Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Amerta Nutrition

Diet dan Sindrom Metabolik pada Remaja Obesitas Rendi Aji Prihaningtyas; Nur Aisiyah Widjaja; Meta Herdiana Hanindita; Roedi Irawan
Amerta Nutrition Vol. 4 No. 3 (2020): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v4i3.2020.191-197

Abstract

ABSTRACTBackground : The prevalence of obesity in adolescents is increasing and causes metabolic syndrome at a young age. Metabolic syndrome results from the interaction of environmental, genetic, and dietary factors. The purpose of this study was to determine the diet profile of obese adolescents suffering from metabolic syndrome.Methods: This study was a cross-sectional study of obese adolescents who visited the Pediatric Nutrition and Metabolic Disease in Dr. Soetomo General Hospital, Surabaya. The anthropometry examination (weight, height and waist circumference), blood pressure, and blood tests (HDL cholesterol, triglycerides and blood glucose levels) were measured. The diagnosis of metabolic syndrome was based on the International Diabetes Federation. Food consumption data was obtained through direct interviews using data collection sheets. Analysis of dietary differences in obese adolescents suffering from metabolic syndrome was performed by chi square using SPSS.Results and Discussions: A total of 59 obese adolescents aged 13-16 years were involved in this study. A total of 27 subjects (45.8%) suffered from metabolic syndrome and 32 subjects (54.2%) did not suffer from metabolic syndrome. The level of the consumption of fish, vegetables, and fruit in obese adolescents were still low. There was no significant difference in the diet profile between obese adolescents who suffer from metabolic syndrome or not.Conclusion: Prevention strategies through food consumption patterns are needed in obese adolescents to control metabolic stress processes and prevent metabolic syndrome in the future. Diet knowledge in obese adolescents needs to be given early to prevent further complications. Increasing foods that contain anti-oxidants, such as fruits and vegetables, is one of the strategies to prevent metabolic syndrome in obese adolescents.ABSTRAKLatar Belakang : Prevalensi obesitas pada remaja semakin meningkat dan menyebabkan sindrom metabolik di usia muda. Sindrom metabolik terjadi akibat interaksi faktor lingkungan, genetik, dan diet. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil diet pada remaja obesitas yang menderita sindrom metabolik.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada remaja obesitas yang berkunjung di Poli Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Pada subyek dilakukan pemeriksaan antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang), pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan darah (kolesterol HDL, trigliserida, dan kadar glukosa darah). Diagnosis sindrom metabolik ditegakkan berdasarkan International Diabetes Federation. Data konsumsi makanan didapatkan melalui wawancara langsung dengan menggunakan lembar pengumpul data. Analisis perbedaan diet pada remaja obesitas yang menderita sindrom metabolik dilakukan dengan chi square menggunakan SPSS.Hasil dan Pembahasan : Sebanyak 59 remaja obesitas yang berusia 13-16 tahun terlibat dalam penelitian ini. Sebanyak 27 subyek (45,8%) menderita sindrom metabolik dan sebanyak 32 subyek (54,2%) tidak menderita sindrom metabolik. Tingkat konsumsi ikan, sayur, dan buah pada remaja obesitas masih rendah. Tidak ada perbedaan yang bermakna pada profil diet antara remaja obesitas yang menderita sindrom metabolik maupun tidak.Kesimpulan : Strategi pencegahan melalui pola konsumsi makanan diperlukan pada remaja obesitas untuk mengontrol proses stres metabolik sehingga dapat mencegah sindrom metabolik di masa datang. Pengetahuan diet pada remaja obesitas perlu diberikan sejak dini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Memperbanyak makanan yang mengandung anti-oksidan, seperti buah dan sayur merupakan salah satu strategi mencegah sindrom metabolik pada remaja obesitas.
Perbedaan Gejala pada Anak Autis yang Diet Bebas Gluten dan Kasein dengan yang Tidak Diet di Surabaya Alifah Fajriyyatul Izzah; Widati Fatmaningrum; Roedi Irawan
Amerta Nutrition Vol. 4 No. 1 (2020): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v4i1.2020.36-42

