Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Riwayat Penyakit Cerebrovaskuler Terhadap Ankle Brachial Indeks Pada Pasien Hemodialisis Amigo, Thomas Aquino Erjinyuare; Nekada, Cornelia Dede Yoshima; Wahyuningsih, Melania
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.348 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i3.262

Abstract

Gagal ginjal kronis merupakan alasan tersering tindakan hemodialisis. Ginjal pada pasien ini sudah tidak dapat bekerja secara normal. Nefron pada pasien gagal ginjal kronis telah kehilangan fungsi filtrasinya minimal 70% di bawah normal. Penyebab gagal ginjal sendiri dapat berasal dari berbagai gangguan seperti penyakit hipertensi, penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, maupun penyakit generative yang terjadi pada system regulasi tubuh yaitu gangguan cerebrovaskuler. Gangguan cerebrovaskuler mungkin tidak menjadi penyebab utama gagal ginjal kronis, namun cerebrovaskuler memiliki peran utama dalam regulasi untuk menjaga homeostatis tubuh. Peran regulasi tersebut salah satunya dapat dilihat dari situasi peredaran darah manusia melalui pengukuran nilai ankle brachial indeks. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat riwayat penyakit cerebrovaskuler terhadap nilai ankle brachial indeks. Jumlah sample pada penelitian ini adalah 135 pasien hemodialisis, dengan memperhatikan kriteria pengambilan sampel. Analisa data pada penelitian ini menggunakan chi square, dengan nilai p adalah 0,000. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat penyakit cerebrovaskuler terhadap ankle brachial indeks.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG DO NOT RESUSCITATION (DNR) DENGAN SIKAP MERAWAT PASIEN DI ICU RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Amestiasih, Tia; Nekada, Cornelia Dede Yoshima
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.22 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v4i2.109

Abstract

Do Not Resuscitation (DNR) merupakan suatu keputusan yang ditujukan pada pasien untuk dilakukan penghentian alat bantu hidup, penghindaran Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR), serta hanya mempertahankan kenyamanan. DNR masih menjadi dilema etik karena beberapa perawat merasakan simpati kepada pasien. RSUD Panembahan Senopati Bantul merupakan salah satu RS yang memiliki SOP DNR dan relatif baru diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang DNR dengan sikap perawat dalam merawat pasien DNR di Ruang ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross-sectional, responden pada peneltian ini berjumlah 20 orang yang merupakan seluruh perawat ICU, analisa data pada penelitian ini menggunakan uji somer’s. Data peneltian ini diambil pada tanggal 10-20 Oktober 2016. Berdasarkan hasil uji somer’s didapatkan hasil P value 0,679 (>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan tingkat pengetahuan tentang DNR dengan sikap perawat dalam merawat pasien DNR di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Pengaruh Terapi Napas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso Irfan, Irfan; Nekada, Cornelia Dede Yoshima
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.469 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i2.182

Abstract

Penyakit degeneratif menjadi masalah besar pada lansia. Salah satu penyakit degeneratif adalah hipertensi. Hipertensi  dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ vital seperti jantung, otak dan ginjal. Terapi napas dalam merupakan intervensi keperawatan yang dapat memperlama siklus pertukaran gas di paru-paru, meningkatkan kadar oksigen dalam darah, mempertahankan saraf simpatis dalam keadaan homeostasis, meningkatkan kerja dari baroreseptor yang akan memberikan impuls aferen menuju pusat jantung yang akan meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis selanjutnya akan merangsang pelepasan hormon asetilkolin yang dapat menurunkan denyut jantung serta membuat tubuh menjadi rileks sehingga memungkinkan untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh dari terapi napas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen pre post test with own group control design. Teknik sampel menggunakan consecutive sampling dengan 45 orang responden. Pada sejumlah responden tersebut dilakukan dua kali pengamatan yaitu sebagai data kontrol dan sebagai data intervensi, keduanya dilakukan selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terapi napas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso (p-value 0.000 (sistol), 0.016 (diastol); CI 95%). Kesimpulan penelitian menunjukan terapi napas dalam memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
Analisa Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Disinfektan Terhadap Sikap Pencegahan Penyebaran COVID-19 Eni Marlina Sofiana; Cornelia Dede Yoshima Nekada; Tia Amestiasih
Jurnal Smart Keperawatan Vol 8, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v8i2.494

