Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Implementasi Sociopreneurship Berbasis Lingkungan Sebagai Reduksi Pengangguran Di Kota Mataram Mey Susanti AS
Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area Vol 9, No 1 (2021): PUBLIKAUMA JUNI 2021
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/publika.v9i1.5197

Abstract

Tujuan kajian ini adalah untuk menggambarkan potensi aktivitas sociopreneurship berbasis lingkungan dalam mereduksi pengangguran di perkotaan melalui gagasannya dalam pengembangan kawasan ekowisata penangkaran penyu Pantai Mapak Indah, Kota Mataram Provinsi NTB. Penelitian ini dikategorikan dalam jenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus, tahapan pertama dalam penelitian ini adalah observasi sekaligus menentukan informan sampling sociopreneur yang sukses, tahapan kedua adalah wawancara atau pengumpulan data terhadap informan dilakukan pada tokoh utama sebagai inisiator dan sejumlah individu yang terhubung dalam jaringan aktivitas sociopreneur, yaitu warga masyarakat yang berdomisili di wilayah pantai Mapak Indah. Tahapan ketiga adalah dokumentasi agar data yang diterima tidak hilang dan dapat diambil kapan saja dibutuhkan. Dan tahap terakhir adalah analisis data, pada tahapan ini dilakukan proses validasi temuan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sociopreneurship berbasis lingkungan melalui pengembangan ekowisata penangkaran penyu di wilayah Kota Mataram mulai berkembang atas inisiatif dari satu orang atau sekelompok orang yang memiliki keinginan yang kuat untuk membantu memecahkan permasalahan ekonomi dan lapangan pekerjaan sebagai dampak dari adanya bonus demografi yang terjadi di perkotaan dengan kontribusi modal sosial di sekitar, saling timbal balik, dan berkelanjutan, dan untuk menghasilkan jasa yang bernilai ekonomis bagi masyarakat sekitar, terlihat berhasil. Implementasi SociopreneurshipBerbasis Lingkungan Sebagai Reduksi Pengangguran DiKota Mataram 
Budidaya Lebah Madu Trigona pada KTH “Maju Berkah” Dusun Apit Aiq Batulayar - Lombok Barat Dewi Rispawati; Mey Susanti AS; Siti Yulianah M. Yusuf; Vidya Yanti Utami; Basuki Srihermanto
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 1, No 3 (2021): Desember
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.184 KB) | DOI: 10.31764/transformasi.v1i3.6172

Abstract

This Community Service is entitled "Trigona Honey Bee Cultivation at KTH "Maju Berkah" Apit Aiq Batulayar Hamlet - West Lombok". The purpose of this Community Service is so that the managed cultivation business is growing and bringing about a better change impact on improving the welfare of its members and the surrounding community, increasing motivation and cooperation in the context of managing and developing the honey bee business carried out, increasing the income and welfare of group members. and the surrounding community so that they are able to overcome family economic problems, increase members' awareness in dealing with social, economic and environmental problems. The partner in this community activity is the Forest Farmers Group (KTH) “Maju Berkah”. This community activity method is carried out in 3 stages, namely 1. Preparation and Socialization to KTH “Maju Berkah and Local Village Community Members, 2. Implementation of Community Service Activities, 3 Monitoring and Evaluation of Community Service Activities Results. As a result of this community service activity, KTH "Maju Berkah" can understand the development of Trigona honey bee cultivation and how to market Trigona honey bee products and can contribute, skills, knowledge and experience to members of the Forest Farmers group and local community members "Maju Berkah" so that can develop Trigona honey bee cultivation.
Social Capital dan Potret Pekerja Anak Dalam Industri Pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Mey Susanti AS; Nia Kurniati; Syaumudinsyah Syaumudinsyah; Lubna Lubna
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 10, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v10i1.7988

