Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Tentang ASI Eksklusif Bagi Ibu Menyusui Di Desa Simasom Kota Padangsidimpuan Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 2 (2021): Vol. 3 No. 2 Agustus 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v3i2.441

Abstract

ASI Eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit. Dampak bayi yang tidak diberikan ASI secara eksklusif sampai pada usia 6 bulan pertama kehidupan memiliki resiko diare yang parah dan fatal. Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif, memiliki risiko kematian lebih besar karena terjadinya malnutrisi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang ASI eksklusif dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan seluruh peserta telah paham dan tahu tentang ASI Eksklusif. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekskluisf sehingga program ASI eksklusif dapat capai.
Pendidikan Kesehatan Tentang Laktasi dan ASI Eksklusif di Desa Simatorkis Lola Pebrianthy; Zubaidah Nasution; Sarli Saragih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 2 (2023): Vol. 5 No. 2 Agustus 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i2.1063

Abstract

Keunggulan ASI tidak bisa ditandingi oleh apapun, baik ditijau dari segi zat gizi yang dikandungnya maupun aspek menyusui atau pemberian ASI itu sendiri (Agustina, 2016). ASI merupakan makanan yang memiliki gizi sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. ASI juga mengandung zat zat berkualitas tinggi yang berguna untuk perkembangan kecerdasan dan kekebalan tubuh, sehingga bayi tidak mudah sakit dan mengalami kekurangan asupan gizi. Manfaat memberikan ASI tidak hanya menjalin kasih sayang, tetapi juga dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, dan mengurangi resiko terkena kanker payudara (Roesli, 2008). Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian kelengkapan dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi berguna untuk menambah pemberian ASI dan meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun dengan baik dan benar serta anak memperoleh kekebalan tubuh secara alami (Wiji & Mulyani, 2013). Proses laktasi menurut (Wiji & Mulyani, 2013) mempengaruhi hormonal, adapun hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi adalah : Progesteron, Estrogen, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), Prolaktin, Oksitosin dan Human Placental Lactogen (HPL). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang Laktasi dan ASI Eksklusif sehingga target capaian ASI Eksklusif dapat meningkat.
Pendidikan Kesehatan Tentang ASI Perah Bagi Ibu Menyusui di Kota Padangsidimpuan Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 2 (2022): Vol.4 No. 2 Agustus 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i2.843

Abstract

Kegiatan pendidikan kesehatan tentang ASI Perah bagi Ibu Menyusui ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang cara memerah ASI yang baik dan bagaimana cara penyimpanan ASI perah yang benar Agar bekerja bukan menjadi alasan ASI Eksklusif tidak bias dilakukan. Memerah ASI merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu menyusui yang bekerja agar tetap dapat memberikan ASI bagi anaknya sampai dengan anak berusia 2 tahun. Selain cara memerah ASI, cara menyimpan ASI juga sangat penting diketahui, agar kandungan gizi yang terkandung dalam ASI tidak berubah. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang cara memerah ASI yang baik dan cara menyimpan ASI perah yang benar dengan jumlah peserta sebanyak 22 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu bagaimana cara memerah ASI yang baik dan bagaimana cara menyimpan ASI perah benar. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu bekerja tentang ASI perah sehingga ASI Eksklusif dapat tercapai
Pendidikan Kesehatan Tentang ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja Di Desa Sigumuru Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.950

