Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Relasi Sistem Tanda Verbal dan Tanda Visual pada Iklan Rokok di Youtube Paul Diman; Albertus Purwaka; Ina Nurensia Maleyati
SUAR BETANG Vol 15, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v15i2.208

Abstract

This study discusses the relationship between verbal and visual signs system in cigarette advertisements in Youtube. The purpose of this study is to describe how the visual and verbal signs system are the basic elements of message formation and the meaning relations of connotations that appear in cigarette advertisements in Youtube. This becomes interesting due to the prohibition against showing examples of cigarette products themselves in the mass media. Cigarette advertisements show their own uniqueness, namely that they always show the male figure in their advertisements with various kinds of activities they do. The method used in this research is descriptive qualitative method with data analysis techniques using Charles Sanders Peirce's semiotic analysis. The data in this study were obtained from downloaded video advertisements in Youtube in the form of six cigarette advertising videos, then playing the video into pieces of images, all of which would be analyzed. The writer the analyze the relationship between the verbal sign system and visual signs, in the form of images and writings on cigarette advertisements on Youtube with the meanings contained therein and provide interpretations of the connotative meaning of the interaction of verb signs and visual signs. Based on the analysis, there are verbal and visual signs that have their own meanings, which try to communicate their message through these signs. Verbal signs in cigarette advertisements on Youtube can be found in the tagline, which contains the meaning that appears in the visual sign of the ad. In this case, verbal signs are an important element in adapting the advertising language used to foster reminders and brand awareness of these cigarette products. Visually, cigarette advertisements on Youtube show the independence of these men, indicating the independent nature of men who are able to solve all their problems alone. The construction of the visualization of the male figure in this advertisement also displays a positive image, namely the loving nature of pets. The ability of men to be able to manipulate is also a new image in the male image.  AbstrakIklan merupakan bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan secara persuasif dari sponsor. Iklan-iklan rokok yang tayang di youtube selalu unik dan menarik untuk disimak. Hal ini disebabkan oleh adanya larangan untuk menampilkan contoh produk rokok itu sendiri. Untuk tetap bisa beriklan, agency periklanan melakukan strategi dengan menciptakan iklan rokok kreatif.salah satunya dengan menggunakan komunikasi tanda verbal dan tanda visual, yang beroperasi pada dua jenjang, yaitu tanda secara individual dan tanda sebagai sebuah kelompok atau kombinasi. Tujuan utama penelitian ini adalah melakukan deskripsi, eksplanasi, dan kajian terhadap sistem tanda verbal dan tanda visual serta relasi makna yang terkandung pada  iklan rokok yang ada di youtube. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis semiotika komunikasi. Hasil dari analisis mengungkapkan bahwa relasi system tanda visual memunculkan adanya deskripsi berkenaan Relasi sistem tanda verbal dan tanda visual pada iklan rokok U mild memberikan ruang yang cukup luas untuk dipersepsikan dan pesan yang disampaikan. Sebagian besar iklan rokok U mild mengarah pada konstruksi maskulinitas yang dapat dilihat pada penggambaran berbagai aspek seperti segi fisik, ekonomi, sifat, dan aktivitas.. maskulinitas juga sering menampilkan karakter laki-laki yang sukses dan hidup di kalangan kaum menengah keatas. Hal ini dikarenakan kesuksesan juga merupakan salah satu ciri maskulinitas sehingga penggambaran kesuksesan ini mengokohkan konsep maskulinitas yang ada. Konstruksi maskulinitas dalam iklan ini menampilkan juga laki-laki yang penyayang dan mampu melakukan manipulasi.
Sexuality Comparison in Novel Eleven Minutes With Tuhan Izinkanlah Aku Menjadi Pelacur! Memoar Luka Seorang Muslimah Misnawati Misnawati; Lazarus Linarto; Petrus Poerwadi; Alifiah Nurachmana; Albertus Purwaka; Patrisia Cuesdeyeni; Paul Diman; Yuliati Eka Asi
Aksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2021): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 5 Nomor 1, Juni 2021
Publisher : LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/AKSIS.050101

