Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA IMUNISASI PADA ANAK DI DESA LABUHAN LABO TAHUN 2022 Nur aliyah rangkuti; Nefonavratilova Ritonga; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 1 (2022): Vol.4 No. 1 April 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i1.730

Abstract

ABSTRAK Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 bulan. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit atau usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh guna merangsang pembuatan anti bodi yang bertujuan untuk mencegah penyakit tertentu. Sasaran pengabdian ini ibu yang memiliki bayi dan anak balita sebanyak 25 orang di desa Labuhan Labo. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengatahun dan kesadaran ibu tentang imunisasi. Kegitan yang dilakukan yaitu penyuluhan. Hasil dari kegiatan ini, Setelah dilakukan penyuluhah tentang imunisasi pada anak, manyarakat mengetahui tentang imunisasi yang diberikan pada anaknya. Hasil peninjauan kembali pengabdian kepada masyarakat ibu-ibu sudah banyak yang datang ke posyandu untuk memeriksakan kesehatan anaknya terutama melakukan imunisasi. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik oleh ibu, kegiatan tampak antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan pemenuhan manfaat imunisasi pada bayi dan balita. Hal ini dibuktikan dengan antusias ibu hamil menjalankan kegiatan dengan teratur dan tertib juga mendengarkan penyuluhan tentang manfaat imunisasi pada bayi dan balita. Kata kunci : Imunisasi, Anak ABSTRACT Immunization is mandatory for infants aged 0-9 months. Immunization is an effort to actively generate or increase a person's immunity against a disease or an attempt to provide immunity to infants and children by introducing vaccines into the body to stimulate the manufacture of antibodies aimed at preventing certain diseases. The target of this service is mothers who have babies and toddlers as many as 25 people in Labuhan Labo village. The purpose of the activity is to increase knowledge and awareness of mothers about immunization. The activity carried out is counseling. The results of this activity, After counseling about immunization to children, the community knows about immunizations given to their children. The results of the review of community service, many mothers have come to the posyandu to check the health of their children, especially immunizations. The counseling activities carried out went well by the mother, the activities seemed enthusiastic in participating in counseling activities to fulfill the benefits of immunization for infants and toddlers. This is evidenced by the enthusiasm of pregnant women carrying out activities in an orderly and orderly manner as well as listening to counseling about the benefits of immunization for infants and toddlers. Keyword : Immunization, Child
peningkatan PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS TENTANG HB0 nur aliyah rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 2 (2023): Vol. 5 No. 2 Agustus 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i2.1065

Abstract

Hepatitis B adalah salah satu penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang imunisasi Hepatitis 0. Sampel dalam pengabdian ini WUS yang berjumlah 30 orang. Metode yang digunakan ceramah, tanya jawab, diskusi dan pembagian kuesioner dengan cara pre dan post test. Berdasarkan hasil yang telah dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar WUS yang mempunyai bayi di Desa Sayurmatinggi mempunyai pengetahuan yang cukup tentang imunisasi HB0. Berdasarkan kesimpulan didapati peningkatan pengetahuan WUS dengan pemberian imunisasi Hb0 pada bayi desa sayurmatinggi, artinya semakin baik tingkat pengetahuan WUS tentang imunisasi Hb0 maka WUS akan memberikan imunisasi Hb0 kepada bayinya. Berdasarkan saran diharapkan pengabdian ini dapat sebagai bahan informasi dan sebagai referensi bagi tenaga kesehatan khusunya WUS yang memiliki bayi dan dapat mengembangkan pengetahuan serta memberikan imunisasi dasar pada bayinya.
HUBUNGAN PERAN BIDAN DALAM PENYULUHAN TERHADAP PEMANFAATAN BUKU KIA OLEH IBU HAMIL Ayannur Ayannur; Nur Aliyah Rangkuti
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 2 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i2.247