Abstract

Perkembangan pariwisata di NTB tergolong pesat dengan adanya kebijakan pemerintah yang telah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah yang merupakan destinasi dan keragaman potensi wisata kelas dunia. Pembangunan wisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di satu sisi berdampak positif dalam pengembangan ekonomi, namun di sisi lain menimbulkan permasalahan terkait isu mengenai pekerja anak (child labour). Penelitian ini dilatari oleh adanya fenomena pekerja anak dalam industri pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang mana bukan hanya sekedar isu anak menjalankan pekerjaan dengan memperoleh upah saja, akan tetapi lekat sekali dengan eksploitasi, pekerjaan berbahaya, terhambatnya akses pendidikan dan menghambat perkembangan fisik, psikis, dan sosial anak. Konsep modal sosial di masyarakat merupakan hal yang kurang dipahami secara teori oleh masyarakat awam. Namun begitu, ia telah dipraktikkan secara keseharian oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui social capital atau modal sosial yang ada di masyarakat dalam menekan angka pekerja anak pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, dengan menggunakan metode kualitatif melalui perspektif fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja anak di kawasan wisata masih sulit untuk dihapus. Pekerja anak belum bisa diatasi secara maksimal karena menyangkut kebiasaan di tengah masyarakat. Pemerintah pusat juga menekankan pencegahan eksploitasi anak di objek wisata. Namun, aktivitas itu masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Karena itu, kebijakan perlindungan anak perlu memperkenalkan dan mempertimbangkan konsep tersebut agar seluruh pemangku kepentingan dapat mengawasi kewajiban dan tanggung jawab bersama dalam memberikan perlindungan ini.
PERSPEKTIF KONTEN KEBIJAKAN TERHADAP PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2009 DALAM MEREGULASI POTENSI KEKERASAN PADA PEKERJA ANAK DI KEK MANDALIKA Mey Susanti AS
MEDIA BINA ILMIAH Vol 14, No 5: Desember 2019
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.78 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v14i5.423

Abstract

Pembangunan sektor pariwisa merupakan bagian dari pembangunan nasional. Dalam konteks otonomi daerah pembangunan sektor pariwisata merupakan modal bagi daerah yang bersangkutan dalam rangka untuk meningkatkan potensi daerah dan secara signifikan dapat meningkatkan sumber pendapatan asli daerah sebagai salah satu sumber pembiayaan di daerah. Faktor penentu keberhasilan suatu kebijakan ditentukan oleh content atau isi dari kebijakan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan pekerja anak pada sektor pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika melalui content atau isi dari kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perlindungan Anak dan Perempuan Korban Kekerasan dengan menggunakan salah satu model implementasi dari Najam (1995). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa content atau isi dari Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 belum berjalan dengan efektif karena belum dapat mencapai maksud dan target dari kebijakan, tidak sesuai dengan kondisi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika saat ini, serta belum adanya koordinasi yang baik antara lembaga terkait dengan kebijakan ini dengan masyarakat sebagai pelaksana kebijakan.
Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan Tera Ulang Sebagai Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kabupaten Lombok Barat Muhammad Tahir; Nasruddin Nasruddin; Mey Susanti AS
Journal of Government and Politics (JGOP) Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jgop.v3i2.6611

