Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Karawang Barat Zahrani Dhea Safitri; Asih Miatun
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i3.828

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial, visual, serta kinestetik serta dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrument pada penelitian ini menggunakan tes kemampuan berpikir kritis matematis dan angket gaya belajar. Analisis data yang dipergunakan ialah penyajian data, reduksi data, serta pengambilan kesimpulan. Teknik triangulasi dilakukan guna melakukan uji keabsahan data. Hasil penelitian membuktikan; (1) kemampuan berpikir kritis matematis siswa bergaya belajar visual sangat baik, karena mampu memenuhi indikator yakni, evaluasi, analisis, interpretasi, dan inferensi; (2) kemampuan berpikir kritis matematis siswa bergaya belajar auditorial baik, karena mampu memenuhi indikator yakni, evaluasi, analisis, dan inferensi, tetapi untuk interpretasi dalam menjelaskan masih kurang lengkap; dan (3) kemampuan berpikir kritis matematis siswa bergaya belajar kinestetik cukup baik, karena belum mampu mencapai indikator yaitu, analisis dan evaluasi. Siswa dengan gaya belajar visual mempunyai kategori sangat baik dalam kemampuan berpikir kritis matematis, karena lebih mampu mengjelaskan konsep matematika secara visual sebelum menyelesaikan permasalahan matematika. Dalam hal ini, siswa yang bergaya belajar auditorial dan kinestetik tetap mempunyai potensi mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis.
PENDAMPINGAN DAN SOSIALISI BILIK BACA “1000 BUKU” GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MASYARAKAT: PENDAMPINGAN DAN SOSIALISI BILIK BACA “1000 BUKU” GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MASYARAKAT Meita Larasati; Asih Miatun
SYUKUR (Jurnal Inovasi Sosial dan Pengabdian Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/syukur_vol2/is2pp147-155

Abstract

The purpose of the Community Service Activity (PKM) is to sociallize about the fuction of read booth “1000 Buku” as a school library in Kadiroma Village Sub-District of Wawewa Tengah District of Southwest Sumba, East Nusa Tenggara. The implementation of the PKM is also a real ongoing effort of the UHAMKA Faculty of Economics and Business (FEB) team to empowering and improving literatition and education in Sub-District Wawewa Tengah as the one of isolated region in Indonesia. Due to the geographical condition, this area is difficult to reached by the government and outside communities so that make the village backward. Therefore, to face the problem, the University of Muhammadiyah Prof Dr. HAMKA lecturer team took the initiative gave socialization about "1000 books" in the village of Kadiroma. Where the target socialization is elementary school students and teachers at SD Inpres Omba Repada. The Reading Room here means a library that already exists at SD Inpres Omba Repada to enrich the source of knowledge and reduce the percentage of illiterate sufferers in Kadiroma Village, Wawewa Tengah Sub-District.
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau dari Keaktifan Belajarnya di Sekolah Kejuruan Nur Alifa Deviar Refiyanti; Luffy Ardiansyah; Ayu Faradillah; Asih Miatun
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura 2021: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/snpmunpatti.2021.pp129-138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa SMK dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan keaktifan belajar. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Total subjek pada penelitian sebanyak 2 siswa yang terdiri dari 1 siswa dengan keaktifan belajar tinggi dan 1 siswa dengan keaktifan belajar sedang yang dilihat berdasarkan aktivitas selama pembelajaran semester genap pada kelas X jenjang sekolah menengah kejuruan di Jakarta. Teknik penelitian ini menggunakan tes tertulis dan wawancara. Pada penelitian ini terdapat 4 indikator, yaitu kelancaran, kelenturan, kebaruan, dan keterincian. Selanjutnya, hasil penelitian ini diperoleh bahwa subjek dengan keaktifan belajar tinggi mampu menyelesaikan soal pada indikator kelancaran, kebaruan dan keterincian tapi tidak dapat menyelesaikan soal pada indikator kelenturan. Sedangkan subjek dengan keaktifan belajar sedang mampu menyelesaikan soal pada indikator kelancaran saja tapi tidak dapat menyelesaikan soal pada indikator kelenturan, kebaruan dan keterincian.
Efikasi diri dan Kecemasan Matematika Hubungannya dengan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI MIPA Lutfia Fitriyani; Asih Miatun
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2022): Volume 5 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.284 KB) | DOI: 10.30605/proximal.v5i2.1850