Abstract

The purpose of this research is to describe the theme of sexuality in the main character, Maria (novel "Eleven Minutes") and Kiran (novel "God allows me to become a prostitute! Memoar Luka a Muslimah"). The theory of comparative literature (comparative literature) will be the analysis knife of this research. Comparative literary theory generally emphasizes the comparison of two or more works from at least two different countries. This research will completely reveal two works from different countries. The findings of the study show: (1) the similarities in the sexuality of the characters Maria and Kiran include: (a) feeling pleasure and innocence when having intercourse; (b) having sex to fulfill biological needs; (c) Confide in each other with guests; (d) a prostitute by profession; and (e) the pay is high. (2) The differences in the themes of sexuality between Maria and Kiran include: (a) the main character Maria's sexual needs are carried out not because of a feeling of disappointment towards God but because they want to know what it is like to have a sexual adventure, while the sexual needs of the main character Kiran are used as the most basic needs because sex is made the main character as an escape from disappointment to God; (b) The main character Maria graduated from high school, while the main character Kiran is a student (c) The end of the story the main character Maria stops being a prostitute, while the main character Kiran remains a prostitute. Keywords: comparison, comparative literature, sexuality, and themes Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tema seksualitas pada tokoh utama, Maria (novel ”Eleven Minutes”) dan Kiran (novel “Tuhan Izinkanlah Aku Menjadi Pelacur! Memoar Luka Seorang Muslimah”). Teori Sastra bandingan (comparative literature) akan menjadi pisau analisis penelitian ini. Teori sastra bandingan umumnya menekankan perbandingan dua karya atau lebih dari sedikitnya dua negara yang berbeda. Penelitian ini akan mengungkap tuntas dua buah karya dari negara yang berbeda. Temuan penelitian menunjukkan: (1) Persamaan tema seksualitas tokoh Maria dan Kiran meliputi: (a) sama-sama merasa nikmat dan tidak berdosa ketika melakukan hubungan intim; (b) melakukan seks untuk memenuhi kebutuhan biologis; (c) Saling curhat dengan tamunya; (d) berprofesi pelacur; dan (e) bayarannya mahal. (2) Perbedaaan tema seksualitas tokoh Maria dan Kiran meliputi: (a) kebutuhan seks oleh tokoh utama Maria dilakukan bukan karena pelarian rasa kecewa terhadap Tuhan tetapi karena ingin tahu bagaimana rasanya berpetualang seks, sedangkan kebutuhan seks tokoh utama Kiran dijadikan sebagai kebutuhan yang paling mendasar karena seks dijadikan tokoh utama sebagai pelarian rasa kecewa terhadap Tuhan; (b) Tokoh utama Maria lulusan SMA, sedangkan tokoh utama Kiran seorang mahasiswa (c) Akhir cerita tokoh utama Maria berhenti menjadi pelacur, sedangkan tokoh utama Kiran tetap menjadi pelacur. Kata kunci: perbandingan, sastra bandingan, seksualitas, dan tema
Penerapan Model Project Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teks Negosiasi Peserta Didik Kelas X Smkn 4 Palangka Raya Alifiah Nurachmana; Paul Diman; Erdha Tri Apriana
Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6 No 2 (2021): Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/tunas.v6i2.2521

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) penerapan model project based learning pada pokok bahasan teks negosiasi, (2) pengaruh penerapan model project based learning sebagai upaya meningkatkan hasil belajar teks negosiasi peserta didik, (3) besar pengaruh penerapan model project based learning sebagai upaya meningkatkan hasil belajar menulis teks negosiasi peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian semi eksperimen dengan metode one-group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMKN 4 Palangka Raya. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X Multimedia 2 SMKN 4 Palangka Raya yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik serta dengan tes tentang menulis teks negosiasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) penerapan model project based learning pada pokok bahasan teks negosiasi telah dilakukan sesuai dengan tahap-tahap yang dimulai dari menyusun perencanaan proyek teks negosiasi, menyusun jadwal, monitoring proyek, menyelesaikan proyek teks negosiasi, pengumpulan proyek dan presentasi, serta evaluasi pengalaman, (2) penerapan model project based learning tersebut memiliki pengaruh yang diketahui dengan cara membandingkan kondisi awal dan kondisi akhir peserta didik, dan (3) hasil uji-t menunjukkan bahwa nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 dan thitung sebesar 5,853 > ttabel sebesar 1,694, dapat diketahui pula mean pada prates 63,39 dan postes 76,36. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, penerapan model project based learning memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap peserta didik pada pembelajaran teks negosiasi.
NYANYIAN ADAT MASYARAKAT DAYAK MAANYAN: SUATU PENDEKATAN HERMENEUTIKA Paul Diman
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 1 No. 1 (2020): Desember: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.213 KB) | DOI: 10.37304/enggang.v1i1.2461