Abstract

Masyarakat merupakan salah satu elemen penting yang memiliki peran sebagai agen perubahan. Hadirnya masyarakat dalam bidang pencegahan penyebaran COVID-19 ini maka diharapkan dapat memiliki tingkat pengetahuan dan sikap pencegahan yang baik di suatu wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengetahuan masyarakat tentang penggunaan disinfektan terhadap sikap pencegahan penyebaran COVID-19 di Dusun 05 Tanjung Asri Braja Emas Way Jepara Lampung Timur. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional, pendekatan deskriptif analitik. Populasi  sebanyak 87 responden. Instrumen menggunakan kuisioner dan dianalisis menggunakan uji Somers’D. Hasil ditunjukan pengetahuan responden tentang penggunaan disinfektan sebagian besar dalam kategori cukup. Sikap pencegahan penyebaran COVID-19 sebagian besar dalam kategori negatif. Hasil uji bivariat dengan p value 0,010 yang artinya ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan disinfektan terhadap sikap pencegahan penyebaran COVID-19 didusun 05 Tanjung Asri Braja Emas Way Jepara Lampung Timur. Kata kunci: pengetahuan;,sikap; desinfektan; pencegahan penyebaran covid-19The Relationship Between Community’s  Knowledge Levels  About The Use Of  Disinfectants  And Attitudes Towards  Covid-19 Spread  PreventionAbstractSociety is one important element that has a role as an agent of change. The presence of the community in the field of preventing the spread of COVID-19 is expected to have a good level of knowledge and prevention attitudes in an area. This study was aimed to analyze public knowledge about the use of disinfectants to prevent the spread of COVID-19 in Dusun 05 Tanjung Asri Braja Emas Way Jepara, East Lampung.  The method used was quantitative, with a cross sectional research design, analytical descriptive approach. The population was 87 respondents. The instrument used a questionnaire and analyzed using the Somers'D test. The results show that the respondents' knowledge of the use of disinfectants is mostly in the sufficient category. Attitudes to prevent the spread of COVID-19 are mostly in the negative category. The results of the bivariate test with a p value of 0.010 which means that there is a relationship between the level of public knowledge about the use of disinfectants to the attitude of preventing the spread of COVID-19 in the 05 Tanjung Asri Braja Emas Village, Way Jepara, East Lampung. Keywords: knowledge; attitude; disinfectant; prevention of the spread of covid-19
Pendidikan Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Pencegahan Covid-19 pada Siswa SMP Siti Fadlilah; Cornelia Dede Yoshima Nekada; Fiorentina Marsela Maturbongs
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i1.953

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit baru yang belum pernah diidentifikasi pada manusia. COVID-19 dapat dicegah dengan pengetahuan dan sikap yang baik, seperti memberikan pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah. Kegiatan pendidikan kesehatan diberikan pada tanggal 24 April 2021 secara online melalui zoominar. Pendidikan kesehatan dilakukan satu kali selama 30 menit. Jumlah peserta sebanyak 42 orang yang dibagi rata menjadi kelompok kontrol dan intervensi. Pengetahuan dan sikap diukur pretest dan posttest. Pada kelompok kontrol dan intervensi menunjukkan kenaikan rata-rata pengetahuan nilai saat posttest.Pada kelompok kontrol terjadi penurunan nilai mean sikap saat posttest, sedangkan kelompok intervensi menunjukkan adanya kenaikan mean sikap saat posttest. Hasil statistik menunjukkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan pengetahuan pretest dan posttest, p-value  0,39. Ada perbedaan sikap pretest dan posttest pada kelompok kontrol (p-value 0,012), perbedaan terjadi dilihat dari penurunan nilai sikap. Kelompok intervensimenunjukkan ada perbedaan pengetahuan dan sikap pretest dan posttest, p-value 0,009 dan 0,002. Pemberian pendidikan kesehatan terbukti meningkatkan pengetahuan tentang COVID-19 dan sikap siswa tentang pencegahan COVID-19. Upaya promosi kesehatan diperlukan untuk mengoptimalkan fungsi preventif dan promotif.
Dampak Frekuensi Pernapasan Predialisis Terhadap Kram Otot Intradialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul Cornelia Dede Yoshima Nekada; Mohammad Judha
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 22, No 1 (2019): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v22i1.604

