Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG BIJAK MEMILIH OBAT MELALUI EDUKASI GEMA CERMAT DI PUSKESMAS TERMINAL Aditya Maulana Perdana Putra; Okta Muthia Sari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v8i1.148

Abstract

Pengetahuan tentang bijak memilih obat adalah pengetahuan dasar yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Oleh sebab itu perlu dilakukan promosi kesehatan dan edukasi masyarakat agar kegiatan bijak memilih secara benar dapat tercapai. Promosi Kesehatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 November 2022 di Ballroom Hotel Galaxy Banjarmasin oleh Puskesmas Terminal Kota Banjarmasin. Peserta “Gema Cermat” ini diikuti dari 3 SMA di Banjarmasin dengan total 116 peserta. Secara keseluruhan rangkaian kegiatan, semua berjalan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan. Para peserta terpantau sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan ini. Dengan dilaksanakannya kegiatan “Gema Cermat” ini diharapkan agar masyarakat terutama di Kota Banjarmasin yang hadir dalam kegiatan ini dapat lebih bijak dalam penggunaan obat terutama ketika melakukan kegiatan swamedikasi. Peserta yang hadir telah mengerti dan memahami apa saja yang harus diperhatikan dan dipastikan ketika mereka membeli obat maupun diberikan obat ketika melakukan kegiatan swamedikasi.
Pelaksanaan Pengelolaan Troli Emergensi di Ruang Rawat Inap Salah Satu Rumah Sakit di Kalimantan Selatan: Emergency Trolley Management in Hospital Inpatient Rooms Nahdha; Helsawati; Anggi Fridewini; Nadya Rahmi; Okta Muthia Sari; Dita Ayulia Dwi Sandi; Rina Astiyani Jenah; Noor Hafizah
Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Troli emergensi sebagai alat darurat medis berkaitan dalam peningkatan keberlangsunganhidup pasien. Pengelolaan troli emergensi menjadi tolak ukur dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kegawatdaruratan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengelolaan troli emergensi dari aspek ketersediaan obat, penyimpanan, monitoring dan pengendalian. Data yang diambil pada penelitian berupa data sekunder seluruh daftar obat emergensi di 13 ruang rawat inap. Desain penelitian deskriptif yang dilakukan pada salah satu rumah sakit di Kalimantan Selatan. Hasil penelitian diperoleh pengelolaan dari aspek ketersediaan obat rumah sakit telah menjamin adanya jumlah dan jenis obat. Aspek penyimpanan obat pada troli emergensi dilakukan dengan metode First Expired First Out. Aspek monitoring pada troli emergensi dilakukan secara berkala. Kesimpulan pengelolaan troli emergensi di ruang rawat inap salah satu rumah sakit di Kalimantan selatan telah dilaksanakan dari aspek ketersediaan obat, penyimpanan dan monitoring obat.
Therapy Profile and Drug Use Analysis of Chronic Kidney Disease Patients Hospitalized at Dr. H. M. Ansari Saleh Hospital: Profil Terapi dan Analisis Penggunaan Obat Pasien Chronic Kidney Disease Rawat Inap Rumah Sakit dr. H. M. Ansari Saleh Okta Muthia Sari; Aditya Maulana Perdana Putra; Putri Nur Azizah; Sofia Sofia
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 9 No. 2 (2023): (October 2023)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24428744.2023.v9.i2.16488

Abstract

Background: Therapy in chronic kidney disease aims to slow down the prognosis of the disease. Objectives: Describe the types of classes and names of most drugs in treating chronic kidney disease patients based on the stage of the disease. As well as analysing the use of renal risk drugs in patients with chronic kidney disease. Material and Methods: This descriptive research will be carried out in May-June 2023. The population of this study was the entire medical record of inpatient chronic kidney disease patients at Ansari Saleh Hospital. Data analysis was performed uni variat for the study of patient characteristics and therapy profiles, while the analysis of the use of renal risk medications refers to the 2019 renal handbook. Results: A total of 51 medical records were analysed. The top five drug classes based on stages 4 and 5 include diuretics, cephalosporin antibiotics, vitamins, trace elements, angiotensin II receptor blockers, and insulin. The top five drugs received by patients based on disease stages 4 and 5 consist of furosemide, ceftriaxone, aminefron®, candesartan, and insulin aspart. Renal risk drugs found in studies include drugs that need dose adjustment, are lisinopril, ramipril, cefixime, cefotaxime, meropenem, levofloxacin, ciprofloxacin, bisoprolol, diltiazem, and simvastatin. At the same time, renal-risk drugs that need to be avoided are hydrochlorothiazide and spironolactone. Conclusions: Furosemide diuretics are the most widely used therapy in stages 4 and 5. Hospitalised chronic kidney disease patients receive some renal risk drugs that, in the literature, need dose adjustment, and some need to be avoided.
Evaluation of High-Alert Drug Storage in The Central Pharmacy of RSUD Ratu Zalecha Martapura: Evaluasi Penyimpanan Obat High Alert di Apotek Sentral RSUD Ratu Zalecha Martapura Diah Aulia Rosanti; Sri Oktaviani Sari; Sindwi Rinanda Sari; Rachul Ridho Mahendra; Dita Ayulia Dwi Sandi; Okta Muthia Sari; Aditya Maulana Perdana Putra; Satrio Wibowo Rahmatullah; Rina Astiyani Jenah; Noor Hafizah
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 9 No. 2 (2023): (October 2023)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24428744.2023.v9.i2.16523

