I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti
Department Of Histology, Faculty Of Medicine, Udayana University, Bali, Indonesia

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

THE ROLE OF GROWTH HORMONE IN LIPID METABOLISM Dewi Ratnayanti, I Gusti Ayu
Medicina Vol 43 No 3 (2012): September 2012
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.082 KB)

Abstract

Growth hormone (GH) is one of the hormones that regulate metabolism, including lipid metabolism. GH can regulate the amount of fat in the tissue and also the level of lipid profile. Growth hormone affects the lipid in the tissue and blood by modulating the lipid metabolism, especially through the regulation of synthesis, excretion and breakdown of internal lipids. Research showed that GH could consistently lower the level of total cholesterol and LDL, whereas its effect on triglyceride and HDL level showed varying results. Growth hormone induces lypolisis by stimulating the activity of HSL and LPL and thereby influenced the triglyceride level and tissue fat storage. Cholesterol and lipoprotein levels are controlled by regulating the synthesis of cholesterol by lowering the activity of HMGCoA reductase. The excretion of cholesterol through the bile is also enhanced by stimulating the activity of enzymes C7?OH. The breakdown of VLDL and LDL are enhanced by increasing the expression of LDL receptor and ApoE as well as affecting the editing of mRNA ApoB100. Increase activity of LPL is also known to be the important factor in the HDL metabolism
UJI PENDAHULUAN NILAI KELEMBABAN KULIT MANUSIA PADA PEMAKAIAN SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF KULIT BUAH MANGGIS K. Widnyani Astuti; N. P. A. D. Wijayanti; A. A. D. Lestari; I G. A. P. Y. Artha; I A. G. Pradnyani; I G. A. D. Ratnayanti
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol. 12 No.1 Januari 2018
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.73 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2018.v12.i01.p09

Abstract

Kulit yang mengalami penuaan dini menyebabkan nilai kelembaban kulit menjadi berkurang sehingga kulit menjadi kering. Berkurangnya nilai kelembaban kulit dapat diatasi dengan memberikan perawatan terhadap kulit. Perawatan dapat dilakukan dengan sediaan topikal yang mengandung antioksidan salah satunya yaitu masker gel peel off ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Penelitian pendahuluan ini bertujuan untuk melihat nilai kelembaban kulit manusia pada pemakaian masker gel peel off ekstrak kulit buah manggis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 5 subjek uji masing masing dioleskan plasebo pada tangan kanan dan dioleskan masker gel peel off ekstrak kulit manggis pada tangan kiri selama 14 hari. Metode perlakuan subjek uji dilakukan secara randomized, double blind, plasebo control group design. Data yang diperoleh diuji normalitas dan homogenitasnya. Data nilai kelembaban terhadap nilai sebelum dan sesudah penelitian dibandingkan dengan uji T Berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol dan perlakuan menghasilkan nilai p<0,05 yang bermakna yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah dioleskan basis masker maupun masker yang mengandung kulit manggis. Kedua kelompok menunjukkan adanya perubahan, namun rentang peningkatan pada kelompok perlakuan lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, diketahui masker gel peel off Garcinia mangostana L. mampu meningkatkan nilai kelembaban kulit manusia lebih besar dibandingkan kelompok kontrol.
DETEKSI DINI DAN PENANGANAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PENDUDUK USIA 45 TAHUN KE ATAS DI DESA PEGAYAMAN BULELENG Ika Wahyuniari I.A; Dewi Ratnayanti I.G.A; Mayun G.N; Sri Wiryawan G.N; Linawati N.M; Sugiritama W
Buletin Udayana Mengabdi Vol 9 No 2 (2010): Volume 9 No.2 – September 2010
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.084 KB)