Abstract

Latar belakang: Buku KIA merupakan alat yang digunakan oleh bidan untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan, kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi, dan tumbuh kembang balita.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik korelasi. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Sayurmatinggi yang berjumlah 38 orang dan sekaligus menjadi sampel penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan fisher’s exact test dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 20-30 tahun = 23 orang (60,5%), tingkat pendidikan mayoritas tamat SMA = 22 orang (57,9%), serta mayoritas kehamilan pada trimester III = 16 orang (42,1%). Mayoritas bidan berperan dalam penyuluhan = 28 orang (73,7%) dan mayoritas ibu hamil memanfaatkan buku KIA = 25 orang (65,8%). Dengan menggunakan uji statistik chi-square  menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara peran bidan dalam penyuluhan terhadap pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil di Puskesmas Sayurmatinggi (nilai p=0,001).Kesimpulan : Penelitian ini membuktikan bahwa bidan memiliki peran penting dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil agar ibu hamil dapat melaksanakan pesan-pesan didalam buku KIA yang telah diberikan oleh bidan. Oleh karena itu, diharapkan kepada bidan agar tetap meningkatkan pelayanannya dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Kata Kunci : Peran bidan, Pemanfaatan buku KIA
Pengaruh Program Jalan Kaki 30 Menit Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Terkontrol Di Kota Padangsidimpuan Mei Adelina Harahap; Akhyar Fauzi Gintings; Nur Aliyah Rangkuti; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 8 No 2 (2023): Vol. 8 No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v8i2.1151

Abstract

Hypertension is a condition in which a person experiences an increase in blood pressure above normal. In general, blood pressure is high when the systolic blood pressure is more than 120 mmHg and the diastolic blood pressure is more than 80 mmHg. The purpose of this study was to determine the effect of a 30-minute walk program on reducing blood pressure in controlled hypertension patients. This research method is quantitative with the design used in time series research, the population in this study amounted to 9,448 respondents and a sample of 15 respondents, it can be seen that the comparison of blood pressure in respondents before and after a 30-minute walk program using the Wilcoxon test obtained the value P-value = 0.000 (<0.05), the results of the study showed that there was a significant effect of the 30-minute walk program on reducing controlled blood pressure in patients with hypertension. The conclusion of this study is that non- pharmacological therapy such as a 30-minute walk program is an alternative treatment for reducing blood pressure in controlled hypertension patients. Suggestions for people with controlled hypertension should walk for 30 minutes regularly so that blood pressure is stable and avoid complications that will occur.
peningkatan PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS TENTANG HB0: PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS TENTANG HB0 nur aliyah rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 5 No. 2 (2023): Vol. 5 No. 2 Agustus 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i2.1065

Abstract

Hepatitis B adalah salah satu penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang imunisasi Hepatitis 0. Sampel dalam pengabdian ini WUS yang berjumlah 30 orang. Metode yang digunakan ceramah, tanya jawab, diskusi dan pembagian kuesioner dengan cara pre dan post test. Berdasarkan hasil yang telah dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar WUS yang mempunyai bayi di Desa Sayurmatinggi mempunyai pengetahuan yang cukup tentang imunisasi HB0. Berdasarkan kesimpulan didapati peningkatan pengetahuan WUS dengan pemberian imunisasi Hb0 pada bayi desa sayurmatinggi, artinya semakin baik tingkat pengetahuan WUS tentang imunisasi Hb0 maka WUS akan memberikan imunisasi Hb0 kepada bayinya. Berdasarkan saran diharapkan pengabdian ini dapat sebagai bahan informasi dan sebagai referensi bagi tenaga kesehatan khusunya WUS yang memiliki bayi dan dapat mengembangkan pengetahuan serta memberikan imunisasi dasar pada bayinya.
PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA ANAK DI DESA SIMASOM KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU Mei Adelina Harahap; Juni Andriani Rangkuti; Nur Aliyah Rangkuti; Akhyar Fauzi Gintings
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 5 No. 3 (2023): Vol. 5 No. 3 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i3.1169

