Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Hubungan Fatigue Terhadap Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa Gina Nurdina; Dian Anggraini
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 7 No. 3 (2021): JIKep | Edisi Khusus 2021
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.476 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v7i3.813

Abstract

Latar Belakang : Hemodialisa membantu meningkatkan harapan hidup pasien penyakit ginjal kronis, namun pasien juga sering melaporkan masalah dari pengobatan tersebut salah satunya fatigue yang merupakan gejala paling umum dari pasien hemodialisa dan sering dikaitkan dengan masalah kualitas hidup . Tujuan : Mengetahui hubungan fatigue terhadap kualitas hidup pasien hemodialisis. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah studi korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang menjalani hemodialisis di berbagai Klinik Hemodialisis di Kota Bandung dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling . Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu the Fatigue Severity Scale (FSS) dan Kidney Disease Quality of Life Short Form 36 (KDQoL-SF36). Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson. Hasil : Dari 34 responden sebagian besar pasien mengalami fatigue dengan rerata tingkat fatigue 41.18 (SD=17.11). Sekitar 41% responden memiliki skor fatigue tinggi (45<FAS<=63). Rerata skor KDQoL-SF36 pada aspek daftar gejala/masalah 66.02 (SD=9.06), aspek efek penyakit ginjal 43.70 (SD=10.68), aspek beban penyakit ginjal 12.13 (SD=5.94), aspek komponen kesehatan fisik 35.7 9 (SD=6.58) dan aspek komponen kesehatan mental 45.51 (SD=7.82). Terdapat hubungan antara fatigue dengan aspek beban penyakit ginjal dan komponen kesehatan fisik terlihat dari nilai p value <0.05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar (-0.491) dan (-0.515). Kesimpulan: Semakin tinggi skor fatigue maka semakin rendah skor aspek kualitas hidupnya
ANALISIS TEKNIS PERSYARATAN PENEMPATAN PERALATAN DAN MOBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PANCARAN LOCALIZER MENGGUNAKAN DIAGRAM FISHBONE DI BANDAR UDARA ADI SOEMARMO SOLO Athfal Aldiefa; Sabdo Purnomo; Dian Anggraini
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol 12 No 1 (2019): Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi
Publisher : Politeknik Penerbangan Indonesia Curug

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1432.482 KB)

Abstract

Airport is a providers of air transportation services are required to provide service, safety and flight safety at all times. Safety, security and comford are tools of the flight in the word. Therefore the need to identify potential hazard and then determine hazard factors and provide options as a sustainable system. equipment placement, facility area the localizer at Adi Soemarmo Solo airport is outside the airport area and blocked by the highway. Community mobility is also quite high because of the road the highway is one of the accesses to adi soemarmo solo airport. it is hoped that this analysis can be useful for Adi Soemarmo Solo airport and AIRNAV Indonesia , Solo, branch as a form of advice to get it utilized for security services and flihgt navigation for supporting flight safety in Indonesia.
Pengembangan Modul Matematika Bernuansa Keislaman melalui Metode Scaffolding Fitri Mulianda; Dian Anggraini
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 11 No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/buanamatematika.v11i1.2407

Abstract

The purpose of this research is in order to know the development, appropriateness, attractiveness and effectiveness of product developed in Al-Kautsar Bandar Lampung senior high school and MAN 2 Bandar Lampung. The procedure used is resert and development with research method and the 4-D development initiated by Thiagarajan. The data collection instrument conducted by spreading appropriateness questionnaires to the subject expert, media expert, religion expert, and education practitioner, deployment of appropriateness questionnaires to students in small scale trial and big scale trial and giving pre post test in effectiveness trial using N-Gain calculation. Obtained effectiveness result in the amount of 3,6 from subject expert, 3,5 from media expert, and 3,7 from religion expert, then its average is 3,6. It gets “very decent barometer”. The students’ response showed that the module is very interesting with average 3,47 from both schools with “very decent criteria” on small scale trial and 3,3 with “very decent criteria” on big scale trial. The result of effectiveness trial got 0,77 at SMA Al-Kautsar Bandar Lampung and 0,72 at MAN 2 Bandar Lampung. Based on Gain score range that is , so mathematics module framed in nuance of Islam through scaffolding on aljabar function limit subject is categorized with high classification
METODE ANALISIS FISIKOKIMIA PADA BAHAN BAKAR U3SI2-AL DENSITAS 4,8 GU/CM3 PASCA IRADIASI ARIF NUGROHO; BOYBUL BOYBUL; DIAN ANGGRAINI; ASLINA BR. GINTING
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 9 No 1 Mei 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.609 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2015.9.1.3559

