Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IDENTIFY MAIN FACTORS THAT INFLUENCE CORRUPTION AND SUGGEST HOW TO ERADICATE THE CORRUPTION PROBLEM IN INDONESIA Subagio subagio
Asia Pacific Fraud Journal Vol 1, No 1 (2016): Volume 1, No.1st Edition (January-June 2016)
Publisher : Association of Certified Fraud Examiners Indonesia Chapter

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.208 KB) | DOI: 10.21532/apfj.001.16.01.01.03

Abstract

Ccorruption is an extra ordinary crime which has complex problem. There are many causes of corruption; and ccorruption has negative impact to many sectors, which is causing huge losses to the state and society. During the last decade, since the Corruption Eradication Commission (CEC) of the Republic of Indonesia has been established, the eradication of corruption cases has been done massively. However, the amount of corruption cases which have been handled by law enforcement agencies tend to increase by year to year. This paper will identify what factors are causing corruption and provide the ideas how to eradicate the corruption in Indonesia. There are at least five factors that cause corruption in Indonesia. The first one is politic factor. Secondly, is ineffective of system. The third is incentive or financial pressure factor. The fourth is due to the weak of law enforcement. The last of corruption causes is lack of integrity. This paper also provides the problem solving of corruption which is a latent endemic problem in Indonesia based on law number 30 of 2002 and identify the main causes of corruption. By identifying the root causes of corruption, hopefully it can be expected for eradicating corruption effectively and efficiently.
Pengembangan Penggunaan Metoda Penelusuran Tabu untuk Pemilihan Membership Function Fuzzy Logic Control pada Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Era Purwanto; SATO Yukihiko; Mauridhi Hery Purnomo; Subagio Subagio; Makoto Chiba; Gigih Prabowo
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2005
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontroler logika fuzzy telah banyak dikembangkan untuk mengatasi masalah pengaturan kecepatan padamotor induksi. Ada beberapa kendala yang dihadapi kalau menggunakan kontroler logika fuzzystandar/konvensional dalam menentukan fungsi keanggotaannya dan rule base yang sesuai dengan sistemkontrol yang diinginkan.Teknik optimasi penelusuran “tabu” (tabu search) dapat digunakan untuk mengatasi kendala padakontroler logika fuzzy tersebut supaya rule base kontroler logika fuzzy dapat mengatur dirinya sendiri secaraotomatis ketika terjadi perubahan beban pada motor induksiMetode penelusuran tabu bisa membuat rule base kontroler logika fuzzy mengatur dirinya sendiri yangdigunakan pada pengaturan kecepatan motor induksi dan hasil performansi sistem ini menunjukkan maximumovershoot kurang dari 2%, settling time kurang dari 2 detik, rise time kurang dari 2 detik dan error steady statekurang dari 2%.Kata kunci: kontroler logika fuzzy, rule base, penelusuran tabu
Minat Berwirausaha Mahasiswa Calon Guru : Mediasi Gender? Subagio Subagio; Agus Muliadi; Sutarto Sutarto
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 4, No 1: April 2021
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v4i1.141

