Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Structure Of Islamic Religious Education Materials On Formal Education Pathways For Junior And High School Level In Indonesia Teuku Hariski Munazar; Andi Prastowo
AIUA Journal of Islamic Education Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : AIUA Journal of Islamic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In general, religion has a very important role in human life; religion is also one that embodies life. Religious education adds spiritual potential and also shapes students to become human beings who believe in Allah SWT and have good morals. Increase the potential for spiritual understanding, and instil Islamic and religious values. type of qualitative research, namely through library research. This study supports the PAI material concept for SMP / MTs, SMA / MA data collection methods using the documentation method, carried out by analyzing the Ministry of Education Regulation No. 21 of 2016 and also taken from relevant books. Instead, Al-Qur'an, Hadith which is the main source in the teachings of Islam, then there are subjects of the Aqeedah which are very important to be discussed with students as roots or religion. There are fiqh lessons which are a set of rules that deliver human relations with God and other collections. And the last is the subject of Islamic history is the story of the journey of Muslim human life.
Spiritualistic Humanistic Communication Strategy on Learning Aqidah Akhlaq at Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Yogyakarta, Indonesia Andi Prastowo; Muhammad Jamroh Latief
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 13, No 1 (2019): Islamic Education and Liberation
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2019.1.1.2592

Abstract

This study discusses the communication strategy in learning Aqidah Akhlaq to foster humanistic values and spiritualistic intelligence of learners in religious Elementary School  Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Yogyakarta. This study used a qualitative approach with case study method. Data were collected by in-depth interview, observation, and documentation, then analysed by interactive model. The results of this study revealed that communication strategy to cultivate the values of humanistic spirituality in MIN 1 Yogyakarta includes 3 three kinds: teachers as a compelling speaker, teachers as less effective preachers, and teachers as moderators.AbstrakPenelitian ini membahas strategi komunikasi dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq untuk menumbuhkan nilai-nilai humanistik dan kecerdasan spiritualistik peserta didik di Sekolah Dasar Agama Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model interaktif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa strategi komunikasi untuk menumbuhkan nilai-nilai spiritualitas humanistik di MIN 1 Yogyakarta meliputi 3 tiga jenis: guru sebagai pembicara yang meyakinkan, guru sebagai pengkhotbah yang kurang efektif, dan guru sebagai moderator. 
INTERNALISASI PLURALISME AGAMA DALAM PENDIDIKAN ISLAM Nada Nur Aini; Andi Prastowo
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 3 (2021): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/andragogi.v3i3.229

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, banyak muncul keyakinan-keyakinan baru di Indonesia yang menimbulkan kontroversi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada para pembaca bagaimana cara menumbuhkan pluralisme agama dalam pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi literatur. Sumber data yang diperoleh berupa artikel jurnal dengan jumlah 13 artikel. Kemudian penulis melakukan beberapa analisis seperti mencari judul artikel yang relevan, lalu mencari isi abstraknya yang relevan, setelah itu mencari keseluruhan isi artikel yang relevan. Selanjutnya, hasil dari penelitian ini adalah pendidikan Islam mampu menjadi wadah dan sarana untuk menanamkan pluralisme beragama
IMPLEMENTASI METODE BURHANI DAN ‘IRFANI DALAM STUDI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM Nada Nur Aini; Andi Prastowo
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 2 (2021): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/andragogi.v3i2.228

Abstract

Berfilsafat sangatlah penting untuk dilakukan, karena pada zaman ini banyak sekali orang yang mudah tertipu akibat informasi palsu yang mereka serap tanpa pikir panjang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah memberitahukan metode apa yang cocok untuk kita terapkan khususnya dalam studi filsafat pendidikan islam. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi literatur. Sumber data yang diperoleh berupa artikel jurnal dengan jumlah 21 artikel. Kemudian penulis melakukan beberapa analisis seperti mencari judul artikel yang relevan, lalu mencari isi abstraknya yang relevan, setelah itu mencari keseluruhan isi artikel yang relevan. Hasilnya, didapatkan bahwa metode yang cocok untuk diterapkan dalam studi filsafat pendidikan islam adalah metode burhani karena ilmu pengetahuan yang diperoleh dapat dibuktikan kebenarannya
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS: STUDI KASUS DI MIM NGIPIK DAN MIM DONDONG KULONPROGO Andi Prastowo; Mujadi Mujadi; Purnaida Purnaida; Bayu Rahmad Santosa
EDUKASIA Vol 13, No 2 (2018): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v13i2.3525