Abstract

METODE ANALISIS FISIKOKIMIA PADA BAHAN BAKAR U3Si2-Al  DENSITAS 4,8 gU/cm3 PASCA IRADIASI. Untuk melakukan uji PIE (Post Irradiation Examination) khususnya analisis fisikokimia terhadap PEB  U3Si2-Al dengan densitas 4,8 gU/cm3 pasca iradiasi telah dilakukan beberapa pembakuan metode. Pembakuan metode yang dilakukan antara lain metode penentuan distribusi hasil fisi, pemotongan, pelarutan PEB, sedangkan untuk pemisahan dan analisis isotop hasil fisi khususnya 134Cs/137Cs,  serta heavy element  isotop U dan Pu masih perlu dilakukan pengkajian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan parameter distribusi isotop hasil fisi, pemisahan dan analisis isotop hasil belah Cs  dari isotop  U dan Pu di dalam PEB U3Si2-Al densitas 4,8 gU/cm3 pasca iradiasi dengan burn up. Pembakuan metode dilakukan berdasarkan  metode ASTM dan hasil penelitian terhadap PEB U3Si2-Al dengan densitas 2,96 gU/cm3 pasca iradiasi. Analisis fisikokimia yang dilakukan terhadap PEB U3Si2-Al dengan densitas 2,96 gU/cm3 diperoleh kandungan isotop 137Cs sebesar 0,000753 g/g sampel, isotop 235U sebesar 0,032839 g/g sampel dan 239Pu 0,0000109 g/g sampel. Kandungan isotop di dalam PEB  U3Si2-Al densitas  2,96 gU/cm3  digunakan untuk perhitungan burn up.  Metode yang diperoleh siap digunakan untuk analisis fisikokimia terhadap PEB  U3Si2-Al densitas  4,8 gU/cm3  pasca iradiasi  setelah pelaksanaan  uji non destructive test, NDT selesai dilakukan di reaktor.
INTERAKSI TERMOKIMIA BAHAN BAKAR U3SI2 TMU 2,96 GU/CM3 DENGAN MATRIKSS AL DAN KELONGSONG ALMG2 Aslina Br. Ginting; Dian Anggraini; Maman Kartaman
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 9 No 1 Mei 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.104 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2015.9.1.3560