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan efikasi diri dan kecemasan matematika terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif menggunakan populasi terdiri dari siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Tambun Utara sebanyak 144 siswa, sedangkan dengan teknik Cluster Random Sampling menggunakan rumus slovin diperoleh sampel sebanyak 106 siswa SMA kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Tambun Utara pada tahun ajaran 2021/2022. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes kemampuan berpikir kritis siswa sebanyak 8 butir soal dan non tes berupa angket efikasi diri sebanyak 21 pernyataan dan angket kecemasan matematika sebanyak 30 pernyataan. Teknik analisis data menggunakan uji regresi linear berganda dengan menghitung koefisien determinasi dan uji signifikansi hipotesis dengan uji F dan uji T pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,053 atau 5,3% sedangkan sisanya 94,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Selain itu, berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji F menyimpulkan bahwa efikasi diri dan kecemasan matematika memiliki keterkaitan yang kuat terhadap kemampuan berpikir kritisnya. Sedangkan hasil uji hipotesis dengan uji T secara parsial menunjukkan tidak terdapat hubungan antara efikasi diri terhadap kemampuan berpikir kritis pada siswa. Dan dengan uji T juga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kecemasan matematika terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Kata Kunci: Efikasi Diri, Kecemasan Matematika, Kemampuan Berpikir Kritis. Abstract. The purpose of this research was to determine how the relationship between self-efficacy and math anxiety on students’ critical thinking skills. The method used in this research is a correlational method with a quantitative approach using a population consisting of 144 students of class XI MIPA SMA Negeri 2 Tambun Utara, while with the cluster random sampling technique using the slovin formula a sample of 106 student of class XI SMA Negeri 2 Tambun Utara in the academic year 2021/2022. The instrument used consisted of a student’s critical thinking ability test with 8 questions and non-test in the form a selff-efficacy questionnaire with 21 statements and a mathematics anxiety questionnaire with 30 statements. The data analysis technique used multiple linear regression by calculating the coeffient of determination and testing the significance of the hypothesis with the F test and T test at a significant level of 5%. The results showed that the coefficient of determination was 0,053 or 5,3% while the remaining 94,7% was influenced by othe factors. In addition, based on the results of hypothesis testing using the F test, it can be concluded that self-efficacy and math anxiety have a strong relationship with their critical thinking skills. While the results of hypothesis testing with T test show there is no corellation between self-efficacy and critical thinking skills in students. And with the T test also obtained, it can be concluded that there is no corellation between mathematics anxiety and students’ critical thinking skills. Keywords: Self Efficacy, Mathematics Anxiety, Critical Thinking Ability.
Pembelajaran New Normal: Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Tingkatan Self-Regulated Learning Peserta Didik SMA Nur Alifa Deviar Refiyanti; Asih Miatun
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12 No 02 (2022): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.023 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v12i02.18908