Abstract

The services of Islamic educational institutions in Indonesia must be able to adjust to the demands and needs of the surrounding environment, including in the current context of 21st century skills, so that the institution can remain competitive and survive in the era of globalization. Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif (MIM) Ngipik and MIM Dondong in Kulonprogo District Special Province of Yogyakarta are some Islamic educational institutions in the formal education path that has been trying to cultivate 21st century skills especially critical thinking skills. This article aims to reveal about how to learn critical thinking (CT) in MIM Ngipik and MIM Dondong as well as what critical thinking skills are successfully grown in learning in the madrasah. This research uses qualitative paradigm and case study method. The results of this study indicate that critical thinking learning (CTL) is done by multi-method learning and classroom management varied. The critical thinking skills of students that can be grown are: able to ask questions that match the topic discussed, began to be able to collect relevant information; begin to learn to act efficiently and creatively based on information in teacher guidance; can put forward quite a logical argument based on factual information in teacher guidance, can take credible conclusions with group work and in teacher guidance, and begin to be able to think analysis on differentiating cognitive processes.
Learning Material Changes as the Impact of the 2013 Curriculum Policy for the Primary School/Madrasah Ibtidaiyah Andi Prastowo; Fitriyaningsih Fitriyaningsih
EDUKASIA Vol 15, No 2 (2020): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v15i2.7947

Abstract

 Every curriculum change in Indonesia impacts other components in the national education system, including the learning material. However, main material changes have not been discussed completely. This article presents the analysis result about the impact of 2013 curriculum for Primary School (PS) and Madrasah Ibtidaiyah (MI) in Indonesia on the subject materials. This study used a literature review which examined various applicable 2013 policy documents and textbooks as a representation of the core materials. The findings of this study indicate that the change from the 2006 curriculum to the 2013 curriculum in PS/MI level has an impact on changes in teaching material. The structure and method changes are more structured, hierarchical and not overlap among levels, due to core competencies. The presentation is thematic and from concrete to abstract. Material content also changes. Teaching materials in the 2013 curriculum in PS/MI level are contextual, integrative and focused on character and soft skills. Teaching materials in the 2013 Curriculum also covers critical and creative thinking, communicative, and collaborative learning.
PERUBAHAN KURIKULUM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI DI INDONESIA: DARI KTSP MENUJU KURIKULUM 2013 Andi Prastowo
Tarbiyah al-Awlad Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.523 KB) | DOI: 10.15548/alawlad.v8i1.1590

Abstract

Perubahan kurikulum adalah sebuah keniscayaan agar pendidikan tidak anti realitas. Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidiayah di Indonesia juga mengalami perubahan seiring dengan perubahan kebijakan kurikulum 2013 yang menggantikan Kurikulum 2006. Perubahan ini dilakukan agar terjadi perbaikan mutu pendidikan di Indonesia. Namun, seiring pelaksanaan Kurikulum 2013 masih saja terjadi berbagai persoalan moral dan hukum di lingkungan anak dan pelajar yang tidak kunjung surut. Berangkat dari persoalan itulah, penelitian ini berupaya untuk mengungkap bagaimana perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Dengan menggunakan studi kepustakaan, temuan penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa perubahan kurikulum PPKn untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah ternyata substansial mencakup empat aspek yaitu tujuan, isi atau materi, strategi atau metode, dan evaluasi pembelajarannya.
Pengembangan Media Pembelajaran Power Point Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Kelas IV MI/SD Diah Rizki Nur Kalifah; Andi Prastowo
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 8 No 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/modeling.v8i1.700

Abstract

In learning teachers have used Powerpoint media but still lacking in learning design and often teachers use image media in learning. The purpose of this study is Powerpoint media design. The method used is R&D (Research and Development) adopted from Borg and Gall by combining assure models. The results of this study obtained two validators namely validator A is 3.52 out of 4 while validator B is 3.59 out of 4, has "excellent" criteria. On the score of two teachers obtained, teacher A scored 3.09 out of 4 good criteria while teacher B scored 3.31 out of 4 excellent categories.
Analisis Media Berbasis Web E-Learning pada Pembelajaran Tematik di Madrasah Ibtidaiyah pada Masa Pandemic Covid 19 Apriliyanti Muzayanati; Andi Prastowo; Rohmi Triwulandari
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2290