Abstract

INTERAKSI  TERMOKIMIA  BAHAN BAKAR  U3Si2 TMU  2,96 gU/cm3 DENGAN MATRIKS Al  DAN  KELONGSONG AlMg2. Sebelum melakukan pengujian interaksi kelongsong AlMg2 dengan inti  elemen bakar U3Si2-Al pasca iradiasi, terlebih dahulu dilakukan pengujian interaksi kelongsong AlMg2 dengan U3Si2-Al pra iradiasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan menguasai metode uji untuk selanjutnya digunakan dalam pengujian interaksi kelongsong AlMg2 dengan inti  elemen bakar U3Si2-Al pelat elemen bekar (PEB) pasca iradiasi di hotcell. Pengujian  pra iradiasi dilakukan dengan pemanasan PEB  U3Si2-Al di dalam tungku DTA (Differential Thermal Analysis) dengan variasi temperatur sebagai simulasi proses radiasi di dalam reaktor. PEB U3Si2-Al dengan tingkat muat uranium (TMU) 2,9 gU/cm3 berukuran 10x10 mm dipanaskan di dalam tungku DTA  pada temperatur 450, 550; 650; 900 dan 1350oC dengan waktu tunda selama 1jam. Analisis mikrostruktur diamati menggunakan SEM/EDS. Interaksi termokimia antara bahan bakar U3Si2 dengan matriks Al maupun kelongsong AlMg2 mulai terjadi pada temperatur 550oC yang ditunjukkan dengan adanya interaksi unsur Al dengan uranium serta migrasi unsur Mg ke batas frame bahan bakar. Pada pemanasan 630oC terjadi peleburan matriks Al dan kelongsong AlMg2. Lelehan matriks Al dan kelongsong AlMg2 secara langsung berinteraksi dengan U3Si2 membentuk aglomerat dan senyawa baru U(Al,Si)x serta UAlx pada pemanasan 900oC dan 1350oC. Pembentukan aglomerat terjadi semakin besar dengan meningkatnya temperatur pemanasan. Interaksi termokimia dan pembentukan senyawa U(Al,Si)x dan UAlx teridentifikasi pada termogram DTA.
APLIKASI SPEKTROMETER EMISI PADA ANALISIS UNSUR-UNSUR BAHAN PADUAN ALUMINIUM AlMgSi-1 Dian Anggraini; Boybul .; Arif Nugroho
Jurnal Teknologi Bahan Nuklir Vol 1, No 2 (2005): Juni 2005
Publisher : PTBN - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.696 KB)

Abstract

ABSTRAK APLIKASI SPEKTROMETER EMISI PADA ANALISIS UNSUR-UNSUR BAHAN PADUAN ALUMINIUM AlMgSi-1. Analisis unsur-unsur kelumit (Si, Mn, Cu, Ti, Ni, Cr, Mg) dalam paduan aluminium AlMgSi-1 telah dilakukan dengan metode uji ASTM menggunakan alat spektrometer emisi. Analisis dilakukan setelah alat uji dikalibrasi dengan mengukur beberapa bahan standar aluminium dengan berbagai konsentrasi. Hasil kalibrasi berupa kurva kalibrasi, yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi dan intensitas pengukuran. Dari hasil evaluasi terhadap kurva kalibrasi dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square) didapatkan daerah pengukuran linier, persamaan linier dan koefisien regresi serta limit deteksi. Dari hasil tersebut diperoleh ketepatan cukup baik antara persamaan linier dengan data pengukuran yang ditunjukkan dari nilai koefisien regresi pengukuran (0,997 hingga 0,999) yang berada dalam daerah yang dipersyaratkan (0,96). Ketepatan