Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Timbal Balik Manusia dan Alam dalam Legenda Ikan Bungo: Kajian Ekologi Sastra Arisa; Muhlis; Andi Srimularahmah; Nur Rahmi
GERAM Vol. 9 No. 1 (2021): GERAM (GERAKAN AKTIF MENULIS)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/geram.2021.vol9(1).5607

Abstract

Literary ecology in the Bungo Fish legend discusses the relationship between humans and nature and vice versa. To create a balance, awareness is needed in managing, preserving and maintaining local wisdom, which is beginning to erode due to human unpreparedness in facing technological developments. The problems in literary works, especially the Bungo Fish legend originating from Sumpabaka in Wajo Regency, are based on several reasons. First, there is a relationship between living things and their environment experienced by the main character, namely Topanggalung and Bungo Fish. Second, the local colour is very thick in the legend of Bungo Fish, which is that the people who come from Sumpabaka do not consume Bungo Fish. Third, the problem of literary ecology in the Bungo Fish legend, if examined carefully, is social criticism of real life that does not pay attention to nature. This study discusses the reciprocal relationship between humans (characters) and nature based on literary ecology based on the problems above. This study describes the literary ecology related to the reciprocal relationship between humans and nature in the Bungo Fish legend. The method used in this research was a literature study that specifically examined the text on the Bungo Fish legend. The collected data analyzed by analytic descriptive and data analysis techniques. The results of research related to the reciprocal relationship between humans and nature include human responsibility towards nature, living in harmony with nature, being fair with nature, upholding democracy with nature, and moral integrity.
PARADIGMA PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN MULTILITERASI DI ABAD 21 Nurcaya; Andi Ebe; Nanda Saputra; Muhlis
Journal on Teacher Education Vol. 3 No. 2 (2022): Journal On Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.321 KB) | DOI: 10.31004/jote.v3i2.3250

Abstract

Pendekatan multiliterasi dalam pembelajaran merupakan paradigma pembelajaran yang telah lama digaungkan dalam dunia pendidikan. Namun, masih ada sebagian orang yang buram akan multiliterasi ini. Metode dalam penulisan ini adalah studi literatur. Dalam pembelajaran multiliterasi, memfokuskan pada pengembangan kemampuan peserta didik, bukan pada pencapaian kompetensi. Sehingga pendidik lebih dapat menghargai perbedaan setiap individu. Perbedaan ini sebagai contohnya adalah dalam gaya belajar, bakat, minat, dan lain sebagainya. Penghargaan oleh pendidik ini wujudnya dapat berupa penerapan model maupun media yang dapat menunjang keseluruhan perbedaan setiap siswa ini. jadi tidak hanya berpatokan pada model, teknik, metode maupun media yang monoton atau tidak bervariasi. Karena kemonotonan ini dapat mengakibatkan beberapa siswa menjadi tidak dapat mengembangkan potensinya. Sejatinya, dengan adanya pembelajaran multiliterasi ini diyakini akan dapat memenuhi tuntutan jaman dan tantangan pendidikan. Sehingga setiap individu dapat mempertahankan eksistensinya dalam suatu masyarakat, bahkan dapat mempertahankan eksistensi negaranya. Selain itu, penerapan pembelajaran multiliterasi dapat membentuk individu yang multitasking.
Local Authority of Bugis Oral Literary “Caritana Andi Sessu” and its Emforcement in the Perspective of Character Education Rudi Karma; Muhlis Muhlis
Journal of Indonesian Language Education and Literary Vol 4, No 2 (2019): JILEL
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.405 KB) | DOI: 10.31327/jilel.v4i2.1128