Abstract

Background: High-alert drugs require special attention when used because they can cause adverse reactions. High-alert drugs are classified into 3, namely, concentrated electrolytes, LASA, and cytostatics. Objectives: This study aimed to determine the evaluation of High-alert drug storage at the central pharmacy of Ratu Zalecha Martapura Hospital. Material and Methods: The research was conducted using a descriptive method, with observational data collection using an observation checklist sheet. The population and study sample took data on all High-alert medicines at the central pharmacy of Ratu Zalecha Martapura Hospital. Results: High alert drug storage was based on SOP, placed in a central pharmacy using the FIFO and FEFO methods, was placed in a separate place based on cytotoxic drug groups, electrolyte concentrates, and others. High alert drug storage according to storage temperature requirements for each drug (cold temperature and room temperature), was labeled "high alert" and electrolyte concentrates were only available in pharmaceutical installations. Conclusions: The conclusion of this research was High-alert drug storage in the Pharmaceutical installation of Ratu Zalecha Martapura Hospital have been qualified seven (7) criteria based on Minister of Health Decision Nu. 1128 of 2022 and Minister of Health Regulation Nu. 72 of 2016. Good and correct drug storage is very important in order to maintain the quality and quality of drugs.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Potensi Interaksi Obat Pasien Covid-19 di Salah Satu Rumah Sakit Kalimantan Selatan: Factors Associated with Potential Drug Interactions in Covid-19 Hospitalized Patients Okta Muthia Sari; Aditya Maulana Perdana Putra; Yusrinie Wasiaturrahmah; Nahdiya Rahmah
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 5 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i5.1811

Abstract

Patients with COVID-19 are treated with antivirals, supportive therapy, and symptomatic therapy. COVID-19 patients who use multiple drugs may experience drug interactions. The purpose of this study is to investigate factors associated with potential drug interactions in COVID-19 patients who are hospitalized. This cross-sectional retrospective observational study was carried out in a hospital in the Indonesia. The sample consists of medical records from COVID-19 patients who received therapy and were hospitalized between January and March 2021. The IBM Micromedex website, DrugBank Interaction Checker, and Stockley Drug Interactions 9th Edition are research tools used to assess the potential and mechanism of drug interactions. The results were 82 medical records that were analyzed for potential drug interactions. The proportion of patients who have potential drug interactions is 69.5%. in hospitalized COVID-19 patients. The drug interaction mechanism in COVID-19 patients is potentially in the pharmacokinetics phase. Age (p=0.034; OR 0.327, CI 0.11-0.94), number of drugs used during treatment (p=0.002; OR 14.00, CI 1.76-111.11), and length of stay (p=0.000; OR 0.009, CI 0.001-0.07) were factors associated to potential drug interactions. Subsequently, factors associated with potential drug interactions in COVID-19 hospitalized patients include age, number of drugs used during treatment, and length of stay. Keywords: COVID-19, drug interactions, factors associated, potential Abstrak Tatalaksana pengobatan pada pasien COVID-19 diberikan antivirus, terapi suportif dan terapi simptomatik. Penggunaan beberapa jenis obat tersebut membuat pasien COVID-19 berpotensi mengalami interaksi obat. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan potensi interaksi obat pada pasien COVID-19 rawat inap di rumah sakit. Penelitian obeservasional retrospektif cross sectional ini dilaksanakan di salah satu rumah sakit Kalimantan Selatan. Sampel yakni rekam medis pasien COVID-19 yang mendapat terapi dan rawat inap di rumah sakit periode Januari-Maret 2021 Instrumen penelitian mengkaji potensi dan mekanisme interaksi obat meliputi situs IBM Micromedex , DrugBank Interaction Checker dan Stockley Drug Interactions 9th Edition. Hasil diperoleh sebanyak 82 rekam medis dianalisis potensi interaksi obat. Persentase pasien mengalami potensi interaksi obat sebesar 69,5%. pada pasien COVID-19 rawat inap di rumah sakit. Mekanisme interaksi obat pada pada pasien COVID-19 pada berpotensi pada fase farmakokinetika. Faktor berhubungan potensi interaksi obat pasien COVID-19 yakni usia (p=0.034; OR 0.327, CI 0.11-0.94), jumlah obat yang digunakan selama dirawat (p=0.002; OR 14.00, CI 1.76-111.11) dan lama dirawat (p=0.000; OR 0.009 , CI 0.001-0.07). Kesimpulan, faktor berhubungan potensi interaksi obat pada pasien COVID-19 rawat inap di rumah sakit meliputi usia, jumlah obat yang digunakan selama dirawat dan lama dirawat. Kata Kunci: COVID-19, faktor berhubungan, interaksi obat, potensi
Pelatihan Pembuatan Minuman Buah Bit dan Pijat Refleksi Sebagai Terapi Komplementer Pada Rumah Singgah Kanker CISC Kalsel Aditya Maulana Perdana Putra; Okta Muthia Sari; Yusrine Wasiaturrahmah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i3.10235