Abstract

Proses hemodialisis juga sering menimbulkan dampak kesakitan seperti terjadinya kram otot saat intradialisis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak meningkatnya frekuensi pernapasan terhadap kram otot intradialisis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain analitik cross sectional. Penelitian ini dilakukan di ruang hemodialisis RSUD Panembahan Senopati Bantul. Subyek penelitian ini diambil secara accidental sampling. Keseluruhan subyek penelitian ini adalah 91 responden. Peneliti mengukur frekuensi pernapasan predialisis dan mengkaji kram otot  intradialisis. Penelitian ini menggunakan analisa bivariabel Chi-Square. Hasil analisa Chi-Square menunjukkan nilai p sebesar 0,020 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi napas predialisis terhadap  kram otot intradialisis. Kram otot yang terjadi selama proses hemodialisis dapat terjadi karena adanya stress oksidatif selama intradialisis. Observasi frekuensi pernapasan dapat mengantisipasi adanya risiko stres oksidatif yang mungkin akan terjadi. Kata Kunci: pernapasan, predialisis, intradialisis, kram Abstract Effect of Predialysis Respiration Rate on Intradialysis Muscle Cramps at Regional Hospital Panembahan Senopati Bantul. Hemodialysis process often causes painful impact such as muscle cramps during intradialysis. The objective of this research was to identify the increased between respiratory rate and intradialysis muscle cramps. The method of this research was analytical survey method. This research is descriptif quantitative with cross sectional design. This research conducted in hemodialysis unit in Panembahan Senopati General Hospital in Bantul. The subjects of the research taken using accidental sampling. The total research subjects were 91 respondents. The researchers measured the relationship between predialysis respiratory rate and assesed the intradialysis muscle cramps. The data analyzed with bivariate chi square. The Chi-Square analysis results showed that the p value is 0,020, meaning that there was a significant relationship between predialysis respiratory rate and intradialysis muscle cramps. Muscle cramps during hemodialysis process may occur due to oxidative stress during intradialysis. Observing respiratory rate can anticipate the risks of oxidative stress that may occur. 
Edukasi Penanganan Korban Erupsi Gunung Berapi Pada Karang Taruna Cornelia Dede Yoshima Nekada; Ida Ayu Sita Lestari Manuaba
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 6. Penanggulangan Bencana dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.615 KB) | DOI: 10.18196/ppm.26.523