Abstract

Cardiovascular diseases such as heart attacks and strokes, are the main cause of death in Indonesia. Information about risk factors of these disease (like hypertension, diabetes mellitus, obesity) are required in order to control and prevent the disorders. The aim of this program was at early detection and managing the relevant risk factors. The program commenced by providing information about risk factors of cardiovascular disease and by examining the level of blood pressure, blood sugar, body weight, body height, and waist circumference. Participants that have risk factors of cardiovascular disease in Pagayaman were 52,94%. Most of them had abnormal waist circumference (59,26%), particularly in woman. The next and most prevalent risk factors were Body Mass Index (40,74%), hypertension (18,52%), and hyperglycemia (3,70%).
EFEKTIVITAS PERLINDUNGAN MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK ETANOL 96% KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DALAM MEMPERTAHANKAN PH KULIT TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAPARAN SINAR UV-B N.P.A.D. Wijayanti; IG.A.D. Ratnayanti; M.A. Wardhana; Z. Aini,; C.M.A. Putri,
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 5, No. 1, Tahun 2016
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.21 KB)

Abstract

Radiasi sinar UV-B memiliki kapasitas untuk menghasilkan  reactive oxygen species (ROS) yang menyebabkan terjadinya photoaging yang dapat diamati dari nilai pH kulit. Ekstrak kulit buah manggis diketahui memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan telah diformulasi menjadi sediaan masker gel peel off . Sediaan ini diketahui mampu meningkatkan toleransi kulit tikus terhadap paparan sinar UV-B. Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk mengetahui efektivitas masker gel peel off ekstrak kulit buah manggis dalam menjaga pH kulit tikus wistar jantan yang diberi paparan sinar UV-B. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 30 hewan uji yang dibagi dalam 3 kelompok, yaitu perlakuan I (basis masker gel peel off), perlakuan II (masker gel peel off ekstrak etanol 96% kulit buah manggis) dan kontrol (tanpa perlakuan). Kelompok perlakuan I dan perlakuan II dipapar dengan UV-B dengan dosis total 840 mJ/cm² selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan II berbeda bermakna dengan kelompok perlakuan I dan kelompok kontrol dengan nilai signifikansi P<0,05. Sehingga diketahui masker gel peel off ekstrak kulit buah manggis mampu mempertahankan pH kulit tikus wistar jantan yang dipapar sinar UV-B.
EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS L.) MENURUNKAN DEGENERASI LEMAK JARINGAN HATI TIKUS YANG DI https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum OVARIEKTOMI Ni Putu Candra Paramita; I Wayan Sugiritama; Ni Made Linawati; IGA Dewi Ratnayanti; Ida Ayu Ika Wahyuniari; IGK Nyoman Arijana; IGN Sri Wiryawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.804 KB)

Abstract

Menopause didefinisikan sebagai 1 tahun tanpa menstruasi. Wanita menopausekemungkinan berisiko mengalami Nonalcoholic Fatty Liver Disease(NAFLD). Efekmenguntungkan dari antosianin telah dibuktikan dalam penelitian hewan,sehubungan denganstres oksidatif dan steatosis hati. Ubi jalar ungu mengandung antosianin yang berfungsi sebagaiantioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel tikus yang sudah diovariektomi, kemudian diberikan ekstrak etanol ubi jalar ungu pada tikus secara oral selama 30hari. Pada hari pertama dilakukan randomisasi dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompokkontrol negatif (P0), kelompok perlakuan pemberian ekstrak etanol ubi jalar ungu dosis 1ml(P1), dosis 2 ml (P2), dan dosis 4ml (P3). Pada hari ke-31 dilakukan terminasi untuk di ambiljaringan hati dan pembuatan preparat histologi, kemudian dilakukan pengamatan pada preparatdengan pembesaran 10x10 pada 2 lapang pandang. Dari 28 sampel hati tikus yang diperiksa,didapatkan semua sel hati tikus mengalami degenerasi lemak atau steatosis sebanyak >5% yangmerupakan kunci dari penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD), namun jumlahnya berbedabeda. Rerata perlemakan kelompok kontrol negatif didapatkan hasil perlemakan paling tinggiyaitu 49,1%, kelompok perlakuan pemberian dosis 1ml, 2ml, dan 4ml didapatkan hasil 39,48%,31,62%, dan 29,14%. Setelah diuji secara statistik didapatkan perbedaan yang signifikan(p<0,05) terhadap pengaruh pemberian ekstrak etanol ubi jalar ungu.Berdasarkan hasilpenelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberianekstrak etanol ubijalar ungu selama 30 hari dapat menurunkan degenerasi lemak pada hati tikus yang mengalamipenyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD). Kata Kunci: Ekstrak etanol ubi jalar ungu, menopause, fatty liver
ANALISIS FITOKIMIA NIRA AREN DAN TUAK AREN (Arenga pinnata (Wurmb) Merr.) I Dewa Ayu Eka Widiari Putri; I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti; I Wayan Sugiritama; I Gusti Kamasan Nyoman Arijana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i6.P04