Abstract

Kanker adalah suatu kondisi dimana tumbuhnya sel menjadi abnormal dan ganas. Pasien dengan kanker rentan terhadap beberapa efek samping yang melemahkan. Kelelahan terkait kanker adalah gejala yang paling umum terjadi. Pijat refleksi dan konsumsi buah bit adalah terapi komplementer yang dapat memberikan manfaat pada pasien kanker. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasien kanker mengenai terapi komplementer. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan praktek, dan pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi. Pengabdian dilaksanakan pada rumah singgah kanker CISC Kalimantan Selatan pada tanggal 9 Juli 2023. Pengukuran tingkat pengetahuan pasien kanker diperoleh 100% mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai terapi komplementer. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan kemampuan pasien kanker mengenai terapi komplementer berupa pembuatan minuman buah bit dan terapi pijat refleksi.Kata Kunci: Kanker, Terapi Komplementer, Buah Bit, Pijat RefleksiCancer is a condition where the growth of cells becomes abnormal and malignant. Patients with cancer are prone to several debilitating side effects. Cancer-related fatigue is the most common symptom. Reflexology and beetroot consumption is one complementary therapy that can be given to cancer patients. This service aims to increase the knowledge and ability of cancer patients regarding complementary therapies. This service uses counseling and practice methods, and at the end of the activity an evaluation is carried out. The service was carried out at the CISC cancer shelter in South Kalimantan on July 9, 2023. Measurement of the level of knowledge of cancer patients obtained 100% have a high level of knowledge about complementary therapy. It can be concluded that there is an increase in the level of knowledge and ability of cancer patients regarding complementary therapy in the form of making beet fruit drinks and reflexology therapy.
Edukasi Beyond Use Date dan Expired Date pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Martapura Diah Aulia Rosanti; Sri Oktaviana Sari; Sindwi Rinanda Sari; Rachul Ridho Mahendra; Nahdha Nahdha; Helsawati Helsawati; Anggi Fridewini; Nadya Rahmi; Dita Ayulia Dwi Sandi; Okta Muthia Sari; Rina Astiyani Jenah; Noor Hafizah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10888

Abstract

Perilaku masyarakat dalam menyimpan dan membuang obat perlu dibarengi dengan pengetahuan yang benar agar tidak berdampak terhadap pengobatan yang tidak optimal. Oleh sebab itu, penting dilakukan promosi kesehatan memgenai batas penggunaan obat atau beyond  use date (BUD) dan expired date. Tujuan sosialisasi adalah untuk memberikan edukasi tentang Beyond Use Date (BUD) dan expired date kepada masyarakat dalam penyimpanan obat yang tepat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan dibantu media seperti leaflet, banner, dan video edukasi. Sasaran edukasi adalah pasien dan/atau keluarga pasien yang sedang menunggu obat di rawat jalan rumah sakit. Evaluasi pengetahuan peserta terkait BUD diperoleh hasil 88% menjawab dengan tepat. Kesimpulannya pemberian edukasi memberikan dampak terhadap pengetahuan peserta terkait BUD dalam penyimpanan obat. Kata Kunci:  Kualitas Obat, Penggunaan Obat, Penyimpanan Obat, Sosialisasi   The behavior of the community in storing and disposing of drugs needs to be accompanied by correct knowledge so as not to have an impact on treatment that is not optimal. Therefore, it is crucial to conduct health promotion regarding the limitations of drug use or beyond use date (BUD) and expiration date. The goal of socialization is to inform the public about beyond use date (BUD) and expired date in regards to proper drug storage. The technique is counseling with the aid of media like flyers, banners, and instructional videos. Patients who are waiting for medications in hospital outpatient care and/or their families are the target audience for education. Evaluation of participants' knowledge related to BUD resulted in 88% answering correctly. In conclusion, the provision of education has an impact on participants' knowledge related to BUD in medicine storage.
PROMOSI KESEHATAN TENTANG OBAT AMLODIPIN DAN SIMVASTATIN SERTA CARA PENGGUNAANNYA Deni Setiawan; Samsul Hadi; Okta Mutia Sari; Nurul Mardiati; Muhammad Syihab Setia Budi; Fery Ramadhan; Risye Hendry
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 12 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Desember 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i12.1885

