Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE PT KALBE FARMA, Tbk. AND PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk USING DU PONT SYSTEM IN 2012-2014 Kostini, Nenden; Dai, Ratna Meisa; Oktaviani, Dinda Rizki
AdBispreneur Vol 2, No 1 (2017): AdBispreneur
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.938 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v2i1.12919

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to compare the financial performance of PT Kalbe Farma Tbk and PT Kimia Farma (Persero) Tbk using du Pont system in 2012 until 2014. The companys financial performance seen from a return on investment along with its constituent components consisting of total assets turnover and net profit margin. The method used in this study is a comparative quantitative approach using data from the financial statements of PT Kalbe Farma Tbk and PT Kimia Farma (Persero) Tbk years 2012-2014 which includes the balance sheet and profit and loss. The processed data is secondary data. Data were analyzed using analysis du pont system. The results showed that the financial performance of PT Kalbe Farma Tbk and PT Kimia Farma (Persero) Tbk in 2010 and 2012 continued to decline. Return on investment of PT Kalbe Farma Tbk above - average industry return on investment while PT Kimia Farma Tbk is below average - average industry. PT Kalbe Farma Tbk have better financial performance of PT Kimia Farma (Persero) Tbk.Keywords: Financial performance, return on investment (ROI), total asset turnover, net                    profit margin, du pont system  ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT KALBE FARMA TBK DAN PT KIMIA FARMA PERSERO (TBK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DU PONT SISTEM TAHUN 2012 – 2014ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk dengan menggunakan du pont system tahun 2012 hingga 2014. Kinerja keuangan perusahaan dilihat dari return on investment beserta komponen penyusunnya yang terdiri dari total assets turnover dan net profit margin.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif dengan  pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data laporan keuangan PT Kalbe Farma Tbk dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk tahun 2012 - 2014 yang meliputi laporan neraca dan laba rugi. Data yang diolah merupakan data skunder. Teknik analisis data menggunakan analisis du pont system.  Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk tahun 2010 hingga 2012 terus mengalami penurunan. Return on investment PT Kalbe Farma Tbk diatas rata - rata industri sedangkan return on investment PT Kimia Farma Tbk berada dibawah rata – rata industri. PT Kalbe Farma Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dari pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk.Kata kunci: Kinerja keuangan, return on investment (ROI), total asset turnover, net profit margin,                   du pont system
PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA KOPERASI “X” BANDUNG Kostini, Nenden; Dai, Ratna Meisa; Andriani, Evi
AdBispreneur Vol 3, No 1 (2018): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewiraus
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.254 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v3i1.16919

