p-Index From 2019 - 2024
1.376
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNIKA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : TEKNIKA

PERANCANGAN ALAT PEMINDAH MASAKAN YANG AMAN : KAJIAN MATERIAL Yeny Pusvyta; Reny Afriany
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.001 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v1i1.3

Abstract

ABSTRACT In designing a prototype of a transporter cuisine, study material at the prototype is very necessary because the material contact with the hot oil is a medium for frying food. This study was conducted to find out whether the material used was food grade, by examining the properties of materials that make up the components of the tool. Selection of material with the chart Melting point in ceramic , metal and polymer and Bubble charts strength vs. maximum service temperature gives an overview of where the material that may be used which is in food grade criteria and should not be used so that users of such tools is not compromised health . Keywords: prototype of a transporter cuisine, material, food grade
ANALISA KONSERVASI ENERGI PENCAHAYAAN PADA GEDUNG KULIAH DI UNIVERSITAS IBA Bahrul Ilmi; Reny Afriany
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.218 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v2i2.28

Abstract

Konservasi energi bermakna bahwa energi yang terpakai sesuai dengan yang kita butuhkan, artinya energi yang kita pakai tidak berlebihan yang mengakibatkan energi terbuang percuma dan juga tidak kekurangan yang dapat mengurangi kenyamanan penggunanya, sehingga tidak berdampak pada kesehatan tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisa konservasi energi sistem pencahayaan alami dan buatan di setiap ruangan pada gedung kuliah di Universitas IBA pada saat ini, dan sistem pencahayaan yang ideal sesuai ketentuan SNI 6197:2011. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu melakukan pengumpulan dan pengolahan data dimensi ruangan dan lubang masuk cahaya/jendela, lalu dilakukan perhitungan dan analisa sistem pencahayaan alami ruangan, kemudian dilakukan perhitungan dan analisa sistem pencahayaan buatan saat ini. Jika pencahayaan saat ini masih belum memenuhi SNI maka dilakukan perencanaan dan perhitungan sistem pencahayaan buatan sesuai SNI. Kesimpulan penelitian ini, dari 104 ruangan yang diteliti, terdapat 56 ruangan cukup dapat memanfaatkan pencahayaan alami dan 48 ruangan lainnya kurang dapat memanfaatkan pencahayaan alami disebabkan kurangnya lubang cahaya dan jendela ruangan atau posisinya yang terhalang dari masuknya sinar matahari, daya pencahayaan lampu yang terpasang di semua ruangan pada semua fakultas di Universitas IBA pada saat ini masih jauh dibawah ketentuan SNI, daya lampu per luas lantai hasil perhitungan yang sesuai SNI masih dibawah daya maksimum yang diijinkan. Kata Kunci: Konservasi Energi, Sistem Pencahayaan, Universitas IBA
PENGARUH VARIASI SUHU TEMPERING 200oC 400oC 600oC TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN BAJA JIS G4801 SUP 9 Septian Pranata; Asmadi Asmadi; Tarmizi Husni; Reny Afriany
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.88 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v7i2.146

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu tempering terhadap kekerasan dan ketangguhan baja karbon medium SUP 9 yang dilakukan proses tempering. Spesimen dibagi menjadi 2 bagian yaitu spesimen tanpa perlakuan dan spesimen dengan perlakuan pemanasan pada suhu 850oC dengan waktu penundaan 1 jam, kemudian di quench air. Proses ini menghasilkan baja yang keras, rapuh dan getas. Kemudian spesimen tersebut di temper kembali dengan variasi suhu temper 200oC, 400oC dan 600oC dengan waktu penundaan 30 menit dan selanjutnya dilakukan pendinginan udara. Dengan memanaskan kembali baja tersebut maka akan didapatkan baja yang mempunyai kekerasan yang lebih rendah dari baja yang dilakukan pemanasan pada suhu 850oC, tetapi mempunyai nilai ketangguhan yang lebih besar dibandingkan dengan baja yang di panaskan pada suhu 850oC. Dari hasil pengujian menunjukkan nilai kekerasan paling rendah yaitu pada suhu temper 600oC. Dari hasil pengujian impak menunjukkan nilai ketangguhan bahan paling rendah yaitu pada suhu temper 200oC. Hal ini menunjukkan semakin besar suhu temper yang digunakan maka semakin menurun kekuatan tariknya dan sebaliknya semakin besar suhu temper yang digunakan maka semakin besar pula nilai ketangguhan baja tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan dan ketangguhan baja setelah ditemper berbanding terbalik. Kata Kunci: quenching, suhu tempering, kekerasan, ketangguhan.
PENGARUH VARIASI PENDINGINAN SETELAH PROSES CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN BAJA Reny Afriany; Asmadi Lubay
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.746 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i1.77