Abstract

Literary learning is a series of learning that integrated with the teaching of Indonesian and it was taught at all educational levels.  The common problem is the lack of learning materials related to literature in the form of stories which are the local wisdom of local students, especially in Wajo Regency. Whereas the existence of these folklore in the community has always existed which incarnated into various forms of oral literature such as Folk song. This study is a qualitative research with data that is the focus of research is the classic Bugis story (literature) contained in the singing of the Buginese people's Pakkacapi. The objective and urgency of the research in this study is the existence of Pakkacapi which has very rarely made the existence of a classic Bugis story contained in it also endangered. Data collection techniques used are interview and documentation techniques as well as data analysis techniques by doing repeated readings that focus full attention on the elements that provide an overview of the local wisdom of the Bugis community contained in the text. The results of this study are (1) Bugis song “Ceritana Andi Sessu” contains forms of local wisdom in it even though there is an implied directly depicted and some are not directly described. (2) The elements of local wisdom basically have accommodated and become part of the values of character education (3) The values of local wisdom in the story of Andi Sessu are in accordance with or relevant to the values of religious character education, honest, loving the motherland, responsible, democratic, nationalism, respect for achievement, and social care. (4). The application of "Andi Sessu's story " as a literary learning material in schools can only be applied at the Middle School and Senior High School levels with the assistance of teachers at the Junior High School level.
Evaluasi Peran Guru dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta didik dalam Menulis Puisi dalam Interaksi Belajar Mengajar di Era Pandemi Covid-19 Muhlis Muhlis; Ahmad Ghazali; Nurcaya Nurcaya; Jumadi Jumadi; Andi Ebe
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan berpikir kretif menulis puisi pada peserta didik kelas XI di SMAN 1 Wajo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah guru kelas XI SMAN 1 Wajo. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara dengan guru kelas XI, observasi saat pembelajaran menulis puisi, dan studi dokumentasi mengenai program tahunan, program semester, silabus, dan RPP. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Penelitian mendapatkan hasil yaitu keterampilan berpikir kreatif peserta didik dalam menulis puisi mampu dikembangkan oleh guru. Hal ini dapat dibuktikan ketika pembelajaran berlangsung, penggunaan media gambar dan model pembelajaran PAIKEM dapat membuat peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir kreatif yang dimilikinya. Pembelajaran menulis puisi yang aktif dan efektif. Peserta didik mampu menulis puisi sesuai dengan keterampilan berpikir kreatif yang dimilikinya.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Herni Yastuti; A. Yusdarwati Yusuf M; Muhlis Muhlis
Cakrawala Indonesia Vol 6 No 2 (2021): Nopember-April
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jci.v6i2.533

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas model pembelajaran discovery learning yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar bahasa Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus dengan setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalahsiswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Tanasitolo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkanbahwa tujuan dari penelitian ini telah mencapai indikator keberhasilan.skor aktivitas secara keseluruhan adalah peningkatan 84%, sedangkan hasil belajar bahasa Indonesia mengalami peningkatan ketuntasan sebesar 100% dengan rata-rata nilai 85, 23 yang berada dalam kategori sangat tinggi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penerapan model Discovery Learningdapat meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Bahasa IndonesiaSiswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Tanasitolo Tahun pelajaran 2018/2019. Kata Kunci: discovery learning , aktivitas siswa, hasil belajar
Implementation of the Group Investigation Cooperative Learning Model with Device Media in Indonesian Language Learning to Increase Student Activity in Class XI Science 4 State High School 1 Wajo Ahmad Ghazali; Nurcaya; Jumadi; Muhlis
International Journal of Science and Society Vol 4 No 2 (2022): International Journal of Science and Society (IJSOC)
Publisher : GoAcademica Research & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/ijsoc.v4i2.484

