Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

REPRESENTASI PESAN MORAL DALAM FILM TILIK (ANALISIS SEMIOTIK ROLAND BARTHES) Intan Leliana; Mirza Ronda; Hayu Lusianawati
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 21, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v21i2.11302

Abstract

Recent films have attracted a lot of audiences, because many films have appeared with moral messages. This is evidenced by the number of films circulating by instilling the value of positive messages that are packaged in a concise, straightforward and interesting manner. So that many film makers have emerged to produce their works so that they can be watched by the public and can have a positive impact. Of the many films that are presented on the big screen, they have offered various colors in such a way, of course, adapted to the phenomena that are happening in society. Among them are the variety of films that are presented on the big screen, some are moral messages that are so constructive and in accordance with actual events in society, one of which is the short film “Tilik”. The research method used is qualitative in the form of semiotic analysis of Tilik Film Representations, this approach also allows researchers to use data as well as possible to be able to develop components of analytical, conceptual, categorical and flexible information. There are many signs in Tilik Film which have implied meanings. Director Tilik is very good at wrapping moral messages through the daily life of the village community through a film that only lasts 32 minutes, 34 seconds. These signs are displayed through several aspects such as the setting and setting of the film, shooting techniques, characters and dialogue between characters, scenes made by players, to the selection of the wardrobe of the characters in the film Tilik. These aspects then help build the film's storyline that produces moral messages. Keywords: representation, roland barthes semiotics, film
Analisis Framing Model Robert Entman tentang Pemberitaan Kasus Korupsi Bansos Juliari Batubara di Kompas.com dan BBCIndonesia.com Intan Leliana; Herry herry; Panji Suratriadi; Edward Enrieco
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 21, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v21i1.10042

Abstract

Corruption is a pervasive global problem with detrimental effects on economic performance, political stability and community integration. Corruption has provided its own moment for the mass media which includes electronic mass media and printed mass media today to be used as the latest news which is called the Headline (headline). One of the news that discusses the new corruption case is the case of Social Assistance Funds (Bansos) at the Ministry of Social Affairs. The Corruption Eradication Commission (KPK) which has appointed the Minister of Social Affairs (Mensos) Juliari Batubara as a suspect in the corruption of social assistance (Bansos) for residents affected by the Covid 19 pandemic. The method in this study uses a qualitative description which aims to describe systematically, factually, and accurately about news on the corruption case of Social Affairs Minister for Social Affairs Juliari Batubara in Kompas.Com and BBCIndonesia.com with framing Robert Entman analysis. The results of this study are based on the results of the framing analysis in this study, it is very clear that the role of the media is not limited to conveying information, the times demand the media to play the role of 'watch dog' or guard dog and control for the government and related institutions in formulating every policy. for the benefit of society. The results of the study show that the media Kompas.com and BBCIndonesia.com provide space for information and clarification for the government and the KPK to make all efforts to curb and overcome the problem of corruption in covid 19 social assistance funds. Keywords: Corruption, Framing, Bansos
Respon Krisis PT Garuda Indonesia Pada Kasus Postingan Menu Rius Verandes Intan Leliana; Susilowati Susilowati; Dhefine Armelsa; Chepy Nurdiansyah; Asriyani Sagiyanto
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 20, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v20i1.8171

Abstract

Crisis is negative phenomenon that can occur in any company or organization, anytime and anywhere. The crisis has the potential to be highlighted by the mass media On the other hand, mass media can shape public perceptions according to their wishes. Therefore, companies must understand how the media works. A company's reputation depends on the speed of its response. The purpose of this study is to develop an in-depth description of the crisis response undertaken by Garuda Indonesia in response to Youtuber's post, Rius FernandesThis research method uses descriptive qualitative method with news content analysis method in several online media. The crisis response strategy provided by the Situational Crisis Communication Theory (SCCT) as a theoretical basis explains that in the Garuda Indonesia crisis response category in dealing with this problem, public communication management can be said to be inappropriate. The inability to manage a crisis that is quite small in scale (an imperfect product) caused the airline to suffer a multiplier loss due to a series of crises after which YouTuber posted
Efektifitas Media Publikasi Dalam Memberikan Informasi dan Edukasi Terhadap Ekowisata Situ Rawakalong Devy Putri Kussanti; Intan Leliana; Yusmawati Yusmawati
Communication Vol 11, No 2 (2020): Communication
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v11i2.1174

