Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDUGAAN PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata Forskal) DI PERAIRAN KARANGSONG, INDRAMAYU, PROVINSI JAWA BARAT Iqra Putra Sanur; Sulistiono Sulistiono; Yonvitner Yonvitner; Dudi Muhammad Wildan; Ayu Ervinia
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2880.965 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.27-38

Abstract

Mudcrab (Scylla serrata Forskal) is one of several dominant species in the fish production from Karangsong coastal waters, Indramayu Regency. However, effort to manage the mudcrab in the waters is still limited. This study aimed to estimate a growth of the mudcrab as a base for crab management at the waters. Monthly sampling of the crab in the study area was conducted according to fisherman catch using bamboo trap for 4 months (Juni-September 2013). Carapace width and weight were employed for calculating frequency distribution, growth pattern, and growth. Growth estimation of the crab was calculated using Von Bertalanffy equation. This study revealed that the carapace width of the mudcrab ranged of 60-138 mm (male), and 74-139 mm (females). Crab’s growth patterns of the mud crab was negative allometric, W = 0.0003L2.8793 (male) dan W = 0.003L2.3210 (female). Through analysis of growth parameter estimation, it was obtained the following equatiosn: Lt = 157.35 [1-e(-0.39(t+0.26)] (male), and Lt = 147.99 [1-e(-0.42(t+0.24)] (female).
EVALUASI PENGGUNAAN PASIR MALANG SEBAGAI BAHAN FILTER TERHADAP KUALITAS AIR, RESPON FISIOLOGI DAN PRODUKSI KEPITING BAKAU Scylla serrata Yuni Puji Hastuti; Arul Tabah Prastomo; Ridwan Affandi; Wildan Nurussalam; Dudi Muhammad Wildan; Syamsul Bahri Agus
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v12i3.32939

Abstract

Kepiting bakau Scylla serrata merupakan salah satu komoditas krustasea yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu kendala yang belum terpecahkan dalam pemeliharaan kepiting bakau adalah tingkat stres kepiting akibat kualitas air yang menurun. Sistem resirkulasi merupakan salah satu cara untuk menjaga kualitas air selama pemeliharaan kepiting budidaya dengan penggunaan air yang sama dan berputar terus menerus melalui filter. Sistem ini dapat menggunakan berbagai material filter fisik, seperti zeolit, pasir dan material lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pasir malang sebagai filter fisik dalam budidaya kepiting bakau yang berpengaruh positif terhadap respons fisiologis dan produksi kepiting bakau. Penelitian ini dilakukan menggunakan sistem resirkulasi dengan rancangan acak lengkap yang dilakukan dalam lima perlakuan dengan tiga ulangan, yaitu pasir malang dengan bobot 0 kg (kontrol), 5 kg, 10 kg, 15 kg, dan 20 kg. Hasil penelitian membuktikan bahwa respons fisiologis dan produksi kepiting bakau terbaik diamati pada perlakuan pasir malang dengan bobot 5 kg. Perlakuan ini menunjukkan laju pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan panjang mutlak, dan tingkat kelangsungan hidup kepiting bakau dengan nilai tertinggi masing-masing sebesar 0,18±0,061%, 0,13±0,05 g/hari, 0,0016±0,00006 cm/hari, dan 77,77%, namun memiliki rasio konversi pakan terendah yaitu 3,76±004. Selain itu pada perlakuan 5 kg memiliki nilai kualitas air yang mendekati kontrol.
Struktur populasi tiram pasifik (Crassostrea irredalei, Thunberg 1793) di Pabean Ilir, Indramayu: Struktur populasi tiram pasifik (Crassostrea irredalei, Thunberg 1793) di Pabean Ilir, Indramayu Fredinan Yulianda; Agustinus M. Samosir; Risna Rosalina Siregar; Dudi Muhammad Wildan
Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management Vol 1 No 2 (2020): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.1.2.38

Abstract

Tiram pasifik (Crassostrea irredalei) termasuk kelas Bivalvia atau kerang-kerangan yang bersifat filter feeder. Tiram telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur populasi tiram pasifik di Pabean Ilir, Indramayu. Tiram yang digunakan dalam penelitian adalah hasil tangkapan langsung di lokasi penelitian dari April–Agustus 2016 dengan metode purposive sampling yang dikombinasikan dengan pengambilan contoh acak. Tiram yang terkumpulkan selama penelitian sebanyak 1591 individu dengan jumlah tiram betina sebanyak 1156 individu dan tiram jantan sebanyak 435 individu. Kepadatan tiram pada masing-masing bulan tergolong rendah hingga sedang. Panjang cangkang rata-rata tiram yang dikumpulkan sebesar 70,24 mm. Terjadi penurunan populasi ditandai dengan ukuran tiram tertangkap semakin kecil.
Kemampuan Kijing Lokal (Pilsbryoconcha exilis) Mereduksi Limbah Organik Budidaya Ikan Sidat (Anguilla sp.) Dudi Muhammad Wildan; Ridwan Affandi; Niken Tunjung Murti Pratiwi
Musamus Fisheries and Marine Journal Volume 4 Number 1, October 2021
Publisher : Faculty of Agriculture Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mfmj.v0i0.3532

Abstract

The release of organic waste into the waters due to the Eel (Anguilla sp.) rearing activity will cause eutrophication. Efforts to reduce organic waste can be done by using local mussel (Pilsbryoconcha exilis) because it has biofiltration capabilities. The purpose of this study was to determine the ability of local mussels in reducing organic waste. The research design used in this study was a randomized block design (RBD), with treatment in the form of differences in waste concentration (50% and 100%), while the group was in the form of differences in the size of the gravestone (small, medium, and large). The results showed that mussel was able to reduce organic matter, the effective time of local mussel (P. exilis) to reduce organic waste from the cultivation of eel (Anguilla sp.) Was in the first 6 days. The most effective treatment is the use of 100% waste concentration and small mussel. This treatment was able to reduce COD values ​​by 66.1 mg/L (28%), turbidity by 187.2 NTU (16%), TSS by 134 mg/L (36%), and ammonia by 0.004 mg/L (24%), and increased biomass by 7.21 grams (3%).