Abstract

Tanaman aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr.) merupakan jenis tanaman palma yang hampir keseluruhan bagian tanamannya bisa dimanfaatkan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bagian-bagian tanaman aren mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid, galaktomanan, dan fenol yang bisa bertindak sebagai antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang mampu mendonorkan satu elektronnya untuk menstabilkan radikal bebas dan membuatnya kurang reaktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan fitokimia dari nira aren dan tuak aren. Skrining fitokimia yang dilakukan meliputi uji flavonoid, fenol, tanin, alkaloid, triterpenoid, saponin dan steroid. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa nira aren positif mengandung senyawa metabolit sekunder saponin, fenol, triterpenoid, dan alkaloid sedangkan tuak aren positif mengandung senyawa metabolit sekunder saponin, fenol, triterpenoid, alkaloid dan flavonoid. Kata Kunci: Analisis Fitokimia, Nira Aren, Tuak Aren, Arenga Pinnata (Wurmb) Merr.
EFEK PEMBERIAN TEH KOMBINASI BUNGA EUPHORBIA MILII DAN PROPOLIS TERHADAP DIAMETER PULPA PUTIH LIMPA TIKUS WISTAR JANTAN I Dewa Gede Angga Triadi Nata; Ni Made Linawati; I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti; I Wayan Sugiritama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i5.P01

Abstract

ABSTRAK Penyakit infeksi termasuk kedalam penyebab utama kematian di seluruh dunia. Imunitas spesifik terdiri dari sel B dan sel T yang berperan penting dalam pertahanan terhadap infeksi. Senyawa-senyawa dengan efek imunomodulator dapat ditemukan pada Euphorbia milii dan propolis. Euphorbia milii mengandung senyawa saponin, tanin, dan flavonoid yang memiliki efek imunomodulator dengan meningkatkan produksi IL-2 yang merupakan sitokin penginduksi aktivitas sel NK (Natural Killer), sel B, dan sel T. Propolis mengandung senyawa benzoat, terpen, flavonoid, asam phenolat, dan CAPE (Caffeic Acid Phenetyl Esther) yang juga memiliki efek imunomodulator. Pulpa putih limpa terdiri atas nodul limfoid dan PALS (Periarteriolar Lymphoid Sheats) yang sebagian besar tersusun atas sel B dan sel T. Aktivitas imunomodulator dari Euphorbia milii dan propolis dapat dibuktikan dengan mengamati peningkatan diameter pulpa putih limpa. Rancangan penelitian ini adalah randomized post test only controlled group dengan sampel 24 ekor tikus yang dibagi kedalam 4 kelompok. Aquades diberikan kepada kelompok kontrol sedangkan teh kombinasi diberikan kepada kelompok perlakuan, lalu dilakukan terminasi dan pengukuran diameter pulpa putih. Teknik analisis data berupa One Way ANOVA dan Post Hoct dengan LSD test. Hasil pengujian menunjukan terdapat perbedaan rerata diameter pulpa putih yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukan teh kombinasi bunga Euphorbia milii dan propolis dapat meningkatkan diameter pulpa putih limpa tikus wistar jantan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengamati dosis efektif. Kata kunci: Euphorbia milii, Imunomodulator, Propolis, Pulpa putih
PENGARUH PEMBERIAN THE EUPHORBIA MILII DAN PROPOLIS TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN I Dewa Agung Gede Oka Dwi Wicaksana; Ni Made Linawati; IGK Nyoman Arijana; I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i3.P03