Abstract

The existence of folk singing in the Dayak Maanyan community is inseparable from its attachment to the implementation of customary ceremonies. In addition to being a means of entertainment, this song can also be used as a means to convey a moral message and also tell the history of their ancestors in the past. This research examines traditional singing by taking two songs entitled Tinga Janyawai and Laisomena using a hermeneutical approach. This research aims to transcribe, analyze the meaning and know the function of the song Tinga Janyawai and Laisomena. The method used is qualitative descriptive. After transcribing and analyzing the two songs, data on the use of formulas in the structure of the two songs is obtained in the form of vocabulary repetition patterns that contain synonymous meanings as well as repetition of the same vocabulary on the lines in the verses of the song. The use of these two songs is known to have differences because the song Tinga Janyawai is usually sung in various customary ceremonies and the ordinary people sing it as a means of entertainment. While the song Laisomena is a song sung by a balian dadas when performing a healing ritual. Even so, these two songs seem to have similarities, namely telling the story of the separation of Patih and Uria and their family members to their desired territory because the kingdom of Nansarunai has fallen into the hands of the enemy, known as the event of Nansarunai usak Java. In addition to the parting, Dayak Maanyan ancestors also parted ways with Dayak Maanyan relatives from Tane Punei Lului in the group there was Laisomena, who married Prince Engko, the fourth child of King Nansarunai. In addition, in this customary song contains values ??and moral teachings to always shoulder to shoulder helping fellow Maanyan people in accordance with the ability and position in society. The presence of these two songs in the Dayak Maanyan community, of course, has a function. In addition to serving as entertainment, this song can also be used as a means in inheriting the noble values ??of the Dayak Maanyan community. This inheritance is of course necessary to be able to be the knowledge of the younger generation, both cultural, moral, and historical knowledge. In addition, by introducing this song, it is hoped that the younger generation can know the meaning of the vocabulary used in the lyrics of the song so as to enrich the treasures of regional language knowledge.
CITRA PEREMPUAN DAN KEKERASAN GENDER DALAM NOVEL 50 RIYAL: SISI LAIN TKW INDONESIA DI ARAB SAUDI KARYA DENY WIJAYA Siti Hazjahra; Paul Diman; Alifiah Nurachmana
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 1 No. 2 (2021): Juni: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.09 KB) | DOI: 10.37304/enggang.v2i1.2853

Abstract

Novel 50 Riyal: Sisi Lain TKW Indonesia Di Arab Saudi karya Deny Wijaya merupakan sebuah karya yang mengangkat tentang kehidupan wanita muallaf yang berkerja sebagai TKW. Dalam novel ini cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut secara ilmiah kehidupan perempuan yang bekerja di luar negeri. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji citra perempuan dan bentuk kekerasan gender yang terdapat dalam novel 50 Riyal: Sisi Lain TKW Indonesia Di Arab Saudi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan citra tokoh utama perempuan dalam novel 50 Riyal Sisi Lain TKW Indonesia Di Arab Saudi karya Deny Wijaya, dan (2) mendeskripsikan bentuk kekerasan gender yang terjadi dalam novel 50 Riyal: Sisi Lain TKW Indonesia Di Arab Saudi karya Deny Wijaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data diambil dari hasil membaca novel 50 Riyal: Sisi Lain TKW Indonesia Di Arab Saudi karya Deny Wijaya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode baca dan catat, dan kemudian diidentifikasi dan dianalisis berdasarkan teori kritik sastra feminis. Penelitian ini membahas mengenai citra perempuan dan bentuk kekerasan gender dalam novel 50 Riyal: Sisi Lain TKW Indonesia Di Arab Saudi karya Deny Wijaya. Peneliti menemukan adanya: (1) Citra perempuan yaitu citra diri perempuan yang meliputi citra fisik perempuan (kecantikan dan keindahan wajah, bentuk wajah, dan penggambaran makna dibalik raut wajah dan tubuh tokoh utama), dan citra psikis perempuan (sedih, tegang, marah dan takut), selanjutnya citra sosial yang meliputi citra perempuan dalam keluarga (peran sebagai anak, berbakti dan penurut) dan citra perempuan dalam masyarakat (peduli terhadap sesama, suka bermain, toleransi yang tinggi, dan setia kawan), (2) Bentuk kekerasan yang ditemukan yaitu kekerasan fisik (pemukukan dan penyekapan), kekerasan psikologis (ancaman dan paksaan), dan kekerasan seksual (menyentuh, mengajak melakukan hubungan seksual, melecehkan, dan memperkosa).
CAMPUR KODE DALAM IKLAN PENAWARAN BARANG DI FORUM JUAL BELI ONLINE FACEBOOK KOTA PALANGKA RAYA (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) Noviasi; Linggua Sanjaya Usop; Indra Perdana; Petrus Poerwadi; Paul Diman; Lazarus Linarto
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): Desember: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1699.325 KB) | DOI: 10.37304/enggang.v2i2.3881