Abstract

Background: Autism disorders can disrupt the quality of life of autism children. One popular diet therapy for children with autism is a gluten and casein free diet. Gluten and casein free diet based on opioid theory are still pros and cons.Objective: To determine the difference of symptoms in autistic children who are free from gluten and casein and those who are not.Method: An observational analytic cross-sectional study was conducted at several autistic therapy centers in Surabaya. The study was carried out in children with autism aged 3-12 years and was diagnosed by a specialist. The research subjects were selected by purposive sampling method. Data collected, including data on the child's identity, data on the identity of parents, data on gluten and casein implementation were obtained through the FFQ questionnaire and data on symptoms of autistic children were obtained from the ATEC questionnaire.Results: Autistic symptom scores were good for communication skills, social interactions, cognitive responses, and behavioral disorders in autistic children on diets rather than those who did not. Bivariate test results showed that there were significant differences in the variable behavior disorder (p=0.021) and the total score (p=0.018).Conclusion: There are differences in symptoms in autistic children who are free from gluten and casein and those who are not especially on behavioral disorders.ABSTRAKLatar Belakang: Gangguan autisme dapat mengganggu kualitas hidup anak autis. Salah satu terapi diet populer bagi anak autis adalah diet bebas gluten dan kasein. Diet bebas gluten dan kasein yang didasari oleh teori opioid masih menjadi pro kontra.Tujuan: Mengetahui perbedaan gejala pada anak autis yang diet bebas gluten dan kasein dengan yang tidak diet.Metode: Penelitian analitik observasional rancangan cross sectional dilakukan di beberapa pusat terapi autis di Surabaya. Penelitian dilakukan pada anak autis berusia 3 – 12 tahun dan telah didiagnosis oleh dokter ahli. Subyek penelitian dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan, meliputi data identitas anak, data identitas orang tua, data pelaksanaan diet bebas gluten dan kasein diperoleh melalui kuesioner FFQ serta data gejala pada anak autis diperoleh dari kuesioner ATEC.Hasil: Gambaran gejala pada anak autis yang diet bebas gluten dan kasein lebih ringan daripada yang tidak diet berupa gangguan kemampuan komunikasi, interaksi sosial, respon kognitif dan gangguan perilaku. Hasil uji bivariat menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada variabel gangguan perilaku (p=0,021) dan skor ATEC total (p=0,018).Kesimpulan: Ada perbedaan gejala pada anak autis yang diet bebas gluten dan kasein dengan yang tidak diet terutama pada gangguan perilaku.
Co-Authors Alexander Leonard Caesar Josediputra Alifah Fajriyyatul Izzah Ana Qonitatillah Ayuning Tetirah Ramadhani Boerhan Hidajat Boerhan Hidayat Boerhan Hidayat Budi Prasety Chasan Ismail Christine Florens Christine Florens Darto Saharso Dina Angelika Dwi Lestari Avianti Eddy Bagus Wasito Esthy Poespitaningtyas Frieska Piesesha Hanindita, Meta Herdiana Hanindita, Meta Herdiana Hardiani, Kartika Hardiyani, Kartika Hartojo Hartojo Hidayatunnikmah, Nina I Dewa Gede Ugrasena I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi Indri Safitri Mukono Jusak Nugraha Kartika Hardiyani Khadijah Rizky Sumitro Khadijah Rizky Sumitro Mahrus A. Rahman Masayu Ramadhani Polanunu Meity Ardiana Melvanda Gisela Putri Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Meta Herdiana Hanindita Miriawati Miriawati Muhammad Faizi Nanda Hudawarrahmah Ninik Asmaningsih Soemyarso Nur Aisiyah Widjaja Nur Aisiyah Widjaja Nur Aisiyah Widjaja Nur Aisiyah Widjaja Nur Aisiyah Widjaja Nur Aisiyah Widjaja, Nur Aisiyah Nur Aisiyah Widjaya Nur Aisiyah Wijaya Nur Aisyah Widjaja Nur Aisyah Widjaja Piesesha, Frieska Rendi Aji Prihaningtyas Rendi Aji Prihaningtyas Rendi Aji Prihaningtyas Rendi Aji Prihaningtyas Rendi Aji Prihaningtyas Rina Elizabeth Risa Etika, Risa Rizky Arisanti Maharani Siti Nurul Hidayati Siti Nurul Hidayati Taufiq Hidayat Widati Fatmaningrum Widati Fatmaningrum Widjaja, Nur Aisyah Wigati, Kristanti Wanito Windhu Purnomo Windhu Purnomo