dan ketelitian pengukuran diperoleh dari pengukuran bahan standar sebanyak 7 kali pengulangan yang memiliki konsentrasi dalam daerah linieritas. Uji kuadrat chi (chi square) dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa presisi pengukuran masih dalam batas yang diterima, sedangkan akurasi pengukuran dihitung dengan membandingkan nilai hasil pengukuran dengan nilai acuan dan diperoleh berkisar antara 95% hingga 99,97%. Dengan menggunakan alat yang telah terkalibrasi tersebut di atas maka dilakukan analisis terhadap bahan AlMgSi-1. Secara kualitatif sebagian besar unsur yang terkandung dalam bahan AlMgSi-1 dapat terdeteksi. Diantara unsur-unsur Si, Mn, Cu, Ti, Ni, Cr dan Mg yang ditentukan secara kuantitatif, hanya unsur Cr yang konsentrasinya diperoleh secara lebih akurat. KATA KUNCI: Analisis unsur, Spektrometri emisi, Paduan aluminium ABSTRACT APPLICATION OF EMISSION SPECTROMETER FOR ANALYSES OF ALLOYING ELEMENTS OF ALUMINIUM ALLOY AlMgSi-1. Analyses of trace elements (Si, Mn, Cu, Ti, Ni, Cr, Mg) in aluminium alloy AlMgSi-1 were carried out using Emission Spectrometer (OES) in accordance with ASTM testing methods. The analyses were performed after the instrument was calibrated by measuring a number of aluminium standards at various concentrations. The calibration curves obtained depicted the correlation between standard concentration versus intensity. From the evaluation of calibration curves using the least square method, data on linear working range, linear equation, regression coefficient and detection limit were obtained. The results showed satisfactory precision between the linear equation and the measurement data, indicated by the fact that the regression coefficient values (0.997 up to 0.999) were within the required working area (0.96). The measurement precision and accuracy were acquired from the measurement of standard materials, repeated 7 times, in which the concentrations were found to be in the linearity range. Chi square test at 95% confidence level showed that measurement precision was within the acceptable limit, whereas themeasurement accuracy determined by comparing measurement results with referenced values was about 95% - 99.97%. Using the calibrated instrument, analyses on AlMgSi-1 alloyed samples were conducted. Most elements could be detected qualitatively. Among the quantitatively measured elements Si, Mn, Ti, Ni, Cr and Mg, only the concentration of Cr element could be determined accurately.FREE TERMS: Element analyses, Emission spectrometer, Aluminium alloys accurately.
KARAKTERISASI KOMPOSISI KIMIA, LUAS PERMUKAAN PORI DAN SIFAT TERMAL DARI ZEOLIT BAYAH, TASIKMALAYA, DAN LAMPUNG Aslina Br. Ginting; Dian Anggraini; Sutri Indaryati
Jurnal Teknologi Bahan Nuklir Vol 3, No 1 (2007): Januari 2007
Publisher : PTBN - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.329 KB)

