Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Relation of Religion, Economy, and Constitution in the Structure of State Life Syarifah Gustiawati Mukri; Ahmad Mukri Aji; Nur Rohim Yunus
STAATSRECHT: Indonesian Constitutional Law Journal Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : UIN JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/siclj.v1i1.13342

Abstract

Abstract:Religion is the main foundation in the fabric of human life. Without religion, humans do not have guidelines in their lives. However, economic dominance in life often triggers people to forget religion as a guide to their life. As a result, religion is denied, antagonized, even considered as a trigger for poverty of the community. It is not surprising then that several countries in their order of state of life have eliminated aspects of religion in their constitution. In this study using a sociological normative approach and qualitative studies in several literatures. The final conclusion, the authors get a relationship between religion, economics and the constitution in the order of state life.Keywords: Religion, Economy, Constitution Abstrak:Agama merupakan landasan utama dalam tatanan kehidupan manusia. Tanpa agama, manusia tidak memiliki pedoman dalam kehidupannya. Namun, dominasi ekonomi dalam kehidupan sering malah memicu manusia melupakan agama sebagai pedoman hidupnya. Sehingga akibatnya agama dinafikkan, dimusuhi, bahkan dianggap sebagai pemicu kemiskinan warga masyarakat. Tak heran bila kemudian beberapa negara dalam tatanan kehidupan bernegaranya menghilangkan aspek agama dalam konstitusinya. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan normatif sosiologis dan studi kualitatif pada beberapa literatur. Kesimpulan akhir, penulis mendapatkan adanya hubungan antara agama, ekonomi dan konstitusi dalam tatanan kehidupan bernegara. Kata Kunci: Agama, Ekonomi, Konstitusi 
Implikasi Yuridis Terhadap Sistem Pendidikan Islam Menghadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Syarifah Gustiawati Mukri
ADALAH Vol 1, No 11 (2017)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.309 KB) | DOI: 10.15408/adalah.v1i11.8262

Abstract

Globalisasi adalah proses terjadinya perubahan di mana umat manusia menjadi satu, masyarakat dunia memiliki ketergantungan, dan saling mempengaruhi dalam segala bidang kehidupan, karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta integrasi ekonomi melalui perdagangan dan penanaman modal asing. Liberalisasi diciptakan dalam hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan perubahan dengan memberikan kebebasan yang luas dalam penataan dan pengendalian bidang pendidikan.  
Reaktualisasi Prinsip dan Praktik Ekonomi syariah Syarifah Gustiawati Mukri
ADALAH Vol 2, No 5 (2018)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.026 KB) | DOI: 10.15408/adalah.v2i5.8922

Abstract

Upaya peningkatan lembaga keuangan syariah di Indonesia merupakan salah satu upaya revitalisasi perekonomian Indonesia secara simultan, karena sistem keuangan syariah merujuk pada ketentuan ajaran Islam yang memiliki cita-cita untuk mencapai keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bersama. Sebagai konsekuensi logis atas sistem keuangan non ribawi, maka harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah, sehingga rekam jejak lembaga keuangan syariah selalu dalam posisi yang benar dengan mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku, serta mampu menepis persepsi masyarakat yang beranggapan bahwa lembaga keuangan syariah hanya label namanya “syariah” tetapi produk dan cara praktiknya tidak jauh berbeda dengan konvensional.  
Menyongsong Bonus Demografi Indonesia Syarifah Gustiawati Mukri
ADALAH Vol 2, No 6 (2018)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.871 KB) | DOI: 10.15408/adalah.v2i6.8223

Abstract

Sudah menjadi kewajiban bagi suatu negara untuk melakukan pembangunan generasi mudanya sebagai asset masa depan. Pembangunan itu dapat berupa pembangunan gerakan pemuda, bukan hanya pada level nasional namun juga pada level internasional. Bagi Indonesia sendiri, gerakan tersebut memberikan implikasi semakin pentingnya posisi pemuda dalam konteks bonus demografi sebagai intelectual capital  bagi bangsa yang besar. 
Menakar Manajemen Kolaborasi Wali Kota Surabaya dengan UMKM Dalam Pandemic Covid-19 Perspektif Maqashid Syariah Harisah Harisah; Syarifah Gustiawati Mukri; Mohsi Mohsi; R Suhaimi
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 3 (2021): Mei-Juni
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i3.20958