Abstract

ABSTRACTFinancial services cooperatives are classified as Non-bank Microfinance Institutions (MFIs) and become alternative funding for micro, small and medium enterprises (MSMEs). Non-bank MFIs are believed to play a strategic role in meeting the capital needs of MSMEs. However, the role of non-bank MFIs is still low so that the potential of MSME as a supporter of economic growth can’t be realized. Cooperative "X" is a savings and loan cooperative with its own capital comes from the principal savings and compulsory savings of members, donations or grants in the form of long-term debt and short-term from the Center for Credit Cooperatives of West Java and some funds of remaining business results. Loan disbursement by Cooperative "X" continues to increase but not accompanied by an increase in own capital thus increasing the amount of debt and interest costs to be paid. This disrupts the circulation of working capital of "X" Cooperatives because most of the capital is used to cover the cost of loan interest so that remaining business results becomes lessened. This study aims to determine the effect of working capital on profitability in Cooperative "X". The research method used is descriptive-associative with quantitative approach, and simple linear regression analysis. Cash Conversion Cycle is used to measure working capital while profitability is measured by ROA. The result of the research shows that Cooperative "X" Bandung has used its working capital efficiently and profit from the use of all its assets fluctuating every year in relatively small amount, besides it is also known that working capital negatively affect profitability. Key words: Working Capital, Profitability, Cooperative, Cash Conversion Cycle, ROA ABSTRAKKoperasi jasa keuangan digolongkan sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Non-bank dan menjadi alternatif pendanaan untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). LKM Non-bank dipercaya dapat berperan strategis dalam memenuhi kebutuhan modal UMKM. Namun kenyataannya peran LKM Non-bank tersebut masih rendah sehingga potensi UMKM sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi belum dapat direalisasikan. Koperasi  “X” merupakan koperasi simpan pinjam dengan modal sendiri berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota, donasi atau bantuan dana berupa utang jangka panjang maupun jangka pendek dari Pusat Koperasi Kredit Jawa Barat dan sebagian dana SHU. Penyaluran kredit oleh Koperasi “X” terus meningkat namun tidak diiringi oleh peningkatan modal sendiri sehingga meningkatkan jumlah utang dan biaya bunga yang harus dibayar. Hal ini mengganggu sirkulasi modal kerja Koperasi “X” karena sebagian besar modal digunakan untuk menutupi biaya bunga pinjaman sehingga SHU menjadi berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada Koperasi “X”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dan analisis regresi linear sederhana. Cash Conversion Cycle digunakan untuk mengukur modal kerja sedangkan profitabilitas diukur dengan ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koperasi “X” Bandung telah menggunakan modal kerjanya secara efisien dan memperoleh keuntungan dari penggunan seluruh asetnya secara fluktuatif setiap tahunnya dalam jumlah relatif kecil, selain itu diketahui juga bahwa modal kerja berpengaruh negatif terhadap profitabilitasKata kunci: Modal Kerja, Profitabilitas, Koperasi, Cash Conversion Cycle, ROA
Indonesian Clothing SME’s Sustainable Supply Chain Operations: Mobility and Competitive Action on Competitive Advantage Zultaqawa, Zeis; Alexandri, Mohammad Benny; Rizal, Muhamad; Kostini, Nenden
International Journal of Supply Chain Management Vol 9, No 5 (2020): International Journal of Supply Chain Management (IJSCM)
Publisher : International Journal of Supply Chain Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to find out how mobility and competitive action affect the competitive advantage of SMEs business sector in the clothing industries in Indonesia. This research is based on a quantitative approach using a population of clothing industries in Bandung Regency. Samples are taken with random sampling techniques. Samples are 110 SMEs producing clothing. Data is processed using Descriptive Analysis and Path Analysis. The findings show that mobility has no impact on competitive advantaged but has high impact on competitive action also has a positive effect on competitive advantage in SMEs in Bandung Regency. This research shows that mobility and competitive action can create a competitive advantage in the clothing industries in Bandung Regency although in small impact.
Pengaruh earning per share (eps) terhadap harga saham Labiba, Azkafiras; Rasmini, Mas; Kostini, Nenden
INOVASI Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.384 KB) | DOI: 10.29264/jinv.v17i3.9953

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh earning per share terhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan yang go-public di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang go-public di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Teknik Sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling sehingga data yang diperoleh sebanyak 70. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa earning per share (EPS) tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan yang go-public di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020 karena pada nilai Adjusted R square sebesar -0,10 atau bisa dianggap 0 karena bernilai negatif, maka nilai negative ini berarti variabel  earning per share sama sekali tidak mampu menjelaskan varian dari variabel harga saham.
COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE PT KALBE FARMA, Tbk. AND PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk USING DU PONT SYSTEM IN 2012-2014 Nenden Kostini; Ratna Meisa Dai; Dinda Rizki Oktaviani
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 2, No 1 (2017): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.938 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v2i1.12919

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to compare the financial performance of PT Kalbe Farma Tbk and PT Kimia Farma (Persero) Tbk using du Pont system in 2012 until 2014. The company's financial performance seen from a return on investment along with its constituent components consisting of total assets turnover and net profit margin. The method used in this study is a comparative quantitative approach using data from the financial statements of PT Kalbe Farma Tbk and PT Kimia Farma (Persero) Tbk years 2012-2014 which includes the balance sheet and profit and loss. The processed data is secondary data. Data were analyzed using analysis du pont system. The results showed that the financial performance of PT Kalbe Farma Tbk and PT Kimia Farma (Persero) Tbk in 2010 and 2012 continued to decline. Return on investment of PT Kalbe Farma Tbk above - average industry return on investment while PT Kimia Farma Tbk is below average - average industry. PT Kalbe Farma Tbk have better financial performance of PT Kimia Farma (Persero) Tbk.Keywords: Financial performance, return on investment (ROI), total asset turnover, net                    profit margin, du pont system  ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT KALBE FARMA TBK DAN PT KIMIA FARMA PERSERO (TBK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DU PONT SISTEM TAHUN 2012 – 2014ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk dengan menggunakan du pont system tahun 2012 hingga 2014. Kinerja keuangan perusahaan dilihat dari return on investment beserta komponen penyusunnya yang terdiri dari total assets turnover dan net profit margin.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif dengan  pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data laporan keuangan PT Kalbe Farma Tbk dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk tahun 2012 - 2014 yang meliputi laporan neraca dan laba rugi. Data yang diolah merupakan data skunder. Teknik analisis data menggunakan analisis du pont system.  Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk tahun 2010 hingga 2012 terus mengalami penurunan. Return on investment PT Kalbe Farma Tbk diatas rata - rata industri sedangkan return on investment PT Kimia Farma Tbk berada dibawah rata – rata industri. PT Kalbe Farma Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dari pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk.Kata kunci: Kinerja keuangan, return on investment (ROI), total asset turnover, net profit margin,                   du pont system
ANALISIS KINERJA KEUANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KOTA TASIKMALAYA Nenden Kostini; Ratna Meisa Dai
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 4, No 2 (2019): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.702 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v4i2.21315