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan campur kode dalam forum jual belionline Facebook di kota Palangka Raya. Masalah yang akan digali dalam penelitian iniadalah: (1) Bagaimana bentuk campur kode dalam iklan penawaran barang di forum jualbeli online Facebook kota Palangka Raya (2) Apa penyebab terjadinya campur kode dalamiklan penawaran barang di forum jual beli online Facebook kota Palangka Raya.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitiankualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata, frasa, danklausa/kalimat pada status pedangang online dalam forum jual beli online di kota palangkaraya di Facebook. Sumber data yang dipakai adalah hasil ScreenShoot pada status penjualonline dalam forum jual beli online. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknikstudi pustaka, membaca, mencatat dan dimasukkan pada data penelitian. Teknik analisisdata menggunakan teknik interpretasi teks.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 50 data kutipan bentukcampur kode sering ditemukan dalam status penjual online dalam forum jual beli di kotaPalangka Raya di Facebook terdapat 50 kutipan dengan rincian campur kode dalam bentukkata 37 kata, campur kode dalam bentuk frasa 19 frasa, campur kode dalam bentuk kataulang 1 kata ulang, dan campur kode dalam bentuk klausa 1 klausa. Jadi dapat simpulkanbahwa bentuk campur kode yang paling banyak ditemukan dalam forum jual beli onlineFacebook di kota Palangka Raya adalah bentuk kata dan frasa. Faktor penyebab yangmelatarbelakangi campur kode dapat dibedakan menjadi dua yaitu, latar belakang nonkebahasaan atau sikap (atitudinal type) dan latar belakang kebahasaan (linguistic type).Faktor penyebab terjadinya campur kode dalam forum jual beli online di kota PalangkaRaya di Facebook berjumlah 50 data, faktor campur kode non kebahasaan 24 data denganrincian (a) need for synonym 2 data, (b) social value 22 data. Faktor kebahasaan sebanyak28 data dengan rincian (a) low frequenchy of word 2 data, (b) oversight 2 data dan (c) end(purpose and goal) 24 data. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab penjual onlinemelakukan campur kode adalah social value yaitu penutur segaja menggunakan bahasaasing dalam tuturannya agar terlihat seperti orang yang terpelajar, modern, berwawasanluas dan hebat dan penyebab selajutnya adalah end (purpose and goal) yaitu penutur inginmenerangkan, membujuk, dan meyankikan pembeli agar barang yang dijual menarikperhatian pembeli.
Representasi Sikap Para Tokoh Utama Terhadap Mitos Dan Ritual Dayak Maanyan Yang Ditampilkan Oleh Pengarang Dalam Novel Kariau, Dalung, Dan Minyak Bintang Karya Neno Christiandi Nelis: Representation Of The Attitude Of The Main Characters Towards The Myths And Ritual Of The Dayak Maanyan Shown By The Author In The Novels Kariau, Dalung, And Minyak Bintang The Works Of Neno Christiandi Nelis Paul Diman
Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 8 No. 1 (2022): Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan sikap para tokoh utama terhadap entitas dalam mitos dan ritual Dayak Maanyan yang ditampilkan oleh pengarang dalam novel Kariau, Dalung, dan Minyak Bintang karya Neno Christiandi Nelis. Penelitian ini memakai pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian berupa kata, frasa, kalimat, alinea, dan wacana yang terdapat pada ketiga novel karya Neno Christiandi Nelis. Hasil penelitian ditemukannya adanya kecemasan yang dialami para tokoh utamanya dalam kaitannya dengan konflik id dengan superego. Fungsi id yang mendominasi para tokoh utama karena menginginkan adanya perlindungan, kekuatan dan keselamatan dari berbagai kekuatan yang mereka yakini, yaitu bersekutu pada makhluk penguasa alam gaib. Namun akibat fungsi superego terabaikan oleh para tokoh utamanya menyebabkan para tokoh utama tersebut mendapat teror berbagai kekuatan makhluk gaib tersebut yang terus menerus sehingga muncul konflik batin di antara mereka berupa kecemasan dan ketakutan. Untuk memulihkan keadaan tersebut, para tokoh utama tersebut lalu melakukan pemulihan dengan melakukan ritual wadian, seperti wadian Pamungkur dan wadian Dadas. Dalam hal ini, sisi superegolah yang diperlukan untuk menjaga keharmonisan mirokosmis dalam alam pemikiran religius masyarakat dayak Maanyan.
Representasi Nilai-Nilai Sosial Dalam Karungut Norlaila Norlaila; Paul Diman; Lazarus Linarto; Albertus Poerwaka; Reni Adi Setyoningsih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Mei: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.948 KB) | DOI: 10.55606/mateandrau.v1i1.149