Abstract

ABSTRAKKARAKTERISASI KOMPOSISI KIMIA, LUAS PERMUKAAN PORI, DAN SIFAT TERMAL DARI ZEOLIT BAYAH, TASIKMALAYA, DAN LAMPUNG. Telah dilakukan karakterisasi komposisi kimia, luas permukaan, jari-jari pori, daya serap (adsorption) dan sifat termal zeolit Bayah, Tasikmalaya, dan Lampung. Tujuan karakterisasi adalah untuk memahami karakter ketiga zeolit karena diduga perbedaan jenis zeolit akan menghasilkan karakter komposisi kimia, luas permukaan, jari-jari pori, dan daya serap yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa zeolit Bayah, Tasikmalaya, dan Lampung mengandung unsur kimia Al, Si, P, K, Ca, Ti, Fe, dan S. Dari analisis luas permukaan diperoleh bahwa zeolit Lampung mempunyai luas permukaan 10,0477 m2, jari-jari pori 16,0653Å, dan adsorpsi 24,500 ml/g lebih besar dibanding zeolit Tasikmalaya sebesar 6,3319 m2, jari-jari pori 16,2350 Å, dan adsorpsi 13,2500 ml/g, dan zeolit Bayah sebesar 8,3528 m2, 16,2350 Å, dan 13,250 ml/g. Dari karakterisasi sifat termal diketahui bahwa ketiga zeolit tersebut mengalami pengurangan berat sebesar 5,93% hingga 8,33% yang menyebabkan terjadinya perubahan fase baru yang ditunjukkan oleh reaksi endotermik pada temperatur 150 °C hingga 600 °C dan 850 °C hingga 1000 °C. Ketiga zeolit tersebut mengalami penurunan kapasitas panas hingga temperatur 199,96 °C tetapi di atas temperatur 216,66 °C mengalami kenaikan kapasitas panas hingga temperatur 437,78 °C. Hasil karakterisasi yang diperoleh menunjukkan bahwa perbedaan jenis zeolit tidak memberikan komposisi kimia dan karakter termal yang signifikan yang dibuktikan dengan analisis uji F, namun jelas terlihat perbedaan luas permukaan, jari-jari pori, dan besar adsorpsi dari ketiga zeolit tersebut. Hasil karakterisasi ini diharapkan sebagai langkah awal untuk mengetahui karakter ketiga zeolit untuk digunakan sebagai penukar ion cesium yang akan dilakukan pada penelitian selanjutnya. KATA KUNCI: zeolit, kompisisi kimia, luas permukaan, jari-jari pori, sifat termal ABSTRACT CHARACTERIZATION OF CHEMICAL COMPOSITION, SURFACE AREA PORE, AND THERMAL PROPERTIES OF ZEOLITES FROM BAYAH, TASIKMALAYA, AND LAMPUNG. Characterization of chemical composition, surface area, pore radius, adsorption, and thermal properties of zeolites from Bayah, Tasikmalaya, and Lampung have been performed. The purpose of the characterization is to understand the characteristics of the three zeolites since different types of zeolite will yield different chemical composition, surface area, pore radius, and adsorption. The analysis shows that zeolites from Bayah, Tasikmalaya, and Lampung consist of chemical elements Al, Si, P, K, Ca, Ti, Fe, and S. The analysis of the surface area indicates that zeolite from Lampung has surface area of 10.0477 m2, pore radius of 16.0653 Å, and adsorption of 24.500 ml/g, which are greater than those of zeolite from Tasikmalaya with surface area of 6.3319 m2, pore radius of 16.2350 Å, adsorption of 13.2500 ml/g, zeolite from Bayah with surface area of 8.3528 m2, pore radius of 16.2350 Å, and adsorption of 13.250 ml/g. From of the thermal properties characterization it is shown the three zeolites experienced weight reduction from 5.93% to 8.33%, which results in the formation of new phases as indicated by endothermic reactions from 150 °C to 600 °C and from 850 °C to 1000 °C. The three zeolites experienced a decrease in heat capacity up to temperature of 199.96 °C, whereas at temperatures above 216.66 °C the zeolites experienced an increase in heat capacity up to 437.78 °C. The results of the characterization indicate that different types of zeolite do not yield significant difference in chemical composition and thermal characteristics as proven with F test, however different surface area, pore radius, and adsorption characteristics are observed. The characterization results are expected to be the first step in determining the characteristics of the three zeolites that are to be used for cesium ion exchange in the incoming research.  FREE TERMS: zeolite, chemical coomposition, surface area, pore radius, thermal characteristichs
ANALISIS Zr DALAM PADUAN UZr (6%) MELALUI PENGUKURAN SENYAWA Zr-ARSENAZO III MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Dian Anggraini; . Yanlinastuti; . Noviarty; . Masrukan
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 18, No 2 (2012): Juni 2012
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2012.18.2.637

