Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional

Direct Experience with Cervical Cancer Patient, Husband Support, and Self-Perception as Determinant Factors of Women’s Desire to Take VIA Screening Test Nur Anisah Rahmawati; Linda Dewanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Volume 13, Issue 1, August 2018
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.022 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v13i1.1617

Abstract

Cervical cancer causes 10.3% women mortality in Indonesia. Visual Inspection of Acetic Acid (VIA) had been used for screening program since 2014, but only2.45% women took the test in 2015. In the place of this study, the coverage was at less than 1%. Previous studies revealed that psychosocial was animportant factor, but less studies analyzed the role of husband support and direct experience with cervical cancer patient. The aim of the study was to learncorrelation between direct experience with cervical cancer patient, husband support, self-perception and women’s desire to take VIA screening. Crosssectionalstudy was applied randomly on women aged 25-55 years old at four villages in Yogyakarta. All data were taken by questionnaire. Most of 188 respondentshad right perception of cervical cancer and the importance of VIA, but they did not receive adequate support from their husband. Few of them haddirect experience with cervical cancer patient. Statistical results showed that age, right perception and husband support were correlated with women’s desireto take VIA test (p value< 0.05), while direct experience with cervical cancer patient was not correlate. Women with right perception and husband support aremore willing to take VIA test.AbstrakKanker serviks menyebabkan 10.3% kematian pada perempuan di Indonesia. Inspeksi visual asam asetat (IVA) telah digunakan untuk program skrining sejaktahun 2014 tetapi hanya 2,45 % perempuan yang melakukan pemeriksaan pada tahun 2015. Di tempat penelitian, cakupan skrining metode IVA kurang dari1%. Penelitian sebelumnya menyebutkan faktor psikososial sebagai satu faktor penting, tetapi sedikit penelitian yang menganalisis peran dukungan suamidan pengalaman langsung dengan penderita kanker serviks. Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan antara pengalaman langsung dengan penderitakanker serviks, dukungan suami, persepsi diri dan keinginan perempuan melakukan skrining IVA. Penelitian potong lintang dilakukan secara acak padaperempuan berusia 25-55 tahun di empat kelurahan di Yogyakarta. Seluruh data dikumpulkan melalui kuesioner. Sebagian besar dari 188 responden memilikipersepsi yang benar mengenai kanker serviks dan pentingnya pemeriksaan IVA, tetapi mereka tidak menerima dukungan yang cukup dari suami. Sebagiankecil memiliki pengalaman langsung dengan penderita kanker serviks. Uji statistik menunjukkan bahwa usia, persepsi yang benar, dan dukungan suamiberhubungan dengan keinginan perempuan untuk melakukan skrining IVA (nilai p < 0.05), sedangkan pengalaman langsung dengan penderita kanker servikstidak berhubungan dengan keinginan melakukan skrining. Perempuan dengan persepsi yang benar dan dukungan suami lebih bersedia melakukan skriningIVA.
Rendahnya Praktik Menyusui pada Ibu Post Sectio Caesarea dan Dukungan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Dwi Retno Wulandari; Linda Dewanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8 No. 8 Mei 2014
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.88 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v8i8.410

