Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FERTILITAS DAN PERSENTASE EMBRIO KERBAU SAMPAI MORULA YANG DIKULTUR DENGAN PENAMBAHAN GLUTATHIONE SECARA IN VITRO Harissatria Harissatria; John Hendri
Jurnal Peternakan Vol 13, No 1 (2016): Februari 2016
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v13i1.2384

Abstract

The concentration of high fat content in buffalo embryo culture media is very influential on the increase in oxidative stress that occurs in conditions of in vitro. The occurrence of increased oxidative stress in the process of embryo culture in vitro, would result in lower percentage of embryo culture until the morula stage (32) cells. The purpose of this study was to determine the percentage of fertilized oocytes supplemented with glutathione. To know the development of the embryo until the morula stage (32) cells were cultured in the culture medium supplemented with glutathione (GSH). To determine the viability of morula stage embryo or 32 cells. The materials used in this study is ovarian buffaloes and methods used in this study is an experimental method in the laboratory. Based on these results it can be concluded that the addition of glutathione 1.5 mM in media oocyte maturation buffalo in vitro provide a significant influence on the percentage of maturation ie          (P <0:01) or 62.5% and in line with the high percentage of oocytes matured in treatment increase glutathione 1.5 mM, then the percentage of oocytes were successfully fertilized also higher, namely 88.98%. Furthermore, the addition of 3 mM glutathione in embryo culture media in vitro buffalo give a significant influence on the percentage of embryo development to the morula stage or cell 32, namely (P <0.01) in, or 40.73%. 
PKMS CABE MERAH UNGGUL DI JORONG JOPANG NAGARI JOPANG MANGANTI KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT Helti Andraini; Dara Surtina; Harissatria Harissatria; Renfiyeni Renfiyeni; Friza Elinda; John Hendri; Mahmud Mahmud; Mardianto Mardianto
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2020): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v1i3.1195

Abstract

Usaha tani cabai merah yang ada pada kelompok tani Gonjong Merah yang berada di Nagari Jopang manganti Kecamatan Mungka merupakan kelompok tani cabe merah keriting semenjak tahun 2012. Permasalahan yang ada pada kelompok tani mira adalah 1. Kurangnya sosialisasi dan pelatihan dan edukasi yang didapat dari instansi terkait tentang sistem budidaya cabai merah. 2. Petani cabai merah tidak pernah mengukur pH dari tanah saat penanaman. Setiap petani terus menanan cabai merah di lahan secara berulang-ulang tanpa mempertimbangkan kondisi tingkat keasaman dari tanah. 3. Tidak pernah menerapakan teknologi mulsa plastik. 4. Petani mitra ini tidak tahu bagaimana teknik dan cara pemupukan yang baik pada tanaman cabai. 5. Permasalahan lain yang dirasakan oleh mitra ini adalah sulitnya mendapatkan bibit cabai merah yang baik dan unggul. Metode kegiatan adalah dalam bentuk pelatihan dan pembinaan yang dilakukan selama delapan bulan. Hasil dari kegiatan adalah menyediakan bibit unggul cabe merah keriting varitas kencana, obat-obatan, fungisida, desinfektam, perbaikan pemupukan, mulsa plastik dan pH meter.
PENERAPAN TEKNOLOGI SPERMATOZOA HASIL SEXING UNTUK KETERSEDIAN SAPI POTONG DI KELOMPOK TANI GARPONDO KABUPATEN SOLOK Dara Surtina; Harissatria Harissatria; Delsi Afrini; John Hendri; Mahmud Mahmud; Mardianto Mardianto; Renfiyeni Renfiyeni; Friza Elinda; Alfian Asri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2689