Abstract

Abstrak Tingkat Kesehatan pada bayi perlu mendapatkan perhatian mengingat bayi atau anak sebagai generasi yang sehat yaitu dengan mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas pada anak salah satunya dengan pemberian imunisasi . Imunisasi merupakan salah satu strategi yang efektif dan efisien delam meningkatkan derajat kesehatan nasional .Imunisasi bertujuan untuk merangsang sistem imunitas tubuh agar membentuk kekebalan didalam tubuh. Imunisasi dasar lengkap mencegah terjangkitnya berbagai macam penyakit diantaranya penyakit tuberculosis, hepatitis B, tetanus toxoid, pertusis, influenza tipe B, dan campak. pemberian imunisasi terbukti cost effective bagi kesehatan masyarakat, karena bertujuan untuk menjaga kesehatan anak dan merupakan cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit. Rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap masih merupakan permasalahan yang sangat sulit dihadapai. Pengetahuan menjadi faktor dominan dengan kepatuhan melaksanakan imunisasi.Metode yang di gunakan adalah berupa penyuluhan . Pelaksanaan di lakukan di Desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan Angkola julu dan diikuti oleh ibu- ibu yang mempunyai aanak usia 0- 12 bulan . Kegiatan ini terlaksana dengan dengan baik bahkan para peserta terlihat antusias dan diharapkan perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam media informasi sehingga dapat dilakukan secara berkesinambungan oleh kader posyandu dan bidan desa sehingga ibu mendapat informasi secara akurat. Abstract The level of health in infants needs to get attention considering that babies or children are a healthy generation, namely by reducing morbidity and mortality rates in children, one of which is by administering immunizations. Immunization is an effective and efficient strategy in improving national health status. Immunization aims to stimulate the body's immune system to form immunity in the body. Complete basic immunization prevents the spread of various diseases including tuberculosis, hepatitis B, tetanus toxoid, pertussis, type B influenza, and measles. immunization is proven to be cost effective for public health, because it aims to maintain children's health and is the best way to protect children from various diseases. The low coverage of complete basic immunization is still a problem that is very difficult to deal with. Knowledge is the dominant factor with adherence to immunization. The method used is counseling. The implementation was carried out in Simasom Village, Padangsidimpuan District, Angkola Julu and was attended by mothers with children aged 0-12 months. This activity was carried out well and even the participants looked enthusiastic and it is hoped that there will be support from the government in information media so that it can be carried out on an ongoing basis by posyandu cadres and village midwives so that mothers get accurate information.
Pendidikan Kesehatan Tentang Pemilihan Sumber Gizi Untuk Mencegah Anemia Pada Anak SD Pendidikan Kesehatan Tentang Pemilihan Sumber Gizi Untuk Mencegah Anemia Pada Anak SD Juni Andriani Rangkuti; Mei Adelina Harahap; nur Aliyah Rangkuti; Putri Runggu Siregar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 5 No. 3 (2023): Vol. 5 No. 3 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i3.1177

Abstract

Anemia is a type of health disorder that has an indirect impact on human productivity. Apart from poor food intake, anemia is also caused by parasitic infections. As a result of a lack of hemoglobin levels, it causes symptoms of lethargy, weakness and fatigue when carrying out activities which will have an impact on decreasing concentration and learning achivement, and in the long term will have an impact on the quality of human resources, where children are the future generation of the nation who will later to support determining the next generation. The aim of carrying is to provide community service efforts in order to increase students’ knowledge about nutrition, selecting nutritional sources to prevent anemia. This activity took place on 29 September 2023 at SD N 100723 Aek Ngadol Village. This activity was attended by 30 students accompained by teachers. Activities are carried out using the lecture method, question and answer disqussions. The evaluation results show increase in students’ knowledge about nutrition, eating patterns that can prevent anemia and choosing nutrinional sources. Anemia merupakan jenis gangguan kesehatan yang memiliki dampak secara tidak langsung pada produktivitas manusia. Selain karena intake makanan yang kurang baik, anemia juga disebabkan oleh infeksi parasit. Akibat dari kekurangan kadar hemoglobin menimbulkan gejala lesu, lemah letih dan cepat lelah saat melakukan aktivitas yang akan berdampak menurunnya konstentrasi serta prestasi belajar, dan pada jangka panjang akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia, dimana anak-anak merupakan generasi masa depan bangsa yang nantinya akan mendukung menentukan generasi berikutnya.Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk upaya pengabdian masyarakat dalam rangka untuk peningkatan pengetahuan siswa tentang pengetahuan tentang gizi, pemilihan sumber gizi untuk mencegah anemia. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 29 september 2023 di SDN 100723 Desa Aek Ngadol. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta didik dengan didampingi bapak/ibu guru. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi tanya jawab. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa tentang gizi, pola makan yang dapat mencegah anemia dan pemilihan sumber gizi.
Pendidikan Kesehatan Tentang Anemia Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kota Padangsidimpuan nur aliyah rangkuti; Novita Sari batubara; khoirunnisah Hasibuan; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 5 No. 3 (2023): Vol. 5 No. 3 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i3.1257