Abstract

Komponen mesin yang saling bersinggungan dalam pengoperasiannya secara terus menerus akan menyebabkan keausan. Komponen mesin seperti poros, crankshaft dan roda gigi selain memerlukan kekuatan dan keuletan yang tinggi juga memerlukan kekerasan yang tinggi. Untuk memperlambat keausan yang timbul di permukaan, dibutuhkan kekerasan permukaan yang tinggi. Proses karburasi (carburizing) adalah salah satu metode untuk meningkatkan kekerasan permukaan. Dalam penelitian ini baja dikarburasi, yaitu baja dipanaskan diatas suhu austenisasi dalam lingkungan karbon. Karburasi menggunakan arang tempurung kelapa dan Na2CO3 sebagai katalisnya dengan waktu penahanan 5 jam pada temperatur 950°C dan dilanjutkan dengan proses pendinginan. Pendinginan dilakukan dengan tiga variasi cara pendinginan, yaitu , direct quenching, single quenching, dan double quenching. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kekerasan mikro Vickers dan pengamatan struktur mikro. Hasil pengujian menunjukkan kekerasan pada raw material sebesar 374,1 HV. Pendinginan dengan metode single quenching setelah carburizing menunjukkan nilai kekerasan yang paling tinggi yaitu 860,7 HV, naik sebesar 130% dari raw material, kekerasan dengan metode single quenching 704,9 HVdan double quenching 514,4 HV. Walaupun nilai kenaikan kekerasan double quenching paling rendah dibanding direct dan single quenching, namun butiran-butiran yang dihasilkan oleh metode ini lebih halus karena proses berganda yang memungkinkan perbaikan struktur. Penggunaan jenis metode pendinginan dalam carburizing ini kita sesuaikan dengan sifat akhir material yang kita inginkan. Kata kunci : carburizing, direct quenching, single quenching, double quenching, kekerasan
ANALISA PENGARUH JARAK KATODA DAN ANODA DALAM PROSES ELEKTROPLATING ALUMINIUM TERHADAP KETEBALAN LAPISAN Ratih Diah Andayani; Siti Zahara Nuryanti; Reny Afriany; Abin Rais
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.031 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i2.47

Abstract

Aluminium banyak digunakan baik pada peralatan rumah tangga maupun pada industri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang nyata pengaruh jarak anoda dan katoda pelapisan nikel pada proses chromate coating logam aluminium terhadap daya ikatan lapisan danketebalan lapisan. Spesimen yang dilapisiadalah logam aluminium berbentuk lingkaran diameter 50 mmdantebal 3 mm. Spesimen dilapisi nikeldengan proses electroplating dalam larutannikel dan larutan krom denganvariasijarak katoda 10, 15, 20 cm. Proses elektroplating nikel dilakukan dengan menggunakan larutan elektrolit Watts, dengan arus 5 ampere dan tegangan 2 volt dengan waktu 30 menit, sedangkan pada elektroplating krom dilakukan dengan arus 30 ampere, dan tegangan 12 volt selama 4 detik. Data yang diperoleh secara eksperimen, kemudian dilakukan pengukuran ketebalan untuk melihat pengaruh jarak katoda dan anoda terhadap ketebalan lapisan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh jarak anoda terhadap tampilan dekoratif permukaan dan ketebalan lapisan. Hasil terbaik diperoleh pada jarak anoda dan katoda 15 cm, yaitu ketebalan lapisan 11,712 µm dan tampilan spesimen lapisan lebih rata dan lebih mengkilat. Kata Kunci: elektroplating, aluminium, ketebalan lapisan
PENGARUH GERAK MAKAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA SS 316L PADA PROSES BUBUT Reny Afriany; Bahrul Ilmi; Asmadi Asmadi; Imam Effendi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.531 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i2.73