Abstract

Kelompok tani Garpondo merupakan kelompok tani yang bergerak dalam pembibitan dan penggemukan sapi potong unggul jenis Simmental. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra selama ini adalah rendahnya tingkat kelahiran anak sapi denis kelamin jantan yang bisa dijadikan sebagai bakalan untuk penggemukan. Selanjutnya, hasil sampingan dari feses dan urin sapi tidak termanfaatkan untuk diolah menjadi sumber energi alternatif seperti gas bio. Solusi yang akan diterapkan untuk mengatasi masalah mitra ini adalah melakukan aplikasi inseminasi buatan dengan spermatozoa hasil sexing (jantan). Dengan ketersedian spermatozoa hasil sexing jantan dari tim pengabdian, maka aplikasi penerapan teknologi dengan inseminasi buatan akan menghasilkan kelahiran anak sapi jantan yang di inginkan oleh mitra karena nilai jual yang tinggi dan penggemukan dengan mudah. Selanjutnya melakukan pengolahan limbah peternakan seperti feses dan urin untuk pembuatan gas bio sebagai energi alternatif bagi kelompok mitra. Pembuatan gas bio ini menggunakan drum air kapasitas 1.100 liter/unit sebagai biodegester dan bisa menghasilkan gas bio yang siap dipakai oleh mitra. Ampas feses hasil fermentasi gas bio tersebut selanjutnya diolah lagi menjadi pupuk kompos yang bisa di jual kepada petani untuk tanaman pertanian dengan harga Rp. 25.000/karung. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah dengan penyuluhan dan praktek langsung ke lokasi mitra. Peternak juga akan dilatih dan diterapkan pembuatan fermentasi limbah pertanian sebagai alternatif pakan ternak.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERNAK POTONG MELALUI PENYEDIAAN PAKAN FERMENTASI DAN PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT MULUT DAN KUKU DI KELOMPOK TANI SAPAKEK BASAMO KOTA SOLOK Dara Surtina; Rica Mega Sari; Tri Astuti; Syahro Ali Akbar; John Hendri; Alfian Asri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i2.5624

Abstract

Sapakek Basamo adalah satu kelompok tani ternak yang berada di Rimbo Berantai Kelurahan Tanah Garam Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok yang berdiri sejak tahun 2019. Jenis usaha yang dijalankan adalah pegembangan usaha ternak sapi pembibitan dan penggemukan sapi potong unggul jenis Simmental. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani ternak selama ini adalah masih rendahnya ketersediaan pakan yang berkualitas serta rendahnya ilmu pengetahuan tentang upaya pencegahan dan pengendalian penyakit pada ternak sapi baik pada kelompok sapi pembibitan maupun sapi penggemukan. Umumnya pemberian pakan berupa hijauan rumput lapangan, jerami padi dan ampas tahu, hal ini menunjukkan rendahnya kualitas pakan yang diberikan dan menyebabkan pengembangan sapi bibit dan sapi penggemukan berjalan lambat. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diberikan penyuluhan ilmu pengetahuan terutama tentang penyediaan pakan berupa tehnologi pakan fermentasi dan upaya pencegahan dan pengendalian penaykit mulut dan kuku yang sedang mewabah pada saat ini. Metode yang dipakai dalam kegiatan pengabdian ini berupa metoda penyuluhan/ceramah dan diskusi bersama anggota kelompok tani ternak. Dari hasil pengabdian ini anggota kelompok tani ternak sangat antusias mengikut kegiatan penyuluhan dan berdiskusi langsung bersama tim pengabdian. Tehnologi penyediaan pakan ternak dengan fermentasi sudah dipahami begitu juga pentingnya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit mulut dan kuku pada ternak. Peternak mengharapkan sekali untuk dilaksanakan kegiatan vaksinasi PMK oleh pihak terkait sebagai upaya pencegahan PMK.
Pengaruh Warna Kerabang Telur Ayam Arab Golden (Gallus turcicus) terhadap Susut Bobot, Nilai Haugh Unit dan pH Albumen: ayam Arab John Hendri; alfian asri asri; Friza Elinda; rizqia Fauziah
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Program Studi peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v2i2.82