Abstract

Anemia merupakan penyakit kedua tertinggi di dunia. Hal tersebut menjadikan anemia sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Bentuk kegiatan Yang dilakukan yaitu Penyuluhan pendidikan kesehatan tentang anemia pada Wanita Usia Subur (WUS). Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 60 menit ini yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Kota Padangsidimpuan sebanyak 8 orang. Penyuluhan dilakukan kepada WUS yang diawali dengan pembukaan oleh moderator selama 15 menit dengan menyampaikan salam pembukaan acara dan isi materi, hal ini disampaikan pemateri selama 30 menit. Setelah materi di sampaikan, pemateri memberikan sesi tanya-jawab dan diskusi selama 15 menit. Hasil pengabdian masyarakat tentang imunisasi dapat berupa peningkatan pengetahuan dan kesadaran WUS tentang anemia. Pendidikan kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan dan harus diperoleh semua umat manusia karena semakin tinggi pendidikan seseorang, akan semakin baik pula seseorang tersebut menerima dan segala bentuk informasi sehingga akan memperluas informasi yang dimilikinya. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan tertib, kegiatan ini dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Kota Padangsidimpuan. Masyarakat yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang pemeriksaan kesehatan. Diharapkan kepada masyarakat terutama WUS yang sudah mengetahui tengatang anemia agar lebih memperhatikan kesehatannya. Anemia is the second highest cause of disability in the world. This makes anemia a serious public health problem not only in Indonesia but also around the world. The form of activities carried out is health education counseling about anemia in women of childbearing age (WUS). This counseling activity lasted for 60 minutes which was carried out at the Class IIb Penitentiary in Padangsidimpuan City as many as 8 people. Counseling was carried out to WUS which began with an opening by the moderator for 15 minutes by delivering the opening greetings of the event and the content of the material, this was delivered directly by the speaker for 30 minutes. After the material was delivered, the speaker gave time for a question and answer session and discussion for 15 minutes. The results of community service about immunization can be in the form of increasing WUS knowledge and awareness about anemia. Health education is very important and needed and must be obtained by all mankind because the higher a person's education, the better a person will receive and all forms of information so that it will expand the information he has. The counseling activities carried out went well and in an orderly manner, this activity was carried out at the Class IIb Penitentiary in Padangsidimpuan City. People who participated in the activity seemed enthusiastic in participating in counseling activities about health checks. It is expected that the community, especially WUS who already know about anemia, will pay more attention to their health. If one of the signs of anemia symptoms occurs, you can immediately go to the available health facilities in prison.
EDUKASI PERSONAL HYGIENE PADA WARGA BINAAN LAPAS KLAS II B PADANGSIDIMPUAN Mei Adelina Harahap; Juni Andriani Rangkuti; Nur Aliyah Rangkuti; Akhyar Fauzi Gintings
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 1 (2024): Vol.6 No. 1 April 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v6i1.1291

Abstract

Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi atau terganggu jika seseorang tidak atau kurang memiliki pengetahuan dan kemampuan personal hygiene yang baik. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Tujuan dari personal hygiene adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan., memelihara kebersihan diri, pencegahan penyakit, meningkatkan percaya diri, serta menciptakan keindahan. Dari hasil wawancara dengan pengelola lapas diketahui bahwa pemahaman dan kesadaran penghuni lapas mengenai personal hygiene masih cukup rendah sehingga muncul dampak masalah kesehatan fisik pada penghuni Lapas. . Metode yang di gunakan adalah berupa Edukasi. Pelaksanaan di lakukan di Lapas Kelas II- B Padangsidimpuan.Kegiatan ini terlaksana dengan dengan baik bahkan para peserta terlihat antusias Basic human needs are divided into physical, psychological and social needs. These needs cannot be met or disturbed if someone does not or lacks the knowledge and ability of good personal hygiene. Personal hygiene is an action to maintain a person's cleanliness and health for physical and psychological well-being. The aim of personal hygiene is to improve health, maintain personal hygiene, prevent disease, increase self-confidence, and create beauty. From the results of interviews with prison managers, it is known that the understanding and awareness of prison inmates regarding personal hygiene is still quite low, resulting in the impact of physical health problems on prison inmates. . The method used is in the form of counseling. The implementation was carried out at the Class II-B Padangsidimpuan Prison. This activity was carried out well and even the participants looked enthusiastic
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA REMAJA TENTANG DISMENORHEA DI KELURAHAN LUBUK RAYA TAHUN 2024 nur aliyah rangkuti; khoirunnisah - Hasibuan; Juni Andriani Rangkuti; Yulinda - Aswan; ayannur - nasution; Leli Khairani Siregar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 1 (2024): Vol.6 No. 1 April 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v6i1.1300