Abstract

Pada proses pemotongan logam banyak parameter pemesinan yang akan mempengaruhi hasil produksi suatu benda kerja. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gerak pemakanan terhadap kekasaran permukaan benda kerja hasil proses bubut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi yang diambil adalah baja tahan karat SS 316L sebagai bahan poros turbin air crossflow. Baja dibubut dengan memvariasikan gerak makan pada 0,0472 mm/put, 0,0945 mm/put dan 0,1700 mm/put. Kecepatan potong dan putaran spindel merupakan variabel tetap. Kekasaran spesimen diukur dengan menggunakan mesin uji kekasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekasaran permukaan semakin meningkat seiring kenaikan gerak makan. Kekasaran yang paling kecil dihasilkan pada variasi penggunaan gerak pemakanan 0,0472 mm/put yaitu sebesar 1,295 µm. Walaupun terkadang permukaan yang halus terkadang tidak menjadi spesifikasi khusus untuk suatu pekerjaan, penelitian ini menunjukkan gerak makan sangat berpengaruh terhadap nilai kekasaran. Kata kunci: gerak makan, kekasaran permukaan, baja SS 316L, proses bubut
PENGARUH WAKTU PENEKANAN PADA PROSES INJECTION MOLDING TERHADAP KUALITAS ANTING DAGU HELM PROYEK Asep Muchyidin; Reny Afriany; Rita Djunaidi; Ratih Diah Andayani
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.587 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v7i1.131

Abstract

ABSTRAK Sifat plastik yang mampu bentuk (formability), ringan dan daya redam yang baik membuat produk plastik banyak digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia. Salah satu produk yang menggunakan material plastik ini adalah anting dagu pada helm proyek yang banyak digunakan oleh para pekerja lapangan. Anting dagu ini dibentuk dengan proses injection molding, dengan material termoplastik yang digunakan jenis polyethylene (polietilen). Dalam prosesnya, penyusutan (shrinkage) polietilen dipengaruhi oleh besarnya temperatur, tekanan, dan waktu penekanan. Penelitian ini untuk menganalisa kualitas akhir permukaan dari produk anting dagu ditinjau dari penyusutan (shrinkage) dengan memvariasikan waktu penekanan. Injection time divariasikan dalam waktu 1.25, 1.75, dan 1.5 detik. Perhitungan menunjukkan shrinkage terendah pada waktu penekanan 1.75 detik yaitu sebesar 0.85%. Pengujian tarik menunjukkan polimer polietilen ini memiliki sifat mekanik yang dinyatakan dalam parameter yang sama dengan logam. Dalam penggunaannya, tidak terjadi deformasi yang besar pada anting dagu ini, karena beban tekan yang diberikan oleh pengguna umumnya kecil. Kata Kunci : injection molding, injection time, shrinkage, polietilen
ANALISA HASIL PENGELASAN GTAW STAINLESS STEEL 304 Reny Afriany; Rita Djunaidi; Asmadi Asmadi; Catur Prasetya
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.464 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v6i2.112

Abstract

Baja tahan karat termasuk baja paduan tinggi, sehingga pengelasan pada baja ini sangat dipengaruhi oleh panas atau atmosfer pengelasan. Penggunaan baja tahan karat pada konstruksi pengelasan dapat dilakukan dengan beberapa metode pengelasan, salah satunya adalah pengelasan GTAW (gas metal arc welding). Penelitian bertujuan untuk melihat kekuatan tarik dan kekerasan pada daerah sambungan las, daerah HAZ (heat affected zone) dan daerah base metal SS 304 setelah proses pengelasan. Pada penelitian ini, kualitas hasil pengelasan dilihat dengan pengujian mekanik yaitu dengan pengujian tarik dan kekerasan. Hasil pengujian kekuatan tarik setelah pengelasan menunjukkan nilai sebesar 75,5 kgf/mm2, terjadi peningkatan 27% dari kekuatan tarik sebelum dilas. Pengujian kekerasan menunjukkan kekerasan pada daerah las dan base metal relatif sama, namun pada daerah HAZ terjadi peningkatan kekerasan rata-rata sebesar 6%. Berdasarkan hasil tersebut, kualitas rata-rata pengelasan dapat dikategorikan baik karena proses pengelasannya juga sesuai dengan WPS (welding procedure specifications). Kata kunci: pengelasan GTAW, stainless steel 304, uji tarik, uji kekerasan
ANALISA PENGARUH PROSES TEMPERING TERHADAP KEKERASAN PADA BAJA AISI 4337 DENGAN VARIASI HOLDING TIME Tarmizi Husni; Rita Djunaidi; Reny Afriany; Ferdiansyah Ferdiansyah
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.669 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.91