Abstract

The purpose of this study is to describe the representation of social values in the sack. The problem explored in this research is social values in the form of spiritual values which include (1) truth values, (2) beauty values, (3) moral values, (4) religious values. The method and approach used in this research is a qualitative descriptive approach. Qualitative descriptive approach is used to describe the social values in the karungut. Data analysis of this research was carried out by collecting data with the method of observing and recording, identifying data, classifying data, and describing data. The results of this study indicate that the representation of social values in the karutut with the form of spiritual values shows (a) the truth value in the karungut is the most dominant, there are 29 truth values, namely the values of justice, the value of obedience, the value of decency, the value of craftsmanship, the value of honesty, and the value of responsibility. (b) the value of beauty in the karungut shows 6 values of beauty, namely the value of literary works, the value of dance art and the value of the art of music (c) the moral value in the karungut shows 24 moral values, namely the value of harmony, the value of customs, the value of loving the value of wisdom, data modesty. (d) the religious value in the karungut shows 13 religious values, namely the value of prayer, the value of discipline, and the value of surrender.
REDUPLIKASI BAHASA DAYAK NGAJU DALAM CERITA-CERITA TAMBUN DAN BUNGAI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA Andelia Tritia; Petrus Poerwadi; Paul Diman; Noor Hidayat; Mariani Mariani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Mei: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.553 KB) | DOI: 10.55606/mateandrau.v1i1.155

Abstract

Reduplication is a study of morphology regarding the process of repeating words, either in whole or in part, with varying phonemes or not, in combination with affixes or not, and becomes a language unit as a phonological and grammatical tool. This research was conducted to find out how the form and meaning of the reduplication of the Ngaju Dayak language in the stories of Tambun and Bungai are found in the book "The Ot Danum from Tumbang Miri until Tumbang Rungan". This study uses a qualitative research method with a descriptive approach and the data are taken from a book about legend stories about the Ngaju Dayak in a book entitled "The Ot Danum from Tumbang Miri until Tumbang Rungan". Data collection techniques on this research is a listening and note-taking technique. Data analysis techniques used is according to Matthew B. Miles and A. Michael Huberman which is divided into three namely data reduction, data display or data presentation, as well as conclusions and conclusions verification. The results of the research on the legendary stories about Tambun and Bungai in a book entitled "The Ot Danum from Tumbang Miri until Tumbang Rungan" shows that (1) there are 4 forms of reduplication and 3 types of reduplication meanings in this study. The results of the study also has implications for literary learning for grade X senior high school students in second semesters, especially KD 3.4, and KD 4.4.
Alih Kode Pada Konten Vlog Dalam Kanal Youtube Turah Parthayana Istikharoh Istikharoh; Alifiah Nurachmana; Linggua Sanjaya Usop; Paul Diman; Syarah Veniaty
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA Vol. 2 No. 1 (2023): Mei : PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/mateandrau.v2i1.218

Abstract

The aims of the research are (1) to describe the forms of code switching contained in the content YouTube Turah Parthayana, (2) describes the form of code switching contained in the contentYouTube Turah Parthayana, (3) describes the factors that cause code switching in the contentYouTube To install Turah Parthayana. This research is a qualitative descriptive study. This research with sociolinguistic studies focuses on aspects of code switching. The data sources in this study are three video content shows owned by Turah Parthayana. The data collection technique in this study used the free-involved viewing method. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the three video views are contentYouTube From that, the code switching data found was 44 data. The forms of temporary code switching and permanent code switching were both found by the researcher, namely 5 data. Forms of code switching found at the phrase level found 16 data, 10 data clause levels, 5 sentence levels, and 3 data inter-sentence levels. The factors that cause code-switching found are factors of talking about a certain topic, quoting other people, inserting interjections (expressive words of feeling, doing repetition used for clarification and intention to clarify the speaker's content to the other person