about the profit or loss of the project implementation for the owner who will invest or the building manager later. Keyword: Feasibility study, Investment analysis, Mix use building, Economic engineering