Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL KINANTHI TERLAHIR KEMBALI KARYA TASARO GK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA Suhendra Suhendra; Ainiyah Ekowati; Hanifah Ahzahrah
Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran Vol 1, No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNPAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.314 KB) | DOI: 10.55215/triangulasi.v1i2.4457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Kinanthi Terlahir Kembali karya Tasaro GK, yakni religius, nasionalis, mandiri, gotong royog, dan integritas serta mendeskripsikan implikasi hasil penelitian pendidikan karakter dalam novel Kinanthi Terlahir Kembali karya Tasaro GK terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan. Fokus penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter antara lain (1) religius, nilai yang berhubungan dengan Tuhan, (2) nasionalis, nilai yang mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan diri sendiri, (3) mandiri, nilai yang mengarah pada seseorang untuk tidak bergantung pada orang lain, melakukan sesuatu atas dorongan dirinya sendiri, (4) gotong royong, peduli terhadap aktivitas sosial demi kepentingan bersama, (5) integritas, yakni komitmen akan nilai-nilai kejujuran, keteguhan serta menjadikan teladan bagi orang lain. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai religius tercermin dalam sikap patuh menjalankan agama yang dianutnya yakni salat dan berdoa bersama. Nilai nasionalis tergambar dalam sikap kerelawanan menggalang dana demi membantu biaya pendidikan di Indonesia. Nilai mandiri tampak pada kegiatan sehari-hari yakni pencari pekerjaan demi mendapatkan penghasilan sendiri dan menyiapkan pendidikan di masa depan. Nilai gotong royong tercermin dalam sikap simpati terhadap aktivitas sosial; membersihkan lingkungan serta bahu-membahu dalam acara sosial demi kepentingan bersama. Nilai integritas tercermin dalam sikap keteguhan menjalani prinsip hidup yang diyakini, yakni tidak mengeluh sehingga apa yang dilakukan dapat menjadi teladan bagi orang lain. 
ANALISIS KETERBACAAN TEKS DALAM BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI DENGAN MENGGUNAKAN FORMULA GRAFIK FRY Suhendra Suhendra; Annisa Nurramadanti
Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNPAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.184 KB) | DOI: 10.55215/triangulasi.v2i1.5334

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keterbacaan teks yang terdapat dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI dengan menggunakan Formula Grafik Fry, dan mengetahui kesesuaian teks yang digunakan dalam buku dengan jenjang sekolah siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memanfaatkan studi kepustakaan. Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji tiga buku teks pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI. Buku yang digunakan adalah Buku Teks Pendamping Bahasa Indonesia Kelas XI Penerbit YRAMA WIDYA, Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XI Penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dan Buku Teks Bahasa Indonesia ESPS untuk Kelas XI Penerbit Erlangga. Pada masing-masing buku teks akan diuji lima belas teks, jumlah total teks yang akan diuji keterbacaannya adalah 45 teks. Nantinya dengan menggunakan 45 teks tersebut akan ditentukan jumlah kalimat utuh, jumlah suku kata, jumlah kata sisa pada kalimat terakhir, rata-rata kalimat utuh, dan rata-rata suku kata. Hasil analisis data dari 45 teks yang diukur, 25 teks menunjukan hasil “Tidak Sesuai”, 16 teks menunjukan hasil “Sesuai” dan 4 teks menunjukan hasil “Invalid”. Berdasarkan data tersebut, jumlah keterbacaan teks yang tidak sesuai jenjang kelas lebih tinggi dibandingkan keterbacaan teks yang sesuai dengan jenjangnya. Artinya, tingkat keterbacaan pada ketiga buku teks pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI memiliki tingkat keterbacaan yang mudah.
PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERITA INSPIRATIF DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING Hadianto Arsan; Suhendra Suhendra; Yeni Ekawati
Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran Vol 3, No 1 (2023): Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNPAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/triangulasi.v3i1.8173