Abstract

ABSTRAK Dalam perkembangan industri yang sangat pesat sekarang ini, kebutuhan dan pemakaian material yang memiliki keuletan dan ketangguhan semakin banyak dipergunakan orang dalam rangka untuk menjadikan material dengan sifat yang keras dan getas. Perlakuan panas (heat treatment) didefinisikan sebagai kegiatan pengolahan material dengan pemanasan dan pendinginan yang terkontrol untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu. Guna mendapatkan keinginan tersebut suatu proses yang lazim dipergunakan adalah proses tempering. Proses tempering memiliki tujuan untuk menghilangkan kegetasan dan menciptakan material menjadi ulet dan tangguh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya waktu tunda pada saat proses tempering dengan lamanya waktu yang ditentukan yaitu dengan variasi waktu selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam, proses ini dilakukan dengan temperatur 660 0C, kemudian dilanjutkan dengan pengujian terhadap kekerasan terhadap baja tersebut dengan menggunakan metode Vickers. Dalam proses penelitian ini dipergunakan bahan berupa baja paduan rendah yang mengandung kadar C = 0,30 – 0,38 %, Si = 0,10 – 0,350 %, dan Mn = 0,45 – 0,70 %. Kemudian bahan diberi perlakuan berupa pemanasan dengan suhu temper 6600C. Dalam proses pengujian ini spesimen diberlakukan pengujian adalah pada bagian tengah, pinggir dan bagian yang paling dekat dengan kulit. Dari hasil pengujian yang mempergunakan alat uji kekerasan berupa Vickers ternyata didapatkan bahwa kekerasan baja yang sangat signifikan terdapat pada spesimen dengan waktu tunda selama 3 (tiga) jam sebesar 22 %, sedangkan pada saat waktu tunda selama 1 (satu) dan 2 (dua) jam nilai kekerasan pada spesimen memberikan perubahan secara berkala dengan prosesntase yang sama besar.
AUSTEMPERING DENGAN PENDINGIN OLI PADA BAJA STRIP JIS G4801 SUP 9 Asmadi Asmadi; reny afriany; Siti Zahara Nuryanti; Ahmad Nawawi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.156 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v6i1.103

Abstract

Pada penelitian ini baja yang digunakan yaitu baja pegas, karena baja pegas merupakan baja karbon medium yang mengandung 0,52% C – 0,60% C dan memiliki kekerasan tinggi namun keuletannya rendah. Baja Pegas kemudian dilakukan proses Austempering. Spesimen dibagi dua bagian; yaitu: spesimen tanpa perlakuan dan spesimen di Austenisasi pada suhu 850°C, kemudian diquench dengan minyak oli pada suhu 320°C dan ditemper dengan variabel waktu 2 menit, 4 menit dan 6 menit selanjutnya dilakukan pendinginan udara. Dari pembacaan grafik temperatur Ms, didapat temperatur Ms yaitu 320°C karena untuk proses Austempering diambil diatas temperatur Ms. Variasi waktu tahan ini akan memberikan nilai yang berbeda terhadap hasil uji kekerasan dan uji Impact. Dari hasil pengujian diperoleh; uji kekerasan dengan waktu tahan 6 menit memiliki angka kekerasan terkecil yaitu 302,3 HV dan nilai kekerasan terbesar adalah 380,5 HV untuk waktu tahan 2 menit. Kondisi sebaliknya nilai ketangguhan tertinggi 0,296 J/mm2 untuk waktu tahan 6 menit dan nilai ketangguhan terendah yaitu 0,185 J/mm2 untuk waktu tahan 2 menit. Dapat disimpulkan bahwa dengan variasi waktu tahan, nilai kekerasan berbanding terbalik dengan nilai ketangguhan. Kata kunci: proses austempering, pengujian kekerasanvickers, pengujian impact