Abstract

Sebagai kota yang terdampak virus korona, yang sempat berada pada posisi hitam, Surabaya menjadi salah satu daerah yang memiliki tugas paling berat dalam mempertahankan sector ekonomi rakyatnya. Ancaman paling mengkawatirkan adalah adanya kelesuan dalam kegiatan dagang (resesi) serta adanya pemutusan hubungan kerja (PHK). Manajemen kolaborasi wali kota Surabaya dengan UMKM menjadi salah satu gagasan penting agar dampak covid-19 pada sector ekonomi tidak terlalu drop. Sebagai lamgkah untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka penelitian ini menggunakan pendekatan policy formulation dan policy implemention dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil peneltian menunjukkan bahwa kolaborasi yang dilakukan wali kota Surabaya dengan pelaku UMKM berjalan sedangkan bentuk manajemennya memberlakukan ganjil genap dalam operasi UMKM, menutup beberapa pasar yang bukan kebutuhan pokok dalam beberapa waktu, serta memberlakukan protocol kesehatan bagi UMKM yang beroperasi dalam maqashid syariah hal ini dilakukan untuk menjaga diri dan menjaga keturunan serta  menjaga harta.KeyWord : kolaborasi, Covid-19, Maqasid syariah.
Survei Existing Perilaku Pedagang Pasar Tradisional Terhadap Praktik Bisnis Islam Di Kabupaten Bogor Syarifah Gustiawati Mukri; Suyud Arif; Ahmad Mukri Aji
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i1.14542

Abstract

AbstractBuying and selling transactions must be guided by the ethics of buying and selling that have been determined in Islam. Buying and selling is justified if no party feels disadvantaged. The current phenomenon, in a number of traditional markets there are still market participants who commit lies and fraud by reducing the scales, hiding defects in goods, so that it can harm other parties. This is because the majority of traders expect to get a large profit in their business, so that there is a deviation in business ethics mainly through the reduction of scales from small to large scale. Therefore, this research was carried out in several traditional markets in Bogor Regency to see and survey the facts behind trade transactions. The problems analyzed are related to the extent of honesty of traders in exploring their merchandise, so as to create a friendly, prosperous market and bring prosperity. This research is a quantitative study using survey research methods. Based on the results of surveys in the field, we found that the results of the scales are not in accordance with the truth, and can cause harm and injustice on the part of the customer or the trader. The conclusion from the SPSS model summary analysis shows that the magnitude of R Square is 0.652 or 65.2%. Business ethics variables can be explained by religion by 65.2% and the remaining 34.8% is influenced by other variables that are not observed.Keywords: Transactions, Buy and Sell, Business Ethics. Abstrak Transaksi jual beli harus berpedoman pada etika jual beli yang telah ditentukan dalam Islam. Jual beli dibenarkan jika tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Fenomena saat ini, di sejumlah pasar tradisional masih terdapat pelaku pasar yang melakukan kebohongan dan kecurangan dengan mengurangi timbangan, menyembunyikan cacat pada barang, sehingga dapat merugikan pihak lain. Hal ini disebabkan karena mayoritas pedagang berharap mendapatkan keuntungan yang besar dalam bisnisnya, sehingga, terjadi penyimpangan etika bisnis terutama melalui pengurangan timbangan dari skala kecil bahkan besar. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Bogor guna melihat dan mensurvei fakta di balik transaksi perdagangan. Permasalahan yang dianalisis terkait sejauh mana tingkat kejujuran pedagang dalam menjajaki barang dagangannya, sehingga tercipta pasar yang ramah, mensejahterakan serta membawa kemaslahatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei. Berdasarkan hasil survei di lapangan ditemukan hasil timbangan yang belum sesuai dengan yang sebenarnya, dan dapat menyebabkan kerugian dan kezaliman di pihak pelanggan maupun di pihak pedagang. Kesimpulan dari hasil analisis SPSS model summary menunjukkan bahwa besarnya R Square adalah 0,652 atau 65.2%. Variabel etika bisnis dapat dijelaskan oleh keagamaan sebesar 65.2% dan 34.8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati.Kata Kunci: Transaksi, Jual Beli, Etika Bisnis.  
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Program Desa Wisata Pertanian Berbasis Kecakapan Hidup dan Pendidikan Kewirausahaan Syarifah Gustiawati Mukri
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i3.25971