Abstract

This study aims to increase student activity through the application of the group investigation cooperative learning model with gadget media in class XI Science 4 State High School 1 Wajo. This research is included in classroom follow-up research which refers to the CAR model by Kemmis, McTaggart, & Nixon which includes planning, implementing, observing and reflecting activities in each cycle. Action research in the form of Group Investigation syntax starting from identifying, grouping, investigation, organizing, and evaluating. The main data in the form of observations of student activity and syntax implementation. Data collection techniques with interview and documentation methods. Validation of data by triangulation method. Qualitative descriptive data analysis consists of three stages, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that there was an increase in student activity during Indonesian language learning in class XI Science 4 State High School Wajo from Cycle I (60%), Cycle II (78%). Based on the results of the study, it can be concluded that the application of group investigation cooperative learning with gadget media in Indonesian language learning can increase student activity in class XI Science 4 State High School 1 Wajo.
Mitigasi Bencana Desa Salotenga Rudi Karma Rudi; Muhlis
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.823 KB)

Abstract

Bencana alam adalah peristiwa yang sudah kerap terjadi di Desa Salotenga Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Bencana alam yang kerap terjadi di desa ini adalah Bencana Banjir dan bencana longsor daerah aliran sungai (DAS). Permasalahan yang muncul dari warga desa salotenga terkait bencana alam ini adalah sebagai berikut (1) Kondisi desa Salotengnga yang rawan terhadap bencana alam longsor Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Bencana banjir. (2) Minimnya pengetahuan warga terhadap bahaya dan dampak bencana alam longsor Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Bencana banjir. (3) Belum adanya upaya untuk meminimalkan resiko yang bisa menimpa warga desa. Berdasarkan kebijakan dan strategi Mitigasi Bencana PERMENDAGRI Nomor 33 Tahun 2006, maka Metode yang digunakan adalah Memberi penyuluhan serta pendidikan yang mendalam terhadap masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana. Penyuluhan ini akan dilaksanakan dengan melibatkan warga yang ada beserta aparat desa Salotenga. Hasil dari kegiatan ini adalah (1) Seminar Mitigasi bencana dan (2) Pemetaan Medan. Seminar ini merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan pemahaman terkait Kesiapsiagaan bencana yang didalamnya dibagi kedalam beberapa materi. Dalam kegiatan kedua adalah pemetaan medan, maksudnya adalah mencoba memberikan gambaran umum kondisi desa Salotenga terkait daerah rawan banjir, juga mendata daerah aliran sungai yang rawan terjadi longsoran pinggiran sungai. Gambaran ini nantinya akan di padukan dengan peta desa yang juga akan memberikan beberapa informasi lain didalamnya seperti alur efakuasi ketika terjadi banjir, titik pengungsian, dan posko tanggap bencana.
PKM Pengembangan Pengurus Taman Baca Jendela Dunia Menuju Desa Literasi di Desa Nepo Kabupaten Wajo Muhlis; Rudi Karma
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.174 KB)