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna kerabang telur ayam Arab Golden terhadap susut bobot, nilai Haugh Unit dan pH albumen. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu skor warna kerabang telur ayam Arab Golden : P1 (30), P2 (40), P3 (50) dan P4 (60). Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 3 butir telur. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan skor warna kerabang telur ayam Arab Golden menghasilkan perbedaan tidak nyata terhadap susut bobot, nilai HU dan pH albumen. Susut bobot (%) yang dihasilkan yaitu 2,93 ± 1,14 (P1), 2,35 ± 0,38 (P2), 2,96 ± 0,36 (P3) dan 2,34 ± 0,51 (P4). Nilai HU yang dihasilkan yaitu 38,44 ± 0,63 (P1), 37,79 ± 1,09 (P2), 38,16 ± 1,34 (P3) dan 38,58 ± 0,52 (P4). pH albumen yang dihasilkan yaitu 10,02 ± 0,18 (P1), 10,09 ± 0,15 (P2), 9,98 ± 0,15 (P3) dan 9,94 ± 0,21 (P4). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) perbedaan skor warna kerabang telur ayam Arab Golden yang disimpan selama 14 hari tidak menghasilkan perbedaan terhadap susut bobot, nilai Haugh Unit dan pH albumen, 2) telur ayam Arab Golden yang disimpan selama 14 hari memiliki nilai HU kategori B.
PENGARUH DOSIS JAMUR PELAPUK PUTIH (Phanerochaeta chrysosporium) PADA FERMENTASI LIMBAH SERAI WANGI TERHADAP KANDUNGAN SERAT KASAR, LEMAK KASAR DAN BETN John Hendri; Dara Surtina; Rica Mega Sari; Fitria Sonata; Syafrizal Syafrizal
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Program Studi peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dosis inokulum jamur pelapuk putih (Phanerochaeta chrysosporium) pada hasil fermentasi limbah penyulingan serai wangi yang telah dicuci menggunakan buah lerak terhadap kandungan serat kasar, lemak kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Penelitian ini dilaksanakan dengan metoda eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah P0 ( Tanpa fermentasi), P1 (Fermentasi Limbah serai wangi dengan dosis inokulum 3%, P2 (Fermentasi limbah serai wangi dengan dosis inokulum 5%), P3 (Fermentasi limbah serai wangi dengan dosis inokulum 7% dan P4 (Fermentasi limbah serai wangi dengan dosis inokulum 9%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pengaruh dosisi jamur pelapuk putih (Phanerochaeta chrysosporium) pada fermentasi limbah serai wangi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadapa kandungan serat kasar dan BETN tetapi berbeda tidak nyata (P>0.05) terhadap kandungan lemak kasar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh dosis jamur pelapuk putih (Phanerochaeta chrysosporium) pada fermentasi limbah serai wangi memberikan pengaruh berbed sangat nyata menurunkan kandungan serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nirogen tetapi berbeda tidak nyata terhadap kandungan lemak kasar.
INSEMINASI BUATAN TEPAT WAKTU DENGAN TEKNIK SINKRONOSISI ESTRUS PADA KELOMPOK TANI KIAT KARSA DI NAGARI KOTO BARU KABUPATEN SOLOK Harissatria Harissatria; John Hendri; Delsi Afrini; Dara Surtina; Friza Elinda; Alfian Asri; Yusmi Nelfi; Rica Mega Sari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.12122

Abstract

Salah satu potensi peternakan yang dapat di kembangkan di Kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat adalah usaha peternakan sapi potong karena keadaan geografis sangat mendukung. Kelompok tani Kiat Ka rsa merupakan kelompok yang bergerak dalam bidang peternakan sapi potong. Kelompok tani ini telah lama berdiri, tetapi pengetahuan peternak dalam mendeteksi berahi, melakukan perkawinan pada ternak dan mengolah pakan dari limbah pertanian masih terbatas. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan, informasi, dan praktek langsung dilapangan kepada peternak mitra tentang masalah pengamatan berahi, perkawinan ternak tepat waktu serta pelatihan dan praktek langsung mengolah dan memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak sapi potong. Target khusus dari pengabdian ini adalah peternak mampu medeteksi beahi pada sapi potong, peternak mampu mengawinkan ternaknya dengan cara teknologi Inseminasi Buatan (IB) tepat waktu sehingga dapat menghasilkan kebuntingan dan dapat memperpendek calving interval. Selanjutnya peternak mampu mengolah pakan ternak dari limbah pertanian sehingga peternak tidak sulit mencari pakan untuk ternak sapi yang dipeliharanya. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah dengan penyuluhan pada peternak. Setelah penyuluhan dilakukan praktek langsung dilapangan tentang perkawinan pada ternak dengan singkronisasi estrus dengan hormone PGF2? dan selanjutnya ternak di kawinkan dengan cara inseminasi buatan secara tepat waktu. Praktek langsung dilapangan juga dilaksanakan dengan membuat fermentasi dan amoniasi dari limbah pertanian untuk sumber pakan sapi potong. Setelah kegiatan tersebut berakhir diharapkan peternak mampu melanjutkan kegiatan yang telah di contohkan secara terus menerus. Dari hasil kegiatan PKM yang telah dilakukan, setiap anggota kelompok tani sudah mengerti masalah penanganan reproduksi ternak, menajemen pemeliharaan, penanggulang penyakit dan pengolahan pakan ternak dari limbah pertanian.
Kualitas Semen Beku Sapi Simmental, Limousin dan Frisian Holstein dengan Metode Thawing yang Berbeda Harissatria Harissatria; John Hendri; Friza Elinda; Jaswandi Jaswandi; Hendri Hendri; Zumarni Zumarni; Delsi Afrini
Jurnal Peternakan Vol 20, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v20i1.19563