Abstract

An important part of reviving rural economies is Community Economic Empowerment (CEE). Due to a lack of school financing and other economic constraints, rural residents tend to have poor incomes and a lack of a formal education. Rural areas, on the other hand, have a lot of potential in terms of family ties. An empirical methodology is combined with a qualitative research method in this study. In addition to consulting the literature, data were gathered through on-the-ground interviews. An independent village's development must be supported by the willingness of its residents to advance, so that village products and works of high economic worth can be generated so that they can meet the demands of their population. People in Cibitung Tengah's village of Saikhwan were given empowerment training. If developed as an agricultural tourism town, this community's location in the sectors of food security and rice self-sufficiency lends itself to a unique and distinctive character when it is visited as the village producing rice granaries.Keywords: Empowerment; Tourism Village; Entrepreneurship Education AbstrakPemberdayaan Ekonomi Masyarakat merupakan langkah strategis dalam penguatan dan pemulihan ekonomi masyarakat desa. Kecenderungan masyarakat desa memiliki mata pencaharian yang rendah, latar belakang pendidikan formal yang kurang karena keterbatasan biaya untuk pendidikan dan keterbatasan ekonomi. Namun Masyarakat desa memiliki potensi yang kuat dalam hal kekerabatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan empiris. Data didapatkan dengan melakukan wawancara di lapangan selain dengan merujuk pada literature. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembangunan desa yang mandiri harus diiringi dengan kemauan warga desa untuk maju, sehingga dihasilkan produk dan karya desa yang membanggakan dan bernilai ekonomi tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan warganya sehari-hari. Program pemberdayaan dilaksanakan di desa Saikhwan Cibitung Tengah. Dikarenakan desa ini memiliki potensi SDA yang baik jika dikembangkan sebagai desa wisata pertanian, desa dengan locus bidang ketahanan pangan dan swasembada beras memiliki keunikan dan kekhasan jika dikunjungi sebagai desa penghasil lumbung padi.Kata Kunci: Pemberdayaan; Desa Wisata; Pendidikan Kewirausahaan
Implementation of Religious Education in the Constitution of the Republic of Indonesia Syarifah Gustiawati Mukri; Ahmad Mukri Aji; Nur Rohim Yunus
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v3i3.13527

Abstract

Abstract:The regulation of the education system in Indonesia is contained in the constitution of the Indonesian republic. Communities are given the right to education and teaching that is fair and equitable. In addition, the state is also obliged to educate the lives of the Indonesian people, as stated in the opening of the Constitution of the Unitary State of the Republic of Indonesia, even becoming the ideals of the Indonesian nation after its independence.Keywords: Education, Constitution, Rights of citizens Abstrak: Pengaturan tentang sistem pendidikan di Indonesia termaktub dalam konstitusi republik Indonesia. Masyarakat diberikan hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang adil dan merata. Selain itu, negara juga berkewajiban untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia, sebagaimana tertuang dalam pembukaaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan menjadi cita-cita bangsa Indonesia pasca kemerdekaannya. Kata Kunci: Pendidikan, Konstitusi, Hak warga Negara
Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Gerakan Hijab Syar-i Di SMAN 2 Kota Bogor Santi Santi; Syarifah Gustiawati Mukri
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v4i3.10304