Abstract

Classic problems that are often encountered in Small and Medium Enterprises are generally related to the lack of management capabilities in working capital management. These limitations cause difficulties in measuring the financial performance of Small and Medium Enterprises. Measurement of financial performance, generally uses complex financial indicators for large companies so that it is not suitable when applied to Small and Medium Enterprises. This study aims to determine the condition of the financial performance of Small and Medium Enterprises in the City of Tasikmalaya. Measurement of financial performance uses simple financial ratios, which consist of current ratio, debt ratio and net margin ratio. The population and sample in this study are Small and Medium Enterprises in the Creative Industry Sector in the City of Tasikmalaya with 48 Small and Medium Enterprises. In addition to in-depth interviews with Small and Medium Enterprises, documentation studies were also conducted to collect secondary data. Processing data using a comparative or comparison method. The results of data processing show that the financial position of most of the Small and Medium Enterprises in Tasikmalaya City is in a liquid condition because the position of current assets is still greater than the current debt, and the profitability is quite good. Permasalahan klasik yang sering ditemui pada Usaha Kecil Menengah, umumnya berkaitan dengan minimnya kemampuan manajemen dalam pengelolaan modal kerja. Keterbatasan tersebut menyebabkan kesulitan dalam pengukuran kinerja keuangan Usaha Kecil Menengah. Pengukuran kinerja keuangan, umumnya menggunakan indikator keuangan yang kompleks untuk perusahaan besar sehingga tidak sesuai bila diterapkan pada Usaha Kecil Menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan Usaha Kecil Menengah di Kota Tasikmalaya. Pengukuran kinerja keuangan menggunakan rasio keuangan sederhana, yang terdiri dari current rasio, debt rasio dan net margin rasio. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah pada Sektor Industri Kreatif di Kota Tasikmalaya sebanyak 48 Usaha Kecil dan Menengah. Selain wawancara mendalam dengan pelaku Usaha Kecil Menengah, dan Dinas KUKM Kota Tasikmalaya, studi dokumentasi juga dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder. Pengolahan data menggunakan metode komparatif atau perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi keuangan sebagian besar Usaha Kecil Menengah di Kota Tasikmalaya berada dalam kondisi yang likuid karena posisi harta lancar masih lebih besar daripada utang lancarnya, serta profitabilitas yang cukup baik. Hal ini terlihat dari kondisi current rasio yang menunjukkan
PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA KOPERASI “X” BANDUNG Nenden Kostini; Ratna Meisa Dai; Evi Andriani
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 3, No 1 (2018): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.254 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v3i1.16919