Abstract

The focus of this research was to determine whether there were variations in the mathematics creative thinking abilities of students in class XI MIPA based on their level of self-regulated learning. A quantitative technique used in this research. This is an ex post facto research. This research included 159 students from MIPA class XI who completed a self-regulated learning questionnaire. The sample in this study was collected using the stratified random sampling approach, which was chosen based on high, moderate, and low levels of self-regulated learning. The sample for each level of self-regulated learning was determined using the sample-to-variable-ratio guidelines, which yielded up to 29 samples with a total of 87 students for each level. Data collection methods include self-regulated learning questionnaire and assessments of creative thinking abilities. The data analysis technique started with precondition tests, such as the normality test with the Kolmogorov-smirnov test and homogeneity test with the Barlett test, and then moved on to hypothesis testing with one-way ANOVA at a significance level of 5%, continued with post-ANOVA testing with the Scheffe test. Students with high self-regulated learning had higher creative thinking skills than students with moderate and low self-regulated learning, whereas students with moderate self-regulated learning had higher mathematical creative thinking skills than students with low self-regulated learning, according to the findings.
Analysis of critical thinking ability in view of mathematical anxiety in islamic religion-based school Habibah Nurhani Zulfah; Asih Miatun
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2023): Mei - Agustus 2023
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v9i2.2252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis ditinjau dari kecemasan matematis menggunakan materi SPLTV pada SMA Plus Islam Village Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif model studi kasus. Subjek penelitian ini adalah enam orang perempuan kelas X, diambil menggunakan hasil kuesioner kecemasan matematis, nilai PTS siswa, dan rekomendasi guru. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes kemampuan berpikir kritis, metode angket kecemasan matematis, dan metode wawancara. Analisis data digunakan dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya yaitu subjek yang memiliki kecemasan matematis tinggi memenuhi indikator interpretasi dan analisis. Pada indikator evaluasi dan inferensi subjek yang memiliki kecemasan matematis tinggi masih belum terpenuhi. Subjek yang memiliki kecemasan matematis sedang memenuhi indikator interpretasi, analisis, dan evaluasi. Pada indikator inferensi subjek yang memiliki kecemasan matematis sedang masih belum terpenuhi. Subjek yang memiliki kecemasan matematis rendah memenuhi indikator interpretasi, analisis, dan evaluasi. Pada indikator inferensi subjek yang memiliki kecemasan matematis rendah masih belum terpenuhi.
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Tingkat Kecemasan Matematika Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Humaira Humaira; Asih Miatun
Euclid Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/e.v10i1.8528

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji (1) pengaruh penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, (2) pengaruh kecemasan matematika siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, dan (3) interaksi antara model PBL dan tingkat kecemasan matematika terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-experimental. Sampel pada penelitian ini merupakan siswa kelas VII SMPN 149 Jakarta yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Data pada penelitian dikumpulkan menggunakan tes kemampuan komunikasi matematis dan angket kecemasan matematika. Metode pengolahan data menggunakan ANOVA dua jalan dan uji komparasi ganda Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan komunikasi matematis sampel yang menerima pembelajaran  dengan model PBL lebih baik daripada sampel yang tidak menerima pembelajaran dengan model PBL; (2) ditemukan perbedaan yang signifikan dalam kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan tingkat kecemasan matematika mereka. Siswa pada tingkat kecemasan matematika rendah memiliki kemampuan komunikasi matematis yang sangat baik dibandingkan dengan siswa pada tingkat kecemasan matematika sedang dan tinggi; (3) tidak ada interaksi antara model PBL dan tingkat kecemasan matematika terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.Kata Kunci. PBL, Kecemasan Matematika, Komunikasi Matematis.
Pelatihan Penggunaan Liveworksheets Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran Inovatif Bagi Guru Sekolah Menengah Kejuruan Asih Miatun; Syafika Ulfah; Hikmatul Khusna
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i2.5728

Abstract

Salah satu media pembelajaran inovatif adalah e-LKPD. Penggunaan e-LKPD sebagai salah satu respon guru terhadap perkembangan teknologi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan guru dalam menggunakan aplikasi e-LKPD khususnya aplikasi Liveworksheets. Bertempat di SMK Muhammadiyah 11 Jakarta, Program studi Pendidikan Matematika, FKIP, UHAMKA melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan penggunaan Liveworsheets. Sebanyak 19 peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pembelajaran langsung. Hasil dari kegiatan ini peserta sudah mempunyai akun Liveworksheets, dapat membuat grup kelas, menyusun e-LKPD, membuat workbook, dan men-dowload hasil pengerjaan e-LKPD siswa. Hasil angket kepuasan menunjukkan bahwa 50% peserta merasa puas dan 50% lainnya merasa sangat puas terhadap kebermanfaatan kegiatan, kepuasan pelaksanaan kegiatan oleh tim pengabdian, dan kepuasan penyampaian materi.
Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika Asih Miatun; Syafika Ulfah
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 8, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/teorema.v8i2.11581