Abstract

Medicines can interact with food or drink, chemicals or other drugs. Amlodipine is an antihypertensive that is often given with Simvastatin as an antihyperlipidemic. The interaction of amlodipine and simvastatin at a major level can cause an increase in simvastatin levels. The aim of this activity is to provide education about the use of amlodipine and simvastatin in Sekumpul Village, Martapura District. Health promotion will be carried out on Thursday, May 25 2023, at 10.00-13.00 WITA. The education was accompanied by the provision of leaflets containing the definition of interaction. The activity was attended by 21 participants from the elderly group who had used simvastatin, amlodipine or both. The activity ran well and smoothly and succeeded in increasing the participants' knowledge.
Optimalisasi Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Upaya Pencegahan Stunting di Kelurahan Landasan Ulin Selatan Hayatun Izma; Dita Ayulia Dwi Sandi; Muhammad Irwan Setiawan; Okta Muthia Sari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.13352

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah keadaan anak mengalami kekurangan gizi yang tinggi badan anak tidak sesuai usianya. Angka prevalensi balita di Kota Banjarbaru berada pada urutan ke-4 tertinggi di Kalimantan Selatan yaitu sekitar 17,34% dan 18 orang bayi mengalami stunting di Kelurahan Landasan Ulin Selatan pada tahun 2022. Kader posyandu yang bersentuhan langsung dengan Masyarakat memiliki peran penting dalam Upaya pencegahan stunting. Pendampingan kader posyandu dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kader sehingga dapat menekan angka stunting di suatu daerah. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader di Kelurahan Landasan Ulin Selatan tentang stunting dan pengukuran Antropometri. Peningkatan pengetahuan dilakukan melalui sosialisasi dengan metode ceramah dan peningkatan keterampilan dilakukan melalui pelatihan penggunaan alat ukur antropometri secara presisi. Evaluasi  kegiatan dilakukan menggunakan kuisioner pretest dan posttest. Berdasarkan hasil pengukuran kuisioner, diketahui bahwa setelah sosialisasi dari 26 kader diperoleh 15 kader mengalami kenaikan pengetahuan tentang stunting yang sebelumnya 78% menjadi 85% dan 11 kader tidak mengalami kenaikan pengetahuan. Terdapat kenaikan tingkat pengetahuan para kader tentang stunting dan upaya pencegahannya, dan telah dilakukan pelatihan penggunaan alat ukur antropometri Kata Kunci: Kader, Stunting, Tingkat Pengetahuan, Keterampilan, Antropometri  ABSTRACT Stunting is a condition where a child experiences malnutrition where the child's height does not correspond to his age. The prevalence rate of children under five in Banjarbaru City is the 4th highest in South Kalimantan, namely around 17.34% and 18 babies experienced stunting in Landasan Ulin Selatan Subdistrict in 2022. Integrated service post (Posyandu) cadres who have direct contact with the community have an important role in prevention efforts stunting. Mentoring posyandu cadres can increase cadres' abilities and knowledge so that they can reduce stunting rates in an area. Increase the knowledge and skills of cadres in Landasan Ulin Selatan Subdistrict regarding stunting and anthropometric measurements. Increasing knowledge is carried out through socialization using the lecture method and improving skills is carried out through training in the use of precise anthropometric measuring instruments. Activity evaluation was carried out using pretest and posttest questionnaires. Based on the results of questionnaire measurements, it was discovered that after socialization among 26 cadres, 15 cadres experienced an increase in knowledge about stunting from 78% to 85% and 11 cadres did not experience an increase in knowledge. There has been an increase in the level of cadres' knowledge about stunting and efforts to prevent it, and training has been carried out in the use of anthropometric measuring instruments Keywords: Cadre, Antropometry, Stunting, Knowledge, Skill