Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Tipe wajah dan bentuk lengkung gigi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi angkatan 2010-2013 Universitas PadjadjaranDescription of facial types and dental arch form of the students in the Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran batch 2010-2013 Istiqomah Nur Oktarina; Yuliawati Zenab; Iwa Rahmat Sunaryo
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 28, No 3 (2016): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.454 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v28i3.18689

Abstract

Pendahuluan: Wajah merupakan salah satu bagian terpenting dari penampilan. Bentuk wajah yang ideal dipengaruhi oleh bentuk lengkung gigi, karena lengkung gigi dijadikan sebagai faktor yang penting dalam perawatan ortodonti. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tipe wajah dan bentuk lengkung gigi. Metode: Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Sampelnya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran angkatan 2010-2013 yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap yaitu dengan melakukan pengukuran pada foto profil dan model lengkung gigi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi angkatan 2010-2013 Universitas Padjadjaran. Hasil: Terdapat tipe wajah hypereuryprosopic sebanyak 76,97%, euryprosopic sebanyak 86,06%, mesoprosopic sebanyak 18,18%, leptoprosopic sebanyak 12,12%, dan hyperleptoprosopic sebanyak 6,67%. Bentuk lengkung gigi tapered sebanyak 85,71%, square sebanyak 0%, dan ovoid sebanyak 14,29% baik pada rahang atas dan rahang bawah. Simpulan: Tipe wajah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi angkatan 2010-2013 Universitas Padjadjaran adalah euryprosopic dan Bentuk lengkung gigi adalah bentuk tapered.Kata kunci: Tipe wajah, bentuk lengkung gigi. ABSTRACTIntroduction: The face is one of the most fragile parts of appearance. Face types are things that can describe the differences in the shape of each person’s face. The aim of the study was to find out the description of the face type and the shape of the dental arch. Methods: The study was conducted using descriptive method. The samples were students of the Faculty of Dentistry, Padjadjaran University, 2010-2013 generation who were selected using purposive sampling technique. Results: There were hypereuryprosopic facial types as much as 30%, euryprosopic as much as 48.57%, mesoprosopic as much as 14.29%, leptoprosopic as much as 5.71%, and hyperleptoprosopic as much as 1.43%. From the same number of samples, found tapered dental arches as much as 85.71%, square as much as 0%, and ovoid as much as 14.29% both in the maxilla and mandible. Conclusion: Face types in the Faculty of Dentistry students of 2010-2013 University of Padjadjaran University are mostly hypereuryprosopic in male and euryprosopic students in female students. The curvature of the teeth in the Faculty of Dentistry students of the 2010-2013 University of Padjadjaran University is tapered to the maxilla and mandible in both male and female students. All facial types, namely hypereuryprosopic, euryprosopic, mesoprosopic, leptoprosopic, and hyperleptoprosopic in the 2010-2013 Faculty of Dentistry students at Padjadjaran University were dominated by tapered dental arches in both the maxilla and mandible.Keywords: Facial type, dental arch form.
Kemajuan perawatan ortodontik dengan sekrup ekspansi rahang atas pada crowding ringanOrthodontic treatment progress of mild crowding with maxillary expansion screws Ester Vania; Yuliawati Zenab; Iwa Rahmat Sunaryo
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 28, No 2 (2016): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.619 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v28i2.19796

Abstract

Pendahuluan: Perbaikan susunan gigi geligi dan oklusi dapat dilakukan dengan perawatan ortodonti. sifat kooperatif pasien sangat berpengaruh dalam kemajuan perawatan dan memerlukan waktu yang panjang. Tujuan penelitian adalah mengetahui kemajuan perawatan pasien dengan sekrup ekspansi rahang atas pada alat ortodonti lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria yang ditentukan, sebanyak 20 model studi crowding ringan yang dirawat menggunakan sekrup ekspansi rahang atas pada alat ortodonti lepasan. Hasil: kemajuan perawatan dengan mengaktivasi sekrup ekspansi secara rutin menunjukan terdapat pertambahan lebar lengkung gigi (LLG) serta jarak gigi 14-24 sebesar 49,1% (bermakna) dan 16-26 sebesar 33,8% (bermakna). Simpulan: Kemajuan perawatan dapat terjadi setelah aktivasi sekrup ekspansi sejumlah 9-10 kali, dimana jumlah aktivasi dan interval hari sebesar 49,1% dan 33,8% sehingga diperoleh ruang untuk memperbaiki susunan gigi pada pasien dengan crowding ringan.Kata kunci: sekrup ekspansi rahang atas, crowding ringan. ABSTRACTIntroduction: Improvement of the tooth and occlusion arrangement can be performed with orthodontic treatment. Cooperativeness of patients will be very influential in the treatment progress which requires a long time. The study was aimed to determine the development of a treatment with maxillary expansion screws on removable orthodontic appliances at Dental Hospital of Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran. Methods: The research was descriptive. The sampling technique was purposive sampling with the specified criteria, as much as 20 study models of mild crowding were treated using maxillary expansion screws in the removable orthodontic appliance. Results: The treatment progress by activating expansion screws continuously showed that there was an increase in the dental arch width and a distance of tooth number 14 – 24 was 49.1% (significant), and a distance of tooth number 16 – 26 of 33.8% (significant). Conclusion: Treatment progress can occurred after activation of expansion screws 9-10 times, where the number of activations and interval days was 49.1% and 33.8% so that space was obtained to improve the tooth arrangement in patients with mild crowding.Keywords: Maxillary expansion screw, mild crowding.