Abstract

ABSTRACTFinancial services cooperatives are classified as Non-bank Microfinance Institutions (MFIs) and become alternative funding for micro, small and medium enterprises (MSMEs). Non-bank MFIs are believed to play a strategic role in meeting the capital needs of MSMEs. However, the role of non-bank MFIs is still low so that the potential of MSME as a supporter of economic growth can’t be realized. Cooperative "X" is a savings and loan cooperative with its own capital comes from the principal savings and compulsory savings of members, donations or grants in the form of long-term debt and short-term from the Center for Credit Cooperatives of West Java and some funds of remaining business results. Loan disbursement by Cooperative "X" continues to increase but not accompanied by an increase in own capital thus increasing the amount of debt and interest costs to be paid. This disrupts the circulation of working capital of "X" Cooperatives because most of the capital is used to cover the cost of loan interest so that remaining business results becomes lessened. This study aims to determine the effect of working capital on profitability in Cooperative "X". The research method used is descriptive-associative with quantitative approach, and simple linear regression analysis. Cash Conversion Cycle is used to measure working capital while profitability is measured by ROA. The result of the research shows that Cooperative "X" Bandung has used its working capital efficiently and profit from the use of all its assets fluctuating every year in relatively small amount, besides it is also known that working capital negatively affect profitability. Key words: Working Capital, Profitability, Cooperative, Cash Conversion Cycle, ROA ABSTRAKKoperasi jasa keuangan digolongkan sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Non-bank dan menjadi alternatif pendanaan untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). LKM Non-bank dipercaya dapat berperan strategis dalam memenuhi kebutuhan modal UMKM. Namun kenyataannya peran LKM Non-bank tersebut masih rendah sehingga potensi UMKM sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi belum dapat direalisasikan. Koperasi  “X” merupakan koperasi simpan pinjam dengan modal sendiri berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota, donasi atau bantuan dana berupa utang jangka panjang maupun jangka pendek dari Pusat Koperasi Kredit Jawa Barat dan sebagian dana SHU. Penyaluran kredit oleh Koperasi “X” terus meningkat namun tidak diiringi oleh peningkatan modal sendiri sehingga meningkatkan jumlah utang dan biaya bunga yang harus dibayar. Hal ini mengganggu sirkulasi modal kerja Koperasi “X” karena sebagian besar modal digunakan untuk menutupi biaya bunga pinjaman sehingga SHU menjadi berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada Koperasi “X”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dan analisis regresi linear sederhana. Cash Conversion Cycle digunakan untuk mengukur modal kerja sedangkan profitabilitas diukur dengan ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koperasi “X” Bandung telah menggunakan modal kerjanya secara efisien dan memperoleh keuntungan dari penggunan seluruh asetnya secara fluktuatif setiap tahunnya dalam jumlah relatif kecil, selain itu diketahui juga bahwa modal kerja berpengaruh negatif terhadap profitabilitasKata kunci: Modal Kerja, Profitabilitas, Koperasi, Cash Conversion Cycle, ROA
PENGARUH BEHAVIORAL FINANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PELAKU USAHA KECIL MENENGAH UNGGULAN DI KOTA CIMAHI Ratna Meisa Dai; Nenden Kostini; Pratami Wulan Tresna
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 4, No 1 (2019): Adbispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.464 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v4i1.19801

Abstract

This study aims to determine the effect of Behavioral finance on the financial performance of leading Small and Medium Enterprises in Cimahi City. Behavioral finance is actual human behavior in determining finances. Behavioral finance can connect between psychological, social and financial sciences. In this study Behavioral finance can be known through habit, capital, and Changes. Habit shows experience, history and life events. Capital shows that economy and Cultural Social. Changes shows changes made by someone to achieve a goal. Cimahi City is a city that is growing and developing, and is in a very strategic position, Cimahi is known as an industrial city with a trade and service sector as the main activity in its economy. In other words, the economy of Cimahi City relies on these three sectors, namely: the industrial sector, the trade sector and the service sector. This study has a population that is all Small and Medium Enterprises in Cimahi City which consists of 4 sectors. The sample in this study is as many as 55 Featured Small and Medium Enterprises in Cimahi City. The research method used is quantitative with regression analysis. The results of this study indicate that there are known Behavioral finance influences from Habit, capital and change on the performance of Leading Small and Medium Enterprises in Cimahi City Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  Pengaruh Behavioral finance terhadap  kinerja keuangan pelaku Usaha Kecil Menengah unggulan di Kota Cimahi. Behavioral finance  merupakan Perilaku manusia secara aktual  dalam penentuan keuangan. Behavioral finance dapat menghubungkan antara  ilmu psikologi, sosial dan keuangan. Dalam penelitian ini  Behavioral finance dapat diketahui  melalui habit, capital, and Changes. Habit menunjukkan pengalaman, history dan kejadian hidup, Capital menunjukkan bahwa ekonomi dan Cultural Sosial. Changes menunjukkan perubahan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan.  Kota Cimahi merupakan Sebagai sebuah kota yang sedang tumbuh dan berkembang, serta berada pada posisi yang sangat strategis, Kota Cimahi dikenal sebagai kota industri dengan sektor perdagangan dan jasa sebagai pokok kegiatan dalam perekonomiannya. Dengan kata lain, perekonomian Kota Cimahi bertumpu pada ketiga sektor tersebut, yaitu: sektor industri, sektor perdagangan dan sektor jasa.  Penelitian ini  memiliki populasi yaitu  seluruh Usaha Kecil Menengah di Kota Cimahi yang terdiri dari 4 sektor. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 55 Usaha Kecil Menengah Unggulan di Kota Cimahi. Metode penelitian yang digunakan yakni  kuantitatif dengan analisis regresi . Hasil penelitian ini menunjukkan  bahwa  adanya pengaruh  Behavioral finance  yang diketahui dari  Habit, capital and change terhadap kinerja Usaha kecil Menengah  Unggulan di Kota Cimahi 
FINTECH SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI PEMBIAYAAN BAGI UMKM Muhamad Rizal; Erna Maulina; Nenden Kostini
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 3, No 2 (2018): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.809 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v3i2.17836

