Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Biologi

DINAMIKA SENYAWA DAIDZEIN UMBI BENGKUANG (PACHYRHIZUS EROSUS) DALAM DARAH SERTA POTENSINYA PADA TIKUS PUTIH BETINA Primiani, Cicilia Novi
Prosiding Seminar Biologi Vol 10, No 3 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.076 KB)

Abstract

Hormon estrogen sering digunakan oleh masyarakat khusnya wanita untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Bengkuang merupakan kelompok tanaman fitoestrogen karena mengandung senyawa isoflavon dengan struktur kimia mirip hormon estrogen. Tujuan penelitian adalah melakukan pengujian terhadap kandungan fitoestrogen umbi bengkuang, dinamikanya dalam serum serta potensinya pada tikus butih betina. Penelitian menggunakan pendekatan eksperimen pola Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan pemberian umbi bengkuang dan senyawa sintetis daidzein pada 24 ekor tikus putih jenis Sprague Dawley umur 5 bulan selama 24 hari. Takaran daidzein yang diberikan berdasarkan kadar daidzein pada 1,5 ml perasan umbi bengkuang. Pengambilan darah dilakukan pada 3 fraksi (jam ke-8, 16, dan 24 setelah perlakuan). Pembedahan dan pengambilan organ uterus dilakukan pada hari ke-25, pembuatan preparat jaringan dengan pewarnaan HE. Pengujian kadar daidzein dianalisis dengan metode HPLC.  Perubahan  struktur jaringan uterus dianalisis secara diskriptif terhadap lapisan endometrium, miometrium dan mukosa uterus.  Hasil penelitian menunjukkan kadar daidzein dalam serum dengan pemberian perasan umbi bengkuang pada fraksi 1, 2, dan 3  lebih rendah daripada pemberian senyawa sintetis daidzein. Jaringan endometrium uterus mengalami proliferasi, serta proliferasi kelenjar uterina pada perlakuan pemberian perasan umbi bengkuang. Kesimpulan menunjukkan umbi bengkuang dapat meningkatkan kadar  daidzein yang berpotensi sebagai estrogen alami.   Kata kunci: Umbi Bengkuang; Fitoestrogen; Daidzein; Uterus
POTENSI GENISTEIN PADA SISTEM REPRODUKSI MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS) Primiani, Cicilia Novi; Lestari, Umie; Amin, Mohamad
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.028 KB)

Abstract

ABSTRAK Usaha untuk mendapatkan sarana kontrasepsi pria sebenarnya telah banyak dilakukan dengan memanfaatkan bahan alami yang berasal dari tanaman. Salah satunya adalah tanaman famili Leguminoceae yang mengandung senyawa genistein. Genistein sebagai salah satu senyawa derivat isoflavon mempuyai struktur kimia mirip dengan 17?-estradiol yang bersifat seperti hormon steroid estrogen, yang mampu menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi jantan sebagai salah satu indikator digunakannya genistein sebagai senyawa antifertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh genistein terhadap sistem reproduksi mencit jantan (Mus musculus). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimental, yang rancangannya mengikuti Rancangan Acak Kelompok. Variabel bebas adalah dosis genistein 0 mg/g, 0,0035 mg/g, 0,0042 mg/g, dan 0,0049 mg/g. Variabel terikatnya adalah sel-sel germinal dalam tubulus seminiferus testis, morfologi spermatozoa, viabilitas spermatozoa, dan kadar hormon testosteron. Data sel-sel germinal dalam tubulus seminiferus testis kadar hormon testosteron dianalisis menggunakan Analisis Varians Satu Jalan (One Way ANOVA) dengan tingkat signifikansi 5%. Selanjutnya dilakukan uji Post Hoc dengan Least Significant Difference (LSD) 5%. Data morfologi dan viabilitas spermatozoa dinyatakan dalam prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh genistein pada sistem reproduksi mencit jantan (Mus musculus). Genistein yang diberikan dengan dosis 0,0035 mg/g; 0,0042 mg/g; dan 0,0049 mg/g berpengaruh terhadap jumlah sel germinal, morfologi dan viabilitas spermatozoa. Kadar hormon testosteron berbeda nyata pada dosis 0,0049 mg/g. Kata kunci : genistein, sistem reproduksi jantan