Abstract

Situ Rawakalong merupakan salah satu situ yang tepatnya terletak di Desa Curug, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok yang pada awal tahun 2019 dilakukan revitalisasi dan penataan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar Situ Rawakalong dapat menjadi salah satu tempat wisata alam bahkan ekowisata yang menarik bagi masyarakat. Hal lainnya, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat khususnya Desa Curug untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga dan mengurangi aktivitas mengisi liburan di mall atau pusat perbelanjaan. Selain itu, pengembangan Situ yang kedepannya diharapkan menjadi destinasi ekowisata sangat membutuhkan peran yang maksimal dari pemerintah dan masyarakat. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah melakukan komunikasi publik dengan masyarakat melalui publikasi yang informatif dan persuasif. Media publikasi (berupa poster, flyer dan stiker) berperan penting dalam melakukan komunikasi melalui peran visualisasi kepada masyarakat khususnya masyarakat di Desa Curug. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pendekatan penelitian kuantitatif dengan mengkaji lebih dalam informasi yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data kuisioner dari suatu sampel yang mewakili populasi masyarakat di Desa Curug.
Pelatihan Desain Grafis Dengan Aplikasi Canva Untuk Anggota AMI di Masa Pandemi Covid 19 Intan Leliana; Pramelani Pramelani; Rawit Sartika; Fajar Shidiq
Jurnal Abdimas Komunikasi dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.031 KB) | DOI: 10.31294/abdikom.v1i1.326

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya langsung pada masyarakat. Tahun 2021 ini program studi Hubungan Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika diberikan kesempatan untuk melakukan Pelatihan Desain Grafis Dengan Aplikasi Canva Untuk Anggota Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Di Masa Pandemi Covid 19 yang beralamat di Sekretariat Museum Bank Mandiri, Jakarta Barat dengan peserta Anggota dari Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta”Paramita Jaya”. Museum memiliki peranan besar bagi sumber pengetahuan dan wawasan. Selain sebagai sarana rekreasi, dengan mengunjungi museum, masyarakat juga dapat memiliki referensi visual sekaligus merasakan peristiwa sejarah di masa lalu. Pengunjung merupakan salah satu unsur terpenting dari tujuan pendirian suatu museum. Pengunjung dan museum ibarat dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, berbagai museum berlomba-lomba untuk menarik atensi pengunjung. Salah satu elemen fundamental untuk mengusik rasa ketertarikan pengunjung adalah penyajian koleksi yang ditunjang dengan tata pamer yang apik. Selain itu, faktor lain yang menarik minat masyarakat untuk singgah ke museum adalah melalui publikasi terbitan yang memuat berbagai berita dan tulisan yang berkaitan dengan museum, seperti bahasan koleksi serta program publik yang disajikan di museum tersebut. Oleh karena itu penting desain menarik untuk menarik pengunjung sangat dibutuhkan. Solusi untuk mengatasi permasalah tersebut yakni dengan mengadakan pelatihan Desain Grafis menggunakan Aplikasi Canva diharapkan dapat memudahkan Para anggota dan manajemen Asosiasi Museum Indonesia (AMI)”Paramita Jaya” dengan mudah merancang berbagai material kreatif atau mendesain poster, brosur bahkan infografik atau video secara online meskipun dalam Masa Pandemi Covid-19 Ini.
Instagram Reels as a Branding Medium Ita Suryani; Intan Leliana; Yusuf Setiyawan
Persepsi: Communication Journal Vol 5, No 2 (2022): November 2022
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/persepsi.v5i2.11551

Abstract

Instagram is a social platform utilized by most citizens including older people, adults to teenagers. It can grow engagement with the readers. It also functions as a branding medium to build branding or image of certain person, business, product, and company/institution. Branding is an effort to build an image in the eyes of the public. Instagram develops many innovations as one of which is creating the Instagram Reels feature. One of the purposes of using Instagram Reels is as a medium for personal, product, corporate, destination, and city and national branding. The purpose of this study is to find out how the Reels Instagram feature can be used as a medium for branding companies / agencies / personal / cities / regions with the aim of building or managing reputation. The research used the case study method where the data was taken from various sources with various tools. The results show that the Reels Instagram feature can be used as a medium for branding companies/agencies/personal/products/cities/regions with the aim of building or managing reputation. This can be a benchmark in attracting the attention / interest of Instagram users to view video reels repeatedly, therefore awareness and engagement is built.
Respon Masyarakat terhadap Fenomena "Childfree" (Studi Kasus influencer Gita Savitri) Intan Leliana; Ita Suryani; Achmad Haikal; Rio Septian
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 23, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v23i1.15716

Abstract

This study aims to describe the public's response to the Childfree phenomenon which has recently become a trend due to influencer Gita Savitri's comments. Childfree itself is used for someone who does not want to have children. This lifestyle is inversely proportional to the pattern that occurs in Indonesia. Where religious and customary factors in Indonesia strongly recommend having children even if only one. This study used a qualitative approach with phenomenological type. The results obtained that the community provides responses in the form of cognitive, affective and behavioral which are divided into two perspectives, namely socio-cultural and religious perspectives. The response of society when viewed from a socio-cultural perspective that the status and existence of women in the past was seen from how many children she could bear children, and the pattern that occurred in Indonesia for married couples to have children even if only one. Then if viewed from a religious perspective that having offspring is a recommendation in Islam is not an obligation. So that childfree is not included in the category of prohibited acts, because every married couple has the right to plan and manage their home life including having children. Keywords: Phenomenon, childfree, Community response
Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Branding Bagi Organisasi Ikatan Pelajar Nadhatul Ulama (IPNU) Ciledug, Tangerang Ita Suryani; Intan Leliana; Siti Qona'ah; George Wilhelm Bender; Nur Auliya; Hadi Prana; Alfaniza Maradinayanti Saputri
Jurnal Pengabdian Kreatif Cemerlang Indonesia Vol 1 No 2 (2022): Periode November
Publisher : Yayasan Kreatif Cemerlang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.663 KB)