Abstract

ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO) yaitu memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun. Bagi ibu bekerja, memberikan ASI Eksklusif bukanla hal yang mudah, banyak faktor yang dapat menghambat pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja antara lain : persepsi bahwa ASI tidak cukup, kurangnya pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi saat bekerja, fasilitas yang tidak kondusif untuk menyusui dan memrah ASI dan tidak ada nya dukungan dari pimpinan. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif bagi ibu bekerja ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang cara memberikan ASI Eksklusif walaupun sedang dalam keadaan bekerja, karena banyak nya ibu yang tidak memberika ASI Eksklusif pada bayi nya dengan alasan sedang bekerja atau cuti bekerja telah habis. ASI Eksklusif tetap dapat diberikan walaupun ibu sedang dalam keadaan bekerja, banyak metode perah ASI, penyimpanan ASI dan pemebrian ASI yang dapat dilakukan, sehingga bayi tidak harus mengkonsumsi susu formula ataupun makanan tambahan lainnya sebelum berusia 6 bulan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang apa itu ASI Eksklusif dan bagaiamana cara pemberian ASI pada bayi yang ditinggalkan di rumah bersama pengasuhnya di saat ibu sedang bekerja dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu bagaimana cara memberikan ASI Eksklusif walaupun ibu sedang bekerja. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu bekerja tentang ASI Eksklusif sehingga capaian ASI Eksklusif dapat meningkat
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIPARA TERHADAP PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUNADUA KOTA PADANGSIDIMPUAN Lola Pebrianthy; Yulinda Aswan
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 2 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i2.242

Abstract

Latar belakang: Kesehatan adalah salah satu unsur dari masyarakat yang sejahtera, yaitu tercapainya hak atas hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan yang dapat menjamin terlindunginya masyarakat dari berbagai resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan dan tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata. Perawatan yang tepat sangat dibutuhkan oleh bayi karena bayi merupakan makhluk yang lemah dan tidak mampu memenuhi serta melindungi dirinya sendiri Perawatan tersebut  meliputi pemberian ASI, perawatan tali pusat, memandikan bayi dan membedong bayi.Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.Hasil: Hasil penelitian menemukan bahwa dari 21 responden mayoritas usia 21-34 tahun sebanyak 61,8%, sedangkan minoritas usia >35 tahun  sebanyak 4 orang (11,8%), mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 55,9%, sedangkan minoritas SD sebanyak 2,9%, mayoritas sebagai ibu rumah tangga sebanyak 41,2%, sedangkan minoritas petani sebanyak 2,9%, dan dari segi pengetahuan mayoritas ibu berpengetahuan baik sebanyak 67,6%%, minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 14,7%, sikap ibu primipara mayoritas positif sebanyak 97,1%, minoritas ibu bersikap negatif sebanyak 2,9 %.Kesimpulan : Diharapkan kepada ibu primipara agar lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam perawatan bayi baru lahir yang akan disampiakan melewati posyandu dan bidan-bidan di wilayah tersebut. Kata Kunci : Ibu Primipara, Perawatan Bayi Baru Lahir
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETATE PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA BARUAS KOTA PADANGSIDIMPUAN Rizka Heriansyah; Wiwi Wardani Tanjung; Lola Pebrianthy
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 2 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i2.249

Abstract

Latar belakang: Dewasa ini hampir 380 juta pasangan menjalankan keluarga berencana dan  66 – 75 juta diantaranya, terutama di Negara berkembang menggunakan kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang dapat memiliki pengaruh positif maupun negatif terhadap berbagai organ tubuh wanita. Penggunaan kontrasepsi suntik DMPA dalam waktu yang lama akan menyebabkan disfungsi seksual berupa penurunan libido (WHO, 2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA pada wanita usia subur.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriftif analitik dengan desain cross secsional. Penelitian dilakukan di Desa Baruas Kota Padangsidimpuan. Populasi Penelitian sebanyak 41 dan sampel penelitian sebanyak 41 orang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data yang digunakan adalah paired-sample T-testHasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA p=0.023 (p <0,05). Disarankan kepada wanita usia subur untuk mengikuti penyuluhan petugas kesehatan atau menggunakan kontrasepsi hormonal suntik DMPA` dan mau mengikuti kegiatan serta menjaga kesehatan atau jarak kehamilan sehingga stabil dan hidup sehat.Kesimpulan : Terdapat Hubungan pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA. Kata Kunci : Pengetahuan, Hormonal Suntik DMPA, Wanita Usia Subur
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA LABUHAN RASOKI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN TENGGARA TAHUN 2019 Tapi Endang Fauziah Lubis; Yulinda Aswan; Lola Pebrianthy
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 1 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i1.211