Abstract

ABSTRACT Introduction: There are various kinds of traditional medicine in Indonesia, either derived from animals or from plants. One of kind traditional medicine that can be found in Indonesia are Euphorbia milii and propolis which has benefits as an immunomodulator and as an antioxidant. The use of traditional medicine with uncertain doses and time intervals may cause some adverse effects. The main purpose of the study is to know the effect of tea which made from Euphorbia milii and propolis on the histological appearance of the kidney of male wistar rats. Methods: This study used a randomized post test only controlled group. There are 4 groups of rats were taken from total 24 male wistar rats with an age range 2-3 months and a bodyweight ± 200 grams. The controlled group (K) was given aquabidest, the intervention group (P1-P3) was given the tea of Euphorbia milii and propolis, then terminated and continued with histological examination by measuring the diameter of the glomerulus. Data analysis technique is One Way Anova and Post Hoc with LSD test. Result: Based on the result of data analysis, the difference between the controlled group (K) and the intervention group (P1-P3) was not significant. Conclusion: Based on the result, the conclusion is that the tea of Euphorbia milii and propolis did not cause significant damage to the kidneys of male wistar rats. Keywords : Euphorbia milii, propolis, glomerulal diameter
PENGARUH EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH TUNGGAL (ALLIUM SATIVUM L.) TERHADAP VIABILITAS SEL PBMC YANG TERPAPAR HIDROGEN PEROKSIDA SECARA IN VITRO Joshua Ezra Ronaldo Bayak; I. G. K. Nyoman Arijana; I. G. A. Dewi Ratnayanti; I Wayan Sugiritama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P11

Abstract

ABSTRAK Kematian sel merupakan salah satu akibat dari kerusakan DNA yang disebabkan oleh reactive oxygen species (ROS). Bawang putih tunggal diketahui memiliki banyak kandungan antioksidan yang berpotensi untuk mencegah kematian sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol bawang putih tunggal dapat mencegah kematian sel PBMC yang disebabkan oleh H2O2 yang merupakan ROS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan kultur PBMC yang berjumlah 25 sumur dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yakni P0 (normal salin), P1 (H2O2 0,3%), P2, P3, dan P4 (H2O2 0,3% dan ekstrak etanol bawang putih tunggal dengan dosis masing-masing 5%, 10%, dan 20%). Sampel kemudian diinkubasi pada suhu 37oC CO2 5% selama 1 jam dan kemudian dipanen dan dilakukan perhitungan jumlah sel. Analisis data dilakukan dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jumlah sel PBMC viabel antara P1 dan P3 sebesar -145.000 (IK95% -170.970,04 – (-119.029,96)), dan antara P1 dan P4 sebesar -20.000 (IK95% -45.970,03 – 5.970,03). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol bawang putih tunggal dengan dosis 10% dapat mencegah kematian sel akibat paparan radikal bebas, tetapi dosis 20% menyebabkan efek toksik terhadap PBMC. Kata kunci: viabilitas sel, ROS, bawang putih tunggal, PBMC
THERAPEUTIC OF SKIN AGING WITH CARBON DIOXIDE LASER SKIN RESURFACING AND COMBINATION WITH AIR COOLING NKA Maya Damayanti; IGA Dewi Ratnayanti
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.945 KB)

Abstract

So far, a lot of people who want their face skin always looks young though age continued to grow. It cannot be denied that aging will occur in everyone although some faster or later occur. Various ways were developed by scientists to fix this issue. Laser Skin Resurfacing (LSR) technique to tighten facial skin is a procedure that is popular among the public and the practice of medicine. CO2 LSR technique is still a gold standard was used. Pain during surgery can be reduced when this technique was combined with air cooling. In addition, the adverse effects of post-operative might be tolerated.