Abstract

Indonesia khususnya Yogyakarta kejadian erupsi gunung berapi hampir setiap lima tahun sekali terjadi.Pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat terkait manajemen bencana masih sangat rendah,khususnya masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Pendidikan atau edukasi tentangmanajemen bencana erupsi gunung berapi sangat penting bagi pengetahuan dan kesiapsiagaan. Kegiatanini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan manajemen bencana erupsi gunung bagi karangtaruna Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Metode kegiatan menggunakan ceramahdan simulasi penangananan korban cidera ketika terjadi erupsi gunung berapi. Data yang didapatkandalam kegiatan ini kemudian dianalisa d menggunakan uji Wilcoxon dan uji Man-Whitney. Jumlahpeserta 36 kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing 18 orang. Tingkat pengetahuan pre-testkelompok intervensi paling banyak pada tingkat pengetahuan rendah dan tingkat kesiapsiagaan kurangsiap sedangkan pada post-test paling banyak tingkat pengetahuan tinggi dan tingkat kesiapsiagaan siap.Tingkat pengetahuan pre-test kelompok kontrol paling banyak pada tingkat pengetahuan rendah dantingkat kesiapsiagaan kurang siap sedangkan pada post-test paling banyak tingkat pengetahuan rendahdan tingkat kesiapsiagaan kurang siap. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan kesiapsiagaan pretest dan post-test kelompok intervensi dengan p value 0,000 (p<0,05). Terdapat pengaruh pendidikanmanajemen erupsi gunung berapi terhadap pengetahuan dan kesiapsiagaan dengan p value 0,000(p<0,05). Ada pengaruh edukasi manajemen bencana erupsi gunung berapi terhadap pengetahuan dankesiapsiagaan anggota karang taruna di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Pengaruh Hidroterapi dan Relaksasi Benson (Hidroson) terhadap Penurunan Tekanan Darah dan Nadi Riska Putri Meiyana; Cornelia Dede Yoshima Nekada; Adi Sucipto
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan (Journal of Research and Development in Health Services)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.83 KB) | DOI: 10.22435/jpppk.v3i2.2119

Abstract

Abstrak Terapi komplementer merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kesehatan. Hidroterapi dan relaksasi Benson merupakan terapi komplementer yang efektif terhadap tekanan darah dan nadi, namun masih jarang masyarakat yang memanfaatkannya. Diketahui ada pengaruh kombinasi hidroterapi dan relaksasi Benson (disebut hidroson) terhadap tekanan darah dan nadi. Metode penelitian pra-eksperimen, pre- and post- design dengan teknik purposive sampel pada 32 responden usia 26-65 tahun. Penelitian dilakukan dari tanggal 1-18 Maret 2019 di RT 19 dan 20, Sungapan V Desa Wahyuharjo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo dengan tiap responden diberikan intervensi selama 3 hari berturut-turut. Instrumen yang digunakan adalah sphygmomanometer digital untuk mengukur tekanan darah dan nadi 5 menit sebelum dan sesudah pemberian terapi. Tekanan darah dianalisis dengan wilcoxon test dan paired t-test untuk nadi. Hasil analisis menunjukkan tekanan darah sistolik sebelum terapi sebesar 118,25 mmHg dan setelah terapi sebesar 111,00 mmHg, sehingga disimpulkan terjadi penurunan sebesar 7,25 mmHg dengan ρ Value 0,0001. Tekanan darah diastolik sebelum terapi sebesar 81,25 mmHg dan setelah terapi sebesar 78,75 mmHg, sehingga disimpulkan terjadi penurunan sebesar 2,50 mmHg dengan ρ value 0,002. Nadi sebelum terapi sebesar 82,30 x/menit dan setelah terapi sebesar 80,64 x/menit, sehingga disimpulkan terjadi penurunan sebesar 1,66 x/menit dengan ρ value 0,003. Ada pengaruh yang signifikan terhadap pemberian kombinasi hidroterapi dan relaksasi Benson (hidroson) terhadap penurunan tekanan darah dan nadi di RT 19 dan 20, Sungapan V. Kata kunci: hidroterapi, Relaksasi Benson, tekanan darah, nadi Abstract Complementary therapy is one alternative to solving health problems. Hydrotherapy and Benson's relaxation are effective complementary therapies for blood pressure and pulse, but still few patients utilize it. There is a known effect of hydrotherapy and Benson relaxation combination (called hydrosol) on blood pressure and pulse. The study method was pre-experimental with pre and post design with a purposive sampling technique on 32 respondents aged 26-65 years. The study was conducted from 1-18 March 2019 in neighborhood 19 and 20, Sungapan V, Wahyuharjo Village, Lendah District, Kulon Progo. Regency Each respondent was given intervention with hydrosol therapy for 3 consecutive days. The instrument used was a digital sphygmomanometer to measure blood pressure and pulse 5 minutes before and after the administration of therapy. Blood pressure was analyzed by the Wilcoxon test while pulsing by paired t-test. The analysis showed that systolic blood pressure before therapy was 118.25 mmHg and after therapy became 111,00 mmHg, so there was a decrease of 7,25 mmHg with a p-value of 0,0001. The diastolic blood pressure before treatment was 81,25 mmHg and after therapy became 78,75 mmHg, so there was a decrease of 2,50 mmHg with a p-value of 0,002 mm. The pulse before therapy was 82,30 x / min and after therapy became 80,64 x / min, so there was a decrease of 1,66 x / min with ρ-value 0,003. There is a significant effect of giving a combination of hydrotherapy and Benson relaxation (hydrosol) on reducing blood pressure and pulse among 32 subjects in neighborhood 19 and 20, Sungapan V. Keywords: hydrotherapy, Benson Relaxation, blood pressure, pulse
Anxiety Level During Covid-19 on the Preparedness of New Normal Adaptation Cornelia Dede Yoshima Nekada; Thomas Aquino Erjinyuare Amigo; Pauliunus Deny Krisnanto
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disaster is a sudden and damaging event, causing both physical and mental harm. From 2019 to the present of 2020, the whole world, including Indonesia, has experienced a pandemic caused by COVID-19. The high number of death victims, the way this disease spreads, social effects for the sufferers and the families, and the unavailability of certain medicines, has caused the anxiety amidst the society. In June 2020, the Indonesian Government socialized the policy for new normal adaptation to the society. This new normal adaptation allows people to conduct their usual activities by maintaining health protocols to prevent the threats of being exposed to COVID-19. However, there are many people who ignore this policy, so this condition worries other people. This study was carried out in an aim to analyze the relationship between people’s anxiety regarding COVID-19 and their preparedness for new normal adaptation. This study analyzed the correlational relationship between the two variables. This study used a cross-sectional quantitative design. The sampling technique in this study was an accidental sampling, with 300 Sleman residents as the sample in the age of 10-70 years who were cooperative and willing to be the respondent of this study. The data in this study were taken directly through google form. The correlation test applied the Spearman Rank. The results of this study show that there is a relationship between the COVID-19 anxiety and the preparedness for new normal adaptation, with p-value = 0,000 and r = - 0.261.
PENGARUH EDUKASI PERAWATAN JANGKA PANJANG PADA LANSIA DENGAN PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI AREA KOMUNITAS Thomas Erjinyuare Aquino Amigo; Cornelia Dede Yoshima Nekada
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.101 KB) | DOI: 10.32584/jikk.v2i2.408