Abstract

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh mahasiswa calon guru matematika adalah kemampuan penalaran matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan penalaran matematis mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Subjek pada penelitian ini merupakan mahasiswa calon guru matematika sebanyak 30 orang dari program studi Pendidikan Matematika salah satu universitas swasta di Jakarta. Pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data penelitian menggunakan deskriptif persentase dan metode perbandingan tetap. Langkah analisis kualitatif: reduksi data, kategorisasi dan sintesisasi,  dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini memberikan hasil bahwa sebanyak 63% mahasiswa masih dalam kategori sangat rendah dalam kemampuan penalaran matematisnya. Kemampuan penalaran matematis pada indikator mengajukan dugaan memiliki rata-rata 68% dengan kategori sedang. Selanjutnya pada indikator melakukan manipulasi matematika, menyusun bukti dan membuat kesimpulan secara berturut-turut menghasilkan rata-rata sebesar 37%, 43%, dan 36% dengan kategori sangat rendah. Sejalan dengan hasil berdasarkan banyak subjek yang menjawab pada setiap kategori penskoran kemampuan penalaran matematis. Dimana paling banyak mahasiswa memberikan dugaan tetapi kurang lengkap. Selanjutnya paling banyak mahasiswa tidak melakukan manipulasi matematika. Hal yang sama, paling banyak mahasiswa memberikan menyusun pembuktian dan membuat kesimpulan tetapi tidak tepat. 
The Limited Face-To-Face Learning Implementation: Gender and Math Anxiety Towards Mathematical Conceptual Understanding Asih Miatun; Syafika Ulfah
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 12 No. 4 (2023): October
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v12i4.1200

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) apakah terdapat hubungan antara gender dan kecemasan matematika terhadap kemampuan pemahaman konsep; 2) apakah terdapat hubungan antara gender dan kemampuan pemahaman konsep; 3) apakah terdapat hubungan antara kecemasan matematika dan kemampuan pemahaman konsep. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis asosiatif. Siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Cikarang Barat merupakan populasi pada penelitian ini. Sampel minimal diperoleh menggunakan rumus SLovin. Sebanyak 175 siswa dipilih dengan teknik cluster random sampling. Hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis dan data skor angket kecemasan matematika merupakan data utama pada penelitian ini. Uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas) digunakan sebelum pengujian hipotesis. Uji regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini memberikan hasil: (1) sebesar 2,5% kemampuan pemahaman konsep ditentukan oleh faktor gender dan kecemasan matematika; (2) Terdapat hubungan antara gender dan kecemasan terhadap pemahaman konsep; (3) Terdapat hubungan antara gender dan kemampuan pemahaman konsep; dan (4) Tidak terdapat hubungan antara kecemasan matematika terhadap kemampuan pemahaman konsep. The goals of this study were to find out: (1) there was a correlation between gender and math anxiety toward conceptual understanding ability; (2) there was a correlation between gender and conceptual understanding ability; and (3) there was a correlation math anxiety and conceptual understanding ability. This was a quantitative study with an associative type. The population consisted of grade VIII students from one of secondary school in Cikarang Barat District. The Slovin Formula was used to determine the minimum sample size required. A total of 175 student were selected using cluster random sampling technique. The mathematics anxiety score and conceptual understanding ability score were the main data in this study. The classical assumption tests were required before hypothesis test. Furthermore, the research hypothesis was tested multiple regression test. The following findings were obtained from this study: (1) gender and math anxiety determined 2,5% of conceptual understanding ability; (2) there was a correlation between gender and math anxiety toward conceptual understanding ability; (3) there was a correlation between gender and conceptual understanding ability; and (4) there wasn’t a correlation between math anxiety and conceptual understanding ability.