Abstract

ABSTRACTIn 2017, more than 40 new fintech businesses is born, this financial business have emerged that have tried their luck in the Indonesian financial landscape along with the other 140s of startup that have stood before. Indonesia's fintech industry has become one of the prima donna that attracted so much attention from the financial industry actors. Investment on startup fintech began to attract a lot of interest, even some startup managed to get series A of investment this year. The fintech sectors are beginning to develop and many new products are launched.Meanwhile, the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (Ministry of Small and Medium Enterprises) launched 3.79 million micro, small and medium enterprises (SMEs) already utilizing online platform in marketing their products. This number is around 8 percent of the total perpetrators of SMEs in Indonesia, which is 59.2 million.The problem of sources of financing is a classic problem that is a barrier to the growth of SMEs who do not get financing facilities from the banking sector. Lack of financial resources makes SMEs unable to develop innovations to increase production. However, the rapid growth of financing business of fintech, such as peer-to-peer lending can now be another alternative for loan fund raisers. peer-to-peer lending is a financing business that targets the middle to lower market sectors  ABSTRAKSepanjang tahun 2017, setidaknya muncul lebih dari 40 bisnis fintech baru yang mencoba peruntungan di lanskap keuangan Indonesia bersama dengan 140-an startup lain yang telah berdiri sebelumnya. Industri fintech Indonesia memang menjadi salah satu primadona yang menarik perhatian begitu besar dari para pelaku industri keuangan. Investasi pada startup fintech mulai banyak diminati, bahkan beberapa startup berhasil mendapatkan investasi seri A di tahun ini. Sektor-sektor fintech mulai berkembang dan produk-produk baru banyak diluncurkan.Sementara itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melansir sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Jumlah ini berkisar 8 persen dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta.Masalah sumber pembiayaan merupakan masalah klasik yang menjadi penghambat pertumbuhan UMKM yang tidak mendapat fasilitas pembiayaan dari sektor perbankan. Kurangnya sumber dana menjadikan UMKM tidak dapat mengembangkan inovasi untuk meningkatkan produksinya. Namun demikian pesatnya pertumbuhan bisnis pembiayaan FinTech seperti peer-to-peer lending  sekarang ini bisa menjadi alternatif lain bagi para pencari dana pinjaman. peer-to-peer lending merupakan bisnis pembiayaan yang menyasar sektor  pasar menengah ke bawah.
Literasi Keuangan pada UMKM (Studi Pemetaan Sistematis dan Analisis Co-Authorship pada Basis Data Scopus) Yogi Sugiarto Maulana; Erna Maulina; Nenden Kostini; Tetty Herawati
Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi Vol 4, No 2 (2021): Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi, December 2021
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/organum.v4i2.132

Abstract

Financial literacy has been widely discussed in various countries with a wide range of subject areas, focuses, and loci. The purpose of this paper is to map the trends of scientific publications and map the network of authors on financial literacy, especially in the MSME sector. We have developed bibliometric analysis through VOSviewer software, supplemented by literature reviews. A total of 126 articles were obtained from Scopus related to the topics "financial literacy" and "micro small medium enterprise". We present trends in financial literacy research, author productivity, and journals, as well as detailing the network of co-authorships who have researched and published in the scientific domain. The results of the study are known that 1) The application of financial literacy in MSMEs only appeared in 2010 and experienced a significant upward trend. 2) Penulis most productive comes from china, where there are 2 authors each produce 3 articles. 3) Co-authorship has not been established between writers in each country and between countries. 4) Indonesia contributes financial literacy publications in MSMEs the most compared to other countries, with the number of publications as many as 34 articles. Lastly, the mapping provides an overview of which countries and writers are concentric and collaborate with each other on the topic of financial literacy in MSMEs.