Abstract

Latar belakang: Pemberian imunisasi sangat penting pada anak untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas sehingga penyakit infeksi pada anak dapat dicegah. Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan cakupan imunisasi adalah dengan diselenggarakannya UCI (Universal Child Immunization) yang merupakan gambaran Desa/Kelurahan dengan lebih dari 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu seluruh ibu yang mempunyai bayi dan membawa bayinya imunisasi serta mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat) dan sampel sebanyak 46 orang dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2019. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi karakteristik ibu dan kelengkapan status imunisasi dasar pada bayi dan analisis data dengan menggunakan uji chi squareHasil: Status imunisasi dasar bayi yang lengkap 25 orang (54,3%). Tidak terdapat hubungan antara karakteristik ibu (pendidikan, umur, pekerjaan, penghasilan dan paritas) dengan status imunisasi dasar pada bayi (p>0,05).Kesimpulan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi responden, bagi profesi kebidanan, dan bagi peneliti selanjutnya sehingga angka cakupan imunisasi dapat lebih meningkat dan memenuhi target program yang telah ditetapkan pemerintah. Kata kunci: Pendidikan, Umur, Pekerjaan, Penghasilan, Paritas, Status Imunisasi
HUBUNGAN PEMENUHAN GIZI DAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2023 Lola Pebrianthy; Sarli Saragih
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 8 No 2 (2023): Vol. 8 No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v8i2.1187

Abstract

Ibu menyusui memerlukan gizi yang cukup untuk kesehatan tubuh dan bayinya. Gangguan psikologi pada ibu menyebabkan berkurangnya pengeluaran ASI. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan pemenuhan gizi dan tingkat kecemasan dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum di Kota Padangsidimpuan Tahun 2023. Jenis penelitian ini menggunakan desain Crossecsional study. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang memberikan ASI kepada bayinya yaitu sebanyak 30 orang di Kota Padangsidimpuan dengan jumlah sampel adalah 30 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara pemenuhan gizi (p value = 0,025) dan tingkat kecemasan (p value = 0,001) dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum di Kota Padangsidimpuan tahun 2023. Kesimpulan diperoleh bahwa ada hubungan pemenuhan gizi dan tingkat kecemasan dengan pengeluaran ASI pada ibu post partum. Diharapkan kepada ibu agar menambah pengetahuan mengenai pemenuhan gizi pada ibu post partum agar ibu dapat menghasilkan ASI yang banyak serta menjaga kondisi psikolgi yang baik agar tidak terjadi stres yang berlebihan.
Pendidikan Kesehatan Tentang Laktasi dan ASI Eksklusif di Desa Simatorkis Lola Pebrianthy; Zubaidah Nasution; Sarli Saragih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 5 No. 2 (2023): Vol. 5 No. 2 Agustus 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i2.1063

Abstract

Keunggulan ASI tidak bisa ditandingi oleh apapun, baik ditijau dari segi zat gizi yang dikandungnya maupun aspek menyusui atau pemberian ASI itu sendiri (Agustina, 2016). ASI merupakan makanan yang memiliki gizi sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. ASI juga mengandung zat zat berkualitas tinggi yang berguna untuk perkembangan kecerdasan dan kekebalan tubuh, sehingga bayi tidak mudah sakit dan mengalami kekurangan asupan gizi. Manfaat memberikan ASI tidak hanya menjalin kasih sayang, tetapi juga dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, dan mengurangi resiko terkena kanker payudara (Roesli, 2008). Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian kelengkapan dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi berguna untuk menambah pemberian ASI dan meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun dengan baik dan benar serta anak memperoleh kekebalan tubuh secara alami (Wiji & Mulyani, 2013). Proses laktasi menurut (Wiji & Mulyani, 2013) mempengaruhi hormonal, adapun hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi adalah : Progesteron, Estrogen, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), Prolaktin, Oksitosin dan Human Placental Lactogen (HPL). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang Laktasi dan ASI Eksklusif sehingga target capaian ASI Eksklusif dapat meningkat.