Abstract

Sebelum adanya covid 19 pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Akan tetapi pada masa pandemi pembelajaran dialihkan dengan system daring atau belajar dirumah. Maka sekolah mengalihkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi agar pembelajaran dapat berjalan dan di terima dengan baik oleh siswa. Dengan demikian sekolah menggunakan media Web E-learning. Media Pembelajaran adalah suatu media yang digunakan sebagai penyampaian informasi dan pesan. Apalagi pada masa pandemi seperti ini media pembelajaran yang berbasis teknologi sangat diperlukan. Metode yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Madiun.  Adapun hasil dari penelitian bahwa Web E-learning ini dapat diakses apabila memiliki ID dan Password. Didalam E-learning madrasah terdapat berbagai fitur untuk mempermudah dalam pengaplikasian pembelajaran. Misalnya membuat kelas online, tempat untuk upload bahan ajar, dan penilaian pembelajaran siswa (CBT). Adapun kelebihan dan kekurangan media E-learning. Untuk kelebihan mempermudah guru dalam menyamapikan pembelajaran, efektif digunakan pada masa pandemi, membuat pembelajaran menjadi menyenagkan. untuk kekurangan error jika internet tidak stabil, pada fitur tertentu media E-learning ini tidak berfungsi dengan baik misalnya pada CBT di esseyan singkat. Tidak semua anak dapat menggunakan aplikasi tersebut maka membutuhkan pendampingan.
SEJARAH PENGHARAMAN HUKUM KHAMR DALAM ISLAM MELALUI PENDEKATAN HISTORIS chairunnissa icha; Andi Prastowo
MADDIKA : Journal of Islamic Family Law Vol 2, No 2 (2021): Maddika: Journal Of Islamic Family Law
Publisher : IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/maddika.v2i2.2398

Abstract

The purpose of this study is to reveal the history of the prohibition of khamr law in Islam. Khamr is a drink that is forbidden in Islam because it is considered to be damaging to the health of human reason. Therefore, the author is interested in reviewing and revealing about the history of the prohibition of khamr law in Islam. In addition, the author also explained things related to khamr such as the understanding of khamr and the punishment of khamr drinkers. The research methods used in the preparation of this article use qualitative methods with a library study approach that data collection techniques are taken from reliable sources such as journals, papers, and other articles related to this discussion.. As a result of the study, it was concluded that the process of prohibiting khamr was inseparable from the background of life, especially earlier Arab societies. The history and process of prohibiting khamr also went through several stages to the final stage that the law of drinking khamr is forbidden in Islam. In addition, differences of opinion also occur among scholars in deciding the punishment or limit for khamr drinkers. The hanafi school argues that the penalty limit varies depending on the offense, namely the alcohol limit and the drunken limit penalty. While according to AS-Shafi'i and abu dawud the punishment for khamr drinkers is whipped 40 times.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan sejarah pengharaman hukum khamr dalam islam. Khamr merupakan minuman yang diharamkan dalam islam karena dinilai dapat merusak kesehatan akal manusia. Oleh karenanya, penulis tertarik untuk mengkaji dan mengungkapkan tentang sejarah pengharaman hukum khamr dalam islam. selain itu penulis juga menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan khamr seperti pengertian khamr dan hukuman terhadap peminum khamr. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka yang teknik pengumpulan data di ambil dari sumber-sumber terpercaya seperti jurnal, makalah, dan artikel lainnya yang berkaitan dengan pembahasan ini. Sebagai hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa proses pengharaman khamr tidak terlepas dari latar belakang kehidupan khususnya masyarakat Arab terdahulu. Sejarah dan proses pengharaman khamr ini pun melewati beberapa tahapan hingga tahap final bahwa hukum meminum khamr diharamakan dalam islam. Selain itu, perbedaan pendapat juga terjadi di antara para ulama dalam memutuskan hukuman atau had bagi peminum khamr. Mazhab hanafi berpendapat bahwa batasan hukumannya berbeda-beda tergantung pada pelanggarannya, yaitu hukuman batas alkohol dan hukuman batas mabuk. Sedangkan menurut AS-Syafi’i dan abu dawud hukuman bagi peminum khamr adalah dicambuk 40 kali.