Abstract

Organisasi Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Ciledug terus berusaha untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan mencari kader untuk meneruskan generasi Nahdatul Ulama terkait eksistensinya, sehingga kegiatan/program yang dilakukan dapat memberikan dampak positif terhadap para kader dan masyarakat sekitar pada umumnya. Dalam rangka meningkatkan kemampuan intelektual pada kader yakni pelajar yang bergabung dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU), untuk memperoleh dukungan dan meningkatkan eksistensi di mata masyarakat maka dibutuhkan strategi yang harus dilakukan yakni salah satunya dengan memaanfaatkan media sosial instagram @pelajarnuciledug sebagai media branding bagi Organisasi IPNU. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yakni (a) kurangnya pengetahuan dan pemahaman anggota Ikatan Pelajar Nadhatul Ulama fungsi dan peran media sosial; (b) kurangnya kemampuan dan keterampilan anggota Ikatan Pelajar Nadhatul Ulama dalam penggunaan dan pemanfaatan media sosial untuk pelaksanaan aktivitas organisasi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini antara lain (1) Tahap Persiapan, tahap ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh anggota organisasi Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Ciledug; (2) Tahap Pelaksanaan, tahap ini dilakukan dengan pemberian pengetahuan dan pemahaman mengenai teori-teori media sosial, fungsi dan manfaat media sosial serta branding. Serta melakukan penyuluhan dan pelatihan mengenai bagaimana agar anggota IPNU memiliki keterampilan dan keahlian yang baik dalam penggunaan, pengelolaan dan pemanfaatan media sosial Instagram sebagai media branding; (3) Tahap monitoring dan evaluasi, Pada tahap ini peserta diberikan soal-soal tes evaluasi untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan anggota organisasi Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Ciledug mengenai pemanfaatan media sosial setelah mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan/workshop. Hasil dari penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan media sosial sebagai media branding bagi organisasi Ikatan Pelajar Nadhatul Ulama (IPNU) Ciledug yakni setelah kegiatan pemaparan mengenai pemanfaatan media sosial sebagai media branding dan setelah kegiatan pendampingan dan pelatihan keterampilan melalui praktek penggunaan media sosial bagi anggota Ikatan Pelajar Nadhatul Ulama mengalami peningkatan sebesar 60%.
Pelatihan Pemanfaatan Media Sosial Reels Instagram Sebagai Media Branding Bagi Organisasi Gerakan Pemuda Ansor Ciledug Ita Suryani; Intan Leliana; Siti Qona'ah; George W. Bender; Dinda Adisti; Thabita Marethi Arifah Hardini; Muhammad Fauzan Kariman
Jurnal Pengabdian Kreatif Cemerlang Indonesia Vol 2 No 1 (2023): Periode Mei
Publisher : Yayasan Kreatif Cemerlang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.879 KB)

Abstract

Gerakan Pemuda Ansor adalah organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. Gerakan Pemuda Ansor atau disingkat GP Ansor adalah badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama (NU). Dalam rangka meningkatkan kemampuan intelektual pada anggota yakni pemuda yang bergabung dalam Gerakan Pemuda Ansor dan mendapatkan dukungan dari masyarakat terkait eksistensi maka dibutukan strategi yang harus dilakukan yakni salah satunya dengan memanfaatkan media sosial reels Instagram sebagai media branding bagi Organisasi Gerakan Pemuda Ansor dengan tujuan organisasi Gerakan Pemuda Ansor lebih di kenal oleh masyarakat dan sebagai bentuk eksistensi organisasi Gerakan Pemuda Ansor itu sendiri. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yakni (1) tahap persiapan, pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh anggota organisasi Gerakan Pemuda Ansor Ciledug; (2) tahap pelaksanaan, diberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai apakah itu media sosial, manfaat dan tujuan media sosial serta mengenai branding. Pemberian pelatihan dan Pendampingan dalam kepada anggota Gerakan Pemuda Ansor dalam penggunaan, pengelolaan dan pemanfaatan media sosial Instagram pada fitur Reels Instagram sebagai media branding yang dilakukan dengan praktek secara hybrid; (3) tahap monitoring dan evaluasi, pada tahap ini diberikan soal-soal tes evaluasi yang harus dikerjakan dengan menggunakan media Google Forms, untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan anggota organisasi Gerakan Pemuda Ansor Ciledug mengenai pemanfaatan media sosial setelah mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan/workshop. Hasil dari pelatihan ini bahwa pemaparan materi mengenai teori media sosial, reels Instagram dan branding menambah wawasan peserta sebesar 36% serta kegiatan pengabdian masyarakat ini meningkatkan keterampilan peserta dalam pemanfaatan atau pengelolaan reels Instagram sebagai media yang dapat membantu aktivitas dan branding organisasi Gerakan Pemuda Ansor sebesar 29%.