Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

KARAKETERISTIK ORGANOLEPTIK DAN KADAR KALSIUM CRACKERS YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG KACANG TUNGGAK (Vigna ungiculata L.) UNTUK PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS Anggi Juliana Saputri; Mia Srimiati
Jurnal Gizi dan Kuliner (Journal of Nutrition and Culinary) Vol 2, No 1 (2022): EDISI FEBRUARI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.032 KB) | DOI: 10.24114/jnc.v2i1.32011

Abstract

ABSTRAK: Salah satu faktor penyebab terjadinya osteoporosis adalah kurangnya asupan kalsium. Kacang tunggak merupakan salah satu bahan pangan dengan kandungan kalsium yang tinggi. Kacang ini dapat diolah menjadi tepung kemudian dijadikan produk crackers. Selain dapat meningkatkan kadar kalsium pada produk, penggunaan kacang tunggak pada pembuatan crackers juga dapat mengurangi penggunaan tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung kacang tunggak terhadap karakteristik organoleptik dan kadar kalsium pada pembuatan crackers. Penelitian ini adalah experimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu kontrol   F0(0%), dan tiga perlakuan F1(10%), F2 (20%), dan F3(30%). Organoleptik dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis, dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Penilaian dari uji hedonik dan mutu hedonik didapatkan  formula terpilih yaitu formula kontrol (F0) dan (F2) sebagai formula kontrol. Hasil analisis proksimat pada formula terpilih mengandung kadar air 7,39%, kadar abu 2,66%, energi total 425,73%, protein 11,32%, lemak 13,19%, karbohidrat 65,73%, dan kalsium 165,86%. Kandungan energi crackers formula terpilih dalam 100 gram sebesar 425,73 kkal dan per takaran saji (60 gram) sebesar 255,43 kkal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi kacang tunggak berpengaruh terhadap karakteristik organoleptik (uji hedonik dan mutu hedonik) crackers. Selain itu, kadar proksimat dan kalsium pada formula kontrol dan formula terpilih memiliki perbedaan yang signifikan yang menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05) pada setiap analisis, kadar kalsium crackers terpilih memiliki klaim sumber kalsium menurut ALG (2016) dengan nilai 165 mg per hari.Kata kunci: crackers, kalsium, osteoporosis,  tepung kacang tunggak
STATUS GIZI IBU SEBELUM HAMIL DAN STATUS ANEMIA IBU HAMIL MENINGKATKAN RESIKO MELAHIRKAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Khoirul Bariyyah; Mia Srimiati
Jurnal Gizi dan Kuliner (Journal of Nutrition and Culinary) Vol 1, No 1 (2021): EDISI FEBRUARI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.084 KB) | DOI: 10.24114/jnc.v1i1.22543

Abstract

Berat badan yang terlalu rendah saat konsepsi dapat meningkatkan resiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya BBLR adalah anemia pada ibu hamil. Untuk menganalisis hubungan antara status gizi dan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita periode bulan Januari – Juni tahun 2017. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni 2018. Sampel penelitian terdiri dari kelompok kasus 114 orang, kelompok kontrol 114 orang. Desain penelitian case control dengan uji regresi logistik. Data yang digunakan adalah data sekunder dari hasil pencatatan rekam medis periode Januari-Juni 2017. Terdapat 16,2% ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan atau lebih dari 35 tahun, berpendidikan diatas SMA/SLTA (66,6%), memiliki paritas ≥ 4 anak (12,7%), berstatus gizi kurang (11,8%), mengalami anemia sebesar 40,8%. Ada hubungan yang signifikan antara status gizi ibu sebelum hamil (p value = 0,000, OR = 15,73), dan status anemia ibu hamil (p value = 0,000, OR = 3,752) dengan kejadian BBLR. Status gizi sebelum hamil dan status anemia ibu hamil meningkatkan resiko melahirkan bayi BBLR
Karakteristik Organoleptik dan Kadar Kalium Cookies Lidah Kucing Substitusi Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang Kepok untuk Penderita Hipertensi Dhea Silvia Kharisma; Mia Srimiati
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 8, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v8i3.1111

Abstract

This study aimed to analyze the effect of substituting of cat's tongue cookie in the formulations of red bean flour (Phaseolus vulgaris L.) and banana flour (Musa Paradisiaca Linn) on organoleptic characteristics and potassium levels. The design of this study was experimental using a completely randomized design (CRD) consisting of 7 treatments. Organoleptic test results data were analyzed using the Kruskal Wallis test, if significant, continued with the Mann-Whitney further test. While the results of proximate levels, potassium levels and sodium levels were analyzed using an independent t-test. The results of the overall Kruskal Wallis test analysis showed that there were significant differences in each treatment (p<0.05). The results of the organoleptic analysis of the hedonic test showed that the selected formula cat tongue cookie was F3.2 (20:50:30). The proximate analysis results of the selected cat tongue cookies contain water content of 3.95%, ash content of 1.74%, energy 535.42%, fat 31.64%, protein 9.54%, carbohydrates 53.12%, potassium 475.84 mg/100g and sodium 192.11 mg/100g. The potassium contribution of selected cat tongue cookies was 475.84 mg/100g and 247 mg per serving (52 grams). The conclusion of this study was that the levels of potassium and sodium levels had significant differences (p<0.05) in each analysis. Sugesstion for this research need to analyze the biovailability of potassium, long shelf life and fiber content of cat's tongue cookies with the substitution of red bean flour and kepok banana flour. Keywords – Kepok Banana Flour, Kidney Bean Flour, Lidah Kucing Cookies, Potassium.