Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DETEKSI DINI DAN PERAWATAN KESEHATAN PADA PERMASALAHAN KESEHATAN KELOMPOK KHUSUS DI RW 06 KELURAHAN KARAH KECAMATAN JAMBANGAN Nur Ainiyah; Ima Nadatien; Umi Hanik
Community Development Journal Vol 3 No 1 (2019): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.991 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v3i1.654

Abstract

Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau individu olehkarena keadaan fisik, mental, social, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam memelihara kesehatan dan perawatan dirinya sendiri. Berdasarkan hasil observasi di RW 6 Karah banyak kelompok khusus yang menderita Hipertensi 12 orang (9 orang tidak mengkonsumsi obat hipertensinya secara rutin dan 3 orang sering mengalami kekambuhan), Diabetes Mellitus 15 orang (1 orang mempunyai luka gangren, 5 orang tidak mengkonsumsi obat antidiabetik), sedangkan dari hasil observasi diketahui anak –anak yang tinggal di RW 6 ini banyak yang jajan sembarangan dan hal ini dibiarkan oleh orang tuanya, dan dari laporan posyandu balita diketahui terjadi peningkatan kejadian ISPA tiap bulannya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan penanganan tentang masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok khusus dan demonstrasi intervensi keperawatannya. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan ceramah (edukasi kesehatan), diskusi dan tanya jawab tentang Hipertensi, Diabetes Mellitus dan ISPA serta memberikan demonstrasi mengenai fisioterapi, cuci tangan, gosok gigi dan pelaksanaan senam diabetes serta senam lansia. Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta (kelompok khusus) senang dan antusias dengan kegiatan pengabdian masayarakat ini. Jumlah peserta yang hadir dalam edukasi kesehatan ISPA dan cuci tangan ini 20 balita dengan orangtuanya sedangkan untuk senam lansia ada 18 orang sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan ada 40 orang. Dari Hasil Pemeriksaan tekanan darah yang menunjukkan tekanan darah optimal sejumlah 4 orang (10%), normal 4 orang (10 %), normal tinggi 11 orang (27,55), hipertensi derajat 1 16 orang (40%) serta hipertensi derajat 2 sejumlah 5 orang (12,5%). dan laporan yang telah dipublikasikan di jurnal, peningkatan pengetahuan kelompok khusus sertadapat mendemonstrasikan fisioterapi dada, gosok gigi, cuci tangan serta senam. Pengabdian masyarakat diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada dirinya dan atau anggota keluarganya ketika menderita diabetes mellitus, hipertensi dan ISPA
Penatalaksanaan Isolasi Mandiri Pada Pasien Covid-19 Eppy Setiyowati; Mulyadi Mulyadi; Umi Hanik; Arief Candra Purnama; Anis Muthaharoh; Sri Wilujeng; Madjid Madjid; Ami Ardianti
Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Pusat Riset Manajemen dan Publikasi Ilmiah Serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Sinergi Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.075 KB) | DOI: 10.55983/empjcs.v1i2.95

Abstract

The increase in covid 19 sufferers in some areas has increased quite significantly even deaths due to the transmission of the covid19 virus is a pandemic that is sweeping several countries including one in Indonesia. The purpose of the devotional activity is to provide health education about self-isolation treatment protocols in COVID-19 patients at dr Ramelan Hospital polyclinics Surabaya.  This approach in community service is to conduct health education by playing a video that contains about self-isolation treatment protocols in covid 19 patients. This event is held for 2 weeks (July 25 to August 10, 2021).  The final result of community service activities is an article published in a national journal and recorded in the form of learning media, namely videos and titles on patented banners (HaKI).
Sosialisasi Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Sebagai Upaya Memutus Rantai Penularan Virus Corona dalam Situasi Pandemi Covid-19 Eppy Setiyowati; Ni Njoman Juliasih; Umi Hanik; Nyoto Nyoto; Ira Trio Wahyuni; Singgih Singgih
Madaniya Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.65

Abstract

Terjadinya peningkatan jumlah kasus kematian dan penyebaran kasus secara cepat di wilayah lain jadi bukti terjadi transmisi lokal dari virus corona dengan penyakit yang disebut Covid-19. Tujuan kegiatan pengabdian adalah pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada pasien yang berkunjung ke poliklinik RS Bhayangkara Surabaya. Metode pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan melalui penyuluhan dengan media elektronik tentang himbauan pemutusan rantai penyebaran covid yaitu cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, penggunaan masker, jaga jarak 1 meter dan hindari kerumunan lebih dari 5 orang. Kegiatan tersebut dilakukan selama 1 bulan (Juni sampai Juli 2020). Output dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah media pembelajaran masyarakat dalam bentuk elektronik (video) tentang perilaku hidup bersih dan sehat, artikel yang termuat dalam jurnal nasional pengabdian masyarakat/artikel yang termuat dalam koran.
The The Correlation Between Patient Satisfaction Regarding Nutrition Service And Hospital Length Of Stay With Food Waste In Covid–19 Patients Budhi Setianto; Agus Aan Adriansyah; Umi Hanik; Difran Nobel Bistara
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14 No 02 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Sciences)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.757 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v14i02.2045