Abstract

The elderly population which increases rapidly along with the downgrading of various systems generate impacts on the health condition of the elderly, thus, long-term care is required. The long-term care requires health cadres or caregivers who support the health workers, however, health cadres or caregivers need to conceive a decent knowledge regarding long-term care on the elderly. According to this phenomenon, therefore, the researchers were interested to conduct a study concerning the impact of the long-term care education for elderly on the knowledge of health cadres. This research aimed to discover the impact of long-term care education for elderly on the knowledge of health cadres in Pokoh Hamlet, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Special Region. The research was performed through a quasi-experimental method with nonequivalent control group pre and posttest design. The knowledge of the respondent was measured before the education regarding long-term care is provided, then, the respondents were educated, and the knowledge of cadre about long-term care was measured at end of the meeting. Respondents involved in this research were individuals who follow the education and cadres or local people who nurse the elderly. The knowledge of cadres was measured through the questionnaire of long-term care. The statistical hypothesis test was performed on the obtained data through Wilcoxon’s test. A total sampling was used as the sampling technique in this research which resulted in 16 respondents as the sample. The results of this research indicated that the median score of the knowledge of health cadres was 39.5 before the intervention and 45 after the intervention with 0.000 of p-value, there was a significant difference of knowledge between before and after the long-term care education was given on health cadres. The conclusion is that there was a significant difference between the long-term care education with the knowledge of health cadres. Health cadres are expected to be able of performing screening on elderly who require long-term care and also capable of performing long-term care on the elderly which focused on the fulfillment of basic needs.