Abstract

Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa ibu melahirkan secara sectio caesarea cenderung lebih lambat melakukan inisiasi menyusu dini dan mempunyai prevalensi lebih rendah dalam praktik ASI ekslusif dibanding Ibu melahirkan pervaginam. Ibu post sectio caesarea juga tidak memulai menyusui bayinya pada hari pertama melahirkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang menyebabkan rendahnya praktik inisiasi ASI pada Ibu post sectio caesarea termasuk peran tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit di Surabaya. Sebanyak 72 ibu yang melahirkan secara sectio caesarea selama bulan Juni 2012 telah menandatangani informed consent, diobservasi sejak masuk rumah sakit sampai akhir hari ke-2 post sectio caesarea, dan diwawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan semua ibu sudah mempunyai pengetahuan yang baik tentang ASI, 26,4% di antaranya sudah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam memberikan ASI, tetapi hanya 6,9% dan total 29,2% yang mulai memberikan ASI pada hari pertama dan kedua pasca sectio caesarea. Dukungan tenaga kesehatan dalam hal membantu proses pemberian ASI dilaporkan masih rendah. Uji korelasi mendapatkan bahwa dukungan tenaga kesehatan dan kondisi rawat gabung adalah faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI (p value 0,39; p = 0,001; phi value = 0,47; p = 0,001). Rendahnya pemberian ASI ibu pasca sectio caesarea berkorelasi dengan rendahnya dukungan tenaga kesehatan dan penundaan rawat gabung.Previous studies showed that breastfeeding initiation was late in babies born with sectio caesarea compared to those with vaginal delivery and prevalence of exclusive breastfeeding practice was low in the former group. There was no breastfeeding initiation in the first day of post sectio caesarea. The objective of this study was to define factors correlated to low breast feeding practice initiation on post sectio caesarea mother, including the role of health workers in a hospital in Surabaya. 72 post sectio caesarea mothers were observed and interviewed on 1-30 June 2012 to find the factors correlated with breastfeeding practice. The results showed that although all the mothers already had a good knowledge about breastfeeding, and 26.4% of them had previous experience in breastfeeding, only 6.9% and 29.2% of total breastfeeding is started on the first and second post sectio caesarea respectively. Support for breastfeeding practice from health workers was low, and there were significant correlation between the support and rooming conditions with breastfeeding practices (p = 0.001). We concluded that low level of breastfeeding practice on mother with sectio caesarea correlated with low support of health professional and with the delay of room-in practice. 
Co-Authors Abu Rizal Dwikatmono Johan Ahmad Cholifa Fahruddin Ahmad Cholifa Fahruddin Alda Dini Wijayanti Alfi Syifa Darmastuti Anandia Nafisah Putri Anang Endaryanto Andriati Andriati Anisa Ayu Maharani Anjelina Kristina Mogi Ariikah Dyah Lamara Arya Ivan Mahendra Arya Ivan Mahendra Arya Wiradewa Asra Al Fauzi Atika Anggarsari Audi Salman Faza Auliai Khoirunnisa Ayu Liana Gunawan Azwin Mengindra Putera Bagus Setyo Boedi Barizatul Husniyah Benny Iswanto Pantoro Berli Arfani Rantam Birgitta Vania Rarasati Bisyamsi Nawaijaya Moediarso Bonfilio Neltio Ariobimo Branandito Putra Chabib Fachry Albab Cincin Hari Purwati Dessy Putri Pratiwi Dessy Putri Pratiwi Dharmadjati, Budi Baktijasa Dian Neni Naelasari Djohar Nuswantoro Djohar Nuswantoro Dominicus Husada Dominicus Husada Dwi Retno Wulandari Eddy Bagus Wasito Eko Budi Koendhori, Eko Budi Ema Qurnianingsih Emilia Eka Arrianti erma nurlita sari Ernawati Ernawati Estya Nadya Meitavany Farah Mujtaba Fardana, Nur Ainy Fitri Nurina Septiana Gusti Agung Ayu Ira Kencana Dewi H. M. S. Wiyadi Heru, Rayhan Alma Shafannisa Imran H Kamal K Kuntaman Kasiati Kasiati Koyuki Atifa Rahmi Laksmi Wulandari Lilik Djuari Lilik Djuari Lukman Hakim Lupita Ghilang Laraz Maria Marind Desrianti Hutauruk Masyithoh Wahyu Diani Mohammad Fata Fatihuddin Monica Tiara Arum Kinanthi Muhammad Ardian Cahya Laksana Nabila Ilma Nisa Rukmana Ni Ketut Maya Purvitagiri Nida&#039;an Khafiya Nining Febriana Niswah Silmi Fatimah Nur Anisah Rahmawati Pandu Satriya Adi Perthdyatama Syifaq Budiono Prafidina Qualisa Prasticha, Anggraini Dian Pratiwi, Dessy Putri Prima Ardiansah Surya Puguh Oktavian Putri Nudy Purwanto Qonita Hanifah Rayanti Sagala Reka Elvia Dirda Prasasta Rio Wironegoro Rize Budi Amalia Romdhoni, Achmad Chusnu Rosantia Sarassari Sacharissa Zerlina Tsarwah Thirafi Sampurna, Mahendra Tri Arif Shuviatul Chasanah Silvia Salsabilah Sitisalma Amirah Dzakiyyah Sri Utami Sulis Bayusentono Sulistiawati Sulistiawati Sulistiawati Sulistiawati Sulistiawati Sulistiawati Theophilus Tan Zhu En Triadi Putra Paladan Triana Novitasari Ulinnuha Qurrota A'yunin Wahyul Anis Wardhani, Indrayuni Lukitra Widati Fatmaningrum Wildan Anugrah Erlangga Wiwin Retnowati Yolanda Ayu Yashinta Zaufy Verlieza Oktaviano Subagyo