Abstract

Patient satisfaction is one indicator of the success of food delivery in the hospital. In the condition of the Covid-19 patient, there are several symptoms which will affect the length of stay in the hospital so that the patient’s nutrition greatly affects the patient’s improvement. This study aims to determine the relationship between food serving satisfaction and length of stay on leftover food in Covid-19 patients. This study used a quantitative method with observational and cross-sectional research method in the isolation room of RSI Surabaya in July-September. The data were processed using chi square test. The results showed that there was a relationship between the satisfaction of serving food and leftovers (P= 0,000), while the length of stay in Covid-19 patients had no relationship with food waste (P= 0,517). There is a relationship between the satisfaction of the patient’s food presentation and the food waste, this shows that the better the patient’s assessment of the assessment of the food presentation, the are no food waste. Meanwhile, the length of stay of patient in the Covid-19 isolation room did not have a relationship with food waste so that the length of stay did not affect the food waste.
An Overview of Lifestyle in Communities During The Second Wave of Covid-19 Pandemic Eppy Setiyowati; Umi Hanik; Nunik Purwanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14 No 3 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science) 
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.511 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v14i3.2099

Abstract

Coronavirus 2019 (COVID-19) is a virus causing high mortality rates in variouscountries. So, the communities make preventive efforts with healthy lifestyle behaviors.The research aims to study lifestyle behaviors and community health conditions during the Covid 19 pandemic. This paper was a quantitative research design with a cross-sectional approach. In addition, the population was 170 respondents domiciled in Surabaya. Sampling techniques used simple random sampling. Data collection throughthe dissemination of questionnaires in google form circulated through WhatsApp group.Furthermore, the data were analyzed with a Linear Regression Test with  = 0.005. Theanalysis results gained public knowledge about the COVID-19 pandemic in the Lowcategory (13.94%). In addition, in public behavior variable showed that the communitydid not comply with health protocols during the COVID-19 pandemic (59.18%). Mostrespondents were in the category of low-risk cases. Linear statistic regression test resultsshowed lifestyle related to knowledge, healthy behavior, obedient protocol Health andhealth condition in individuals (= 0007). Public Health Condition is an indicator of thesuccessful assessment of the disconnection of the covid 19 spread chain. Future researchshould analyze awareness, compliance, and the willingness of the community to carryout health protocols.
Pelatihan Kader Dalam Peningkatan Status Kesehatan Difran Nobel Bistara; Arif Helmi Setiawan; Umi Hanik; Hafid Algristian; Susanti Susanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.759 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.956

Abstract

Latarbelakang. Kesehatan merupakan asset masa depan dan merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status kesehatan dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit dengan mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, diantaranya pada tingkat pertama adalah melakukan pengontrolan dan pengecekan tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol. Metode. Metode yang akan diterapkan adalah model Participatory Tecnology Development dan educative yaitu dengan pemberian edukasi kepada kader terkait penyakit degeneratif yang sering dialami oleh lansia, pelatihan pemeriksaan kimia darah dan juga penggunaan teknologi berupa pelatihan penggunaan Aplikasi Penentuan Pemeriksaan Kimia Darah (APEMEKIDA). Hasil dan Pembahasan. Terdapat peningkatan pengetahuan yang semula pengetahuan cukup 10 orang kader (66,7%) menjadi pengetahuan baik 13 orang kader (86,7%). Dan seluruh kader 15 orang (100%) memiliki kemampuan mandiri dalam mengaplikasikan APEMEKIDA. Kesimpulan. Aplikasi Penentuan Pemeriksaan Kimia Darah (APEMEKIDA) merupakan media yang tepat untuk monitoring kesehatan warga di wilayah Rukun Warga (RW) 08 Kelurahan Wonokromo Kecamatan Wonokromo Surabaya. Selanjutnya, diharapkan aplikasi ini bisa di download di playstore secara mudah sehingga dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh seluruh masyarakat untuk monitoring kesehatan secara kontinyu guna mempertahankan kualitas hidup secara optimal.
PEMBERDAYAAN KADER DAN MASYARAKAT DALAM DETEKSI DINI PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS SAWAHAN SURABAYA Siti Nurjanah; Umdatus Soleha; Umi Hanik; Misutarno Misutarno
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19565

Abstract

Generasi penerus bangsa harus sehat, cerdas, kreatif, dan produktik. Jika anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh Pendidikan yang berkualitas, maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa. Sebaliknya jika anak-anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, mereka akan menjadi anak kerdil (stunting). Pengabdian Masyarakat ini diharapkan kader dapat berperan dalam melakukan deteksi dini pencegahan stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan dan memberikan pelatihan pencegahan dini stunting kepada kader. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan dan diikuti oleh 75 kader. Sebelum diberikan penyuluhan dan pelatihan, dilakukan pre test dan post test mengenai Deteksi Dini Pencegahan Stunting. Didapatkan sebagian besar (74,6%) kader memiliki tingkat pengetahuan cukup. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan deteksi dini pencegahan stunting hampir seluruhnya (88.6%) kader memiliki tingkat pengetahuan baik. Penyuluhan dan Pelatihan Pencegahan Dini Pada Stunting sangat efektif bagi kader sehingga kader akan menjadi pendamping bagi warga dalam menurunkan angka kejadian stunting.