Ningsih, Rika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Riau, Indonesia

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Tindak Tutur Ekspresif dalam Perspektif Cyberpragmatics Fatmawati Fatmawati; Rika Ningsih
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3165

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beragamnya fungsi tindak tutur ekspresif berdasarkan cyberpragmatics. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah fungsi-fungsi tindak tutur ekspresif berdasarkan perspektif cyberpragmatics. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengelaborasi fungsi-fungsi tindak tutur ekspresif berdasarkan perspektif cyberpragmatics. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini adalah aktivitas berbahasa yang terdapat dalam kolom komentar akun Instagram @detikcom yang diposting pada tanggal 9 Juni 2023 berjumlah 2509 komentar. Data dalam penelitian ini adalah seluruh tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam kolom komentar yang berjumlah 511 tuturan. Pengumpulan data dilakukan melalui dua teknik yakni teknik dokumentasi dan teknik baca. Analisis data dilakukan dengan identifikasi data, klasifikasi data, dan interpretasi hasil penelitian. Setelah dilakukan rangkaian prosedur penelitian, diperoleh 13 fungsi tindak tutur ekspresif yakni fungsi memuji, mengucapkan terima kasih, memohon maaf/memaafkan, menyalahkan, mengucapkan belasungkawa, menuduh, menaruh simpati, mengeluh, mencaci, mendukung, menolak, dan mengejek. Fungsi tindak tutur ekspresif yang dominan muncul adalah fungsi menolak. Sikap psikologis yang menyebabkan muncul tindak tutur ekspresif menolak dalam perspektif cyberpragmatics adalah tidak suka, kesal, marah, dan kecewa. Sementara itu, fungsi tindak tutur yang tidak ditemukan adalah fungsi tindak tutur ekspresif menyelak, mengucapkan selamat, menyambut, dan mengampuni. Ketidakmunculan fungsi-fungsi tindak tutur ekspresif tersebut berkaitan dengan konten postingan yang tidak mendukung. Berdasarkan perspektif cyberpragmatics, kemunculan fungsi-fungsi tindak tutur ekspresif berbeda-beda tergantung konten postingan yang ditampilkan.
Realitas Kesantunan Berbahasa Gen-Z di Era Digital Rika Ningsih; Fatmawati Fatmawati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3167

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukan banyaknya ketidaksantunan berbahasa Gen Z (mahasiswa) ketika berkomunikasi dengan dosen. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah realitas kesantunan berbahasa Gen Z (mahasiswa). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kenyataan kesantunan berbahasa Gen Z (mahasiswa) dalam berkomunikasi melalui media sosial Whatsapp dengan dosennya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini adalah aktivitas berbahasa yang terdapat dalam chat mahasiswa kepada dosennya pada aplikasi Whatsapp. Data dalam penelitian ini adalah chat mahasiswa yang mengandung skala kesantunan berbahasa Leech. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, FGD, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian analisis isi yaitu coding, klasifikasi, analisis dan deskripsi. Berdasarkan pengumpulan dan analisis data penelitian ditemukan 162 data chat mahasiswa yang mengandung beberapa skala kesantunan Leech. Skala kerugian dan keuntungan (Cost- benefit scale) ditemukan sebanyak 14 data. Skala pilihan (Optionality scale) ditemukan sebanyak 21 data. Skala ketidaklangsungan (Indirecness scale) ditemukan sebanyak 31 data. Skala keotoritasan (Authority scale) ditemukan sebanyak 25 data. Skala jarak sosial (Social distance scale ) ditemukan sebanyak 25 data. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini simpulan. Pertama, mahasiswa (Gen Z) kurang memperhatikan kesantunan dalam berbahasa. Hal tersebut tergambar dari banyaknya pelanggaran skala kesantunan Leech yang ditemukan dalam penelitian ini. Kedua, mahasiswa (Gen Z) tidak bisa lagi menempat posisinya sebagai mahasiswa yang seharusnya santun berbahasa kepada orang yang lebih tua dalam hal ini adalah dosennya. Ketiga, kesantunan berbahasa mahasiswa (Gen Z) dipengaruhi oleh teknologi yang sedang berkembang saat ini.