Abstract

Tujuan pembelajaran ini: (1) Menerapkan model PBL untuk meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif bahasa Indonesia kelas XI-D SMPN 4 Kota Bogor. (2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam menerapkan model PBL pada pelajaran bahasa Indonesia khususnya teks cerita inspiratif. (3) Untuk mengetahui efektivitas penerapan model PBL menggunakan media video dalam meningkatkan kemampuan dalam menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di kelas XI-D SMPN 4 Kota Bogor pada semester II tahun pelajaran 2022—2023. Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari 2 siklus. Teknik pengumpulan data melalui tes hasil belajar, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penerapan model PBL pada pembelajaran teks cerita inspiratif meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks  dengan skor persentase rata-rata ketuntasan dari mulai prasiklus: 3,3%, siklus I: 46,6%, dan siklus II: 86,67%. Rata-rata nilai yang diperoleh dari pra siklus: 31,73, siklus I: 61,26, dan siklus II: 89,36.
ANALISIS KETERBACAAN TEKS DALAM BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI DENGAN MENGGUNAKAN FORMULA GRAFIK FRY Suhendra Suhendra; Annisa Nurramadanti
Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2022): Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNPAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/triangulasi.v2i1.5334

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keterbacaan teks yang terdapat dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI dengan menggunakan Formula Grafik Fry, dan mengetahui kesesuaian teks yang digunakan dalam buku dengan jenjang sekolah siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memanfaatkan studi kepustakaan. Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji tiga buku teks pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI. Buku yang digunakan adalah Buku Teks Pendamping Bahasa Indonesia Kelas XI Penerbit YRAMA WIDYA, Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XI Penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dan Buku Teks Bahasa Indonesia ESPS untuk Kelas XI Penerbit Erlangga. Pada masing-masing buku teks akan diuji lima belas teks, jumlah total teks yang akan diuji keterbacaannya adalah 45 teks. Nantinya dengan menggunakan 45 teks tersebut akan ditentukan jumlah kalimat utuh, jumlah suku kata, jumlah kata sisa pada kalimat terakhir, rata-rata kalimat utuh, dan rata-rata suku kata. Hasil analisis data dari 45 teks yang diukur, 25 teks menunjukan hasil Tidak Sesuai”, 16 teks menunjukan hasil Sesuai” dan 4 teks menunjukan hasil Invalid”. Berdasarkan data tersebut, jumlah keterbacaan teks yang tidak sesuai jenjang kelas lebih tinggi dibandingkan keterbacaan teks yang sesuai dengan jenjangnya. Artinya, tingkat keterbacaan pada ketiga buku teks pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI memiliki tingkat keterbacaan yang mudah.
ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL KINANTHI TERLAHIR KEMBALI KARYA TASARO GK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA Suhendra Suhendra; Ainiyah Ekowati; Hanifah Ahzahrah
Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran Vol 1, No 2 (2021): Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNPAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/triangulasi.v1i2.4457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Kinanthi Terlahir Kembali karya Tasaro GK, yakni religius, nasionalis, mandiri, gotong royog, dan integritas serta mendeskripsikan implikasi hasil penelitian pendidikan karakter dalam novel Kinanthi Terlahir Kembali karya Tasaro GK terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan. Fokus penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter antara lain (1) religius, nilai yang berhubungan dengan Tuhan, (2) nasionalis, nilai yang mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan diri sendiri, (3) mandiri, nilai yang mengarah pada seseorang untuk tidak bergantung pada orang lain, melakukan sesuatu atas dorongan dirinya sendiri, (4) gotong royong, peduli terhadap aktivitas sosial demi kepentingan bersama, (5) integritas, yakni komitmen akan nilai-nilai kejujuran, keteguhan serta menjadikan teladan bagi orang lain. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai religius tercermin dalam sikap patuh menjalankan agama yang dianutnya yakni salat dan berdoa bersama. Nilai nasionalis tergambar dalam sikap kerelawanan menggalang dana demi membantu biaya pendidikan di Indonesia. Nilai mandiri tampak pada kegiatan sehari-hari yakni pencari pekerjaan demi mendapatkan penghasilan sendiri dan menyiapkan pendidikan di masa depan. Nilai gotong royong tercermin dalam sikap simpati terhadap aktivitas sosial; membersihkan lingkungan serta bahu-membahu dalam acara sosial demi kepentingan bersama. Nilai integritas tercermin dalam sikap keteguhan menjalani prinsip hidup yang diyakini, yakni tidak mengeluh sehingga apa yang dilakukan dapat menjadi teladan bagi orang lain.