Abstract

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini untuk menilai kualitas semen beku sapi jenis Simmental, Limousin dan Friesian Holstein yang meliputi persentase motilitas, viabilitas dan abnormalitas post thawing. Semen yang pakai pada penelitian ini berasal dari Balai Inseminasi Buatan Lembang sebanyak 90 mini straw. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok tiga perlakuan suhu dan waktu thawing dan 15 kali ulangan sebagai kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh suhu dan waktu thawing berpengaruh nyata terhadap motilitas dari ketiga semen beku yaitu 49,33±5,62% pada Simmental. Selanjutnya persentase viabilitas juga berpengaruh nyata pada P3 yaitu 71,06±5,89%. Sedangkan pada persentase abnormalitas tidak berpengaruh disetiap perlakuan. Kata kunci: Semen beku, sapi, thawing, suhuSimmental Bull, Limousine, and Friesian Holstein Frozen Cement Quality with Different Thawing MethodsABSTRACT. This study aims to determine the quality of frozen semen of Simmental, Limousin and Friesian Holstein cattle which includes the percentage of motility, viability and post thawing abnormalities. The frozen semen used in this study came from the Lembang Artificial Insemination Center with 90 mini straws. The method used in this study was experimental using a randomized block design with three treatments of temperature and thawing time and 15 replications as a group. The results showed that the effect of temperature and thawing time had a significant effect on the motility of the three frozen cements, namely 49.33±5.62%.Furthermore, the percentage of viability also had a significant effect on P3, namely 71.06±5.89%. While the percentage of abnormalities did not affect each treatment.
The Effect of Postpartum Body Condition on the First Oestrus after Calving on the First Simmental Cross (G1) S. Syafrizal; John Hendri
Chalaza Journal of Animal Husbandry Vol 6, No 2 (2021): Chalaza Journal of Animal Husbandry
Publisher : UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.173 KB) | DOI: 10.31327/chalaza.v6i2.1567

Abstract

The body's condition after calving affects the return of Oestrus postpartum, and minimizing this period is important for several reasons. The study aimed to determine the effect of postpartum body condition on the first Oestrus on the first Simmental-cross (G1) carried out in Koto XI Tarusan and Bayang sub-districts, Pesisir Selatan District, West Sumatra province. The body condition of beef cows during calving dramatically impacts subsequent reproductive performance. The postpartum interval is the time from calving to first Oestrus after calving. Body condition postpartum affected the next first Oestrus. This research was conducted by survey method, using 83 G1, which were grouped based on thin (28 head), moderate (39 head), and fleshy (16 head). The detection of Oestrus is carried out starting after calving until the symptoms of Oestrus using a "heat detector" The data obtained were analyzed descriptively (mean, standard deviation). A comparison test was performed with the t-test. The results showed that the first Oestrus in thin, moderate, and fleshy cows were 76.00 + 9.82 days, 52.63 + 7.79 days, and 47.31 + 5.50 days. The results of the t-test showed that the body condition significantly affected the return of first Oestrus postpartum.