Abstract

Abstract: This study aims to determine the role of the teacher of Islamic education in building awareness of the veiled and to determine the extent to which the awareness of schoolgirls in headscarves. This research uses qualitative method with descriptive approach. The subjects in this study were teachers of Islamic religious education, deputy curriculum and students in grade 11 mathematics 2 which amounts to 5 people. Techniques in this research is using interviews, observation, documentation and triangulation. The results of this study are the Role of teachers in the learning of the teacher as mentor, teacher as an example or a role model, teacher as advisor, teacher as coach, teacher as reformer, teacher as mediator and facilitator, the teacher as the evaluator. Keywords: Role of Teachers, The consciousness of the veiledAbstrak:                                                   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru pendidikan agama Islam dalam membangun kesadaran berjilbab dan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran siswi dalam berjilbab. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.  Subyek dalam penelitian ini adalah guru pendidikan agama Islam, wakasek kurikulum dan siswa kelas 11 mipa 2 yang berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Peran guru PAI dalam pembelajaran yaitu sebagai guru pembimbing, yangdicontoh atau diteladani, guru sebagai penasehat, guru sebagai pelatih, guru sebagai pembaharu, guru sebagai mediator dan fasilitator, guru sebagai evaluator. Kata kunci: peran guru PAI, kesadaran berjilbab.
The Anti-Corruption Education on the Basis of Religion and National Culture Syarifah Gustiawati Mukri; Hidayah Baisa
Jurnal Cita Hukum Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jch.v8i2.16503

Abstract

AbstractActs of corruption have harmed many people and even tortured themselves. Corruption precaution through education way is considered not effective and encouraging since it could not eradicate corruption act which was committed by each layer of society even from educated to regular people. Moreover, it is not sufficient enough vanished with the law approach and enforcement. This study is empirical qualitative research conducted through a literature review and social reconstruction approach. Specifically, the study explains how the concept of visible anti-corruption character education on religious and national culture-based utilized as a strategic step to instill anti-corruption education among students. The results revealed that the embedding and developing students must be built upon faith and piety to Allah SWT, the optimal noble character, and being settled to the family environment. The learning concept of this notion is varied and arranged systematically, comprehensively, and proportionally according to the percentage of proposed effectiveness.Keywords: Anti-Corruption Education, Religion & National Culture AbstrakPerbuatan korupsi telah merugikan banyak kalangan dan menyengsarakan diri sendiri. Pencegahan korupsi melalui jalur pendidikan dinilai belum efektif dan menggembirakan, karena belum dapat memberantas korupsi yang dilakukan oleh lapisan masyarakat, bahkan kalangan terpelajar sampai keakar-akarnya. Pemberantasan korupsi ternyata tidak cukup pula dengan pendekatan dan penegakan hukum. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif empiris dengan pendekatan telaah literatur dan rekonstruksi sosial. Penelitian ini menjelaskan bagaimana konsep pendidikan karakter antikorupsi berbasis agama dan budaya bangsa yang visibel, sebagai langkah strategis untuk menanamkan pendidikan antikorupsi di kalangan pelajar. Hasil penelitian menjelaskan, bahwa penanaman dan pengembangan peserta didik harus berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkarakter (berakhlak mulia) secara optimal, dan telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga. Konsep pembelajarannya variatif dan disusun secara sistematis, komprehensif dan proporsional sesuai persentase efektifitas yang akan dicapai.Kata Kunci: Pendidikan Anti Korupsi, Agama & Budaya Bangsa АннотацияКоррупция нанесла вред многим людям. Предотвращение коррупции с помощью образования считается неэффективным и безнадежным, поскольку оно не смогло искоренить коррупцию, которая привержена обществом к своим корням. Оказывается, одного подхода и правоохранительных органов недостаточно для искоренения коррупции. Эта работа представляет собой качественно-эмпирическое исследование с подходом обзора литературы и социальной реконструкции. Это исследование объясняет, каким образом концепция антикоррупционного воспитания, основанная на религии и видимой национальной культуре, воспринимается как стратегический шаг к воспитанию антикоррупционного образования среди учащихся. Результаты исследования объяснили, что совершенствование и развитие учащихся должны основываться на вере и преданности Всемогущему Богу, оптимально быть человеком с характером (благородный характер) и в первую очередь внедряться в семейную среду. Концепция обучения разнообразна и организована систематически, всесторонне и пропорционально в зависимости от процента эффективности, который должен быть достигнут.Ключевые Слова: Антикоррупционное Образование, Религия и Национальная Культура.