Abstract

ANALISIS Zr DALAM PADUAN UZr (6%) MELALUI PENGUKURAN SENYAWA KOMPLEK Zr-ARSENAZO III TELAH DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODESPEKTROFOTOMETRI. Larutan sampel dibuat melalui pelarutan ingot UZr 6% menggunakanpelarut HF 1 M dan HNO3 1 M dipanaskan pada temperatur 95 0C. Pembentukan senyawakomplek UZr dilakukan dengan mereaksikan larutan UZr (6%) dengan arsenazo III (0,1%).Verifikasi terhadap pembentukan dan pengukuran senyawa komplek Zr-arsenazo III dilakukandengan menggunakan larutan standar Zr SRM Spek pada berbagai konsentrasi, bahanpengomplek arsenazo III (0,1%) dan bahan pelarut HCl. Hasil verifikasi menunjukkan bahwakondisi optimum pembentukkan senyawa komplek Zr-arsenazo III diperoleh pada panjanggelombang 666,3 nm, pelarut HCl 9 N, waktu stabil 30 menit sampai dengan 3,5 jam dankonsentrasi arsenazo III (0,1%) sebesar 80 ppm. Daerah kerja analisis diperoleh mulai dari 0,04ppm sampai 0,5 ppm dengan akurasi dan presisi masing- masing sebesar 1,846% dan 0,868%.Sebelum analisis perlu dilakukan proses pemisahan Zr dari matrik U karena adanya uranium didalam sampel dapat mengakibatkan kenaikkan nilai absorbansi. Proses pemisahan Zr daripaduan UZr dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan TBP/Kerosin (7:3) dengan waktukontak selama 10 menit. Hasil analisis Zr dalam larutan fasa air diperoleh sebesar 5,82% denganrekoveri 91,84% dan presisi metode (RSD) 0,08%.
PEMISAHAN CESIUM DALAM PEB U3Si2/Al PASCA IRADIASI DENGAN METODE KOLOM PENUKAR KATION MENGGUNAKAN RESIN DOWEX Arif Nugroho; Dian Anggraini; Boybul Boybul; Sutri Indaryati; Iis Haryati; Rosika Kriswarini; Aslina Br. Ginting
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 24, No 2 (2018): Juni, 2018
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.788 KB) | DOI: 10.17146/urania.2018.24.2.4306

Abstract

PEMISAHAN CESIUM DALAM PEB U3Si2/Al PASCA IRADIASI DENGAN METODE KOLOM PENUKAR KATION MENGGUNAKAN RESIN DOWEX. Perhitungan burn up bahan bakar nuklir secara merusak dapat ditentukan dari kandungan hasil fisi isotop 137Cs. Oleh karena itu perlu dilakukan pemisahan isotop 137Cs dengan uranium yang terdapat di dalam pelat elemen bakar (PEB) U3Si2/Al pasca iradiasi. Pemisahan 137Cs dilakukan dengan metode kolom penukar kation menggunakan resin Dowex dengan variasi berat 1; 2; 3; 4; 5 dan 6 g. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan isotop 137Cs di dalam PEB U3Si2/Al pasca iradiasi dan dibandingkan dengan kandungan 137Cs yang dipisahkan dengan metode penukar kation menggunakan zeolite Lampung dan metode pengendapan CsClO4. PEB U3Si2/Al densitas 2,96 gU/cm3 bagian tengah kode RI-SIE2 pelat sisi 20 IDA 0045 dengan berat 0,1103 g dilarutkan dengan HCl 6N dan  HNO3 6N sehingga diperoleh larutan uranil nitrat. Larutan U3Si2/Al pasca iradiasi dipipet sebanyak 150 μLdan ditambah 2 mL aquadest kemudian ditambahkan Cs carrier sebanyak 20 μL dan 1 mL HCl 12 M. Campuran larutan tersebut digunakan sebagai umpan dimasukkan ke dalam kolom penukar anion (kolom pertama) yang berisi resin R-Cl- variasi berat 1; 2; 3; 4; 5 dan 6 g. Efluen yang keluar dari kolom penukar anion dimasukkan ke dalam kolom penukar kation (kolom kedua) yang telah berisi resin R-NH4+ dengan variasi berat 1; 2; 3; 4; 5 dan 6 g. Isotop 137Cs yang terikat dengan resin R-NH4+di dalam kolom kemudian dielusi menggunakan HCI 1 M sebanyak 15 mL. Efluen kemudian dikisatkan sampai diperoleh volume ± 2 mL. Besarnya kandungan isotop 137Cs dalam efluen diukur dengan menggunakan spektrometer gamma dengan waktu cacah 500 detik. Hasil pengukuran diperoleh kandungan isotop137Cs di dalam sampel PEB U3Si2/Al densitas 2,96 gU/cm3 pasca iradiasi sebesar 0,000445 g/gPEB g dan parameter optimal pemisahan 137Cs dengan metode kolom penukar kation menggunakan resin Dowex seberat 2 g dengan recovery sebesar 98,67%. Hasil pemisahan 137Cs dengan metode kolom penukar kation tidak jauh berbeda dengan hasil pemisahan137Cs dengan metode penukar kation maupun metode pengendapan CsClO4. Kandungan 137Cs yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan untuk perhitungan burn up.Kata kunci :U3Si2/Al, isotop137Cs, kolom penukar kation resin Dowex, burn up
Analisis Kandungan Cesium dan Uranium Dalam Bahan Bakar U3Si2/Al Pasca Iradiasi Boybul Boybul; Yanlinastuti Yanlinastuti; Arif Nugroho; Dian Anggraini; Rosika Kriswarini; Aslina Br. Ginting
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 23, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.623 KB) | DOI: 10.17146/urania.2017.23.2.3568