Abstract

The West Lombok Regency Government issued Regional Regulation Number 5 of 2018 concerning Retribution for Calibrated / Recalibrated Services, which regulates the implementation of metrological activities in West Lombok Regency, in this case carried out by the West Lombok Regency Industry and Trade Service, as well as to explore the maximum potential of the tools. uttp which is in the West Lombok region and will later become a source of regional revenue (PAD) through the collection of re-calibrated service fees. The purpose of this study is to provide an overview of the implementation of a re-calibrated service charge policy in increasing local revenue in West Lombok Regency. This study uses a descriptive qualitative study to explain the implementation of a re-calibrated service retribution policy in increasing local revenue in West Lombok Regency. The results showed that the implementation of the retribution policy for recalibrating services was quite good, but it could not reach all areas of West Lombok Regency, all of this was due to resource factors, namely the lack of rightful staff, metrological supervisors and PPNS metrology. This is in accordance with George C. Edwards III's (1980) Implementation Theory, namely the four factors / variables of the success of the implementation process, namely communication, resources, disposition and organization.
EDUKASI PENCEGAHAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) PADA MASA TATANAN BARU (NEW NORMAL) DI RUANG TERBUKA HIJAU PAGUTAN KOTA MATARAM Nia Kurniati; Rifaid Rifaid; Siti Hidayatul Jumaah; Mey Susanti AS; Lalu Masyhudi
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1: Januari 2021
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corona Virus Disease (COVID-19) dilaporkan dan mulai mewabah sekitar bulan Desember 2019 di Kota Wuhan, China. Kasus covid-19 pertama di Indonesia yaitu pada tanggal 02 Maret 2020, sampai dengan tanggal 30 Juni 2020 jumlah kasus positif yaitu 56.385 kasus. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus Corona, pembagian masker dan hand sanitizer. Metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan pengabdian ini adalah dengan memberikan pemahaman tentang bahaya virus corona, cara pencegahannya dan juga memberikan informasi cara menggunakan masker dan cuci tangan dengan benar, baik menggunakan hand sanitizer maupun dengan menggunakan air mengalir. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah melalui kegiatan edukasi ini masyarakat lebih memahami cara pencegahan virus corona dalam kegiatan sehari-hari yaitu dengan melakukan kegiatan 3M yang terdiri dari menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Selain itu juga, masyarakat memahami tatacara penggunaan masker dan cara mencuci tangan sesuai anjuran Kemenkes.
EDUKASI PENULARAN DAN PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 PADA MASA PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) BERBASIS MIKRO DI DESA WISATA TEMPOS KABUPATEN LOMBOK BARAT Nia Kurniati; Syaumudinsyah; Mey Susanti AS; Dewi Rispawati; Basuki Srihermanto
Nusantara Hasana Journal Vol. 1 No. 6 (2021): Nusantara Hasana Journal, November 2021
Publisher : Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The COVID-19 pandemic is still a threat to all countries, including Indonesia. Various efforts have been made to control its spread. The implementation of micro-based Community Activity Restrictions (PPKM) is one of the Government's efforts to control the spread of COVID-19. The micro-based PPKM is implemented by the Government, because the number of COVID-19 cases continues to increase in various regions, including West Lombok Regency, NTB Province. The purpose of this community service activity is to provide education about the transmission and prevention of the spread of COVID-19, due to decreased public awareness in implementing health protocols. This activity was carried out in Tempos Tourism Village. The activity stage is the preparation stage, the activity implementation stage, and the reporting stage. At the implementation stage, education was provided about COVID-19 and also the distribution of masks to visitors. The result of this activity is that through education on the transmission of COVID-19 during the micro PPKM period, visitors understand the rules that apply during the micro PPKM period and also the implementation of the 6M health protocol, namely wearing masks, washing hands, keeping distance, reducing travel, increasing immunity and obeying the rules.
Policy Windows: Sociopreneurship Activity Through Development of Turtle Breeding Ecotourism in Mapak Indah Beach Mey Susanti AS; Johan Mashuri
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jiap.v10i2.16029

Abstract

Indonesia is one of the few countries in the world which becomes a natural habitat for turtles.However, like other countries, the Indonesia’s turtle population are prone to extinction. All species of see turtles in Indonesia’s waters are protected under the Government Regulation Number 7, 1999 concerning preservation of plant and animal species. Despite having the legal status, the turtle preservation is not fully comprehended and even ignored by the number of people. The development of turtle-based ecotourism is an alternative source of income. Mapak Indah Beach is considered to be a representative area for this ecotourism activity. However, finding from tourism and ecological activities shows no satisfactory results in combining the two activities. Sociopreneurship activities in the management of the Mapak Indah Beach turtle breeding ecosystem require an in-depth study to be able to access the policy windows of the Mataram City Government (the public agenda becomes the government's agenda). Strategic policies are: (1) an increase of coordination and roles among stakeholders; 2) a capacity building for management and procurement of sarpras; and (3) an increase of knowledge and skills of the local communities.
PEMBUATAN KATALOG WISATA SEBAGAI SARANA PROMOSI PARIWISATA DESA BATU PUTIH KECAMATAN SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT Nia Kurniati; Syaumudinsyah; Mey Susanti AS; Lubna
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 9 (2023): Nusantara Hasana Journal, February 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tourism is one of the economic sectors that contributes significantly to both GDP and GRDP. Tourism in NTB Province experienced a decline in visits during the Covid-19 pandemic. Lombok Island is a tourist destination that has great potential to be developed. One area in Lombok that has a lot of tourism potential is Batu Putih Village, Sekotong District, West Lombok Regency. Geographically, Batu Putih Village is a coastal village so most of its tourist destinations are marine tourism. Even though it has a lot of tourism potential, it still cannot increase the number of visits and help the community's economy. The partner's problem is the lack of understanding of the local community to develop and introduce tourism potential in their area, so that a media is needed to be able to introduce tourism to Batu Putih Village. The purpose of this community service activity is to introduce Batu Putih Village tourism to the public through catalog media. The results of this PKM activity are that several tourist sites displayed in the tourist log are tourism icons in Batu Putih Village which consist of Pao-Pao Beach, Kores Beach, Gelundung Beach, Bangko-Bangko Beach which is one of the well-known beaches to foreign countries for surfers. and also artificial tourism in the form of the Bendungan Tibu Kuning.