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui minat berwirausaha mahasiswa ditinjau mediasi gender. Studi ini merupakan penelitian ex post facto dengan pendekatan deskriptif eksploratif dengan subyek penelitian sebanyak 56 mahasiswa pendidikan biologi. Instrumen yang digunakan berupa angket tertutup dengan skala Likert dan yang telah divalidasi (validasi ahli). Data penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensial dengan uji Kruskal Wallis. Hasil studi yaitu (1) minat berwirausaha mahasiswa laki-laki memiliki rata-rata sebesar 3,28 dengan kategori Baik dan mahasiswa perempuan sebesar 3,03 dengan kategori Baik; (2) tidak ada perbedaan signifikan minat berwirausaha antara mahasiswa laki-laki dan perempuan dengan nilai signifikansi uji Kruskal Wallis sebesar 0,254 lebih besar dari nilai alpha pengujian (0,05).
ADAPTASI SOSIOKULTURAL MAHASISWA TIMOR LESTE DI YOGYAKARTA Dhea Syafira; Subagio Subagio
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Mahasiswa (Student Paper)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.77 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adaptasi sosiokulturalmahasiswa studi lanjut Timor Leste yang sedang menempuh studi lanjut diYogyakarta. Adaptasi tersebut di eksplorasi melalui penyesuaian diriterhadap budaya, tingkah laku, bahasa, dan lingkungan. Penelitian inimenggunakan metode studi kasus, karena sesuai dan menarik untukmembahas dan meneliti mengenai adaptasi sosiokultural mahasiswa TimorLeste di Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiwa TimorLeste di Yogyakarta dari beberapa Universitas. Informan penelitian terdiridari 7 (tujuh) mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta. Teknik pengumpulandata pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik penggumpulan data,yaitu: observasi, teknik wawancara, dokumentasi dan pencatatan, dan studikasus. Data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil riset ini menunjukkan keragaman suku bangsa, budaya dan bahasatidak sepenuhnya membawa permasalahan dalam pola komunikasimahasiswa Timor Leste. Salah satu yang menjadi wawancara adalahberbedaan bahasa. Proses adaptasi mahasiswa studi lanjut Timor Lestemembutuhkan adanya komunikasi verbal dan non verbal. Selain itu faktorinternal dan eksternal juga mempengaruhi adaptasi sosikultural mahasiswaTimor Leste. Faktor internal yaitu kondisi fisik dan mental, jika 2 faktortersebut tersebut terpenuhi maka dalam proses penyesuaian diri akanberhasil. Kesimpulannya adalah keragaman suku bangsa, budaya danbahasa tidak sepenuhnya membawa persoalan adaptasi komunikasi antarbudaya antara para mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta.
ADAPTASI SOSIOKULTURAL MAHASISWA TIMOR LESTE DI YOGYAKARTA Dhea Syafira; Subagio Subagio
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Mahasiswa (Student Paper)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adaptasi sosiokulturalmahasiswa studi lanjut Timor Leste yang sedang menempuh studi lanjut diYogyakarta. Adaptasi tersebut di eksplorasi melalui penyesuaian diriterhadap budaya, tingkah laku, bahasa, dan lingkungan. Penelitian inimenggunakan metode studi kasus, karena sesuai dan menarik untukmembahas dan meneliti mengenai adaptasi sosiokultural mahasiswa TimorLeste di Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiwa TimorLeste di Yogyakarta dari beberapa Universitas. Informan penelitian terdiridari 7 (tujuh) mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta. Teknik pengumpulandata pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik penggumpulan data,yaitu: observasi, teknik wawancara, dokumentasi dan pencatatan, dan studikasus. Data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil riset ini menunjukkan keragaman suku bangsa, budaya dan bahasatidak sepenuhnya membawa permasalahan dalam pola komunikasimahasiswa Timor Leste. Salah satu yang menjadi wawancara adalahberbedaan bahasa. Proses adaptasi mahasiswa studi lanjut Timor Lestemembutuhkan adanya komunikasi verbal dan non verbal. Selain itu faktorinternal dan eksternal juga mempengaruhi adaptasi sosikultural mahasiswaTimor Leste. Faktor internal yaitu kondisi fisik dan mental, jika 2 faktortersebut tersebut terpenuhi maka dalam proses penyesuaian diri akanberhasil. Kesimpulannya adalah keragaman suku bangsa, budaya danbahasa tidak sepenuhnya membawa persoalan adaptasi komunikasi antarbudaya antara para mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta.
SINYAL GEOMAGNETIK DI CEKUNGAN SENGKANG IMPLIKASI TERHADAP POLA STRUKTUR DAN KONFIGURASI BATUAN ALAS CEKUNGAN Budi Setyanta; Subagio Subagio
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 23 No. 2 (2013): Jurnal Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v23i2.91

Abstract

The intensity of magnetic anomalies at Sengkang Basin varies from -750 nTto 400 nT. Basin configuration and subsurface geological structues can be analysed by modelling of the magnetic signal of ultramafic basement. Geomagnetic analisis indicates that the Sengkang Basin is underlain by high magnetic ultrabasic rocks, and the geological structures consit of a NE-SW fold, crossedcut by a NW-SE fault. Keywords: Geomagnetic signals, Sengkang basin, ultramafic basement configuration, geological structures.
Investigasi Pendugaan Gerakan Tanah Menggunakan Metode Electrical Resistivity Tomography dan Self Potential di Daerah Pasanggrahan Baru, Sumedang Selatan Budy Santoso; Subagio Subagio; Mia Uswatun Hasanah; Hilman Suwarga
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 21 No. 1 (2020): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v21i1.497