Abstract

Haid atau menstruasi adalah pengeluaran darah dan sel sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim perempuan secara periodik. Defenisi lain bisa juga diartikan sebagai siklus alami yang terjadi secara regular untuk mempersiapkan tubuh perempuan setiap bulannya. Rata-rata masa haid perempuan 3-8 hari dengan siklus rata-rata 28 hari pada setiap bulannya. Dan batas maksimal masa haid adalah 15 hari. Selama darah yang keluar belum melewati batas tersebut, maka darah yang keluar adalah darah haid. Bentuk kegiatan Yang dilakukan yaitu Penyuluhan pendidikan kesehatan tentang dismenorhea pada remaja. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 60 menit. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Simapil Apil yang berada di Kelurahan Lebah Lubuk Raya Kecamatan Padangssidimuan Hutarimbaru Kota Padangsidimpuan. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada remaja terkait dismenorhea. Penyuluhan berupa perkenalan, presentase materi, diskusi, tanya jawab, penutup dan foto bersama. Peserta kegiatan berjumlah 16 orang. Penyuluhan dilakukan kepada remaja yang diawali dengan pembukaan oleh moderator selama 15 menit, menyampaikan presentasi materi disampaikan langsung oleh pemateri selama 30 menit. Setelah materi di sampaikan, pemateri memberikan waktu untuk sesi diskusi, tanya-jawab selama 15 menit. Hasil pengabdian masyarakat dapat peningkatkan pengetahuan remaja khususna remaja putri tentang dismenorhea serta menyadari pentingnya penanganan yang dilakukan jika mengalami dismenorhea. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan tertib, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Desa Simapil Apil Kelurahan Lembah Lubuk Raya Kecamatan Padangssidimuan Hutarimbaru Kota Padangsidimpuan dan termasuk dalam Wilayah Kerja Puskesmas Hutarimbaru. Remaja yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang dismenorhea. Diharapkan kepada remaja sudah mengetahui tentang yang dismenorea dan cara penanganannya sehingga bisa melakukan perawatan mandiri jika mengalami disemenorhea. Menstruation or menstruation is the release of blood and body cells from the vagina that come from the wall of the female uterus periodically. Another definition can also be interpreted as a natural cycle that occurs regularly to prepare a woman's body every month. The average menstrual period of women is 3-8 days with an average cycle of 28 days each month. And the maximum limit of the menstrual period is 15 days. As long as the blood that comes out has not crossed the limit, then the blood that comes out is menstrual blood. The form of activities carried out is health education counseling about dysmenorrhea in adolescents. This counseling activity lasted for 60 minutes. This activity is carried out in Simapil Apil Village located in Lebah Lubuk Raya Village, Padangssidimuan Hutarimbaru District, Padangsidimpuan. The purpose of this activity is to provide counseling to adolescents related to dysmenorrhea. Counseling in the form of introductions, material presentations, discussions, questions and answers, closing and group photos. There were 16 participants in the activity. Counseling was carried out to teenagers which began with an opening by the moderator for 15 minutes, delivering a presentation of material delivered directly by the speaker for 30 minutes. After the material was delivered, the speaker gave time for a discussion session, question-and-answer for 15 minutes. The results of community service can increase the knowledge of adolescents, especially young women about dysmenorrhea, and realize the importance of handling if they experience dysmenorrhea. The counseling activities carried out went well and in an orderly manner, this activity was carried out out in Simapil Apil Village located in Lebah Lubuk Raya Village, Padangssidimuan Hutarimbaru District, Padangsidimpuan. Teenagers who participated in the activity seemed enthusiastic in participating in counseling activities about dysmenorrhea. It is expected that adolescents already know about dysmenorrhea and how to handle it so that they can do independent care if they experience dysmenorrhea.