Abstract

Telah dilakukan pemisahan hasil fisi isotop 137Cs dan 235U dengan tujuan untuk mengetahui kandungan isotop 137Cs maupun 235U dalam PEB U3Si2/Al dengan densitas uranium 2,96 gU/cm3 pasca iradiasi. Langkah awal yang dilakukan untuk menentukan kandungan isotop 137Cs dan 235U adalah pemotongan PEB U3Si2/Al. Posisi pemotongan dilakukan pada bagian atas, tengah dan bawah dengan berat masing masing 0,095 g; 0,1103 g dan 0,1441g. Potongan PEB U3Si2/Al dilarutkan dalam 25 mL HNO3 6N dan HCl 6N sehingga diperoleh larutan PEB U3Si2/Al. Pemisahan 137Cs dilakukan dengan metode penukar kation dan metode pengendapan. Pemisahan 137Cs menggunakan metode penukar kation dilakukan dengan memipet 150 µL larutan PEB U3Si2/Al pasca iradiasi kemudian ditambahkan zeolit Lampung 1000 mg. Sementara itu, pemisahaan dengan metode pengendapan dilakukan dengan menambahkan serbuk CsNO3 sebagai carrier seberat 700 mg dan HClO4. Isotop 137Cs terikat dengan zeolit berada pada fasa padat dalam bentuk 137Cs-zeolit dan isotop U berada pada fasa cair atau supernatan. Proses pengendapan dilakukan di dalam ice batch dengan temperatur - 4oC hingga terbentuk endapan 137CsClO4. Besarnya kandungan isotop 137Cs dalam padatan 137Cs-zeolit maupun endapan 137CsClO4 diukur dengan menggunakan spektrometer-g. Pemisahan 235U dalam supernatan dilakukan dengan metode kolom penukar anion menggunakan resin Dowex 1x5-NO3. Supernatan sebanyak 500 µL dari masing-masing potongan bagian atas, tengah dan bawah sebagai umpan dimasukkan  ke dalam kolom dan ditambahkan resin Dowex 1x8-NO3 seberat1,2 g. Efluen U dielusi dengan HNO3 8N dan efluen Pu dielusi dengan HCl 0,1N+HF0,036N. Efluen U yang keluar dari kolom dikenakan proses elektrodeposisi untuk selanjutnya diukur kandungan 235U dengan spektrometer-α. Kandungan 137Cs menggunakan metode penukar kation diperoleh sebesar 401,0335 µg/gPEB; 451,1094 µg/gPEB dan 343,9651 µg/g PEB masing-masing untuk potongan bagian atas, tengah dan bawah dengan recovery sebesar 99%, sedangkan dengan metode pengendapan diperoleh 137Cs masing masing sebesar 393,4581 µg/gPEB ; 452,0525 µg/gPEB dan 330,7839 µg/gPEB dengan recovery sebesar  98%. Kandungan 235U diperoleh sebesar 45208 µg/gPEB; 50896 µg/gPEB dan 44336 µg/gPEB untuk potongan bagian atas, tengah dan bawah dengan recovery sebesar 68%.Kata kunci: Isotop 137Cs, 235U, PEB U3Si2/Al densitas uranium 2,96 gU/cm3.