Abstract

Land movement occur because of the movement of slope-forming material such as of soil, rock or a combination of material types to a place that is lower due to the influence of gravity. The movement of slope material can be identified by the Electrical Resistivity Tomography (ERT) Method, because this method has good lateral and vertical resolution based on rock resistivity data. The trigger factors for land movement in Anjung Village, Pasanggrahan Baru, South Sumedang, among others: an increase in water content on the slopes and the slip plane. Increased water content is influenced by infiltration of rainwater as one of the triggers of land movement,  can be detected by the Self Potential method (SP), while the slip plane can be detected by the method of Electrical Resistivity Tomography (ERT). Based on the results of the ERT and SP measurements, the results are: debris flow as a landslide plane (resistivity values: 31 – 170 Ohm.m and SP values: 5 – 13 mV), water table/water saturated layer (resistivity values: 1 – 13 Ohm.m and SP values: 14 – 34 mV), and breccias (resistivity values: 400 - 900 Ohm.m and SP values: 1-3 mV).Slip plane are estimated to be at boundary between the breccia and the material on it.Keywords: Land movement, resistivity, self potential, South Sumedang
Potensi Geologi Daerah Banten dan Sekitarnya Berdasarkan Analisis Data Anomali Gayaberat M Ervan; Subagio Subagio
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 22 No. 3 (2021): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v22i3.597

Abstract

Potensi geologi daerah Banten dan sekitarnya dianalisis berdasarkan interpretasi anomali gayaberat, baik potensi positif (sumberdaya mineral) maupun potensi negatif (kebencanaan geologi). Data anomali gayaberat yang digunakan untuk analisis potensi tersebut berupa anomali Bouguer dan anomali sisa. Kedua pola anomali ini di beberapa lokasi mempunyai hubungan langsung yang dapat dianalisis keterikatannya, sehingga memberikan pemahaman tentang hubungan struktur geologinya. Beberapa contoh, seperti Cekungan Jakarta dan Cekungan Ujung Kulon (merupakan bagian dari potensi geologi yang positif) dapat dianalisis dari kedua anomali di atas. Contoh lainnya adalah struktur geologi sesar geser (merupakan bagian dari potensi geologi negatif) berarah hampir baratlaut-tenggara. Sesar ini dapat diamati dari pola anomali Bouguer dan pola anomali sisa. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa struktur geologi yang membentuk fenomena tersebut merupakan struktur dalam yang menerus hingga ke permukaanKatakunci: Anomali gayaberat, Cekungan Jakarta, Cekungan Ujung Kulon,  potensi negatif, potensi positif,   sesar geser.
Delineation of Banyumas Sub-Basins using Gravity Anomaly Based on Trend Surface Analysis Equation Hidayat Hidayat; Marjiyono Marjiyono; Zulilmatul S Praromadani; Januar H.Setiawan; G.M. Lucki Junursyah; Subagio Subagio; Ahmad Setiawan; Andrian Ibrahim
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 22 No. 4 (2021): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v22i4.651

Abstract

A study using gravity methods in the Banyumas Basin, located in the southern part of Central Java, Indonesia had been conducted to generate a map for regional geological features in sub-volcanic basin related to petroleum system. This study used the first and second-order of Trend Surface Analysis (TSA) to separate gravity anomaly into regional and residual components. Matrix inversion is applied to obtain constants values for both the first and second-order of TSA. To interpret geological features related to oil and gas study, residual components are used for gravity anomaly. Residual anomaly is also compared for both first and second order of TSA with a regional geological map to validate the result. Residual anomaly from the second order of TSA showed a very comparable result to geological features, as shown in the regional geological map, compared to those of the first order of TSA. These results also showed a strong contrast of some important geological features such as the Gabon-Nusakambangan Formation outcrop, Karangbolong outcrop, and the eastern part of the south Serayu mountain arc. This study also displayed two potential subbasins i.e Citanduy and Majenang sub-Basin that might be a possible setting in which source rocks of the Banyumas Basin were deposited. From this study, it can be concluded that TSA showed a reliable result of separating gravity anomaly data set into regional and residual components.Keywords: Gravity anomaly, Banyumas Basin, petroleum system, trend surface analysis (TSA).