Abstract

Pengembangan taman baca jendela dunia sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui program literasi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kegemaran membaca dengan menyediakan berbagai jenis bahan bacaan sebagai sumber informasi kepada masyarakat dan melaksanakan kegiatan literasi sebagai upaya pengembangan taman baca seperti pelatihan pengurus taman baca dan memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat agar minat masyarakat datang ke taman baca tidak hanya membaca tetapi ada keterampilan lain yang dikuasai. Sasaran dalam kegiatan program ini adalah masyarakat Desa Nepo Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo. Mitra dalam kegiatan ini adalah pengurus taman baca Jendela Dunia. Pengembangan taman baca ini memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan kemampuan literasi masyarakat tidak hanya untuk membaca tetapi masyarakat mendapatkan pengetahuan lain dari kegiatan yang dilaksanakan oleh tim pengabdi dan mitra.
PKM BAGI MASYARAKAT DESA NEPO MELALUI GERAKAN DESA LITERASI Muhlis
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 2 No 2 (2020): Jurdikmas Sosiosaintifik Volume 2 No. 2 Agustus 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Desa Nepo khususnya kelompok pemuda dan anak usia sekolah produktif masih memerlukan pelaksanaan kegiatan untuk mengembangkan wawasan, minat dan bakat yang dihadapi pada arus globalisasi. Maka dari itu, diperlukan sebuah gerakan yang disebut dengan gerakan literasi untuk menghadapi tantangan tersebut. Gerakan Desa Literasi adalah sebuah upaya kolaborasi beberapa komponen yang ada pada masyarakat desa, bersinergi dan bergerak bersama dalam hal mengembangkan minat budaya baca, meningkatkan wawasan serta menstimulasi berbagai kreatifitas dan inovasi masyarakat dalam pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pedesaan. Bentuk Gerakan Desa Literasi yang dilaksanakan di Desa Nepo (1) Gerakan Literasi Digital untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk pengembangan usaha dalam bidang sosial media (2) Gerakan Literasi Sastra untuk mengembangkan wawasan tentang sastra. Keseluruhan kegiatan tersebut didesain dan diarahkan sedemikian rupa guna memfasilitasi masyarakat terutama kelompok pemuda dan anak usia sekolah produktif agar bisa berperan aktif dalam pembangunan daerah. Mitra dalam kegiatan ini adalah pemerintah Desa Nepo dan yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah kelompok pemuda dan usia sekolah produktif. Hasil dari pelaksanaan kegiatan adalah luaran yang berupa jurnal ilmiah terakreditasi dan ber ISSN. Produk luaran dari kegiatan ini adalah kumpulan karya dari masyarakat Desa Nepo.
Pengembangan Model Savikir (Somatic, Audiotory, Visualization, Intellectualy, Kinestetic, Improve, Repetition) untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI Muhammad Arafah; Andi Sahruni; Muhlis Muhlis
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Vol 6 No 1 (2022): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v6i1.4706

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi masalah pemebelajaran bahasa Indonesia pada tingkat SMA materi darama, dalam hal ini hasil belajar siswa pada bidang studi tersebut, tergolong rendah. Pemilihan model pembelajaran yang tidak sesuai membuat kemandirian belajar siswa sangat kurang. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana keterampilan menulis naskah drama siswa kelas XI SMAN 8 Wajo?, Bagaimana model pembelajaran SAVIKIR yang valid, praktis, dan efektif?, dan Apakah model pembelajaran SAVIKIR dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama pada siswa kelas XI SMAN 8 Wajo?. Model pembelajran SAVIKIR dikembangkan berdasrkan alur pengembangan plomp, yaitu (1) Investigasi awal, (2) desain, (3) realisasi, (4) tes, (5) implementasi. Komponen model merujuk pada Arend dan Nieveen. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI MIPA 1 dan 2 SMAN 8 Wajo tahun pelajaran 2019/2020. Data kevalidan model diperoleh melalui instrument validasi model dan perangkat pembelajaran. Data kepraktisan model diperoleh melalui instrumen keterlaksanaan model, keterlaksanaan pembelajaran, respon siswa, dan respon guru. Data keefektifan model diperoleh melalui instrumen tes hasil belajar siswa, kemandirian belajar, dan tatap muka. Hasil pengembangan diperoleh Model SAVIKIR yang terdiri dari 5 tahap yitu, (1) tahap persiapan (kegiatan pendahuluan), (2) tahap penyampaian (kegiatan inti), (3) tahap pelatihan (kegiatan inti), (4) tahap memperbaiki (imporove), dan (5) tahap penampilan hasil (penutup). Berdasarkan aspek validitasnya, Model SAVIKIR ditinjau dari komponen penyusunannya, pelaksanaan pembelajaran, lingkungan belajar, tugas-tugas pengelolaan, evaluasi, perangkat pembelajaran dan instrumennya termasuk dalam kategori valid. berdasarkan aspek kepraktisan model SAVIKIR ditinjau dari keterlaksanaan model dan pengelolaan pembelajarannya. Berdasarkan aspek keefektifan model SAVIKIR bersifat efektif ditinjau dari aspek hasil belajarnya. Katakunci : Model SAVIKIR, Keterampilan Menulis Drama